" menikahlah nak, ini mungkin tak adil untuk kamu tapi hanya dengan ini kita bisa membalas Budi baik pak Handoyo " ucap bapaknya
" tapi Mel masih sekolah pak, dan Mel juga ga kenal sama anak nya majikan bapak itu, kalau dia jahat sama Mel gimana " ucap Melisa sambil menangis
" maafkan bapak nak, kalau kamu ga mau ya sudah bapak akan bilang pada majikan bapak " kata bapaknya
Melisa melihat raut kecewa di wajah sang ayah, Melisa merasa sangat bersalah, tapi haruskah ia mengorbankan masa muda nya dengan hidup bersama pria yang sama sekali tidak ia kenal?
akan kan Melisa menerima perjodohan itu????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 25
setelah berhasil meyakinkan Zayn, Melisa memikirkan siapa yang berani mengirimi ia paket seperti itu
" siapa ya orangnya " kata Melisa
Tubuhnya masih berbalut selimut setelah Zayn menuntut pembuktian cinta kepada Melisa
Zayn berada di kamar mandi membersihkan diri
Melisa memberitahu Febi soal masalah ini melalui chat dan Febi langsung merespon
" gila... Siapa orangnya Mel? " tanya Febi
" mana gue tau, gue juga bingung kenapa dia tau alamat baru gue " kata Melisa
" Lo kudu hati-hati Mel, ini pasti ada yang sengaja mau bikin Lo sama suami Lo ribut " kata Febi
" terus mas Zayn gimana? " tanya Febi
" ngamuk lah " jawab Melisa
" dan gue harus susah payah meyakinkan dia sampe berujung disini " kata Melisa lalu mengirimkan foto kamarnya
" hahaha... Dasar laki " ucap Febi
" hahaha... iya gitu lah, tapi Lo bantuin gue cari tau ya " kata Melisa
" oke, kita bahas nanti di kampus deh, lu lanjutin dulu tun menaklukan hati mas suami " kata Febi
Setelah membalas chat Febi Melisa menyimpan ponselnya dan tak lama Zayn keluar dari kamar mandi dan kembali masuk ke dalam selimut
Zayn menciumi Melisa
" aku udah suruh asistenku untuk menyelidiki semua ini dan aku ga akan rela melepaskan kamu untuk pria lain sampai kapan pun " kata Zayn
" seandainya kamu melepaskan aku pun, aku ga akan pernah pergi dari sisimu " jawab Melisa
mereka saling memeluk erat
...
Esok hari
Zayn sudah siap dengan setelah kantor nya
Sedangkan Melisa masih berbalut gaun tidur, karena jam kuliahnya hari ini lebih siang
Melisa menemani suami nya sarapan dengan roti dan segelas kopi
" sayang nanti siang mamah akan kirim art untuk kita biar kamu g usah capek ngurus rumah dan masak " kata Zayn
" iya mas, padahal kalau cuma ngurus rumah sih aku juga bisa mas " kat Melisa
" ga sayang tugas kamu cuma ngurus aku dan ngelayanin aku, selebihnya biar art yang tangani " ujar Zayn
" nanti kuliah jam berapa? " tanya Zayn
" jam 10 mas " jawab Melisa
" oke, hati-hati di jalan ya " kata Zayn
Melisa mengangguk
setelah sarapan Melisa mengantar suaminya sampai ke mobilnya
Zayn memeluk dan mencium sang istri sebelum berangkat kerja
" aku pergi dulu kamu jaga diri ya " kata Zayn
" iya sayang " jawab Melisa
Zayn melaju dan pergi meninggalkan Melisa
tanpa Melisa sadari ada seseorang yang memperhatikan nya, Melisa sempat menoleh dan merasa ada yang memperhatikan nya namun tak ada siapapun disana, Melisa bergegas masuk karena takut ia hanya sendiri di rumah
Melisa mengunci pintu rumahnya dan pergi mandi karena ingin segera berangkat ke kampus meskipun hari masih pagi, setidaknya ia tak sendirian dirumah
Selesai mandi Melisa menyiapkan keperluan kuliahnya dan tiba-tiba terdengar bunyi bel
" tingtong "
" siapa ya? " tanya Melisa sendiri
dengan perasaan sedikit takut Melisa membuka pintu dengan sebelumnya ia mengintip dulu
Ternyata art kiriman mamah Sarah yang datang
Melisa membuka pintu rumah nya
" pagi Bu " sapa art
" pagi... " jawab Melisa
" saya Rani Bu, art yang dikirim Bu Sarah " kata Rani
" oh... Iya ayo masuk " kata Melisa
" makasih Bu " art yang usia nya mungkin hanya beda beberapa tahun dari Melisa itu langsung di ajak masuk ke kamar art
" ini kamar mba Rani, istirahat saja dulu " kata Melisa
" iya Bu terimakasih, tugas saya apa saja Bu? ," tanya Rani
" oh... tuga mba Rani bikin sarapan setiap pagi, beres-beres rumah dan siapin makan malam aja, kalo untuk makan siang nunggu saya minta aja ya, Karena kalo siang saya dan suami jarang di rumah kecuali kami libur " ucap Melisa
" oh iya Bu " jawab Rani
" hari ini saya ada kuliah jam 10 dan mungkin pulang sore, suami saya juga ke kantor makanya mba ga usah masak untuk makan siang " kata Melisa
" baik Bu, " kata Rani
" ya udah saya ke atas dulu ya " kata Melisa
" iya Bu " jawab Rani
setelah Melisa pergi Rani langsung menuju dapur mengecek area kerja nya
" ibu nya masih muda dan cantik banget " kata Rani
jam 9 Melisa berangkat ke kampus dan tiba di kampus 30 menit kemudian
" kaya nya Febi belum dateng " gumam Melisa melihat di parkiran belum ada mobil Febi
Melisa berjalan menuju kelasnya sendirian, sesekali ia menyapa teman yang ia kenal
Tiba di kelas ternyata Febi sudah ada di kelas nya
" gue kira belum dateng " kata Melisa
" mobil gue di pake Abang makanya gue pake taksi " kata Febi
" kenapa ga minta jemput gue aja " kata Melisa
" repotin kali Mel, rumah gue kan lebih jauh dari rumah Lo " kata Febi
" nanti balik anterin gue ya " kata Febi
" tadi bilang ga mau repotin tapi minta anterin gimana si " kata Melisa
" hehehe... " Febi cengengesan
Melisa menaruh tasnya di bawah meja dan ketika membuka laci meja ternyata ada bunga dan cokelat juga sehelai kertas
" feb..." panggil Melisa
Febi menoleh dan terkejut
" apaan nih " kata Febi
Melisa membaca isi tulisan di kertas tersebut
selamat pagi cinta ku, semoga hari ini menyenangkan untuk kamu
" siapa sih sebenernya yang suka neror gue gini " kata Melisa
" astaga serem banget Mel, Lo punya pengagum rahasia gini " kata Febi
" iya Feb, mungkin kalo gue ga bersuami gue ga terlalu ambil pusing tapi ini kan status gue bersuami dan suami gue marah banget " kata Melisa
" iya lah Mel, mas Zayn pasti ga mau rumah tangga nya terus di usik sama orang ga jelas gini "
" apa gue lapor polisi aja ya " kata Melisa
" emang ada pasal untuk kasus penggemar rahasia? " tanya Febi
Melisa merasa penasaran siapa orangnya
" oh iya Feb, kemarin pas Lo balik duluan dan ninggalin gue kak Denis maksa-maksa gue di parkiran " kat Melisa
" hah... Maksa gimana? " tanya Febi
" iya dia nyatain cinta gitu ke gue, dan dia sampe maksa peluk gue " kata Melisa
Febi menganga saking kagetnya
" serius Lo? " tanya Febi
" nih Lo liat luka di tangan gue, ini ulah nya dia " kata Melisa
" astaga... terus gimana? " tanya Febi
" ya untung aja gue bisa kabur " kata Melisa
" apa mungkin pelaku teror ini juga dia Mel? " tanya Febi
" nah... Itu dia feb yang ada di pikiran gue, tapi gimana cara pembuktian nya " kata Melisa
mereka sama-sama diam dan berfikir
Tak lama jam pelajaran di mulai Melisa dan Febi serius menyimak materi yang di sampaikan