Di tahun terakhir mereka sebagai siswa kelas 3 SMA, Karin dan Arga dikenal sebagai musuh bebuyutan. Mereka sering bertengkar, tidak pernah sepakat dalam apapun. Namun, semua berubah di sebuah pesta ulang tahun teman mereka.
Dalam suasana pesta yang hingar-bingar, keduanya terjebak dalam momen yang tidak terduga. Alkohol yang mengalir bebas membuat mereka kehilangan kendali, hingga tanpa sengaja bertemu di toilet dan melakukan sebuah kesalahan besar—sebuah malam yang tidak pernah mereka bayangkan akan terjadi.
Setelah malam itu, mereka mencoba melupakan dan menganggapnya sebagai kejadian sekali yang tidak berarti. Namun, hidup tidak semudah itu. Beberapa minggu kemudian, Karin mendapati dirinya hamil. Dalam sekejap, dunia mereka runtuh.
Tak hanya harus menghadapi kenyataan besar ini, mereka juga harus memikirkan bagaimana menghadapinya di tengah sekolah, teman-teman, keluarga, dan masa depan yang seakan hancur.
Apakah mereka akan saling menyalahkan? Atau bisakah kesalahan ini menjadi awal dari sesuatu yang tidak terduga? Novel ini mengisahkan tentang penyesalan, tanggung jawab, dan bagaimana satu malam dapat mengubah seluruh hidup.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mardianna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membuat Kenangan
Di ruang TV villa, semua berkumpul untuk makan bersama sambil menonton video kenangan. Suasana hangat dan penuh kebahagiaan.
Karin: "Ayo, makan dulu sebelum video mulai. Nasi dan lauknya udah siap semua."
Bela: "Gue udah siapin sambel juga. Ini, coba rasain sambelnya, katanya pedes banget."
Sarah: "Wah, pedes nih! Tapi enak banget. Intan, lo bantuin gue ambil piring, ya?"
Intan: "Siap. Ayo, ambil makanan sebanyak-banyaknya. Kita harus makan sampai kenyang!"
Fano: "Oke, semua udah siap. Gue bakal nyalain proyektor. Cicio, lo siapin volume ya."
Cicio: "Oke, volume udah siap. Biar semua bisa denger dengan jelas."
Arga: "Danendra, udah siapin video-nya? Jangan sampe ada gangguan saat nonton."
Danendra: "Udah siap. Sekarang tinggal ngecek proyektor sekali lagi."
Tino: "Kertas harapan nanti pada diisi ya”
Katy: "Gila, udah lama banget kita gak ngumpul bareng kayak gini.”
Wina: "Iya, bener. Kangen banget sama momen-momen yang udah kita lewatin bareng."
Tria: "Ayo, kita makan sambil nonton video. Gak sabar pengen lihat kenangan-kenangan lama."
Tiara: "Setuju! Nanti kita bisa reminisce semua kenangan kita. Siapa tau ada yang lucu."
Sisil: "Gue ambil tempat duduk di depan. Jadi bisa lihat layar lebih jelas."
Revi: "Bisa sambil pacaran juga, haha. Rico, ambil tempat duduk yang nyaman ya."
Rico: "Gue udah siap. Udah siap nonton dan makan bareng."
Galang: "Tungguin, kayanya suaranya kurang jelas cip gue cek volume dulu. Biar suara jelas."
Obi: "Gue siap nonton juga. Siapa tau ada momen-momen lucu dari video."
Bibo: "Jangan lupa, sambil nonton ya makan. Biar makin seru!"
Saat video mulai diputar, semua orang duduk dengan nyaman sambil menikmati makanan. Mereka tertawa dan reminiscing saat melihat video-video kenangan dari waktu-waktu lalu.
Karin: "Wah, ingat gak waktu kita semua ngumpul di rumah gue buat ngerayain ulang tahun?"
Bela: "Ingat banget! Itu momen seru banget. Kita sampe kehabisan makanan, haha."
Sarah: "Dan waktu kita camping di luar kota. Gila, seru banget. Ada yang ketawa terus."
Karin : “gue ga ikut tapi”
Sarah : “oiya, maaf”
Intan: "Haha, bener! Kita juga pernah berantem kecil-kecilan. Tapi akhirnya semua baik-baik aja."
Arga: "Iya, seru banget. Nonton video ini bikin nostalgia. Momen-momen kecil yang bikin kita makin dekat."
Danendra: "Gue setuju. Jadi inget betapa pentingnya semua momen ini buat kita. Gak sabar buat bikin kenangan baru lagi."
Fano: "Ini semua jadi kenangan yang gak bisa dilupakan. Semoga kita bisa terus ngebangun momen-momen baru yang seru."
Suasana di ruang TV terasa hangat dan penuh kebahagiaan, dengan semua orang menikmati makanan dan video kenangan yang membuat mereka merasa lebih dekat.
Setelah makan dan menonton video kenangan, semua orang berkumpul di meja yang sudah disiapkan untuk menulis di kertas harapan yang telah disediakan oleh Fano dan Tino.
Fano: "Oke, guys. Sekarang waktunya kita menulis harapan dan pesan di kertas harapan ini. Kita bakal tempel di ruang kelas nanti."
Tino: "Iya, tulis harapan atau pesan apa aja yang mau kalian sampaikan. Ini bakal jadi kenangan buat kita semua."
Sisil: "Gue mau nulis harapan buat kita semua. Semoga kita bisa selalu bersama dan tetap jadi teman baik."
Tiara: "Setuju. Gue juga mau nulis harapan biar kita semua sukses di masa depan, dan tetep sering kumpul kayak gini."
Katy: "Gue nulis, semoga setiap momen kita bisa jadi kenangan yang indah dan gak terlupakan."
Tria: "Gue mau nulis harapan biar kita bisa terus berbagi kebahagiaan dan dukungan satu sama lain."
Wina: "Gue juga. Semoga kita selalu solid dan bisa terus merayakan momen-momen penting bareng."
Karin: "Gue nulis harapan supaya kita semua bisa menghadapi tantangan ke depan dengan semangat dan gak pernah lupa satu sama lain."
Bela: "Gue tulis harapan supaya hubungan kita tetep kuat dan kita bisa bikin lebih banyak kenangan indah di masa depan."
Sarah: "Gue nulis harapan buat kita semua biar selalu sehat dan bahagia, dan gak pernah kehilangan semangat."
Intan: "Harapan gue, semoga kita bisa selalu ada untuk satu sama lain, apa pun yang terjadi."
Revi: "Gue nulis biar kita bisa terus jadi teman yang saling mendukung dan menyemangati."
Rico: "Semoga setiap langkah kita ke depan bisa membawa kebahagiaan dan keberhasilan. Ini harapan gue."
Arga: "Gue tulis harapan supaya kita bisa selalu ingat betapa pentingnya persahabatan kita, dan bisa terus berbagi momen seru bareng."
Danendra: "Harapan gue, semoga kita tetap bisa merayakan momen-momen kecil dan besar bareng, dan gak pernah kehilangan semangat."
Cicio: "Gue nulis biar kita bisa selalu jadi tim yang solid, apa pun yang terjadi. Semangat terus, guys!"
Galang: "Semoga kita bisa terus bersama dan saling mendukung, serta tetap jadi teman baik."
Obi: "Harapan gue, semoga kita bisa terus bikin kenangan indah dan gak pernah lupa satu sama lain."
Bibo: "Gue nulis supaya kita bisa terus punya waktu seru bareng, dan setiap momen jadi kenangan yang gak terlupakan."
Fano: "Oke, kertas-kertas harapan sudah ditempel di sini. Semoga setiap harapan yang kita tulis bisa jadi kenyataan."
Tino: "Iya, dan ini bakal jadi kenangan yang bisa kita lihat lagi kapan saja kita berkumpul. Semoga selalu mengingat momen-momen ini dengan senyum."
Karin: "Terima kasih, semua. Ini adalah momen yang sangat berarti. Semoga kita bisa terus bersama dan merayakan lebih banyak lagi di masa depan."
Bella: "Setuju banget. Ini adalah salah satu malam yang gak akan pernah kita lupakan."
Sarah: "Iya, bener. Semoga kita bisa terus bikin kenangan yang indah dan tetap solid sebagai teman."
Semua: "Cheers to our friendship!"
Sisil: "Padahal kita pisahnya masih lama, ini masih semester awal. Tapi kok rasanya udah sedih aja?"
Tiara: "Iya, bener juga. Kita masih punya waktu panjang, tapi momen-momen kayak gini bikin kita sadar betapa berartinya persahabatan ini."
Karin: "Mungkin karena kita udah ngelewatin banyak hal bareng, jadi makin terasa spesial. Kadang, kita gak perlu nunggu sampai akhir untuk menghargai setiap momen."
Wina: "Setuju. Momen-momen ini tuh berharga. Apalagi kalau kita bisa bikin kenangan-kenangan kecil seperti ini, bisa jadi ingatan yang indah di masa depan."
Bela: "Dan meskipun kita masih punya waktu, nulis harapan ini bikin kita lebih menghargai apa yang kita punya sekarang. Kita harus manfaatin setiap kesempatan."
Fano: "Gue setuju. Ini juga jadi pengingat buat kita bahwa persahabatan ini penting, dan kita harus terus jaga hubungan ini dengan baik."
Revi: "Kadang, momen-momen kecil seperti ini yang bikin kita sadar betapa pentingnya teman-teman di sekitar kita."
Rico: "Bener banget. Kita masih punya banyak waktu, tapi setiap saat yang kita lewatin bareng tetap berharga."
Arga: "Semoga dengan harapan dan pesan yang kita tulis ini, kita bisa terus inget betapa pentingnya hubungan kita. Jangan pernah lupakan kenangan ini."
Danendra: "Meskipun rasanya sedih, itu tandanya kita saling menghargai dan benar-benar peduli satu sama lain."
Cicio: "Iya, betul. Kita mungkin masih punya waktu, tapi momen kayak gini bikin kita lebih dekat dan saling memahami."
Galang: "Jadi, mari kita manfaatkan setiap waktu yang ada dan terus bikin kenangan-kenangan indah. Kita semua berharga."
Obi: "Bener. Setiap momen bareng itu berarti, dan kita harus terus jaga persahabatan ini dengan baik."
Bibo: "Cheers to our friendship! Semoga kita bisa terus bersama dan bikin lebih banyak kenangan yang berarti."
Hari itu selesai dengan tawa dan haru, keesokan harinya mereka bersantai, namun tak disangka pada malam harinya mereka membuat party dan dan disitu terdapat banyak botol minuman keras
Karin : “apa apaan ini”
Bersambung…..