Setelah ratusan tahun mendedikasikan hidup hanya untuk berkultivasi, Li Xuan akhirnya berhasil mencapai ranah Immortal meskipun bakat kultivasinya sangatlah buruk. Masa itu adalah masa paling membahagiakan dalam hidupnya, namun kebahagiaan tersebut tidak berlangsung lama.
Li Xuan terpaksa terlibat dengan sekte Raja Naga, salah satu sekte besar dari aliran Putih, demi bisa menyelamatkan anak yatim piatu. Dia mengira masalah tidak akan menjadi besar, tetapi ternyata pemikiran naif itu salah besar. Tiga Immortal dari sekte Raja Naga datang dan membuatnya sekarat, pencapaiannya menjadi Immortal tidak dapat dibanggakan di hadapan lawan yang lebih kuat.
Li Xuan yang nyaris terbunuh memecahkan kristal teleportasi pemberian Gurunya, dan berakhir di sebuah tempat yang asing. Seorang gadis cantik yang mengaku sebagai Rubah Ekor Sembilan, menawarkan kekuatan untuk balas dendam.
Li Xuan tentu menerimanya. Ini adalah kisah tentang seorang Immortal yang ingin balas dendam, akankah dia berhasil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon XERA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Makan Malam
Brak!
Li Xuan tiba-tiba jatuh dalam posisi telentang, nafasnya yang memburu mulai teratur setelah diam selama beberapa saat. Dia telah berhasil menciptakan Meridian Luar Biasa, dan proses melakukannya benar-benar melelahkan karena fokusnya tidak boleh teralihkan sedetikpun.
Meskipun belum merasakan dampak setelah berhasil menguasai teknik Jalan Sunyi Tanpa Batas, tetapi Li Xuan merasa kalau pikirannya menjadi lebih berbeda. Sulit menjelaskannya, yang pasti ada perbedaan dalam cara dirinya memikirkan sesuatu.
"Selamat atas keberhasilanmu." Rong Baihu muncul, wajah cantiknya tersenyum, "Jadi, bagaimana rasanya?"
"Aku masih belum tau, nona Bai. Namun ini rasanya melelahkan..." sahut Li Xuan sambil tersenyum, "Yah, jantungku juga tidak lagi berdegup kencang saat menatap wajah cantikmu."
"Heh... Sekarang kamu berani menggoda penyelamatmu?" Rong Baihu meletakkan kedua telapak tangannya di pinggang.
"Aku hanya bercanda, nona Bai." Li Xuan tertawa pelan, lalu bangun dari tidurnya, "Sudah berapa lama aku bermeditasi?"
"Hampir tiga hari, besok siang sudah waktu lelang..." Rong Baihu menjawab, lalu mengulur tangan kanannya, "Mau makan malam?"
"Tentu saja..." Li Xuan meraih telapak tangan kanan gadis cantik itu, lalu bangkit berdiri berkat bantuannya, "Namun sebelum itu, biarkan aku membersihkan diri dulu."
"Baiklah..." Rong Baihu mengangguk pelan, lalu menatap punggung pemuda itu yang memasuki kamar mandi, "Bakatnya memang luar biasa, menciptakan 'Meridian Luar Biasa' dalam dua hari. Dia adalah jenius paling hebat yang pernah kulihat semasa hidup."
Li Xuan membutuhkan waktu sekitar sepuluh menit untuk membersihkan diri, dia keluar dari kamar mandi setelah berpakaian rapi. Mereka berdua kemudian keluar dari kamar, menuju ruang makan yang berada di lantai dasar.
"Penginapan ini semakin ramai." ucap Li Xuan saat mendapati ruang makan berisi lautan manusia, "Kebanyakan dari mereka berasal dari kelompok kultivator, apa itu karena akan ada pelelangan besok siang?"
"Sepertinya begitu..." jawab Rong Baihu, lalu menyapu pandangannya ke sekitar, "Kalau begini, kita tidak punya meja untuk makan."
Li Xuan tidak membalas, dan memperhatikan sekitarnya dalam diam. Tatapannya kemudian berhenti di satu arah, tempat seorang pemuda tampan yang tidak lain adalah Chen Ye.
"Nona Bai, kamu boleh menyiapkan makanan untukmu sendiri. Aku akan mencarikan meja." Li Xuan berkata, diangguki pelan oleh gadis cantik itu.
Mereka berdua kemudian berpisah. Li Xuan segera mendatangi meja Chen Ye, orang itu saat ini sedang bersama seorang perempuan cantik dan kemungkinan dia adalah adik yang sempat disinggung olehmya.
Chen Ye yang menyadari Li Xuan mendekati mejanya langsung bangkit dari kursinya, dia menangkupkan tangannya, "Teman Dao, apa yang membuatmu kemari?"
"Maaf karena telah mengganggu, tapi bisakah kalian berbagi meja denganku dan rekanku?" Li Xuan bertanya dengan nada ramah sambil menangkupkan tangannya, "Tempat ini sudah penuh, aku tidak melihat ada orang yang akan pergi dalam waktu dekat."
"Tentu saja, kalian bisa bergabung dengan kami." Chen Ye langsung menjawab sambil tersenyum lebar, antusiasnya terlihat jelas.
"Terima kasih, teman Dao. Aku ambil makanan dulu." Li Xuan menangkupkan tangannya, lalu pergi dari sana. Dia mendekati Rong Baihu yang tengah fokus memilih makanan, "Nona Bai, aku sudah mendapatkan mejanya. Eh? Kamu rupanya mengambil untukku juga?"
"Iya... Ambil." Rong Baihu menyerahkan piring Li Xuan, dan pemuda itu mengambilnya, "Aku sudah tau tempatnya, kamu boleh pergi jika aku belum selesai."
"Baik, nona Bai!" Li Xuan menanggapi, lalu ikut mengambil makanan di sana.
Di sisi lain, setelah Li Xuan pergi dari sana. Chen Ye tidak bisa berhenti tersenyum, dia membersihkan kotoran di atas meja supaya kedua teman barunya itu merasa nyaman.
"Gege, kelakuanmu itu kayaknya kelihatan jelas oleh mereka." Perempuan cantik yang duduk di meja tersebut berkata, tatapannya datar, "Dan, apa dia sengaja kemari karena ingin bertukar sapa denganku? Ugh, sial sekali."
"Qing'er, kecilkan suaramu." bisik Chen Ye, nadanya sedikit panik, "Bukankah aku sudah bilang akan membelikanmu satu barang yang dilelang jika menuruti skenarioku? Sudahlah jangan mengeluh!"
Chen Qingyu menghela nafas sambil memutar bola matanya malas, "Jika orang itu jatuh hati padaku, Gege harus bertanggung jawab."
"Tenang saja, dia bukan orang yang gampang jatuh hati." balas Chen Ye cepat.
"Hmph, bagaimana Gege tau so-"
Chen Qingyu tidak melanjutkan perkataannya karena Li Xuan dan Rong Baihu muncul.
"Kalian cepat juga..." Chen Ye berkata, senyum tipis terukir di wajahnya, "Silahkan duduk..."
Li Xuan menyapa sesaat kedua bersaudara itu, sementara Rong Baihu dengan tenang makan makanannya. Mereka semua kemudian mulai menikmati hidangan dalam diam, dan setelah selesai barulah mereka mengobrol.
"Tentang pelelangan besok, apa kamu tau sesuatu tentang itu?" tanya Li Xuan penasaran.
"Eh, apa kamu masih belum mendengarnya?" Chen Ye sedikit mengangkat alisnya, dan mendapatkan gelengan dari pemuda itu, "Ada tiga jenis barang utama yang akan dilelang oleh Menara Langit."
Pertama adalah Tetes Darah Phoenix, kedua adalah Cincin Arus Hitam, dan yang ketiga adalah Batu Surga. Ketiganya adalah barang yang sangat diminati oleh banyak orang, terutama kelompok dari kalangan Kultivator.
"Batu Surga?" Li Xuan mengangkat alisnya, sedikit memperlihatkan wajah bingung, "Batu macam apa yang dinamai seperti itu?"
"Batu Surga adalah batu yang berasal dari langit dan jatuh ke daratan ini. Dinamakan begitu karena batu itu punya durabilitas yang sangat kuat, cocok dijadikan bilah pedang." Chen Ye menjelaskan, lalu menambahkan, "Tidak hanya itu, tetapi batu surga mampu mengalirkan Qi kita dengan sangat baik dan memungkinkan untuk memperkuat teknik serangan jika kita bisa memakainya dengan benar."
"Terdengar luar biasa..." Li Xuan bergumam, "Lalu, bagaimana dengan cincin Arus Hitam? Namanya terdengar aneh."
"Tidak banyak informasi soal itu, dan yang paling sering beredar adalah meningkatkan kekuatan dari seorang kultivator elemen air." Chen Ye menjawab, lalu menghela nafasnya, "Sedangkan tetes Darah Phoenix mempunyai banyak manfaat, tetapi hanya segelintir orang saja yang mengetahuinya. Sayangnya, bukan aku salah satunya..."
"Tetes Darah Phoenix, ya? Apa kamu tau sesuatu tentang itu, nona Bai?" tanya Li Xuan, menoleh ke arah gadis cantik di sebelahnya, "Sepertinya itu sumber daya yang bagus melihat banyak orang mengincarnya."
"Ya, itu memang bagus." jawab Rong Baihu, lalu menjelaskan, "Satu tetes darah phoenix dapat membangkitkan potensi tersembunyi dan membantumu menembus batas kultivasi, tergantung pada pondasi yang sudah kamu bangun. Selain diminum, darah ini juga bisa dicampur ke dalam ramuan untuk berendam, menghasilkan efek yang luar biasa..."
Li Xuan memegang dagunya dengan telapak tangan kanan, lalu melirik ke arah Chen Ye. Dia menemukan pemuda itu kini sedang diam dengan ekspresi terkejut, "Nona Bai punya pengetahuan yang luas, dia ibaratnya seperti perpustakaan berjalan. Wajar saja jika kalian terkejut."
Tidak hanya Chen Ye saja, tetapi Chen Qingyu juga sama terkejutnya. Mereka berdua sedikit tersentak ketika mendengar itu, lalu saling menatap satu sama lain.
"Luar biasa..." gumam Chen Ye, ia semakin kagum dengan perempuan cantik itu, "Kalau boleh tau, siapa namamu, nona?"
Meskipun sudah beberapa kali bertemu, tetapi Chen Ye tidak sempat bertukar nama dengan perempuan cantik itu.
"Namaku adalah Rong Baihu, salam kenal." Rong Baihu tersenyum tipis, "Nona di sana, siapa namamu?"
Chen Qingyu tersentak pelan, lalu menangkup tangannya, "Namaku adalah Chen Qingyu, salah satu murid utama sekte Lembah Seratus Pedang. Maaf atas keterlambatannya."
Setelah pertukaran nama, mereka mengobrol kembali dan kebanyakan berkaitan dengan pelelangan.
lanjut trus Thor update yg banyak
🙏🙏🙏