NovelToon NovelToon
Pendekar Naga Giok

Pendekar Naga Giok

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur / kultivasi
Popularitas:31.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Lazuardi aqbar

Darah yang mengalir di tubuh ku merupakan darah seorang kesatria terkuat yang pernah ada, dan aku pun akan menjadi seperti dia melindungi yang lemah dan menghancurkan kebatilan di dunia ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lazuardi aqbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Binatang roh serigala kayu

Terlihat semua anggota kalajengking merah seakan tak percaya dengan apa yang tengah di lakukan oleh ketua mereka, memberi hormat kepada laki-laki paruh baya yang baru kali ini mereka lihat.

"Ketua apa yang anda lakukan, mengapa anda memberi hormat padanya?" tanya seorang laki laki yang berada di dekatnya.

"Jangan banyak bicara, cepat beri hormat padanya," ucap sang ketua.

Mendengar perintah sang ketua dengan penekanan di perkataannya, membuat wakil ketua kelompok serigala merah dengan segera ikut melakukan penghormatan kepada laki laki paruh baya yang ada di hadapannya, dengan menggenggam tinju dan membungkukkan badan.

Melihat ketua dan wakil ketua kalajengking merah, memberi hormat pada laki laki paruh baya yang mereka cari, mau tidak mau seluruh anggota kalajengking merah ikut memberikan hormat pada laki laki paruh baya itu.

"Aku terima hormat kalian, dan aku tak akan memperpanjang masalah ini jika kau membunuh anggota mu yang telah membuat masalah denganku!" ucap ketua Wo Chu.

Sesaat ketua kelompok kalajengking merah menengadahkan kepalanya menatap kearah ketua Wo Chu, dan dengan sekali hentakan kakinya, pedang yang berada di tanah dengan cepat meluncur deras kearah target yang diminta oleh ketua Wo Chu.

"Claup..!!"

"Ackh..!!"

Teriakan menyayat hati keluar dari mulut Gofar, saat pedang ketua kalajengking merah menembus tubuhnya, tubuh Gofar mundur beberapa langkah ke belakang, dan tak lama kemudian diapun ambruk ketanah dan tak bergerak lagi, Gofar tewas seketika di tempat itu.

"Lifang, bawakan dua kuda terbaik untuk ketua Wo Chu," ucap ketua kalajengking merah kepada wakilnya.

"Baik ketua!" ucap Lifang tanpa membantah.

Tak lama berselang, kuda yang di inginkan ketua kelompok kalajengking merah pun tiba.

"Silahkan ketua Wo Chu, kuda kuda ini akan membantu anda di dalam perjalanan," ucap ketua kalajengking merah.

"Terimakasih, dan kurasa permasalahan kita berakhir sampai disini," jawab ketua Wo Chu.

Dan pada akhirnya ketua Wo Chu beserta wanita muda dari kota kekaisaran, pergi meninggalkan desa itu menaiki kuda pemberian dari ketua kelompok kalajengking merah.

Selepas kepergian ketua Wo Chu, perdebatan pun terjadi antara wakil ketua dan ketua kalajengking merah, yang disaksikan seluruh anggotanya.

"Apa yang anda lakukan ketua, mengapa anda mengikuti perkataannya untuk membunuh salah satu anggota kita, dan yang tak masuk akal lagi, mengapa ketua begitu takut dan memberikan hormat padanya!!" ucap Lifang yang tak terima dengan semua tindakan yang telah di lakukan oleh ketuanya.

"Lifang, sebelum kelompok kalajengking merah berdiri, aku merupakan wakil ketua prampok topeng hitam yang melegenda diantara para perampok yang pernah ada, saat itu adalah hari di mana kami semua di bantai habis olehnya, karena kami merampok salah seorang saudagar dari kekaisaran kota. Dia adalah Wo Chu yang merupakan salah satu petinggi dari klan air terbesar saat itu.

Tak ada satupun dari kami yang selamat dari pembantaian nya, kecuali aku. Jika aku tak mengikuti keinginannya hari ini maka bisa di pastikan jika kelompok kalajengking merah akan tinggal nama. Lifang, jika di dalam satu buah keranjang yang berisi buah buahan segar, dan disana ada satu buah yang busuk dan dipenuhi dengan ulat pemakan buah, apa yang harus kau lakukan?" tanya ketua kalajengking merah.

"Ketua, aku akan membuang buah yang busuk itu, karena akan membuat buah yang lainnya rusak," jawab Lifang.

"Seperti itu yang kulakukan sekarang, jika aku mempertahankan Gofar untuk tetap hidup, maka kau pasti tau apa yang akan terjadi pada kelompok kalajengking merah ini," ucap ketua kalajengking merah.

"Aku mengerti sekarang ketua, dan maafkan aku karena telah berprasangka buruk padamu," jawab Lifang.

"Sudahlah Lifang, cukup sampai disini semua masalah yang terjadi, aku membentuk kelompok kalajengking merah agar desa kita mempunyai satu kekuatan yang dapat mempertahankan desa, dari para perampok yang mencoba menjarah desa. Bawa dan kuburkan Gofar dengan baik, berikan harta bagi anak dan istrinya agar mereka dapat hidup dengan layak," ucap ketua kalajengking merah sambil menepuk nepuk bahu kanan Lifang dengan tangan kirinya, kemudian sang ketua berlalu pergi meninggalkan tempat itu.

*****

Sore menjelang, akhirnya ketua Wo Chu sampai ke desa tujuannya, desa itu bernama desa batu, dan mata pencaharian mereka adalah berburu binatang buas dan binatang roh yang banyak terdapat di dalam hutan.

Ketua Wo Chu di sambut hangat oleh warga desanya, yang hanya puluhan kepala keluarga saja.

"Ini adalah desaku, keadaannya tak seperti di kekaisaran kota yang ramai, kau dan putramu boleh tinggal disini dan menjadi bagian dari penduduk desa selama kau suka," ucap ketua Wo Chu.

"Terimakasih Ketua, aku pasti sangat kerasan tinggal di sini, karena tujuanku meninggalkan kota kekaisaran, agar dapat menjaga dan membesarkan putraku jauh dari hal hal yang dapat membahayakan jiwanya," ucap wanita itu yang di ketahui bernama Leiden.

"Ketua, jika kau berkenan, dapatkah kau memberikan nama pada putraku ini?" tanya Leiden.

Ketua Wo Chu tersenyum kecil mendengar permintaan Leiden, sambil mengelus kepala bayi laki laki yang berada di gendongan Leiden, ketua Wo Chu pun berkata.

"Putramu akan ku beri nama Feng Yu dan bayi ini akan kuberi nama Thien Yu, mereka berdua kelak akan menjadi saudara dan akan menjadi muridku di masa depan. Aku ingin kau menjaga Thien Yu sebagai mana kau menjaga dan menyayangi Feng Yu putramu, karena hanya kau yang dapat menyusui Thien Yu di desa ini," ucap ketua Wo Chu.

"Baik ketua, aku akan menjadikan Thien Yu sebagai putraku dan adik bagi Feng Yu, semoga di masa depan mereka akan tetap menjadi saudara untuk selama lamanya," jawab Leiden.

10 tahun telah berlalu.

"Thien Yu...!! kau kejar dari arah sana, biar aku mengejarnya dari sini," teriak Feng Yu dengan melesat cepat kearah seekor rusa yang menjadi target buruan mereka hari itu.

"Diam lah kakak, kau sangat berisik sekali, kau tunggu saja saat rusa itu berhasil aku tangkap," jawab Thien yu dengan terus melesat kearah rusa buruannya dari arah yang berlawanan.

Hingga pada satu kesempatan Thien Yu berhasil menombak rusa itu dengan jarak yang cukup ideal baginya, yang membuat rusa itu tergeletak di tanah dengan darah yang membanjiri tempat di sekitar rusa itu.

"Sepertinya hari ini adalah hari keberuntungan kita, rusa ini begitu besar dan gemuk, pasti banyak uang yang dapat kita hasilkan dari perburuan kita hari ini," ucap Feng Yu.

"Ha..ha..ha..tentu saja, aku akan membelikan baju baru buat ibu saat kita menjualnya ke kota," Jawab Thien Yu.

Namun tiba tiba Thien Yu merasakan napas pembunuh yang sangat kuat di dekat nya, nalurinya sebagai seorang kultivator muda membuatnya dapat merasakan aura yang membahayakan itu.

"Kakak ayo kita cepat pergi dari sini!! lokasi ini merupakan area kekuasaan salah satu binatang roh terkuat di hutan ini!!" teriak Thien Yu.

"Adik aku tak akan tertipu dengan perkataanmu, dan ingat rusa itu kita berdua yang dapatkan, jadi hasil penjualannya harus kita bagi dua," jawab Feng Yu.

"Persetan dengan rusa itu...!!, kau lebih sayang nyawamu atau rusa itu," hardik Thien Yu dan dengan cepat melesat ke arah sang kakak sambil menarik tangannya agar ikut berlari bersamanya meninggalkan tempat itu.

Feng Yu segera menepis tangan adiknya, dan mendorongnya dengan kuat, hingga Thien Yu terjerembab ketanah, di dalam pikirannya saat ini merasa jika Thien Yu hanya berpura-pura untuk mengerjainya saja, seperti hari-hari yang telah mereka berdua lalui bersama, dimana Thien Yu selalu usil pada dirinya.

Akan tetapi apa yang dikatakan oleh Thien Yu hari ini terbukti, serigala kayu yang sangat melegenda telah berdiri di hadapannya, siap untuk menyerang mereka berdua.

Feng Yu terbelalak melihat sang serigala yang merupakan binatang roh di tingkat raja, yang bisa saja mengambil nyawa mereka berdua kapan saja.

"Kak Feng Yu cepat pergi dari sini!!" teriak Thien Yu sambil menyerang sang serigala kayu dengan menendang batu batu besar yang berada di dekatnya.

Tanpa pikir panjang, Feng Yu segera melesat pergi meninggalkan Thien Yu yang tengah berhadapan dengan binatang roh yang berbentuk serigala kayu, untuk mencari bantuan para pemburu dari desa nya.

1
Jade Meamoure
Ema usil deh nih Thien
Isti Urifah
Luar biasa
ade noperi
wkwkwkw akhirnya si ibu sadar bahwa dia ke turun an dewa🤣🤣
ade noperi
Luar biasa
Arga dwi12
MC stres ,mn ada ibu yng gk marah liat laki laki tidur di kamar anaknya
Saitama Fans: lihat novel buatan ku yakin seru
total 1 replies
Munawir
Luar biasa
Fahru Ahmad
Lumayan
heri kusnadi
Luar biasa
Arga dwi12
masa Ama jendral langit aja menang,masa takut Ama pangeran glory capek deh
suto wiyarjo
up
up
hari hujianto
cerita yang menarik
fitri
bagi saya sdh bagus kok, tdk gampang bisa bikin cerita n alurny
Idin Muhidin
semakin panjang cerita semakin banyak tokoh baru hingga bertele tele ceritanya
Idin Muhidin
penulis ini kolokan demam lah sakit tipes lah hadeh
masatta aan
sakti kok gampang di bokong ya
Maz Jawir
Luar biasa
Justinus Marsigar
thor kayaknya kamu mau manjang manjangin ceeitanya yah....?
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
....
pitia
keren
fitri
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!