Di tengah kesibukan kota modern yang serba cepat, Ferdy, seorang pria yang dulunya memiliki segalanya, kini menjadi pecundang. Ditinggal istri yang telah meninggalkannya, Ferdy merasa hidupnya hancur dan tak memiliki arah. Kesehariannya dipenuhi dengan kesedihan dan keraguan, mengingat kembali kejatuhannya dari puncak keberhasilan hingga menjadi seseorang yang tidak diperhitungkan.
Suatu hari, untuk melarikan diri dari kenyataan pahitnya, Ferdy memutuskan untuk pergi ke gunung, mencari ketenangan dan mungkin sebuah jawaban. Dalam perjalanan menuju puncak, ia terperosok ke sebuah gua misterius yang tersembunyi dari pandangan umum. Di dalam kegelapan gua itu, Ferdy menemukan sebuah gelang antik yang mengeluarkan cahaya lembut. Tanpa disadari, gelang itu adalah kunci dari sebuah sistem kekayaan dan kekuatan yang tak terbayangkan sebelumnya.
bagaimana cerita ferdy bangkit dari keterpurukan menuju ke kekuasaan tetapi masih memiliki kebaikan dan membantu sesama yang kesusahan dan menderita
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon F3rdy 25, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dibawah alam sadar
**didalam Gua***
Dalam kegelapan gua yang sempit, Ferdy tergeletak di atas batu besar yang mirip meja altar. Tubuhnya terluka parah, darah membasahi batu dan mengalir ke danau kecil di sampingnya. Suasana di dalam gua semakin mencekam, seiring dengan darah yang memerah di danau, menambah kegelapan dan keputusasaan.
Namun, tiba-tiba, sebuah fenomena aneh terjadi. Gelang Universum, yang sebelumnya tersembunyi di dalam gua, mulai melayang dengan cahaya yang memancarkan ke arah tubuh Ferdy.
Cahaya itu bersinar dengan intensitas yang menakjubkan, mengelilingi tubuh Ferdy. Perlahan-lahan, cahaya tersebut menyentuh tubuh Ferdy, menyembuhkan semua luka dan patah tulang yang ada.
Tubuhnya, yang sebelumnya penuh dengan luka, mulai terasa lebih baik. Perlahan-lahan, ia kembali pulih, dan kesadarannya mulai pulih dari keadaan koma.
Ferdy terbangun di sebuah taman yang indah, dikelilingi oleh bunga-bunga berwarna cerah dan pohon-pohon hijau yang rimbun.
*Ferdy* " kenapa aku disini, seingatku aku terjatuh ke jurang dan menghantam bebatuan dan setelah itu entah apa yang terjadi, tapi ini dimana!!"
masih sambil berbaring dia pun sadar jika jatuh dari tebing pastilah tubuhnya mati rasa dan banyak luka parah.
Lalu ia mencoba menggerakan tubuhnya, dan mencoba untuk bangkit.
*Ferdy" hah.... Kok bisa aku terjatuh tapi masih bisa berdiri seharusnya tubuhku penuh luka dan pastinya tulang-tulangku patah. Kenapa ini tetap normal, dan apa mungkin aku sudah mati..."
Dengan raut muka yang sedih ia pun terduduk lemas sambil menutup wajahnya menggunakan kedua telapak tangan nya
*ferdy*" ya tuhan... Maafkan aku, maafkan semua dosaku apa ini, kenapa engkau memberikan jalan yang begitu berat.... Maafkan ayah nak... Ayah tidak bisa melihatmu tumbuh dewasa dan melihatmu bahagia...." tak sadar air mata pun menetes dari sela-sela matanya.
Setelah beberapa saat dia termenung, ian pun memutuskan untuk bangkit dan mencari tahu dimana ia berada saat ini.
Langkah demi langkah menyusuri hutan yang indah dan melawati sebuah sungai kecil ia pun melihat sesuatu seperti taman yang indah dan dibelakang taman itu terdapat sebuah rumah sederhana tapi terlihat nyaman.
Di tengah taman, terdapat meja kecil dengan teh dan beberapa cemilan.
ferdy melanjutkan perjalanan mendekati taman itu, dia pun melihat dua sosok duduk di meja tersebut.
seorang kakek tua berjubah putih dan seorang pria tampan dengan mahkota dan jubah kerajaan.
Ferdy mendekat dengan hati-hati, merasa bingung dan tidak yakin tentang apa yang sedang terjadi.
Ia duduk di meja dan bertanya kepada mereka.
**Ferdy:** "permisi... maaf kakek dan tuan saya menganggu anda berdua.
Saya ferdy.... Di daerah mana ini? Aku ingat aku terjatuh ke dalam gua dan mungkin terluka parah. tapi setelah bangun saya tidak mengetahui apa yang terjadi, tiba-tiba saya ada disinu ditempat yang nyaman ini."
**Kakek Tua:** (tersenyum lembut) "Selamat datang anakku kamu begitu sopan kepada oramg asing, namamu Ferdy."
Ferdy pun menganggukan kepala dan tersenyum.
**kakek tua** "perkenalkan Aku adalah pencipta Gelang Universum. Dan ini adalah Zan Elysia, raja dari planet Elysia. Dan Kamu berada di alam bawah sadar, tempat di mana keputusan besar akan kamu ambil."
**Zan Elysia:** (dengan suara penuh wibawa) "Ferdy, aku adalah pecahan jiwa Raja Elysian yang telah lama berlalu,planetku telah hancur, kehidupan disana sudah sangat menderita. raja yang sekarang tidak mampu menghadapi serangan besar ia pun mengirimkan gelang universum untuk mencari seseorang memiliki kebaikan yang tulus bertanggung jawab dan mampu menopang kekuatan besar ini. Kami berdua di sini untuk menjelaskan kepada kamu tentang Sistem Universum dan mengapa kamu dipilih. Bawalah rakyatku ke tempatmu masih ada beberapa kehidupan disana mereka akan patuh dan membantumu tapi kamu harus menjadi kuat terlebih dulu"
Setelah itu Kakek tua itu mulai menjelaskan dengan rinci tentang Gelang Universum dan kekuatan yang ada di dalamnya. Ia menjelaskan bahwa Ferdy dipilih karena memiliki hati yang tulus dan kebaikan tanpa pamrih. Gelang ini adalah kunci untuk melindungi alam semesta dari kehancuran yang akan datang.
**Kakek Tua:** "Gelang Universum memiliki kekuatan untuk menjaga keseimbangan dan mencegah kekacauan. Kamu, telah dipilih karena kebaikan hatimu dan kemampuanmu untuk menjaga amanah ini."
**Zan Elysia:** "Kamu harus memilih: apakah kamu ingin kembali ke kehidupan normalmu dengan tubuh yang sehat kembali, atau menjadi penjaga alam semesta dengan kekuatan dan kekayaan yang tak terhitung, serta tubuh yang disempurnakan."
*Ferdy* " maaf kek, maaf tuan.... Saya bukan orang kuat saya hanya seorang manusia biasa tanpa kekuatan apapun. Saya takut malah akan menjadi beban.... !"
kakek tua dan zan elysia hanya tertawa... Mereka pun memilik pemikiran yang sama ya itu manusia yang didepan mereka nemiliki sifat renda hati dan tidak memiliki sifat sombong.
Ferdy merasa bingung melihat mereka tertawa dan tertekan oleh keputusan besar ini. Lalu Ia memikirkan hidupnya yang sederhana, keluarganya diambang kehancuran, dan sekarang ia dipilih untuk menanggung beban besar yang harus diemban jika memilih menjadi penjaga alam semesta.
Dalam hati ferdy" apa yang harus aku lakukan, jika aku menolak aku takut manusia jaman sekarang serakah dan bisa menghancurkan diri dari dalam dan aku hanya bisa meratapi kehidupanku yang hancur itu tanpa bisa membalaskan sakit hatiku kepada yuni dan menjaga anakku, jika aku menerima beban lebih besar akan aku tanggung."
ferdy pun diam seribu bahasa dia sedang bergelut dengan pikiran dan imajinasinya untuk memilih keputusan itu dan memilih baik atau salah dalam melengkah kedepannya.