Dante, pria kejam yang hidup di dunia kelam, tak pernah mengenal rasa iba. Namun segalanya berubah saat ia bertemu Lea, gadis lugu yang tanpa sengaja menjadi saksi pembunuhannya. Lea, seorang guru TK polos, kini menjadi obsesi terbesarnya—dan Dante bersumpah, ia tidak akan melepaskannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuwine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14
Di sebuah cafe yang bernuansa elegan,lia duduk di hadapan pria tampan,pandangan mereka saling beradu . "bagaimana bisa ayah mu menjual adik mu?"tanya nya masih bingung dan sedikit tidak percaya,lia hanya menggeleng pelan,dia juga bingung harus mengatakan apa,baginya di depan nya adalah pria asing,dan di benak nya juga bertanya -tanya,kenapa lea bisa mengenal pria mapan dan tampan di depan nya ini.
"aku akan membantu mu terlebih dahulu"ucap dion dengan menyerahkan beberapa gepok uang berwarna merah,lia terbelalak keget,baru pertama kali nya dia melihat uang sebanyak itu.
"untuk...apa ...ini?"tanya nya dengan terbata -bata ,"itu untuk kelangsungan hidup mu,anggap saja ini balas budi ku terhadap adik mu yang telah menyelamatkan ku dari perampok itu."jelas dion kepada lia dengan senyum tipis nya.
"jadi lea tidak berbohong soal menyelamatkan seseorang dari perampok?"lirih nya di dalam hati.lia mendongakan kepalanya dia menggeleng pelan,"tapi bagaimana bisa aku nanti mengganti nya,tidak usah ...kalau boleh aku hanya minta pekerjaan tetap saja."ucap nya dengan tatapan memohon.
Dion terdiam sesaat,tatapan nya dingin,lalu dia mengangguk,"baiklah...kebetulan aku mempunyai sebuah cafe,kamu bisa bekerja di sana,soal uang ini..kamu bisa mengambil nya,pantang bagi seorang dion mengambil sesuatu hal yang telah menjadi milik orang lain!"ucap nya dengan tegas,menatap manik mata lia dengan tatapan dingin,dan tegas,cukup membuat lia bergidik ngeri.
"tapi...kenapa kamu melakukan semua ini?"tanya lia dengan pelan,bahkan dia menunduk sekarang,terlalu canggung jika harus menatap mata nya,"ini semua untuk lea!"jawab nya tegas,lia mengerutkan dahi ,dia mendongak,belum sempat lia bertanya dion sudah menyela."aku menyukai nya."tegas nya.tanpa ekspresi apapun.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sementara itu,lea, dia duduk di meja makan yang sangat luas dan indah,di sana terhidang makanan mewah yang tak pernah ia makan sebelum nya.
Lea menatap ayam bakar,ikan bakar,dan jenis makanan mewah lainnya,dan di sudut meja terdapat beberapa buah-buahan.
Lea meringis,dia menghela nafas panjang,"kenapa harus terjadi padaku..."lirih nya pelan.
Suara langkah sepatu nyaring menggema di ruangan itu,lea menoleh ka arah suara,dia mendengus tatapan nya menyiratkan kebencian mendalam.
Lea berdiri dengan memegang pisau di tangan kanan nya,pria itu tetap berjalan santai ke arah gadis manis yang dia sukai,"kenapa belum makan?"tanya dengan ekspresi yang menyebalkan bagi lea.
"kenapa kamu membeli ku dari ayahku!"tanya lea dengan tatapan tegas,dante. pria itu hanya tersenyum miring,dia melangkah maju lebih dekat ke arah lea,bahkan sekarang keduanya saling pandang sangat dekat,wajah mereka beradu,nafas mereka saling bersahutan,untuk beberapa detik lea tersihir dengan tatapan elang dante.
Lea menggenggam pisau lebih erat, jari-jarinya mulai berkeringat. Dante semakin mendekat, tatapannya tajam. "Kamu mau membunuhku?" bisiknya pelan. Lea menelan ludah, hatinya berkata ya, tapi tubuhnya tetap diam. Tatapan Dante seperti belenggu yang membuatnya tak bisa bergerak.
lea terkesiap dia mundur beberapa langkah menjauh ,matanya mulai berkaca -kaca,pisau nya lepas begitu saja dari tangan nya,dia jatuh terduduk di lantai,sungguh memilukan.
"lepaskan aku...aku mohon,aku merindukan kakak ku,bagaimana nasib nya."lirih nya memohon dengan pandangan tertunduk,untuk beberapa saat dia terisak,dante hanya melihat dengan tatapan datar nya,tidak ada tatapan iba di sana,yang dia pikirkan sekarang hanya lea,dia berhasil memiliki gadis itu walaupun dengan membeli nya dari ayah nya.
"aku tidak bisa melepaskan mu,kamu sudah menjadi milik ku,karena aku sudah membeli mu dengan harga yang cukup mahal!"ucap nya dengan dengan menyilangkan kedua tangan nya di dada.
Lea masih tertunduk,namun dia menghapus air matanya,percuma saja mengiba dan membuang air matanya di hadapan pria brengsek itu pikir nya,lea mendongak "aku janji aku akan menggantinya."ucap nga berusha bernegosiasi,dante hanya menganggukan kepalanya,lea berdiri dia seperti dapat angin segar,"berapa kamu membeli ku dari ayah ku?"tanya nya .
"2 miliar!"
"hah?"
lea membulatkan matanya,tubuh nya terasa beku,"2 miliar?"lirih nya sangat pelan hampir seperti bisikan.
Lea menggigit bibir nya,dia bingung mengganti nya dengan cara apa,bahkan seumur hidup nya pun, dia tidak akan sanggup untuk mengganti uang sebanyak itu,bahkan gajinya tidak sampai 5 juta dalam sebulan.
dia meringis,dante hanya diam sambil memperhatikan gerak gerik gadis manis nya,senyuman kecil terukir manis di bibir nya,dante sangat terobsesi dengan gadis di depan nya itu.
"aku tidak akan mengekangmu,silahkan saja kamu ingin pergi kemanapun,kapanpun itu."ucap dante memecah keheningan di antara mereka,lea reflek menatap manik mata dante.
"maumu apa sebenar nya?"tanya lea dengan suara yang sangat pelan,"aku hanya ingin kamu!"tegas nya.
"SIALAN!"teriak nya dengan berjalan mendekat ke arah dante,bahkan dia memukul beberapa kali dada bidang dante,tubuh tegap ,dan berotot dante sama sekali tidak terpengaruh dengan pukulan gadis mungil seperti lea,dante menikmati pukulan itu.
Lea mengangkat tangannya, bersiap menjambak rambut Dante dengan penuh emosi. Namun, usahanya sedikit terhambat karena pria itu lebih tinggi darinya. Ia mencoba menjinjit, tapi justru kehilangan keseimbangan.
"Akh!" Lea meringis saat pergelangan kakinya terkilir, tubuhnya oleng ke samping tanpa kendali.
Namun sebelum ia benar-benar jatuh, lengan kekar Dante dengan sigap menangkapnya. Satu tangan pria itu melingkari pinggangnya, sementara tangan lainnya menahan punggungnya, mencegahnya terhempas ke lantai.
Lea terkejut, matanya membulat saat menyadari betapa dekatnya mereka sekarang. Nafasnya tersengal, dadanya beradu dengan dada bidang Dante. Ia tanpa sadar mencengkeram lengan bajunya, mencoba menahan diri dari rasa malu dan keterkejutan.
Dante hanya tersenyum miring, tatapan matanya tajam seolah menikmati kepanikan gadis itu. "Kau terlalu ceroboh," bisiknya, suaranya rendah dan dalam.
Lea menggigit bibirnya, wajahnya memerah karena malu.
Dante menatap lea yang sedang meringis karena kaki nya terasa sakit. Tanpa banyak bicara,ia membungkuk sedikit,lalu dengan mudah mengangkat lea dan meletakkan di bahu nya, satu lengan menahan paha gadis itu,sementara satu nya lagi menyangga punggung nya.
Lea terperanjat kaget,"astaga!aku bukan sekantong tepung!"teriak nya sambil memukul-mukul punggung dante.
dante hanya menghela nafas panjang."diamlah. Kau bisa terluka lebih parah bisa banyak bergerak,lihat kaki mu pasti terkilir."ujar nya dingin. Lalu berjalan santai menuju kamar.
Lea mendesah prustasi,"kau memang benar-benar tidak tahu cara memperlakukan seorang wanita!"
Dante menyeringai kecil,"aku memperlakukan mu seperti ini,karena kau spesial."