NovelToon NovelToon
Mendadak Supir

Mendadak Supir

Status: tamat
Genre:Tamat / Diam-Diam Cinta
Popularitas:117.8k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma AR

Follow ig : Rahma_ar77

Sean Ronald Javindra, putra ketiga Eriel dan Edna ditugaskan daddynya ke Surabaya. Tas kecil satu satunya yang dia bawa tertinggal di toilet bandara. Untung dia sudah melewati bagian imigrasi.

"Sial," makinya kesal. Dia jadi ngga bisa menghubungi keluarga dan teman temannya, kaena ponselnya berada di dalam tas kecil itu.

Dia dengan sombong sudah menolak semua fasilitas daddynya karena ingin jadi orang biasa sebentar saja.

"Emang lo udah siap nerima hinaan?" cela Quin saat mengantarkannya ke bandara beberapa jam yang lalu.

"Yakin naek pesawat ekonomi?" ejek Theo mencibir.

"Jangan banyak protes ntar," sambung Deva dengan wajah mencelanya.

Sean malah terkekeh, menganggap enteng semua perkataan mereka.

Sekarang dia baru rasakan apesnya. Kaki panjangnya terasa pegal karena terpaksa di tekuk. Duduknya yang ngga bisa bebas karena kursinya berderet untuk tiga orang. Belum lagi tangis bocil yang ngga berhenti di depannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mulai akrab

Aku sudah di basemen.

Ariella yang sudah bersiap siap untuk keluar dari ruangannya tersenyum samar membaca pesan itu.

Dia pun melangkah lebih cepat. Tiga jam berkutat dengan berbagai laporan tender dan kinerja beberapa proyek membuat kepalanya hampir meledak.

Tapi saat pintu lift terbuka di basemen, wajah senangnya langsung menekuk. Calinda sepertinya menunggunya di sana.

"Jangan mentang mentang CEO, pulang kerja sembarangan," ejek Calinda sambil melipat kedua tangannya di dada.

Ariella berdecak sinis.

"Apa urusannya denganmu. Mau aku pecat?"

"jangan sok mengancam! Kamu ngga akan bisa melakukannya. Saham gabungan papa masih cukup buat kamu ngga bisa ngutak ngatik aku." Mata Calinda mendelik kesal.

Ariella tersenyum sinis.

"Iya, sebelum dijual karena kalah judol sama papa kamu!"

DEG

Jantung Calinda berdetak keras.

"Jangan memfitnah!" serunya agak lantang saking kagetnya. Suaranya cukup membuat beberapa orang yang ada di sana menoleh pada perdebatan mereka.

"Tanyakan saja kalo kamu ngga percaya," tantang Ariella lagi. Dia sudah dapat informasi dari Om Giri tentang Om Idrus yang terlibat hutang dengan mafia judol.

Untung saja dia memberanikan diri mengambil alih jabatan CEO sementara, menggantikan papanya yang sedang sakit.

"KAMU---"

"Nona Ariella, kita harus segera pergi."

Keduanya menoleh pada suara macho yang menegur.

"Oke," sahut Ariella saat melihat kehadiran Javin di belakang Calinda.

Dia tadi ngga memperhatikan, ternyata supirnya menyusulnya.

Calinda terpana melihat laki laki tampan yang mengenakan kemeja dan celana panjang serba hitam.

Pesona laki laki itu ngga kaleng kaleng.

Eh, dia panggil apa? Nona Ariella?

Ariella tersenyum sinis melihat kebengongan Calinda.

Naksir, ya? Ejeknya dalam hati.

Saat melewati sepupunya, Ariella sengaja menabrakkan lengannya ke lengan sepupunya, agar cepat kembali ke dunia nyata.

"Masuk lalat nanti mulutmu," sinis Ariella mencibir.

Sean tersenyum tipis sebelum membalikkan tubuhnya mengikuti Ariella yang berjalan di depannya

Soal perempuan yang terpesona dengannya sudah hal biasa. Malah seringnya dulu bakal dia kencani. Tapi sekarang agak beda. Dia sudah punya tujuan hidup. Setidaknya mencoba serius dengan satu perempuan saja.

Mo-nyet, maki Calinda dalam.hati yang reflek menutup mulutnya yang kata Ariella terbuka.

Ternyata ngga segitu juga sampai laler bisa masuk.

Hampir saja Calinda menjambak rambut Ariella saking kesalnya. Tapi punggung kekar atletis itu membuatnya mengurungkan niatnya.

Itu siapanya dia?

Pengawalnya?

Tampan sekali....

Ketemu dimana orang setampan itu....

Calinda terus membatin dengan perasaan geregetan. Jantungnya pun ngga hentinya berdebar kencang.

Dia terus memperhatikannya, melihat laki laki itu membukakan Ariella pintu mobil, kemudian menutupnya.

Calinda mematung ketika laki laki yang mungkin adalah supir Ariella melemparkan senyum padanya.

Senyum yang pas, tidak lebai.

GILA!

Sepasang mata Calinda terus saja mengamatinya tanpa bisa berkedip.

Hingga mobil itu melaju pergi. Calinda memegang dadanya. Dia dapat rasakan keras dan cepatnya jantungnya berdetak.

Ngga mungkin dia jatuh cinta dengan supir, kan.

Tapi masa tampang sekeren itu hanya supir?

Calinda mencoba terus mendenial pikirannya.

*

*

*

Kakek is calling

"Ada apa, kek?" tanya Ariela yang langsung menerima telpon dari sang kakek. Mobil sudah melaju keluar dari parkiran rumah sakit.

"Kamu segera ke rumah sakit, ya."

"Papa baik baik aja, kan, kek?" Ariella langsung panik. Mengingat kata dokter papanya bisa kolaps sewaktu waktu sangat menghantuinya.

"Jangan khawatir. Malah sekarang ada kabar bagus banget."

"Oh syukurlah." Ariella menghembuskan nafas lega.

"Kabar bagus banget apa, kek?" Walau harapannya sudah hilang, tapi dia ngga mau membuat suara bahagia kakeknya menjadi luntur.

"Dokter Nanda merekomendasikan rumah sakit di Perth. Papamu bisa dibawa ke sana. Katanya perawatannya lebih modern," ucap kakeknya panjang

"Benarkah?"

Sean dapat melihat sepasang mata yang penuh harapan berbinar indah melalui kaca spion tengahnya.

"Iya, Ariella. Cepatlah datang. Kami butuh tanda tanganmu."

"Ya, kek. Aku sedang meluncur ke sana."

"Dengan supir abal abal itu?"

Ariella tersenyum mendengar dengusan kesal kakeknya.

"Iya."

"Suruh dia hati hati menyetir dan katakan padanya harus lebih menghormatimu sebagai majikannya," tegas Luthfi Muhsin mengomel.

Masih ngga terima karena supir itu mengintip dan menggendong cucu kesayangannya.

"Iya, kek. Iya. Nanti aku sampaikan," tawa Ariella terdengar perlahan.

"Hemm...." Setelah mendengus, kakeknya menutup sambungan telponnya.

Ariella hanya bisa menggelengkan kepala dengan senyum yang masih kekal di bibir merahnya.

Sean meredam keinginannya untuk bertanya karena ada perasaan aneh di hatinya saat melihat wajah yang nampak diliputi rasa bahagia itu.

Ariella seakan tersadar kalo Javin memperhatikannya.

"Bisa lebih cepat lagi? Aku harus segera tiba ke rumah sakit."

"Papamu sudah sadar?"

"Belum. Tapi mulai ada harapan kesembuhannya. Semoga."

"Ya, semoga papamu cepat sembuh," ucap Sean tulus.

"Makasih do'anya " senyum Ariella mengembang manis.

"Sama sama."

Sean membalas senyum itu dengan hangat.

Keduanya bertatapan sejenak sebelum Sean mengalihkan fokus ke depan.

Suasana tiba tiba saja terasa canggung. Ariella juga merasa aneh dengan dirinya.

Mengapa dia bisa seakrab ini dengan supirnya. Mereka tadi berkomunikasi dengan aku kamu.

"Ciee..... Yang abis belanja?" sindir Ariella ketika melihat jok sebelah Javin penuh dengan paper bag. Berusaha menghilangkan kecanggungan diantara mereka.

Sean tersenyum agak lebar.

"Thank's, ya, uangnya udah ditransfer," sahut Sean santai.

"Ya, sama sama...." Sepasang mata Ariella menatap paper bag yang brandnya cukup dia kenal.

"Itu cake brownis keju dari xxxx?" Alam pikiran Ariella ngga sampai ke sana.

Kok bisa dia ngga tau toko cake itu sudah ada di sini?

"Memangnya sudah ada cabangnya di sini?" Sepasang mata Ariella menatap penuh selidik.

Waduh.... mati gua! Umpat Sean dalam hati.

Seingatnya cake kesukaan maminya belum nyabang ke timur.

"Titipan dari teman di Jakarta." Hanya itu jawaban yang bisa dia pikirkan dalam waktu cepat.

"Teman kamu dari Jakarta? Bukan di sini? Katanya teman kamu tinggal di kota ini?" berondong Ariella mulai curiga

Kepo banget, sih, batin Sean gemas. Dia mulai menguras pikirannya lebih dalam.

"Dia dapat kiriman dari tantenya yang tinggal di Jakarta. Tantenya tau kalo aku ada di sini dan juga suka, makanya tadi dibawain."

Masa?

"Ooo....." Ariella masih belum bisa percaya sepenuhnya.

"Kamu mau? Aku dikasih dua kotak."

"Beneran mau dikasih?" supirnya selalu mengejutkannya dengan kebaikan yang ngga di sangka sangka.

"Iya."

"Ngga perlu bayar?"

Jangan jangan disuruh bayar dua kali lipat, batinnya menuduh.

Ni perempuan suuzan melulu, tawa Sean dalam hati.

"Nggak. Kalo ngga mau, ya, udah."

"Mau," sahut Ariella cepat.

Mumpung gratis ngga pake ongkir.

Saat Sean akan mengambil box cakenya, keduanya terkejut akibat benturan kuat di belakang mobil mereka.

BRUGGG!!

"Aaahh...." Tubuh Ariella terhentak ke depan. Untung kali ini gerak refleknya bekerja cepat melindungi keningnya.

Jalan layang yang mereka gunakan masih baru diresmikan dan belum banyak kendaraan yang melaluinya.

Memang tempat pemban taian yang bagus.

Sean menatap kaca spion tengahnya, ada satu mobil jeep yang membayangi mobilnya.

Sepertinya omnya ngga berhasil menahan semua mobil yang akan mengganggu perjalanannya.

Sean melirik salah satu paper bag yang berisi pistol pemberian daddy dan omnya.

Dia akan menggunakannya sekarang!

Sean pun mulai menginjak pedal gas lebih dalan, dia melaju cepat dan mobil di belakangnya juga melakukan hal yang sama. Kejar mengejar pun terjadi.

1
Lesti Awati
selalu ok ceritanya
Sabaku No Gaara
yess...ternyata next cerita malik
Yuli a
buah 🍊 jeruk , buah 🍑 persik
yuk.... ke novel Malik.....

makan kerupuk 🍥 makan bubur 🥣
Ayuk... meluncur....🏃🏃🏃

pasti seru....🥰🥰🥰😍
Hikmal Cici
cuuss langsung ke kamarnya malik 🏃‍♀️
Kim nara
Seru deh suka sangat sama tengilnya sean
Ray Aza
sdh kudugong.... kisah cinta mrka pasti km lanjut thor. di kamar sean hny utk megulurr waktu aja. tp keliatan bgt kok pasti km pasangkan lg. it's okay, this your story. disini km bebas menentukan alurnya krn km creatormya. 😀😀😀
kalo aq sih aliran realistis, cinta boleh logika hrs tetap jalan.. ketika aq menikah, 2 klrga jg mau ga mau terikat menjadi klrga, jauh seblm ketemu pasangan klrgalah yg sll ada dgn seluruh support systemnya, ada mantan suami, mantan istri tp tdk ada mantan orgtua dan saudara. klrgalah tempatku pulang.
thx u semua ceritamu lmyn menghibur disela2 deadline pekerjaan.. 👍
Zea Rahmat: saya setuju.... cinta boleh bodoh jgn ya... suka2 othornya aja😂😂😅
total 1 replies
Puji Ustariana
semoga aja kepribadiannya tetep baik dan lembut dan gak jadi ketua mafia
Dewy Aprianty
lanjut cerita malik ya thorr... please
Rahma AR: bentar ya.... lg ngedit dulu....
total 1 replies
zizi 😉
Luar biasa
Sri Siyamsih
ya ampun thor sungguh tragis sekl nasib Liliana, nggk rela aku . kadang jodoh itu sungguh rumit walau pasti bersatu jua, kuharap begitu jg dgn Malik n Liliana.😥
Kim nara
Mau ceritanya malik thor
Rahma AR: hehe...
total 1 replies
Rasti Si Cw Imuet
semangat terus buat KK author 🥰🥰🥰🥰
Yuli a
luar biasa..
Sabaku No Gaara
next ...cerita malik kah?
Rahma AR: hehe....
total 1 replies
Sleepyhead
Selalu terpesona dengan karya-karya penulis Rahma yang tak pernah gagal membuat berbagai karakter yg dikembangkanya. semoga kita bs bertemu kembali dikarya-karya lain nya yg sama menarik.... 🥰🤗
Sleepyhead
Selalu suka deh karyamu ka rahma, simple Dan gua suka circle pertemanan mereka yg menjadi keluarga besar... good job ya thor see u in another way 🥰😘😘
Yuli a: /Heart//Good//Good//Good//Good/
Rahma AR: hehe.....
total 6 replies
Sleepyhead
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Sleepyhead
Big reunion 🥰🤗
Paksi Winata
kq dewa thour seharus ny kn deva,
typo lgi thour??/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle/
Rahma AR: typo hehe
total 1 replies
Sleepyhead
Sependapat Mom, biarkan takdir yg akan menemukan destination nya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!