Clara gadis manis yang ceria dan juga baik hati, di besar kan sebagai anak tunggal dari keluarga yang sangat kaya raya membuat hidup Clara makin sempurna.
Kehidupan Clara yang sempurna menjadi hancur, saat ia dijodohkan oleh ayahnya dengan seorang ceo terkenal yang ternyata menikahinya hanya untuk memuluskan kariernya.
Ig : mom_tree_17
Bagaimana kehidupan clara selanjutnya yuk di kepoin 🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 15
" Tapi yah Ara......" Clara menundukan kepalanya.
" Ayah ingin istirahat ayah mengantuk....." Pa wijaya kemudian menutup matanya. Clara yang melihat ayah nya tertidur mengusap kepala ayah nya lalu berjalan keluar ruangan.
" Ara sayang ayah tahu semua yang sudah kau alami dengan Alex. maafkan Ayah sayang....! tapi Ayah yakin suatu saat nanti kau dan Alex akan mendapatkan kebahagiaan....." Guman Pa wijaya dalam hati menatap pada pintu di ruangan tersebut.
Dua hari setelah pertemuan Pa wijaya dengan Alex keadaan Ayah Clara semakin memburuk. Tiap hari Clara selalu berada di samping Pa Wijaya menemani nya sampai hari ke tiga Pa wijaya menghembuskan nafas terakhir nya.
Clara yang begitu menyayangi Ayah nya begitu sangat terpukul. di tempat pemakaman Ayah nya, Clara tidak mau beranjak pergi sedikitpun tetap berada di samping makam ayah nya.
" Clara ayo kita pulang...." Alex menatap pada Clara dengan sangat intens ini pertama kali nya bagi Alex menatap dengan benar benar pada wajah Clara yang terlihat begitu rapuh dengan air mata yang mengalir dari mata nya.
" Hari sudah sore mari kita pulang....." Bujuk Alex pada Clara namun Clara hanya terus menangis tanpa mempedulikan Alex.
Alex menatap pada makam Pa Wijaya dengan wajah datar nya tanpa ekspresi sedikitpun. Alex mengingat kembali pertemuan terakhir nya tiga hari yang lalu dengan Pa wijaya. Pada saat itu Pa wijaya meminta Alex berjanji untuk selalu bersama Clara dalam suka dan duka Namun Alex pada saat itu hanya diam saja.
Membuat Pa wijaya bersedih lalu ia meminta satu permohon lain nya pada Alex untuk selalu menjaga Clara. karena Clara sudah tidak punya siapa siapa lagi di dunia ini selain dirinya. Karena tidak ingin mengecewakan Pa wijaya akhirnya Alex berjanji untuk menjaga Clara dan akhirnya Pa Wijaya tersenyum pada nya. Senyuman terakhir yang di lihat oleh Alex.
Alex adalah orang yang selalu menepati janji nya. Alex pun akan selalu menjaga Clara walaupun nanti nya dia dan Clara sudah bercerai. Alex akan menjaga Clara sebagai teman.
" Clara ayo kita pulang...." ini ketiga kali nya Alex mengajak Clara pulang. karena tidak ingin melihat Clara menangis terus akhir nya Alex memegang pundak Clara ingin membawa nya namun Clara langsung pingsan seketika di pelukan Alex.
" Jo siapkan mobil....." Alex yang terlihat panik langsung menggedong Clara lalu membawa nya masuk ke dalam mobil.
Setelah sampai di mansion Alex menidurkan Clara di tempat tidur memegang kening Clara yang sangat panas.
" Di mana Dokter tristan.....?" Tanya Alex dengan wajah Khawatirnya pada Jo.
" Lima menit lagi Dokter Tristan akan datang tuan...." Jo melihat wajah tuan nya itu dengan tatapan penuh makna, ini pertama kali nya tuan nya itu mengkhawatirkan nyonya Clara.
" Bagaimana keadaan nya....?" Tanya Alex menatap pada wajah Clara yang terlihat pucat.
" Seperti nya nyonya ini mengalami demam tinggi..." Ujar dokter Tristan. Dokter Tristan pun membuatkan resep obat pada Jo. Jo lalu mengantar dokter tristan sekalian membeli obat untuk nyonya Clara.
Alex menatap pada wajah Clara yang terlihat pucat dan penuh kesedihan. Ada perasaan bersalah dalam hati nya.
" Ayah jangan tinggalin Clara....." Clara mengigau dalam tidurnya. " Clara ikut ayah saja... Clara sudah tidak punya siapa siapa lagi sekarang....." Clara terus mengigau membuat hati Alex tersayat mendengar semua ucapan Clara.
Alex lalu mengkompres Clara dengan handuk kecil lalu menaruh nya di kening Clara. Alex pun menjaga Clara sepanjang malam. Jo yang melihat perhatian tuan nya itu pada nyonya Clara pun ikut tersentuh. Jo tahu tuan nya itu sedang merasa bersalah pada nyonya Clara.
aku lho pingin basuh wajahmu pake garam