Menjadi Kultivator Di Planet Bumi

"Kenapa kamu pakai piyama?" Chen Yu bertanya dengan aneh dan bertanya-tanya apakah mereka bermaksud melakukan pemotretan yang tidak senonoh. Seolah mengerti apa yang dipikirkan Chen Yu, Caca berkata: "Jika Alice tidak takut, apa yang kamu takutkan? Kamu adalah tokoh utama dari pemotretan ini?"

"Caca..." Meskipun pandangan Alice terhadap Chen Yu tidak bagus, kata-kata singkat Caca membuatnya merasa agak canggung. Bagaimanapun, pemotretan ini memang membuat Alice merasa agak kikuk.

Chen Yu ingin menolak, tetapi ketika dia melihat Alice, matanya yang muram sekali lagi mengingatkannya pada gurunya Yi Ling, jadi pada akhirnya, dia tetap setuju.

Mungkin di lubuk hatinya, dia secara tidak sadar melihat Alice sebagai gurunya Yi Ling atau menggunakannya sebagai cara untuk memikirkan Yi Ling. Dan ditambah lagi, jika Alice tidak takut, apa yang harus dia takutkan? Hal-hal semacam ini seharusnya tidak menjadi masalah baginya. Toh dia tidak akan kehilangan apa pun.

Dia mengenakan piyamanya dan bersandar di kepala tempat tidur bersama Alice. Chen Yu merasakan firasat aneh. Aroma samar Alice membuatnya terpesona; tanpa sadar dia mendekati Alice dan tampaknya tidak menyadari bahwa ini hanya akting.

Alice juga mengenakan piyama dan berbaring di samping Chen Yu. Matanya mengernyit seolah-olah dia merasa jijik, tetapi sikapnya segera kembali normal. Tubuh Chen Yu tidak memiliki bau yang tidak disukainya. Sebaliknya, baunya benar-benar segar. Kejantanan samar dengan bau yang hampir seperti bayi itu membuat Alice sedikit linglung.

Dia sepertinya menyadari Chen Yu bergerak mendekatinya, tetapi tanpa disadari, dia tidak menjauh. Sebaliknya, dia bersandar di samping Chen Yu, menutup matanya.

Tubuh Alice sangat lembut dan membuat Chen Yu merasa sangat nyaman. Namun, tidak lama setelah dia memeluk Alice, dia menyadari bahwa ini hanyalah sandiwara, dan masih ada Caca di sampingnya. Belum saatnya baginya untuk terangsang. Memikirkan hal ini, Chen Yu merasa waspada di dalam hatinya dan ingin minggir.

Namun, Caca berkata dengan heran: "Kalian berdua, jangan bilang kalian benar-benar ingin beraksi betulan. Hei, aku sudah mengambil fotonya. Kalian bisa turun. Dasar..."

Alice tiba-tiba terbangun karena terkejut dan langsung tersipu. Dia benar-benar tidak tahu bagaimana dia bisa terlibat dan tidak berani menatap Chen Yu dan Caca. Sebaliknya, dia dengan gugup meraih mantelnya dan menariknya ke tubuhnya.

Chen Yu tertawa dan menyentuh hidungnya sambil mengenakan pakaiannya seolah-olah tidak ada orang di sekitarnya. Kemudian, dia meninggalkan ruangan itu.

“Caca, aku…” Alice tampaknya tidak tahu bagaimana menjelaskan tindakannya saat itu. Dia tidak tahu mengapa dia tertarik pada Chen Yu dan tidak mendorongnya.

“Tidak apa-apa; aku sudah menyiapkan fotonya. Nanti aku akan mengirimkannya ke Amy dan membawa salinannya kembali ke Beijing. Mulai sekarang, sebaiknya kau tinggal di sini dulu untuk sementara waktu, paling lama satu bulan. Setelah itu, semuanya akan jelas dan konkret. Aku akan sering datang mengunjungimu,” Caca lalu menghela napas.

“Untung saja Chen Yu punya kondisi khusus; kalau tidak, kurasa akan sangat berbahaya bagi kalian berdua untuk bersama.” goda Caca lagi.

Tentu saja, Alice tahu apa yang dimaksud Caca, tetapi dia tidak tahu bagaimana membantahnya; dia bahkan curiga bahwa Chen Yu adalah pria normal. Kalau tidak, bagaimana dia bisa tidur dengan Lala? Meskipun dia berpikir begitu, dia terlalu malu untuk mengatakannya dengan lantang.

Namun, dia tahu perasaannya terhadap Chen Yu. Terlepas dari apakah Chen Yu impoten atau tidak, pada saat itu, hanya ada kedamaian di hatinya, dan tidak ada yang lain.

…..

Keesokan harinya, berita terbesar bukanlah berita pernikahan Chen Yu dan Alice. Melainkan, berita tentang ditemukannya dua orang homoseksual di Taman Kota depan Golden Eagle Shoping Centre, sepasang Gay yang mengendarai BMW.

Namun, saat polisi turun tangan, mereka menyadari bahwa salah satu dari mereka adalah putra wakil walikota, dan keduanya terluka parah. Jelas, ada seseorang di balik semua ini. Meskipun Flint Zheng dan pria lainnya diselamatkan tepat waktu, mereka telah menjadi cacat mental. Sekarang, masalah ini adalah kasus yang belum terpecahkan.

Setelah Caca pergi, kehidupan Chen Yu kembali seperti semula. Dia tahu bahwa selama dia tidak membawa pulang makanan, Alice pada dasarnya tidak akan makan. Dia tidak tahu bahwa ketika Alice keluar, dia hanya membawa sebuah kartu dan dia memberikan kartu itu kepadanya.

Sekarang, dia tidak membawa uang sepeser pun. Setelah kejadian terakhir kali, dia terlalu malu untuk menelepon Caca. Ditambah lagi, Chen Yu mengambil 500.000 Yuan darinya. 

Bagi Chen Yu, jika hanya dirinya saja, dia tidak terlalu peduli apa yang dimakannya dan bahkan tidak keberatan jika tidak memakannya. Namun, Alice ada di sini, jadi dia harus membawa makanan untuk Alice setiap hari.

Setelah beberapa hari, dia menemukan bahwa Alice hanya makan sedikit dari makanan yang dibawanya pulang. Dia menghela napas; dia tahu bahwa Alice mungkin memiliki kebiasaan diet dan tidak terbiasa makan makanan siap saji.

Oleh karena itu, Chen Yu hanya bisa membeli sayur dan memasak sendiri. Namun, ia hanya punya uang 50.000, dan setelah membeli rempah-rempah dan beberapa keperluan sehari-hari lainnya, ia hanya punya sisa 20.000. 

Sementara itu, ia melihat kartu Alice. Ia pikir Alice tinggal di tempatnya dan makan dengan uangnya, jadi tidak masalah jika ia menggunakan kartunya. Jadi ia hanya akan mangambilnya untuk keperluan penting.

Namun, yang membuat Chen Yu kecewa adalah dia tidak dapat menarik 1 sen pun, apalagi 500.000 yuan. Jelas bahwa kartunya dibekukan. Meskipun banyak hal yang tidak berjalan dengan baik, ada sesuatu yang baik, dan itu adalah Alice tidak membenci masakan Chen Yu. 

Dia benar-benar makan cukup banyak setiap kali Chen Yu memasak sendiri makanan nya. Kalau tidak, Alice bisa saja menjadi rapuh seolah-olah hembusan angin sepoi-sepoi dapat menjatuhkannya, dan wanita bernama Caca itu mungkin akan menjadi marah. Meskipun tidak masalah jika dia marah, dia hanya takut dia akan pergi ke Universitas Nanjing dan mengamuk.

Ditambah lagi, dia tidak memiliki kesan buruk terhadap Alice dan bahkan merasa bahwa dia baik, jadi dia juga tidak ingin melihatnya kelaparan. Alice sangat aneh; meskipun Chen Yu membeli sedikit sayuran di rumah, ketika Chen Yu mulai memasak, dia sebenarnya makan lebih banyak. Mungkin karena masakan Chen Yu cocok dengan seleranya, seminggu kemudian, dia mengetahui bahwa dia sedikit lebih berisi dari sebelumnya.

Di sisi lain, yang membuat Chen Yu paling bahagia adalah Rumput Jantung Peraknya akhirnya matang dan benihnya siap dipanen. Chen Yu dengan hati-hati mengambil 39 benih Rumput Jantung Perak dan menaruhnya di botol giok yang telah disiapkan sebelumnya.

Dia tidak ingin menanamnya di halaman ini lagi karena dia tidak akan tinggal di sini selama nya. Setelah semuanya beres di sini, dia akan segera meninggalkan Nanjing karena dia merasa bahwa Nanjing tidak lagi cocok untuknya tinggal.

Setelah mengambil 39 biji, Chen Yu mulai menyiapkan Rumput Jantung Perak ini. Rumput itu adalah Rumput Jantung Perak dalam kondisi sempurna, dan memanfaatkannya dengan cara terbaik adalah kuncinya.

Ia bahkan mungkin mencapai tahap kedua Pengumpulan Qi berkat rumput itu. Dengan sisa 20.000 yuan, Chen Yu menghabiskan lebih dari 10.000 yuan untuk membeli bahan-bahan obat terbaik yang dapat ditemukannya untuk membuat semangkuk sup dengan Rumput Jantung Perak.

Alice meminta Chen Yu untuk membawakannya beberapa buku dari perpustakaan setiap kali dia keluar. Dia jarang meninggalkan rumah Chen Yu dan biasanya tinggal di halaman untuk membaca buku. Ketika Chen Yu merawat bunga-bunganya, dia juga memperhatikan dengan diam, dan ketika Chen Yu membuat sup herbal, dia juga memperhatikan tanpa bersuara dan tidak pernah bertanya apa pun.

Lala biasanya pulang malam-malam dan berangkat kerja pagi-pagi sekali. Selain bertukar beberapa kalimat dengan Chen Yu, dia jarang bertemu Alice. Hal ini membuatnya teringat saat Chen Yu pertama kali datang. Chen Yu juga seperti itu dan jarang melihatnya.

Chen Yu menyiapkan ramuan herbal agar muat dalam semangkuk sup dan bersiap meminumnya malam itu saat ia berkultivasi.

“Chen Yu, aku ingin meminta bantuanmu.” Selain meminjam beberapa buku, Alice jarang berbicara dengan Chen Yu, dan sebenarnya, ini adalah pertama kalinya dia mengambil inisiatif untuk berbicara dengan Chen Yu.