"Kenapa kamu menikahi ku?" Wanita itu menatap nanar.
"Karena kamu adalah wanita yang tidak di inginkan!" tegasnya tanpa perasaan.
Bercerita sebuah kisah Alexsa Bethrix, seorang wanita yang pernah menjadi seorang ibu.
Anak kedua dari seorang seorang Marquess, istri kedua yang tidak di cintai oleh Marquess. Ibunya pun telah meninggalkannya dan dia menjalani hidup penuh luka. Hingga di jodohkan dengan seorang Duke demi kepentingan politik.
Suatu hari dia menerima kenyataan pahit dalam hidupnya, setelah satu hari pernikahannya, dia di kejutkan oleh Duke Vixtor Alendrix yang membawa seorang wanita dan seorang anak.
Alexsa pun menerima kenyataan itu, ia rela mempertahankan pernikahannya. Hingga suatu hari, perasaannya tidak bisa lagi bertahan dan membuatnya kehilangan kesadaran, saat membuka matanya Alexsa berubah menjadi sosok yang tidak di kenal oleh siapa pun. Dia berubah menjadi wanita yang kuat setelah sebuah misteri terungkap dan berkata "Aku tidak akan mengemis sebuah cinta"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Monster Iblis
Seorang laki-laki yang ia yakini sebagai kesatria Kekaisaran. Di lihat dari pakaiannya dan lambangnya.
Arh
Laki-laki itu mengerang kesakitan saat terkena hembusan berapi dari mulut Monster Iblis. Tubuhnya terbentur ke pohon dan mengeluarkan darah.
"Putra Mahkota!" Serunya dengan mata menajam. Monster itu siap mengeluarkan apinya dari mulutnya.
Tanpa mereka sadari, tanaman berduri dan beracun itu. melilit ke empat kaki sang monster.
Aungan itu seperti angin topan, hingga menggetarkan kekaisaran. Ketiga laki-laki itu menghalangi angin kencang dan tanah itu menerpa wajahnya dengan tangannya seraya melihat apa yang terjadi.
Bruk
Monster Iblis itu mengaung kesakitan, seolah dia mengatakan sekujur tubuhya sangat sakit. Monster itu berusaha kabar, namun lilitan tanaman berduri itu melilit tubuh sang Monster seperti rantai yang tak bisa di lepaskan.
Satu tanaman berduri itu melilit leher sang Monster dengan erat. Hingga Monster itu mengeluarkan darah di mulut dengan mata hitam yang seakan keluar.
Hah
Laki-laki berhidung mancung, matanya kebiruan dan kulit putih yang bersinar. "Putra Mahkota."
"Apa Monster itu sudah mati?" tanya pria itu. Entah dari mana tanaman itu bisa melilit tubuh sang Monster.
"Apa anda baik-baik saja?"
"Aku tidak apa-apa," jawab Putra Mahkota Delix. Dia mengusap sudut bibirnya yang sobek.
Tadi malam, sang ayah memerintahkan Putra Mahkota Delix Viciolus untuk memeriksa bukit di bagian timur. Karena di sana ada seekor Monster Iblis yang di temukan oleh seorang warga.
Monster Iblis dan Iblis telah bangkit, hal itu telah meresahkan para penghuni istana dan seluruh rakyat kekaisaran itu. Masih membekas di hati mereka, peperangan dengan Iblis yang membuat kehilangan banyak nyawa dan keluarga terdekat. Banyak tangisan yang menjadi kelamnya malam itu. Monster Iblis dan Iblis tepat menyerang Ibu Kota hingga Ibu kota itu hancur tak tersisa.
"Sir Anton, pergilah ke istana. Katakan Monster Iblis ini sudah binasa. Biarkan mereka yang memeriksa apa yang terjadi dengan Monster ini."
Kesatria yang di sapa Anton itu menbungkuk hormat, dia berlari dengan tertatih-tatih ke arah kudanya. Menaiki kuda itu dan melajukannya dengan kencang.
"Dari mana tanaman ini?" Heran Putra Mahkota. Rasanya begitu aneh kalau tanaman itu muncul begitu saja.
"Mungkin Tuhan masih melindungi kita," ujar sang Kesatria.
Putra Mahkota hendak menyentuh tanaman itu, namun di hentikan oleh suara sang Kesatria di belakangnya.
"Jangan Putra Mahkota, bisa saja tanaman itu beracun."
Putra Mahkota mengurungkan niatnya, sedangkan Duchess Alexsa memutar tubuhnya dan berlalu pergi. Hari ini ia senang, bisa menolong orang dengan kekuatannya. Tentu saja, ia akan menggunakan kekuatan itu untuk kebaikan.
Putra Mahkota Delix menoleh, ia merasa ada seseorang yang memperhatikannya di balik pohon itu. Kakinya berjalan mendekati pohon itu, namun saat sampai di sana dia tidak melihat siapa pun. "Aneh!" Gumam Putra Mahkota Deliex.
"Nyonya, dari mana saja? saya takut kehilangan Nyonya," ujar pelayan Anne. Nafasnya ngos-ngosan karena berlari saat mendengarkan aungan.
"Aku tadi melihat seekor Monster, jadi aku membantu mereka?"
"Apa?! apa mereka tau tentang Nyonya?"
"Tidak, aku bersembunyi melakukannya. Kamu tau sendiri, aku bisa mengeluarkan tanaman itu walau jarak jauh." Duchess Alexsa melepaskan ikatan di kepalanya yang menutupi kedua matanya. Ketika mata itu terbuka, bola mata itu tetap berwarna hijau dan malah terang.
"Aku sangat khawatir mendengarkan aungan itu. O iya, Nyonya tadi saya membawa tiga orang pekerja laki-laki, tapi mereka kabur karena aungan Monster itu."
"Sudahlah, tidak apa-apa. Lain kali kita ke sini,"
Duke kurang pinter
kedua mulut baginda kaisar???
gitu dong jdi wanita jngan maubd rndahkan trus bsa nya nangis, lwaa 😁😁😁😁😁
smoga crita nya bgus sdikit typo nggak d gntung crita nya trus smpai tamat 😁