NovelToon NovelToon
Pelarian Termanis

Pelarian Termanis

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Badboy / Nikahmuda / Cintamanis
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: renita april

Arden membenci wanita gendut yang merupakan teman masa kecilnya. Permusuhan itu semakin menjadi ketika Kayla bertunangan dengan pria bernama Steve. Selain kebencian, ada yang aneh dari sikap Arden ketika bertatapan dengan Kayla. Hasrat untuk memiliki wanita itu timbul dalam benaknya.

Sekuel dari Istri Rasa Simpanan.

Follow IG : renitaria7796

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon renita april, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menasihati Kayla

Seharian Kayla berada di dalam kamar. Bela jelas cemas terlebih putrinya menolak untuk makan demi menurunkan berat badan. Sepanjang hari ini, Bela sering mendengar putrinya menangis. Raka jadi tidak tenang untuk bekerja. Ia sungguh sangat khawatir mengenai kondisi Kayla.

"Masih mengurung diri di kamar?" tanya Raka.

Bela mengangguk. "Dia tidak ingin makan."

"Sampai kapan dia akan begini? Bisa-bisa putri kita akan sakit."

"Ini salahku. Aku terlalu memanjakannya dengan makanan," ucap Bela.

"Dia anak kita satu-satunya, dan aku suka dengan anak yang berbadan gendut, tapi tidak kukira tubuh Kayla malah semakin besar saat dewasa. Masakanmu terlalu lezat. Untung saja aku ini rajin olahraga. Tubuhku tetap kekar," kata Raka.

Bela mengembuskan napas kasar. "Kenapa bicara tentang makanan? Anakmu itu diurus."

"Apa kita carikan saja jodoh untuk Kayla?" usul Raka. "Kebetulan aku punya teman. Dia ingin punya menantu dan kita juga. Memang keluarga sederhana, tapi anaknya baik."

"Kamu mengenal anak itu?" tanya Bela.

"Kebetulan dia bawahan di kantor."

"Kita tanya dulu Kayla. Jangan asal main jodohkan saja. Sekarang bukan lagi zaman siti nurbaya," kata Bela.

"Aku, kan, hanya mengusulkan saja."

Rambut acak-acakan. Mata bengkak karena terus menangis. Pakaian masih sama seperti kemarin karena Kayla tidak mandi. Kayla cuma berguling-guling di tempat tidur dengan selimut yang membalut tubuhnya.

"Perutku lapar, tapi aku tidak boleh makan," ucapnya.

Pintu kamar kembali diketuk. Kayla tahu pasti sang ibu yang memaksa ingin masuk dan menyuruh untuk makan. Membayangkan sepiring nasi dengan lauk kesukaannya, membuat perutnya semakin keroncongan.

"Mama pergilah," teriak Kayla.

"Kayla! Ini Papa! Buka pintunya atau kamu mau Papa dobrak ini kamar?" seru Raka.

"Papa!" Kayla lekas turun dari tempat tidur, lalu melangkah membuka pintu.

Raka menggeleng ketika melihat penampilan Kayla yang tidak terurus. "Boleh Papa masuk?"

Kayla mengangguk, ia bergeser dan mempersilakan Raka masuk ke dalam kamar. Kayla duduk di tepi tempat tidur, disusul oleh Raka di sampingnya.

"Mau sampai kapan seperti ini, Sayang? Apa menyiksa diri begini bisa membuat Steve kembali? Tidak, kan?" ucap Raka.

Kayla kembali meneteskan air mata. "Kayla masih tidak terima, Pa. Orang yang Kayla cintai malah pergi bersama wanita lain."

"Siapa pun yang mengalami ini pasti tidak akan terima. Kehilangan sangat menyakitkan. Tidak ada orang di dunia ini yang ingin kehilangan sesuatu yang disayang," ucap Raka.

"Kayla benci dengan keadaan ini."

"Papa tau, Sayang. Papa mengerti. Jika ada jatuh cinta, maka ada pula patah hati. Jika ada kehilangan, maka ada pula kebahagian yang akan kamu dapat nantinya," ucap Raka.

Kayla mengangguk. "Maafin Kayla yang membuat Papa dan Mama sedih."

"Sekarang bersihkan dirimu. Kita makan bersama. Ibumu sudah masak makanan kesukaanmu."

"Papa tunggu saja di ruang makan," ucap Kayla.

Raka mengecup kening putrinya setelah itu keluar dengan menutup pintu. Kayla bangun dari tempat tidur, melangkah mengambil handuk di lemari kemudian menuju bilik mandi.

Raka dan Bela tersenyum ketika melihat Kayla sudah rapi dan wangi. Inilah putri mereka yang cantik. Dengan senyum yang terbit di bibir, Kayla duduk bersama kedua orang tuanya.

"Mama akan ambilkan nasi dan lauknya," ucap Bela.

Kayla mengangguk. "Iya, Ma."

Bela mengambilkan semua makanan sesuai porsi yang biasa Kayla makan. Dua kali lipat dari porsi Raka dan dirinya sendiri. Kayla makan dengan cepat ketika sepiring nasi dan tumpukan lauk berada di hadapannya.

"Makannya pelan-pelan, Sayang," kata Bela.

"Iya, Ma."

Kayla meneguk habis segelas air putih yang telah tersedia. Ia menyeka bibirnya dengan sapu tangan kemudian pamit lebih dulu dari ruang makan.

"Ada apa dengannya? Biasa Kayla tidak akan beranjak dari kursi sebelum lauk dan nasi di meja ini habis," ucap Bela.

"Habiskan makanmu. Kita susul dia," sahut Raka.

Kayla berlari menuju bilik mandi yang ada di kamar tidurnya. Ia mencoba memuntahkan makanan yang baru saja masuk ke dalam perut.

Satu jari masuk ke kerongkongan. Kayla berusaha agar makanan yang masuk keluar semua. Tidak menunggu lama, ia memuntahkan seluruh isi dalam lambungnya. Ini Kayla lakukan agar makanan itu tidak jadi tumpukan lemak di tubuh.

"Astaga! Kayla!" teriak Bela.

Kayla terus mengeluarkan semua makanan tersebut. Bela memijat tengkuk putrinya, sedangkan Raka menyiram closed yang penuh dengan sisa makanan.

"Cepat cuci mulutmu." Bela menyalakan keran air. Bukan menyuruh Kayla berkumur, Bela malah membasuh seluruh wajah Kayla. Ini sebagai bentuk kekesalannya terhadap putri semata wayangnya yang bertindak bodoh. "Apa yang ingin kamu lakukan dengan memuntahkan kembali semua makanan itu, Kayla?"

"Kayla ingin kurus!" jawabnya.

"Tapi tidak begitu caranya!" ucap Bela emosi.

"Kayla sudah coba cara apa pun, tetapi tetap tidak bisa. Sudah berapa dokter yang aku kunjungi, tetapi tubuhku tidak kunjung kurus," ucapnya.

"Jangan begini, Kayla," ucap Raka.

"Kayla harus apa?" tanyanya.

"Ayo, kita keluar dulu. Kita bicarakan ini dengan tenang."

Raka mengiringi putrinya keluar dari kamar mandi. Ketiganya duduk di tepi tempat tidur dengan Kayla berada di posisi tengah diapit Raka dan Bela.

"Kita ke dokter, ya," ucap Bela.

"Dokter mana? Apa Kayla harus operasi demi menghilangkan lemak ini?"

Bela menggeleng. "Kita ke dokter spesialis nutrisi. Kamu harus disiplin dalam melakukan diet. Harus banyak olahraga juga."

"Oh, ya, Tante Natalie bukannya punya teman yang aktif di pusat kebugaran?" tanya Raka.

"Iya, Natalie punya teman seorang instruktur senam," sahut Bela membenarkan. "Kita minta bantu dia saja."

Kayla mengangguk. "Kayla akan coba sekali lagi."

"Papa segera hubungi tante Natalie." Raka keluar dari kamar.

Akhirnya, Bela dan Raka bisa menyakinkan Kayla untuk tidak bertindak bodoh, dan untungnya mereka cepat menemukan perbuatan Kayla.

"Jangan melakukan hal seperti ini lagi, Sayang. Itu sangat bahaya. Kamu tidak ingin terkena penyakit Bulimia, kan?" ucap Bela.

Kayla menggeleng. Memang perbuatannya tidak patut dicontoh. Ia makan banyak sekali setelah itu memuntahkannya demi menurunkan berat badan. Bila terlalu sering, maka Kayla bisa saja terkena gangguan makan yang tidak sehat, yaitu Bulimia.

"Kayla tidak akan melakukan itu lagi. Mama harus bantu agar Kayla kurus."

"Bukan kurus, Sayang, tapi sehat. Mama akan bantu berat badanmu menuju ideal. Mama janji," ucap Bela.

Kayla memeluk ibunya. "Terima kasih, Ma."

Bersambung

1
Dewilakstri Astini
Luar biasa
Trial Ajah
ardeeeennn... sempet2nya nanya Davin🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Deuis Lina
so sweet banget
Elshanum
ceritanya menarik 😍
Rita Juwita
luar biasa thor ceritanya... /Good//Good/
Rita Icha
Luar biasa
Fhany Fhania
dia hamil lemak 😂😂
Fhany Fhania
😂😂😂😂😂
Fhany Fhania
Luar biasa
Fhany Fhania
ya karna kamu juga hanya selingkuhan 😂😂
Fhany Fhania
🤣🤣🤣🤣🤣
Fhany Fhania
hahhahahaah.. mau ngutuk kok ngajak2 ya ampun 😂😂😂
Susanto Dhanie
Luar biasa
Susanto Dhanie
arden pen singgah di bibir kayla
Bungas Dhin
😂😂😂😂
Bungas Dhin
Kalo akutuh ndak gendut Den…tapi semlohayyyy…beneraannnn 🤪🤪
Khasanah Mar Atun
pria mana yang pengen singgah di bibir kayla ga tur den?? kamu pengen juga??? xixixi
Luh Gede Ika Jayanti
Luar biasa
Anonymous
Tapi lucu juga kay nunda2 🤣
Anonymous
Gak sabaran 😌🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!