NovelToon NovelToon
Biarkan Aku Pergi

Biarkan Aku Pergi

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Cerai
Popularitas:285.2k
Nilai: 4.6
Nama Author: Velza

Menjalani kehidupan rumah tangga yang bahagia adalah idaman semua pasangan suami istri. Hal itu juga yang sangat diimpikan oleh Syarifa Hanna.

Menikah dengan pria yang juga mencintainya, Wildan Gustian. Awalnya, pernikahan keduanya berjalan sangat harmonis.

Namun, suatu hari tiba-tiba saja dia mendapat kabar bahwa sang suami yang telah mendampinginya selama dua tahun, kini menikah dengan wanita lain.

Semua harapan dan mimpi indah yang ingin dia rajut, hancur saat itu juga. Mampukah, Hanna menjalani kehidupan barunya dengan berbagi suami?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Velza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16. Lembaran Baru

Lembaran baru dan hidup baru Hanna lalui dengan suka cita, tak ada lagi beban ataupun perasaan yang mengganggu hati dan pikirannya. Dia telah legowo menerima semua yang terjadi dalam hidupnya, sebagai bentuk pelajaran hidup untuk ke depannya agar lebih baik lagi.

Seperti biasa, rutinitas kesehariannya bekerja untuk menghilangkan kejenuhan saat seperti ini. Pagi sekali dia sudah membuat sarapan sepotong roti panggang dan segelas susu, yang penting bisa mengganjal perutnya sampai waktu istirahat nanti.

Selesai sarapan, Hanna segera berangkat ke kantor. Selama 4 bulan bekerja, dia berusaha untuk tetap disiplin waktu dengan tidak datang terlambat. Setibanya di kantor, dia langsung mengisi absensi lalu bergegas ke ruangannya dan mulai bekerja.

Belakangan ini sebenarnya Hanna merasa heran dengan sikap Ardiansyah, biasanya pria itu akan menguji kesabarannya. Akan tetapi, hal itu tak dilakukan lagi dan sikapnya justru semakin dingin.

Namun, Hanna tak ambil pusing dengan perubahan sikap atasannya itu. Niatnya hanyalah bekerja agar bisa melupakan segala polemik di hidupnya.

Di sela-sela aktivitasnya, Hanna mendapat kabar jika kakaknya masuk rumah sakit. Dia pun segera menyelesaikan pekerjaannya, agar saat istirahat siang bisa menjenguk sang kakak.

Tak terasa pekerjaannya sudah selesai, tetapi waktu istirahat masih kurang 15 menit. Hanna memutuskan untuk memesan buah dan makanan untuk dibawa ke rumah sakit. Pukul 12 tepat, dia langsung menuju tempat parkir mobilnya dan bergegas ke rumah sakit.

Sementara itu, di sebuah rumah sakit yang sama dengan tempat kakak Hanna dirawat, Novita tengah berada di depan ruang dokter kandungan. Dia sedang menunggu antrian namanya dipanggil untuk melakukan pemeriksaan.

Dengan perasaan cemas, Novita duduk dengan gelisah. Dia mencoba untuk berpikir positif tentang kondisinya, tetapi kilasan hal-hal buruk selalu menghantui.

"Semoga semua baik-baik saja. Aku nggak mau Mas Wildan semakin bersikap seenaknya," batin Novita.

"Nyonya Novita, silakan, masuk." Seorang suster telah memanggil nama Novita.

Novita lantas mengikuti suster tadi masuk ke ruangan dokter kandungan.

"Selamat siang, Nyonya. Silakan, duduk," ucap dokter dengan senyum ramahnya.

"Siang juga, Dok."

"Bisa dijelaskan keluhannya apa?"

"Begini, Dok. Saya sudah menikah hampir 4 bulan, tapi belum ada tanda-tanda positif hamil. Setiap telat datang bulan, saya selalu cek dengan tespect," jelas Novita.

"Baiklah, kita USG dulu untuk melihat kondisi di dalam rahim Anda."

Dokter membimbing Novita agar berbaring di ranjang. "Sebelumnya apa haid Anda lancar?"

"Tidak, Dok. Kadang tiga bulan sekali, tapi sekalinya haid perut bawah rasanya nyeri sekali," jawab Novita.

Dokter mengangguk sambil terus menggerakkan transducer untuk melihat kondisi rahim Novita. Setelah beberapa saat melakukan pemeriksaan, dokter kembali mengajak Novita duduk.

"Menurut hasil pemeriksaan tadi, ada benjolan berukuran cukup besar di rahim Anda. Dan kemungkinan benjolan itu merupakan kista, inilah yang menyebabkan Anda sulit untuk hamil."

Bak belati yang menancap di hati, Novita tak menyangka jika dirinya memiliki kista hingga menyebabkan dia sulit untuk hamil. Pikirannya benar-benar kalut, impiannya untuk segera memberikan keturunan pada sang suami harus pupus.

"Apa ada cara agar saya bisa hamil, Dok?" tanya Novita dengan suara bergetar.

"Harus dilakukan tindakan operasi pengangkatan kista, tapi itu tidak bisa membuat Anda langsung cepat hamil."

Novita tampak lemas mendengar penjelasan dokter. Entah harus mengatakan hal ini pada Wildan atau tidak, dia merasa bimbang. Rencananya untuk membuat sang suami melupakan mantan istrinya harus kandas sebelum dia memulainya.

**

Hanna berjalan tergesa-gesa menuju ruang rawat kakaknya. Tiba-tiba tanpa sengaja dia melihat Novita yang baru keluar dari rumah sakit dengan wajah sendu. Dia lantas bersembunyi agar mantan madunya itu tak melihat keberadaannya.

"Sedang apa dia di sini? Kenapa dia sendirian?" batin Hanna.

Dia pun segera melanjutkan langkahnya yang terhenti karena melihat Novita yang juga berada di rumah sakit. Setelah menemukan ruang rawat kakaknya, Hanna lantas masuk setelah mengetuk pintu.

"Kakak kenapa bisa sampai masuk rumah sakit?" tanya Hanna setelah mencium kakaknya.

"Keenakan makan rujak sepulang nemenin kamu kemarin," jawab Atika seraya tersenyum hingga memerlihatkan deretan giginya.

"Lain kali kalau makan rujak, cabenya tambahin sekilo lagi," sindir Hanna yang sangat hafal dengan kesukaan sang kakak yang suka makan makanan pedas.

"Janji ini yang terakhir, Han. Jangan marah, ya?" Atika bergelayut manja di lengan sang adik dengan wajah memelas.

"Nggak usah ngerayu, gak bakal mempan juga," ucap Hanna sambil mengusap wajah kakaknya.

"Astaga, Hanna. Tega bener sama kakak sendiri."

Tak terasa sudah hampir satu jam Hanna mengobrol dengan kakaknya, dia pun berpamitan untuk kembali ke kantor karena jam istirahat sudah habis.

"Hanna pamit, ya, Kak. Cepat sembuh dan berhenti makan pedes lagi."

"Iya-iya bawel," ujar Atika sambil menyubit pipi sang adik.

Hanna bergegas menuju tempat parkir dan langsung melajukan mobilnya untuk kembali ke kantor. Saat di perjalanan, dia teringat belum sempat makan, makanan yang dipesannya tadi. Dan makanan itu masih di mobilnya sebab dia tadi hanya membawa parsel buah untuk kakaknya. Akhirnya, siang ini dia terpaksa menunda makan karena waktu yang sudah mepet.

Sesampainya di kantor, Hanna langsung masuk ruang kerjanya. Namun, alangkah kagetnya dia saat melihat buket bunga dan makanan di mejanya. Dia melihat sekitarnya, berharap ada orang yang bisa ditanyai.

"Buket dari siapa ini? Nggak ada nama pengirimnya, makanannya juga," gumam Hanna sambil membolak-balikkan buket yang dipegangnya.

Tak mau ambil pusing, Hanna menyingkirkan bujet dan makanan tadi ke meja dekat sofa agar tak mengganggunya saat bekerja. Nanti saat jam pulang, dia akan.bertanya pada OB yang biasa mengantar teh hangat ke ruangannya.

Siang perlahan berganti sore, Hanna merapikan meja kerjanya dan takupa mematikan komputernya. Setelah itu dia beranjak berdiri mengambil tas dan ponsel yang ada di loker meja. Saat akan menggapai handel pintu, dia teringat dengan buket dan makanan yang diletakkan di meja dekat sofa tadi.

Hanna langsung mengambil buket dan makanan itu lalu pergi menemui OB yang biasa ke ruangannya. Dengan langkah tergesa dia menuju pantry. Tepat ketika sudah di dekat pantry, dia melihat OB yang dimaksud hendak pulang juga.

"Eko, tunggu," panggil Hanna lalu berlari menghampiri Eko yang merupakan OB.

"Mbak Hanna, ada apa? Kelihatannya buru-buru sekali."

Hanna berdiri di depan Eko dengan napas terengah-engah. "Saya .... mau ...,"

"Ambil napas dulu, Mbak. Tarik napas panjang, hembuskan perlahan dari mulut," ucap Eko ketika perkataan Hanna terputus.

Hanna pun melakukan apa yang diucapkan Eko, setelah bisa bernapas normal dia langsung mulai bertanya, "Apa kamu tadi yang mengantar buket bunga dan makanan ini ke ruangan saya?"

Eko melihat buket bunga dan makanan yang ada di tangan Hanna, sambil mengingat sesuatu. "Oh, iya, Mbak. Soalnya tadi ada yang kirim itu dan dititipkan ke resepsionis. Setelah saya tanya, ternyata untuk Mbak Hanna, makanya saya taruh di meja kerja Mbak Hanna langsung."

"Kira-kira kamu kenal orangnya nggak? Cewek atau cowok? Terus ciri-cirinya gimana?" cecar Hanna.

"Kalau itu saya nggak tahu, Mbak. Tadi pas saya ngambil, orangnya udah nggak ada. Coba besok Mbak Hanna tanya langsung ke Widya, soalnya yang terima dia."

"Baiklah, makasih infonya," ucap Hanna.

"Sama-sama, Mbak."

Hanna pun segera pulang dan akan dia tanyakan besok pagi ke Widya, yang tak lain resepsionis yang menerima kiriman buket bunga dan makanan itu.

1
Nur Halima
Luar biasa
YuWie
Happu End..selamat Hanna dan Fran serta si kembar baby
Soraya
keren mksh karyanya thor👍
Soraya
selamat ya Hana akhirnya hamil juga
Endang Supriati
ngapain juga si hanna urusan keluarga wildan.
Endang Supriati
kanker itu seperti rambut menjalar kemana2 kamu mau sembuh nov! ganti otaknya.
Endang Supriati
si adnan hrsnya juga mati ketabrsk truck,kurang ajarrrrr ngapain sih ngabar ngabin ke Hanna.!! pki suruh besuk segala! dasar adik kakak otaknya konslet.
Endang Supriati
ucapan adalqh doa nov. itu adalah bakasan dr Allah krn sdh menghancurkan pernikahan Hanna.
ada hadisnya,pezinah dan penghancur rumah tangga org. tdk diakui sbg umat dan golongan Rasullah.
Endang Supriati
biasanya pezinah perusak rumah tangga org. kena penyakitnya kanker disekitar rahimm.
jd tdk bisa ngesex lagi bau kaya bangke jarak 10 meter aja sdh tercium baunya. krn didlm rshimnya penuh luka darah dan nanah.
Endang Supriati
yg bilang sdh maapin itu mudah! coba klu dia yg mengalami. sakit hati tahu!!
Iges Satria
/Heart//Heart//Heart//Heart//Good/
YuWie
bagus
Anna Wamey
kenapa harus dg perjanjian frans,,,?,,hanna minta tolong pdmu sekali,,,tp kamu meminta lebih,,,??,🤔
Iges Satria
tinggal beli rusaknya dan beli es krim, nanti dituangkan kesatuan wadah.. gampang kan Frans /Heart/
Anna Wamey
Lumayan
Nur Azizah
bagus n menarik
Sobar Ruddin
sangat bagus dan mengispirasihkan kita jgn terlalu terpuruk
Sobar Ruddin
seru lanjut
Endang Supriati
ucapan adalah doa.
Endang Supriati
memang hamil bisa dibuat dan diarur sendiri!!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!