NovelToon NovelToon
Pasutri Bobrok

Pasutri Bobrok

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Nikahmuda / Dikelilingi wanita cantik / Tunangan Sejak Bayi / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Rrnsnti

Cegil? itulah sebutan yang pantas untuk Chilla yang sering mengejar-ngejar Raja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rrnsnti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Papa Arthur

Chilla menutup ponselnya dengan senyum penuh kemenangan setelah berhasil menyadap ponsel Raja. Gila? Ya, biarkan saja orang menyebutnya begitu. Chilla tahu tindakannya ini keterlaluan, tapi dia tidak peduli. Baginya, semua sah saja selama menyangkut Raja, suaminya.

Namun, senyumnya perlahan memudar ketika membaca isi pesan yang masuk dari Sella. Matanya menyorot tajam penuh kemarahan saat melihat Sella dengan santainya meminta tas mewah seharga 17 juta kepada Raja. Chilla menggigit bibirnya, berusaha menahan amarah yang menggelegak di dadanya.

Tanpa pikir panjang, Chilla langsung meraih tasnya dan pergi menuju kantor mertuanya, Papa Arthur. Baginya, ini bukan hanya soal kecemburuan. Ini soal harga diri dan batas toleransinya terhadap hubungan Raja dengan Sella.

Sesampainya di kantor, Chilla disambut hangat oleh Papa Arthur, pria paruh baya yang selalu memperlakukannya seperti anak kandung. Arthur tersenyum lebar saat melihat menantunya masuk ke ruangannya.

"Tumben menantu cantik Papa datang ke sini? Ada perlu apa, sayang?" tanya Arthur sambil menyuruh Chilla duduk di sofa ruangannya yang mewah.

Chilla tersenyum kecil, berusaha menyembunyikan kegelisahannya. "Papa, Chilla boleh minta tolong nggak?" tanyanya sambil duduk manis.

"Tentu, kalau Papa bisa, Papa pasti bantu," sahut Arthur penuh perhatian.

Chilla menghela napas sejenak, memutar otak untuk menyusun kalimat yang tepat. "Papa, tolong blokir semua kartu Raja sekarang juga," ujarnya tegas, dengan nada sedikit memelas.

Arthur mengernyitkan dahi, jelas terkejut dengan permintaan tersebut. "Kenapa, Chilla? Ada apa dengan Raja?" tanyanya penuh penasaran.

Chilla cepat-cepat mencari alasan. Tidak mungkin ia blak-blakan mengungkapkan bahwa Raja masih sibuk meladeni Sella, pacar lamanya. Jika itu terjadi, bisa-bisa Raja kena marah besar, dan itu akan membuat hubungan mereka semakin rumit.

"Papa, sebenarnya..." Chilla memulai, mencoba menyusun skenario terbaik. "Raja itu... kecanduan judi online, Pa."

"Kecanduan judi?" Arthur terkejut, suaranya meninggi.

"Iya, Pa. Akhir-akhir ini pengeluarannya nggak terkendali, dan Chilla khawatir kalau ini terus berlanjut, Raja malah jadi beban. Raja kan udah jadi seorang suami. Seharusnya dia belajar untuk lebih mandiri dan bertanggung jawab soal keuangan," jelas Chilla dengan nada penuh kekhawatiran.

Arthur menyimak dengan serius. Chilla melanjutkan, "Chilla ngerti kalau Raja itu anak tunggal dan nantinya dia yang bakal mengurus perusahaan Papa. Tapi tetap aja, Pa, dia harus mulai belajar dari sekarang. Kalau nggak, Chilla takut kebiasaan borosnya bakal kebawa terus."

Arthur mengangguk pelan, tatapannya berubah menjadi penuh pertimbangan. "Kamu benar, Chilla. Memang akhir-akhir ini pengeluaran Raja banyak sekali. Papa sempat curiga, tapi nggak menyangka kalau sampai seperti ini," ujarnya sambil menghela napas berat.

"Jadi, Papa, tolong ya, blokir semua kartunya. Biar Raja sadar kalau dia nggak bisa sembarangan menghamburkan uang lagi," pinta Chilla, menatap mertuanya dengan pandangan memohon.

Arthur menatap Chilla dengan bangga. Ia selalu mengagumi menantunya yang cerdas dan penuh perhatian terhadap keluarganya. "Oke, Papa akan blokir semua kartu Raja sekarang juga," katanya mantap.

Chilla tersenyum lega. "Makasih banyak, Papa. Chilla cuma mau yang terbaik buat Raja," ucapnya penuh rasa syukur.

Setelah selesai berbicara, Chilla pamit pulang dengan hati yang jauh lebih tenang. Di perjalanan, ia tidak bisa menahan senyumnya. Langkah kecil ini adalah bagian dari rencananya yang lebih besar untuk memastikan Raja tidak lagi bisa memberikan perhatian atau materi kepada Sella.

Sesampainya di apartemen, Chilla langsung mengganti pakaiannya dengan baju santai dan berbaring di sofa. Ia sudah membayangkan betapa bingungnya Raja nanti saat mengetahui kartu-kartunya tidak bisa digunakan.

"Ayo, Ja. Lihat sejauh mana lo bisa bertahan tanpa kartu itu. Kalau lo pikir bisa terus main-main di belakang gue, lo salah besar," gumam Chilla sambil tersenyum penuh arti.

******

Raja dan Sella tengah berada di sebuah mall mewah. Sella tampak senang melihat banyak tas dan pakaian mahal yang baru saja ia pilih untuk dibeli. Raja, seperti biasa, dengan santai membawa barang-barang pilihan Sella dan mengantarnya ke kasir.

Namun, saat ia menyerahkan kartu kreditnya untuk membayar, sesuatu yang tidak terduga terjadi. Kasir menggesek kartu itu berkali-kali, tetapi transaksi tetap gagal.

"Maaf, Tuan, kartu ini tidak bisa digunakan," ujar kasir sopan.

Raja mengernyit, mencoba menyerahkan kartu lainnya. Namun, hasilnya tetap sama. Ia mencoba satu kartu lagi, tetapi tetap gagal.

Sella yang berdiri di sampingnya langsung melipat tangan di dada dengan wajah kesal. "Raja, kamu bikin malu aku aja!" ujarnya dengan nada tinggi.

Raja merasa panas dingin, malu bercampur bingung. "Tenang dulu, aku nggak tahu kenapa ini bisa terjadi. Aku telpon Papa aku dulu," ujarnya seraya menjauh sedikit untuk mencari tempat yang lebih tenang.

Di lorong mall, Raja langsung menekan nomor ayahnya, Papa Arthur. Begitu panggilan tersambung, ia langsung meluapkan kekesalannya.

"Pa, kenapa Papa tiba-tiba blokir semua kartu aku? Aku jadi nggak bisa pakai apa-apa!" keluh Raja dengan nada frustasi.

Di seberang telepon, suara Arthur terdengar tegas dan tenang. "Raja, Papa memang sengaja melakukannya. Pengeluaran kamu akhir-akhir ini sudah melampaui batas. Kamu terlalu boros dan nggak bertanggung jawab dengan uang yang Papa berikan."

Raja terdiam, mencoba mencerna perkataan ayahnya. "Tapi, Pa, itu uang aku. Kenapa Papa tiba-tiba mengambil keputusan tanpa bilang dulu ke aku?" tanyanya, masih tidak terima.

Arthur menghela napas panjang sebelum melanjutkan. "Kamu itu anak Papa, dan sekarang kamu juga seorang suami. Kamu nggak bisa terus hidup seenaknya. Mulai sekarang, Papa akan batasi pengeluaran kamu. Tiap bulan, Papa cuma akan kasih kamu uang sepuluh juta."

"Sepuluh juta?!" Raja hampir berteriak. Baginya, jumlah itu jauh dari cukup, apalagi untuk memenuhi gaya hidupnya yang mewah.

"Dan itu juga harus kamu bagi dua dengan Chilla, istri kamu," lanjut Arthur tanpa ragu.

Raja semakin terkejut. "Apa? Papa serius? Kenapa harus bagi dua sama dia? Chilla kan nggak butuh uang sebanyak itu!"

"Dia istri kamu, Raja. Kamu harus belajar bertanggung jawab sebagai seorang suami. Kalau kamu nggak bisa, Papa bisa ambil langkah lebih jauh," tegas Arthur dengan nada yang tidak bisa dibantah.

Raja mengusap wajahnya, frustrasi mendengar keputusan sepihak ayahnya. "Tapi, Pa..."

"Raja, ini sudah final. Kalau kamu mau protes, kamu harus tunjukkan kalau kamu bisa lebih bijak mengelola uang sendiri. Papa nggak mau dengar alasan lagi," ucap Arthur sebelum menutup telepon.

Raja berdiri mematung, masih memegang ponselnya. Ia merasa semua ini tidak masuk akal. Bagaimana ia bisa hidup dengan uang terbatas? Dan yang lebih buruk, ia harus berbagi dengan Chilla.

Sambil menghela napas berat, Raja kembali ke arah Sella yang sudah menunggu dengan wajah tidak sabar.

"Gimana? Udah beres?" tanya Sella dengan nada ketus.

Raja menggeleng. "Maaf, Sell, aku nggak bisa bayar ini sekarang. Papa aku memblokir semua kartu aku," jawabnya lemas.

Sella menatapnya dengan ekspresi kecewa. "Serius, Raja? Kamu benar-benar bikin aku malu. Kalau kayak gini, buat apa aku pacaran sama kamu?" ucapnya sebelum berbalik pergi, meninggalkan Raja yang hanya bisa diam memandangi punggungnya.

Di apartemen, Chilla duduk sambil tersenyum puas. Dia tahu rencananya berhasil, dan sekarang Raja tidak akan bisa menghamburkan uangnya begitu saja. "Ini baru permulaan, Ja. lo bakal belajar kalau nggak semua bisa lo lakukan semau lo"gumamnya pelan.

1
Kelinciiiii
bersyukur ja
Ciaa
ayo lanjut seru juga ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!