NovelToon NovelToon
Tumbal Pasung Perjanjian Gaib

Tumbal Pasung Perjanjian Gaib

Status: sedang berlangsung
Genre:Horror Thriller-Horror / Suami Hantu / Iblis / Roh Supernatural / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Tumbal
Popularitas:850
Nilai: 5
Nama Author: DityaR

Hal yang mengejutkan dialami oleh Nurhalina, gadis penjaga toko swalayan. Ia menjadi korban penculikan dan dijadikan tumbal untuk sebuah perjanjian dengan sebelas iblis. Namun ada satu iblis yang melanggar kesepakatan dan justru mencintai Nurhalina.

Hari demi hari berlalu dengan kasih sayang dan perhatian sang iblis, Nurhalina pun menaruh hati padanya dan membuatnya dilema. Karena iblis tidak boleh ada di dunia manusia, maka dia harus memiliki inang untuk dirasukinya.

Akankah cinta mereka bertahan selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DityaR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tanda Gaib

...Panca...

...────୨ৎ────...

10 hari yang lalu...

Pagi ini berbeda dari pagi-pagi sebelumnya. Si Mbah biasanya sudah santai dengan Teh Tawar panasnya di teras sambil memandangi pekarangan. Tapi kali ini dia malah sibuk sama menyan dan bunga-bunga di cawan. Dan sialnya kini aku harus berada di sampingnya, kalau-kalau beliau membutuhkan bantuan.

Aneh, kan?

Aku yang sedari tadi menguap, gara-gara semalaman harus dengerin obrolan si Bayu sama Yoana yang bosenin, yang selalu bahas-bahas tentang hal ghaib. Kini aku harus mengawasi si Mbah yang udah hampir 2 jam lebih 59 menit, enggak ngapa-ngapain. Jadi aku di sini cuma dipaksa lihatin kumisnya yang kadang bergetar kena asap menyan.

Tahun 2025, loh.

Masih percaya dukun?

Masih percaya ghaib?

Percaya itu harusnya kepada tuhan yang maha esa, bukan hal-hal yang membodohi masyarakat begini!

...PLAKKKKKK...

Seakan tahu apa yang aku pikirkan, Si Mbah mengetok pelan kepalaku dengan keris, "Kamu jangan kebanyakan nonton konten pesulap merah!"

Entah dari mana dia tahu hal itu, padahal setiap kali mau kirim WA saja harus aku yang mengetikkan untuknya karena si Mbah gak bisa baca tulis.

Aku kembali tertunduk menemani si Mbah meditasi, bukan, lebih tepatnya bersila memejamkan mata sambil menghirup aroma menyan di pagi hari.

...────୨ৎ────...

"Kemaren sudah habis? Seratus Ribu itu jatahmu seminggu, Le. Masak Baru tiga hari sudah minta lagi." tawar si Mbah sambil menyodorkan punggung tangannya untuk kucium. "Ya udah, nanti pulang kamu telepon ibumu, biar Mbah yang ngomong!"

"Ya, udah. Panca berangkat dulu. Assalamualaikum."

"Walaikumsalam..."

Aku pun bergegas menuruni bukit untuk menunggu angkot yang menuju ke kampus. Biasanya setiap 30 menit sekali muncul di perempatan itu.

Sambil jalan biar kuceritakan sedikit tentang keluargaku. Kata ibuku, 18 tahun lalu aku dilahirkan di gubuk reyot milik si Mbah, sebelum sekarang menjadi rumah yang layak huni. Ibuku seorang TKW, sudah bekerja di Malaysia menjadi Asisten Rumah tangga 5 tahun sebelum aku lahir. Tapi sampai saat ini aku belum pernah bertemu dengan ayahku sendiri.

Kata ibu, dia berjanji akan membawaku ke Malaysia untuk bertemu dengan ayah. Tapi selalu saja beralasan kalau sekarang belum waktu yang tepat untuk menemui ayah.

Aku sempat curiga tentang siapa ayahku yang sebenarnya. Mendengar cerita Yoana, kalau dia tak sengaja pernah mendengar percakapan Mamanya dengan Ibuku, saat berkunjung ke rumahnya.

Dia bilang kalau ibuku pernah menangis di hadapan mamanya, bingung menjelaskan semuanya kepadaku. Yang intinya aku adalah anak yang tidak dikehendaki olehnya dan majikan tempatnya bekerja. Maka aku di buang di desa ini bersama Si Mbah.

Dan aku masih ingat kata Yoana, "Meskipun kamu anak haram, Panca. Kamu tetap mewarisi darah sultan! Kamu harusnya bangga."

Betul.

Aku harus bersyukur atas diriku, apa pun itu. Karena kehidupanku memang benar diwariskan oleh seseorang, tapi mereka tetap tidak berhak menentukan aku. Bagaimana aku harus hidup dan kemana aku harus menuju. Karena semua kendali ada pada diriku sendiri.

Dan aku juga bangga sama Yoana, kepekaan hatinya sungguh luar biasa. Sampai-sampai dia sudah berada di ujung perempatan menungguku dengan motor matic putihnya.

"Larii, dong! Telat loh kita!" teriaknya sambil membuka kaca helm menunjuk ke arah ku.

"Jadi, menurutmu kita harus kesana lagi? Ah, ogah, sih. Kalian itu, loh. Masih aja percaya hal kayak gitu!" pekikku, menghadapi dua makhluk yang sedang mengerubungi cangkir kopinya masing-masing. Siapa lagi kalau bukan Yoana dan Bayu.

"Halah, sok-sokan ngomong gitu. Wong mbahnya sendiri juga dukun." sahut Bayu. "Buah jatuh gak bakal jauh dari pohonnya, Panca!"

"Wong buahku nggak jatuh sendiri. Dipetik terus di eksp—"

"Udah-udah. Heeeh! Tapi tetep kita harus tahu penyebab semua ini loh, Panca!" potong Yoana.

"Kan, udah ada polisi toh, yang nangani itu. Ngapain kita musti repot jadi detektif-detektifan segala."

"Polisi cuma nanganin yang terlihat aja, terus yang tak kasat mata?" kukuh Yoana. "Kita harus tahu, apalagi ini... Ceking yang jadi korban."

"Oh, iya. Mbahmu marah, gak Panca?" timpal Bayu.

"Enggak. Tapi, tadi pagi dia aneh banget." kataku sambil menghabiskan sisa kopi di gelas. "Ah, namanya juga orang tua, wajar suka aneh. Ya udah, aku ke toilet bentar!"

Aku meninggalkan kantin menuju toilet, sesekali menoleh ke belakang. Tampak Bayu dan Yoana sedang memperhatikanku, aku yakin mereka sedang membicarakanku. Tapi peduli amat, perutku sudah tak bersahabat. Kembung, gara-gara semalaman berada di luar bersama mereka.

Untung saja toilet sudah sepi, maklum jam 4 sore. Seharusnya jam efektif berakhir di jam 1 tadi, tapi berkat Bayu kita lembur sampai sekarang dan lebih parahnya lagi kita gak tahu lagi ngelemburin apa, cuma sekedar bahas kejadian semalam sampai hampir 3 jam.

Aku masuk pintu laki-laki. Sepi. Cuma ada bayanganku di cermin sebelum memasuki bilik closet.

Aku jongkok dan menikmati perutku yang kini kian terasa ringan dan lega. Entah sudah berapa menit aku di sini, tapi aku merasa masih belum cukup.

...KRUCURRRRRR...

Suara air keran berbunyi memenuhi bak mandi. Lekas kumatikan keran karena sudah membanjiri tempat ku berjongkok.

Tunggu.

Keran ini terhubung oleh selang ke dasar bak mandi, mana mungkin suaranya sederas itu.

...CURRRRRRRR...

Keran sudah kumatikan, keran mana lagi itu?

Aku berdiri dan keluar dari bilik. Menemukan keran di bilik sebelah memang terbuka katup kerannya sehingga mengucur dengan deras karena tak ada selang yang terpasang. Lekas aku matikan keran itu dan kembali ke bilik untuk berjongkok menyelesaikan tugas perutku yang tinggal sedikit lagi.

Di napas ketiga,

...CURRRRRRR...

Suara itu kembali mengejutkanku. Aku kembali keluar dan mematikan keran di bilik sebelah.

Kenapa tuasnya terbuka lagi?

Apa mungkin sudah rusak?

Kembali aku jongkok di bilik tempatku tadi. Baru saja hendak memejan, tapi,

...CUURRRRRRR...

Keran itu terbuka lagi. Jadi aku memutuskan untuk keluar dan mematikan kerannya. Meninggalkan bilik pertama, aku jongkok memperhatikan keran dan menganalisa bagaimana bisa dia terbuka lagi. Sambil menyelesaikan perutku, aku terus memperhatikan keran ini.

Tak ada yang salah dengan kerannya dan sudah beberapa kali aku memejan, keran yang kuamati ini masih tertutup rapat tanpa satu tetes pun yang keluar.

Perutku sudah lega. Aku ambil air di gayung dan mulai bersih-bersih,

...CURRRRRRR...

Suara keran air kembali terdengar, kali ini bukan dari keran yang kuciduk airnya. Itu dari bilik yang kugunakan sebelumnya, yang terhubung selang sampai ke dasar bak mandi. Dan aku sangat yakin, karena hanya ada dua bilik di toilet ini yang berisi closet.

Segera kupakai celanaku dan keluar.

Benar saja.

Kudapati keran itu terbuka dan selangnya terlepas. Airnya penuh sampai membanjiri lantai.

Apa-apaan ini?

1
Ani
Sungguh wanita bodoh, sudah ada peluang utkmkabur, masih sja mau menuruti aturan. Rasakan, itu krn kebodohan mu, wanita bodoh.
Ani
Bodoh sekali wanita ini, jelas2 dia sudah mendengar tadi bahwa dia mau di jadikan tumbal, ada kesempatan utk. Lari, eh malah mikir nya berulang - ulang, berarti dia memang mau mati percuma, di jadikan tumbal. Dasar wanita bodoh.
Yuli a
loh kk,, disini lagi...
Yuli a: oh... sip lah... biar bisa baca lagi...🥰
Tya 🎀: iya balik lagi, di sebelah nge bug sistemnya
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!