AXELINO VANDER DRAVION, adalah seorang mafia berpengaruh dan terkenal di seluruh penjuru dunia dengan kekejaman nya. seorang Axel tak luput dari julukan seorang mafia iblis kejam dan sangat tidak mau kenal dengan apa itu cinta, namun ketika Axel bertemu dengan bocil tengil cantik dengan mata nya yang indah mampu memikat seorang Axel. siapakah gadis yang mampu membuat seorang Axel tertarik tersebut?
yukk, baca novel aku biar bisa tahu gimana cerita nyaa...!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yinndyx, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 6 MIIM
MANSION PRIBADI AXEL
Sesampai nya di mansion Axel sempat berhenti melangkah kan kaki nya karena merasa heran atas perlakuan nya terhadap wanita yang ada di gendongan nya.
Para maid dan penjaga di mansion itu pun ikut kaget karena untuk pertama kali nya majikan mereka membawa seorang gadis di mansion pribadi nya.
Para maid pun berlarian untuk menghampiri majikan nya. Dan berbaris untuk menunggu perintah dari majikan nya.
"Siap kan kamar" ucap Axel tanpa berbasa basi.
"Siap tuan" balas wanita paruh baya yang bernama Diyah. Bu diyah merupakan kepala maid di mansion pribadi Axel.
Dengan cepat Bu diyah langsung saja menyiap kan kamar untuk wanita yang tengah di gendong tuan nya.
"Kamar nya sudah siap tuan" ucap Bu diyah yang sudah menyiapkan kamar untuk gadis tersebut.
"Hm, dan satu lagi suruh Jack untuk menelpon dokter" suruh nya kembali kepada kepala maid tersebut.
"Baik Tuan" balas nya dengan menundukkan badan nya.
Axel pun langsung membawa Aurora masuk ke dalam kamar yang sudah di siapkan. Axel pun merebahkan tubuh Aurora di ranjang dengan perlahan.
"Apa apaan ini, kenapa bisa aku membawa orang asing ke dalam mansion ku?!!" Batin Axel yang sudah kelewat aneh menurut nya.
Tok
Tok
Tok
"Masuk" titah Axel.
Axel mengerutkan kening nya ketika tidak melihat dokter Samuel.
"Dimana sam?" Tanya Axel kepada Jack dengan ketus.
"Sedang dalam perjalanan Tuan" jawab Jack dengan santai sambil memakan cemilan nya.
"Ck, apa dia berjalan kaki untuk kesini" gerutu Axel merasa kesal karena dokter tersebut tak kunjung datang.
Beberapa menit kemudian Samuel pun datang dengan tergesa gesa.
"Huhhh, ada apa? Siapa yang sakit? Tanya Samuel dengan Sahabat nya.
Dokter tersebut langsung mengerutkan kening nya ketika melihat Axel dan jack terlihat sehat dan tidak sakit ataupun lecet sedikit pun.
"Apa kalian sedang mengerjai ku" geram Samuel dengan tangan yang sudah mengepal kuat ingin segera memukul sahabat nya.
"Ck, apa sekarang kau buta" balas Axel dengan wajah datar nya dan langsung mengedar kan pandangan menghadap ke ranjang dimana Aurora terlelap.
Samuel pun mengikuti arah mata Axel dan seketika Samuel memasang wajah terkejut nya yang tak tanggung tanggung. Dia melebar kan mata nya dengan sempurna seakan akan apa yang dilihat nya kini adalah harta Karun.
Axel yang melihat sahabat nya pun merasa kesal dan,,,
Brukk,,
Axel menendang kaki Samuel hingga Samuel berteriak pelan menahan rasa sakit dari tendangan Axel.
"Apa kau ingin aku mencongkel mata mu sam?" Tanya Axel dengan melayang kan tatapan mematikan.
Jack yang melihat Samuel meringis kesakitan itu pun hanya bisa mengulum bibir nya untuk menahan agar tidak tertawa dan langsung memalingkan wajahnya ke arah samping dengan menutup setengah wajah nya dengan bungkus cemilan nya.
"Astaga Axel aku hanya kaget saja tidak ada niatan ku untuk merebut wanita mu itu" jawab Samuel dengan berjingkat jingkat karena kaki nya masih terasa sakit.
Samuel pun langsung memeriksa keadaan wanita tersebut. Dengan telaten dan sesekali memperhatikan wajah Aurora yang sangat terlihat pucat.
Setelah selesai Samuel pun berdiri dari duduk nya dan belum sempat iya berdiri Axel sudah menatap nya dengan tatapan tajam.
"Bagaimana?" Tanya Axel dengan ketus.
"Bagaimana apanya?" Dokter tersebut malah bertanya balik. Dan tentu saja Axel langsung mengepalkan tangan nya hendak ingin memukul dokter tersebut.
"Apa kau ingin aku merobohkan rumah sakit mu itu" ucap Axel yang tidak main main dengan ucapan nya.
"Ck, ayolah Axel aku hanya bercanda tidak bisa kah kau tidak terlalu serius" balas Samuel yang jengah dengan sahabat nya.
"Cepat katakan atau,," tekan Axel tetapi sudah di potong duluan oleh dokter tersebut.
"Dia baik baik saja, dia hanya kelelahan dan mungkin dia belum mengisi perut nya sedari pagi tadi." Ucap Samuel dengan cepat agar tidak mendapat amukan dari sahabat nya.
"Ck, ceroboh" gerutu Axel ketika mendengar ucapan dari Samuel.
Samuel pun mengerutkan kening nya dan menatap Axel dengan pikiran nya sedang berperang hebat atas pertanyaan pertanyaan yang berada di pikiran nya.
Axel yang melihat Samuel melihat nya dengan kerutan di kening tersebut langsung memukul kening sahabat nya.
"Kenapa kau melihat ku seperti itu" ketus Axel
"Ck, siapa gadis ini?" Tanya Samuel dengan tangan mengelus ngelus kening nya yang masih terasa ngeri akibat pukulan Axel.
Tidak ada jawab Axel hanya mengangkat kedua bahu nya.
"Tugas mu sudah selesai kan. Kau boleh pulang" usir Axel dengan wajah datar nya.
"Baiklah tetapi kau masih memiliki hutang penjelasan mengenai gadis itu" balas Samuel segera beranjak dari duduk nya dan langsung meninggalkan kamar tersebut.
Kini hanya ada Axel Jack dan Aurora yang kini masih tidak sadarkan diri di dalam kamar tersebut.
"Jack kau cari tau tentang gadis itu" titah Axel kepada tangan kanan nya.
"Nama nya Aurora" jawab Jack dengan senyuman manis nya.
Axel yang langsung mendapat jawaban tersebut langsung mengerutkan kening nya.
"Dari mana kau tau, kau mengenal nya?" Tanya Axel dengan serius.
"Tidak, tetapi aku sempat berkenalan dengan nya" lagi lagi Jack menjawab nya dengan senyuman.
Dan saat itu juga Jack langsung membalikkan laptop nya memberikan nya kepada Axel. Siapa sangka jika Jack yang tadi hanya berdiam duduk di kursi dengan cemilan di tangan nya. Ternyata dia sudah mencari informasi terkait gadis itu terlebih dahulu sebelum Axel menyuinya.
Axel lantas menerima nya dan langsung membaca satu persatu tulisan yang tertera di layar tersebut.
"AURORA AGREECIA CROVINE" gumam Axel menyebut nama yang menurut nya indah.
Axel terus membaca hingga akhir nya Axel membaca kenyataan tentang kematian orang tua Aurora ada sedikit rasa iba dengan kehidupan yang di jalani gadis tersebut. Namun dengan cepat Axel menepis jauh rasa tersebut.
Setelah selesai membaca informasi tersebut Axel langsung mengembalikan laptop tersebut kepada Jack.
"Ck, gara gara gadis ini aku jadi lupa dengan klien ku" gerutu Axel dengan menatap Aurora dengan tajam.
"Hubungi dia Jack tunda dulu untuk meeting nya sampai besok!" Titah Axel kepada Jack.
"siap tuan" jawab Jack langsung menghubungi klien tersebut.
"Jika selesai kau boleh keluar" titah Axel kepada Jack dan tentu nya Jack langsung keluar dari kamar tersebut.
Axel yang sudah lelah seharian pun bersandar di kursi. Axel terus memijit pelipis nya dengan pelan karena merasa sedikit pusing. Tak lama kemudian Axel terlelap di atas kursi tersebut.
Beberapa menit kemudian Axel kembali di kejutkan dengan suara teriakan dari Aurora sontak membuat tidur Axel terganggu.
Axel mengerutkan kening nya karena melihat Aurora berteriak tetapi dengan mata yang masih terpejam rapat. Axel lantas mendekati Aurora.
*
*
*