NovelToon NovelToon
"Berbagi Cinta" 1 Hati 2 Aisyah

"Berbagi Cinta" 1 Hati 2 Aisyah

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / Perjodohan
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: wheena the pooh

Ketika seorang perempuan tidak ingin mempermainkan sebuah pernikahan yang baru seumur jagung, Humairah rela berbagi suami demi mempertahankan seorang pria yang ia cintai agar tetap berada dalam mahligai yang sama.

Aisyah Humairah menerima perjodohan demi balas budi pada orangtua angkatnya, namun siapa sangka pria yang mampu membuatnya jatuh cinta dalam waktu singkat itu ternyata tidaklah seperti dalam bayangannya.

Alif Zayyan Pratama, menerima Humairah sebagai istri pertamanya demi orangtua meski tidak cinta, obsesi terhadap kekasihnya tidak bisa dihilangkan begitu saja hingga ia memberanikan diri mengambil keputusan untuk menikahi Siti Aisyah sebagai istri keduanya.

Akankah Alif adil pada dua
Aisyahnya? atau mungkin diantara dua Aisyah, siapa yang tidak bisa bertahan dalam hubungan segitiga itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wheena the pooh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

"Disaat kesabaran menjadi bunga, penantian tidak berakhir dengan sia-sia. Selamat pagi sayang," Kalimat pertama yang keluar dari mulut Humairah ketika menatap wajah suaminya yang baru saja membuka mata.

"Sampai kapan kau akan terus menyindirku?" balas Alif dengan suara berat khas bangun tidur.

"Apa terdengar seperti menyindir?"

Alif duduk dari posisi tidurnya, ia menangkap wajah istrinya yang telah rapi, ia kecup seluruh wajah Humairah dengan gemas, lalu tanpa permisi ia beranjak dari ranjang sambil meraih tubuh Humairah dan menggendongnya ke kamar mandi.

"Mas Alif, aku sudah rapi!" bentak Humairah yang sudah tahu niat suaminya apalagi jika bukan mandi bersama.

"Memangnya kau mau kemana sudah rapi pagi-pagi?"

"Ayolah, bukankah kita sudah janji akan bertemu papa pagi ini," jawab Humairah mengingatkan Alif tentang niat mereka semalam.

"Tidak akan memakan waktu lama," balas Alif lagi.

Sampai mereka ke kamar mandi Alif dudukkan Humairah di atas meja wastafel, puas ia memandang wajah cantik berseri istrinya dengan posisi seperti ini.

"Baiklah aku akan menunggu di sini saja, bergegaslah mandi!" perintah Humairah mendorong pelan dada suaminya.

"Tidak secepat itu sayang."

"Lalu kau mau apa?" goda Humairah seraya melingkarkan kedua kakinya di pinggang pria itu.

"Kau semakin membuatku gila Humairah," ucap Alif tersenyum devil lalu ia raih bibir istrinya, namun segera Humairah menghentikan aksi Alif dengan menutup mulut lelaki itu dengan jari.

"Mas Alif belum sikat gigi."

"Oke tunggu sebentar!" tukas Alif yang segera menyikat giginya, tindakan itu membuat Humairah geleng kepala hingga terkekeh pelan.

"Sekarang sudah segar," ucap Alif setelah menyelesaikan sikat giginya, ia mengerlingkan sebelah matanya sebelum benar-benar membawa Humairah pada ciuman panjang sebelum menjalankan ritual mandi lelaki itu.

Alif melepaskan tautan bibir mereka memberi jeda agar istrinya bisa bernapas.

"Aku mencintaimu Humairah, aku tidak akan bosan mengatakannya."

Alif membelai wajah hingga mengusap lembut bibir Humairah yang begitu ranum di matanya.

Wanita itu tersenyum, "Humairah apa Aisyah?"

"Aisyah Humairah," jawab Alif mengecup lagi bibir istrinya dengan penuh cinta, Humairah merasakan Alif memberikan perasaannya saat ini.

"Aku baru menyadari bahwa ada dua Aisyah yang menguasai hatiku selama ini, Aisyah kecil ku yang hilang, dan Aisyah Humairah istri pilihan mama yang dulu pernah memukulku dengan tong sampah, seharusnya aku sadar pada saat itu kau sudah menarik perhatianku."

Humairah terkekeh geli ketika mengingat awal pertemuan mereka di toilet lelaki kala itu.

"Lalu kak Aisyah?"

"Bukankah dia Mayang?" hardik Alif dengan bahunya.

Humairah geleng kepala, ia tidak ingin menduga-duga perasaan Alif saat ini.

"Aku tidak akan keliru lagi setelah ini," sambung Alif lagi.

"Baiklah lupakan, ayo kapan mandinya?"

Alif terkekeh pelan, "Bisa bantu cukur ini dulu?" Ucap Alif meraih pisau cukur yang tidak jauh dari mereka, lalu ia berikan pada Humairah.

"Baiklah, kemari!"

Humairah mulai mencukur jambang suaminya yang mulai panjang, Alif masih tidak beralih pada pandangan di hadapannya saat ini, wajah cantik istrinya yang semakin ditatap semakin pula ia merasa ada banyak kupu-kupu menggelitiki perutnya, rasanya seperti remaja puber yang baru merasakan jatuh cinta.

"Maaf, aku tidak berniat membuka pesan dalam ponselmu, tapi karena terlalu banyak panggilan tidak terjawab aku membukanya, ada banyak pesan dari kak Aisyah," ucap Humairah disela kegiatannya.

Alif diam saja.

"Apa kau marah aku membukanya?"

Alif menggeleng, "Kau istriku, kau bebas mengakses ponselku kapanpun kau mau, tidak masalah," jawab Alif tanpa ragu.

"Kak Aisyah bilang dia akan pulang lusa nanti."

Alif kembali diam.

"Mas Alif?"

"Ayolah, jangan bicarakan siapapun jika kita sedang berdua, apalagi dia, maaf aku sedang malas."

"Dia juga istrimu, apa karena obrolan kita kemarin kau seperti ini?"

"Entahlah," cetus Alif menahan kesal.

"Huh.... Aku heran, apa semudah ini kalian para lelaki berubah perasaannya hanya karena suatu hal?"

"Sayang, ayolah jangan rusak suasana dengan bicara yang tidak penting," ucap Alif serius, ia bahkan menghentikan tangan Humairah yang masih memegang pisau cukur.

"Baiklah maafkan aku," cicit Humairah lalu mengecup pipi suaminya.

"Mandi bersama?" tawar Alif lagi sambil menyeringai mesum setelah kembali fokus pada Humairah.

Membuat Humairah memutar bola matanya dengan malas seraya menarik napas lalu menghembuskannya kasar, "Baiklah sayang, apapun untukmu."

Mandi untuk kedua kalinya pagi ini bagi Humairah yang tidak bisa menolak permintaan suaminya, berendam bersama dalam busa yang melimpah yang melimpahi bathup.

Tidak ada aktivitas bercinta di sana, hanya saja Alif tidak melepas istrinya barang sebentar, mereka hanya terlarut perasaan masing-masing terlebih Alif sendiri, tidak ada yang tahu apa yang sedang ia pikirkan saat ini, yang pasti ia tahu sekarang pada siapa hatinya memilih, bahkan telah memilih sejak awal, namun obsesi cukup membuatnya buta hingga terkesan serakah dalam waktu yang lama.

Humairah bersandar di dada bidang milik suaminya, perasaan tenang menghampiri, suami yang ia damba selama ini kini berada tepat memeluknya dari belakang, Alif menautkan jari mereka namun satu tangannya yang lain ia gunakan mengelus lembut perut Humairah dengan hati yang berharap akan segera tumbuh buah cintanya di sana.

Sesekali pria itu memberi kecupan pada pundak istrinya yang polos. Humairah tidak berharap lebih selain Alif tidak merubah lagi sikapnya yang seperti ini, mencintainya, memberinya nafkah lahir batin dengan semestinya hingga pernikahan mereka akan bahagia dalam waktu yang panjang sampai guratan ketuaan menelan usia hingga maut memisahkan, meski harus berbagi cinta.

Humairah memiringkan kepalanya lalu menoleh pada Alif yang menyandarkan dagu di bahu perempuan itu, ia berbisik, "Kapan kita akan selesai?"

Alif malah menjawab lain, "Aku mencintaimu Aisyah Humairah, maafkan aku banyak salah padamu."

"Mas Alif menyesal?"

"Lebih dari itu."

"Ingin menebusnya?"

"Jika bisa akan ku lakukan seumur hidup," jawab Alif mengeratkan pelukannya.

"Kau hanya perlu tetap seperti ini, jangan berubah lagi.... Aku bahkan masih sulit percaya kau mencintaiku sedalam ini, aku tidak berharap lebih dari ini, aku ingin kita menjalani pernikahan layak pasangan lainnya, ketahuilah mas Alif aku benar-benar telah mengikhlaskan semuanya."

"Percaya padaku Humairah."

("Setangguh-tangguhnya perempuan, selalu ada kondisi dimana perempuan akan kembali pada kodratnya. Kodrat untuk dikasih dan disayangi, untuk dipimpin dan dibimbing, untuk diberi perasaan nyaman, untuk dipeluk menenangkan, dan untuk hal lainnya yang hanya bisa dilakukan oleh seorang pria yang bernama suami." Dalam buku Aku Memilih Kamu, Nazrul Anwar)

*****

Mau pulang hari ini atau lusa aja si mayang nya? sabarrrrrrrrrr 😅😅😅 lusa itu dua hari lagi ga sih?

1
Sri Puryani
calon pelakor dtg ...eng ieng ...
Sri Puryani
kenapa alif yg jujur pd arya kan sdh disrh jujur biar arya tahu klo humairah istrinya....oon bgt sih alif nyari penyakit
Yuna Ningsih
Mayang gak takut karma sama ibu kandungnya
Yuna Ningsih
ini orang jahat banget ya, perbuatan jahatmu akan balik lagi kepadamu
Yuna Ningsih
terimakasih Thor, membuat aisah Humairah bahagia, semoga cepat dikasih momongan
Yuna Ningsih
Iyah bener Thor harus ada imbalan sesuai dengan perbuatannya,bls Thor aku mendukungmu /Good/
Yuna Ningsih
dasar anak tak tau diri
Yuna Ningsih
dasar ci Mayang jahat,nanti bakal ada balasannya
Sri Puryani
kenapa alif gk nyoba mendekati sih....klo cinta hrs usaha dong...
Yuna Ningsih
mudah2an kesabaran Humairah berbuah manis
Yuna Ningsih
pasti akan menyesal bila Alip melepaskan Humaira,belum tentu Aisah sebaik Humaira
Yuna Ningsih
Alip kamu blm bisa adil sama istri tuamu
Sri Puryani
kenapa alif gk jelasin klo itu ulah aisyah sih....
Sri Puryani
gimana klo mayangnya kecelakaan aja trus meninggal? 🤭
Sri Puryani
untung ayah ihsan orang baik klo tdk hidup humaira bs sengsara
Sri Puryani
gk tau aja humaira klo si mayang bs jd mak lampir
Yuna Ningsih
Thor jangan bikin Humaira disakiti terus,aku jadi nyesek
Yuna Ningsih
/Sob//Sob//Sob/
Yuna Ningsih
adil dari mana alip
Yuna Ningsih
bisakah orang yang berpoligami bisa adil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!