Mereka menikah selama 2 tahun, sebuah pernikahan yang tidak di inginkan. Hingga berujung pada sebuah perceraian, tapi siapa sangka. Di malam terakhir menjadi sebuah malam panas yang sulit untuk di lupakan...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MISM : Bab 24
Yadi yang merupakan pria gendut dan berperut buncit pun merasa tak terima dengan perkataan Raymond, ia berjalan mendekati Raymond dengan tatapan menantang.
"Beraninya kau mengatakan hal itu! Apa kau tidak tahu siapa aku?! Aku adalah preman di tempat ini, semua orang harus menghormati ku. Dan termasuk kau!" Ucap Yadi dengan tatapan merah, ia bahkan tanpa ragu menunjuk-nunjuk wajah Raymond dan merendahkan pria itu.
Pak RT hanya bisa diam, ia sama sekali tidak berani membantah perkataan Yadi.
Raymond tersenyum mengejek, "Lantas jika kau seorang preman, apa yang harus ku takutkan?" Tanya Raymond dengan senyuman di wajahnya.
"Kurang aja!" Pria itu langsung maju dan memberikan tinjuan nya kepada Raymond, tapi pria itu langsung menangkis dan menendang perut Yadi hingga pria itu terjatuh.
Rohman seketika panik, ia langsung membantu Yadi untuk berdiri.
"Sudah-sudah, kenapa malah bertengkar. Dan anda Pak Raymond, sebaiknya anda jaga sikap! Jangan main kekerasan seperti ini." Ucap Rohman yang langsung menyalahkan Raymond.
"Kalian berdua memang bosan hidup." Ucap Raymond dengan tatapan tajam.
"Beraninya kau!" Maki Yadi, ia hendak kembali menyerang Raymond tapi tubuhnya sangat sakit apalagi bagian perut yang di tendang oleh Raymond.
Hingga tak beberapa lama sebuah mobil mewah berhenti di depan kontrakan Yumna, Roni langsung keluar dengan beberapa anak buah Raymond.
"Pak, ini yang anda minta." Ucap Roni.
Raymond langsung menerima buku nikah yang di bawa oleh Roni, ia lalu memberikannya kepada Rohman untuk di lihat.
Dengan tatapan canggung dan senyuman yang sedikit kesal, Rohman dan para pria yang datang langsung meminta maaf atas apa yang mereka lakukan.
Raymond berdiri dengan tatapan tajam, ia Melihat Yadi dan Rohman yang berjalan bersama.
"Bagaimana menurut mu, apakah tidak masalah jika seorang RT menghilang secara tiba-tiba?" Tanya Raymond pada Roni.
Mendengar hal itu Roni tersenyum bingung, ia tidak tahu apa yang terjadi. Tapi ia yakin, jika para pria itu telah melakukan sebuah kesalahan pada Raymond.
"Sebaiknya jangan hilangkan RT, itu akan membuat sedikit masalah." Ucap Roni memberikan saran, ia tidak ingin mengurusi masalah yang dibuat oleh Raymond.
Raymond tersenyum, "Berarti kalau preman kampung nya, mungkin tidak akan jadi masalah." Jawab Raymond yang telah memutuskan.
"Preman? Bagaimana jika anak buahnya membalas?" Tanya Roni.
Raymond tersenyum, "Jika mereka membalas, maka kita akan menyambut mereka dengan suka cita." Jawab Raymond, mata pria itu melihat buku nikahnya dengan Yumna.
"Berapa kau suap orangnya?" Tanya Raymond dengan mata yang melihat ke arah Roni.
"Cukup tinggi, dan setelah memberikan penawaran yang lumayan. Dia mau memberikannya.." Jawab Roni dengan senyuman di wajahnya.
Raymond tersenyum mengejek, "Selagi ada uang, semuanya akan lebih mudah." Jawab Raymond.
Ia lalu segera masuk ke dalam kontrakan Yumna, dan langsung menutup pintu. Raymond melihat Yumna berada di dalam kamar dengan tatapan khawatir dan bingung.
"Bagaimana? Apa semuanya baik-baik saja?" Tanya Yumna, ia takut di arak masal.
"Semuanya baik-baik saja, bagaimana jika kita melakukan kegiatan yang tadi? Bukankah tidak bagus jika tidak dilanjutkan?" Tanya Raymond dengan senyuman di wajahnya.
Mendengar hal itu wajah Yumna langsung memerah sempurna, "Dasar pria mesum! Sebaiknya kau pulang dan jangan kembali lagi ke rumah ku." Ucap Yumna dengan kesal, ia berusaha untuk mengusir Raymond tapi itu bukan hal yang mudah untuk di lakukan.
Raymond tersenyum, ia langsung menangkap tubuh Yumna dan memangku tubuh mantan istrinya.
"Lepaskan!" Maki Yumna kesal.
"Suttt... Jangan berisik, apa kau ingin orang-orang tadi kembali datang lagi ke sini?" Tanya Raymond dengan senyuman di wajahnya.
Yumna terdiam dengan wajah yang memerah, "Jangan.." Pinta Yumna seraya memalingkan wajahnya dengan malu.
"Mulut mu suka sekali berbohong, lihatlah tubuhmu... Dia sangat mengingatkan ku." Ucap Raymond seraya mencium bagian dada Yumna yang sudah nampak siap untuk menerima serangan darinya.
....
Roni dan 3 anak buah Raymond berada di luar kontrakan Yumna. Ia menghela nafas kasar, "Apa kalian dengar yang tadi di katakan oleh Pak Raymond?" Tanya Roni kepada 3 anak buah Raymond.
Mereka bertiga mengganggukkan kepala, "Malam ini, aku ingin kalian menangkap orang itu dan membawanya ke markas. Dan ingat jangan sampai membuat kegaduhan ataupun membuat orang-orang curiga." Ucap Roni seraya berjalan masuk ke dalam mobil.
soalnya karya othor nih bagus aku suka