NovelToon NovelToon
Istri Rahasia Kaiser

Istri Rahasia Kaiser

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Nikah Kontrak / Identitas Tersembunyi / Angst / Dijodohkan Orang Tua / Bad Boy
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: tiatricky

Lelaki yang sangat ingin kuhindari justru menjadi suamiku?
•••

Kematian Devano dan pernikahan kedua sang Papa, membuat kehidupan Diandra Gautama Putri berubah. Penderitaannya bertambah ketika tiba-tiba menikah dengan laki-laki yang membencinya. Kaiser Blue Maverick.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tiatricky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 19

Tok tok tok

Suara ketukan pintu terdengar jelas di kamar nuansa ungu muda itu. Diandra seketika terbangun dan terkejut. Kaiser memeluknya dengan erat.

"Kaiser. Bangun kamu. Aku mau buka pintunya. "

Laki-laki itu perlahan terbangun dan melihat kearah Diandra. Tangannya terulur mengusap pipi gadis itu lembut. "Vanesa... cantiknya aku. "

"Aku bukan Vanesa." Diandra mendorong tubuh Kaiser kemudian beranjak pergi meninggalkan kasur.

Ceklek

Suara pintu terbuka dari dalam. Menampilkan seorang wanita paruh baya dengan senyuman merekah di bibirnya. "Bagaimana tidurnya? Nyenyak?."

Diandra mengangguk kepala. Dia mengusap wajah baru bangun tidur. "Nyenyak, Bunda. "

"Kamu mau bantuin Bunda masak makan malam nggak?."

Gadis itu mengangguk kepala dan tersenyum. "Iya, Bun. Ak—."

"Gaunnya kok robek?."

Diandra seketika memukul jidatnya sendiri. Dia menyengir. "Aku habis jatuh dan gaunnya robek deh. Maafin aku Bun. Aku—."

"Nggak papa. Kaiser mana?." Selena mencari putra keduanya lalu terkekeh geli melihatnya. "Astaga, anak ini benar-benar. "

Laki-laki itu tidak juga bangun kesiangan jatuh dari kasur. Dia meraba-raba sesuatu lalu perlahan membuka matanya. Hah? Gue ketiduran di sini?

"Nyenyak banget kelihatannya tidur di situ. " Selena terkekeh geli melihat putranya tidur di lantai.

Laki-laki itu segera bangun dari tidurnya. Mengacak-ngacak rambutnya kasar lalu melihat sang Bunda. "Ada apa, Bun?. "

"Nggak ada apa-apa. Bunda lagi nyariin istri kamu. Ayo sayang, bantuin bunda masak makan malam. " Selena berujar dengan tersenyum.

"Aku cuci muka sebentar, Bun. " Diandra bergegas menuju kearah kamar mandi.

Kaiser hanya memperhatikan dalam diam. Laki-laki itu seketika menepuk jidatnya sendiri. Jangan bilang tadi gue tidur di atasnya. Bisa gila gue.

•••

"Bini Lo masaknya pinter juga. Gak kaya Vanesa. " Cibir Krisna melihat betapa hebatnya Diandra memasak. Tangan gadis itu bergerak dengan lincah.

Kaiser yang duduk di atas kursi makan menoleh dan terkekeh geli mendengarnya. "Iya, hebat banget ya. Pegang pisaunya aja kelihatan jago banget. Pinter pasti bunuh orang. "

Krisna menatap adiknya dongkol. "Itu udah setahun yang lalu. Gue yakin Lo salah paham sama dia. Dia nggak tahu apa-apa. "

"Jadi Lo lebih belain cewek killer itu dibandingkan gue adik Lo gitu?." Kaiser menatap tak suka.

"Menantu Ayah pinter masak ya. " Celetuk Wandi berujar mengalihkan perhatian yang lain.

Selena mengangguk kepala tersenyum. "Iya, Yah. Hebat banget. Dan kamu Kai, kamu harus bangga memiliki istri yang mandiri. Bukan cewek gak jelas asal-usulnya itu. "

"Gak usah dihubung-hubungkan dengan Vanesa!." Kaiser kesal.

"Ya gimana ya. Ayah dan Bunda menjodohkan kamu dengan dia karena Ayah percaya Diandra bisa menjadi istri dan ibu yang baik untuk keluarga. "

Kaiser membuka kulit jeruk. Laki-laki itu terlihat marah. "Kalau cewek killer ngecewain Ayah gimana? Kita nggak ada hati orang seperti apa. Jangan menilai buku dari sampulnya. "

Wandi mendudukkan dirinya di kursi. Pria itu mengangguk kepala mengerti. "Tahu. Ayah tahu istilah itu. Dan Ayah juga tahu siapa yang terbaik untuk kamu. "

Diandra yang mendengar hanya diam dan menyimak. Gadis itu terlihat terharu.

"Matikan kompornya. " Bergegas Selena mematikan kompornya. Wanita itu menghela nafas berat. "Kamu kepikiran apa sih. Cerita dong sama Bunda. "

"Eng enggak ada. " Diandra menggelengkan kepalanya.

"Terserah kamu saja. Bunda usahakan mempunyai waktu luang untuk mengobrol berdua sama kamu. " Selena menaruh mangkok besar berisi sayuran di atas meja.

"Masaknya yang bener. Jangan sampai gosong lagi. Gak enak kaya muka Lo." Kaiser mencibir dengan sinis.

Plak

Krisna menampar lengan adiknya kesal. "Your lambe dijaga. Bini Lo lebih cakep dari pada Vanesa panuan. "

"Cakep dari mananya? B aja. "

Diandra menaruh piring berisi lauk pauk di atas meja. "Maaf, lauknya sedikit gosong. "

Wandi dan Krisna menggelengkan kepalanya. "Nggak papa kok. "

"Yang gosong, Lo makan aja sendiri. Jangan orang lain makan. "

"Kai.." Wandi menatap tajam putra keduanya. "Kamu ini benar-benar kurang ajar. Seharusnya kamu sekolah di asrama saja. "

"Duduk aja samping Kaiser. " Selena berujar.

Alih-alih duduk di samping Kaiser, gadis itu justru duduk di depan suaminya. Dia menundukkan kepalanya takut.

"Cih! Ngebosenin lah. Di asrama pasti peraturannya ketat banget. " Kaiser bergidik sembari membayangkan dirinya tidak bebas berbuat seenaknya.

Makan malam pun dimulai dari Wandi.

"Meskipun sedikit gosong, ayamnya enak kok. Ya kan Kris?." Tanya Wandi meminta pendapat dari Krisna.

Laki-laki itu mengangguk kepala. "Bener banget sih. Bumbunya meresap ke dalam juga pas takarannya. Kalau dijual, pasti laku. "

Diandra tersenyum mendengarnya. "Aku dulu sering bantuin Mama masak bareng. Sampe kita bangun warung kecil-kecilan gitu. "

"Iya. Dulu Bunda pernah mencoba masakan Davina. " Timpal Selena.

"Davina?." Kedua anak laki-laki itu bertanya secara bersamaan.

"Temennya Bunda kalian. Sayangnya, dia sudah meninggal dunia tiga tahun ini. " Jelas Wandi sedih.

Kaiser menatap Diandra dalam diam. Memakan ayamnya dengan santai. Sial. Enak lagi. Kalau gini, susah gue bikin dia gak tenang. 

Uhuk uhuk

"Nih!." Kaiser menyodorkan minumannya dengan ekspresi datar. "Makannya ati-ati. Gak usah buru-buru gitu. "

Diandra pun menerimanya dengan segera. Dia tidak mendengar ucapan Kaiser karena terbatuk-batuk. "Makasih. "

Kaiser tersenyum mendengarnya. "Hm. Tapi nggak ada yang gratis. "

Diandra seketika mengangkat kepalanya. Dia mengernyitkan dahi. "Maksudnya?. "

Selena, Wandi dan Krisna pun penasaran sekali.

•••

Pukul 20:45 WIB di kamar Kaiser.

"Kai! Berhenti! Sakit, Kai!." Diandra meringis merasakan sakit pada bagian lehernya. Wajahnya bahkan memerah.

Slurpp

Kaiser masih melakukan aksi gilanya. Laki-laki itu bahkan memasukkan tangannya di dalam baju tidur Diandra. "Gue kan udah bilang, nggak ada yang gratis. Jadi Lo harus bayar tagihan."

Gadis itu menggelengkan kepalanya kuat. Dia terlihat takut dengan tatapan sangat Kaiser sekarang. "Kamu.. ahh! Jangan menyentuhnya punyaku. "

Kaiser terlihat puas. Dia mencekal kedua tangan Diandra sementara yang yang satunya bergerak bebas di tubuh Diandra. "Kenapa? Bukannya udah sah suami istri? Setelah tiga bulan pernikahan kontrak habis, gue tambah penderitaan Lo. "

Airmata membasahi wajah cantik gadis itu. "Ka kamu jahat banget sama aku. Padahal aku sudah bilang berulang kali kalau aku bukan pelakunya. "

Kaiser terkekeh geli mendengarnya. "Mumpung gue gak keluar seharian penuh, alangkah indahnya main bareng sama Lo. Interesting, right?. "

Diandra menggelengkan kepalanya memberontak. Gadis itu memejamkan matanya saat tangan itu memegang area sensitifnya. "Kai.."

Dret

"Siapa sih!." Kaiser menjauh dan mengangkat ponselnya. Sedangkan Diandra masih terlentang di atas kasur dengan pikiran berkecamuk.

Dia ini kasar sekali. Kenapa hidupku berubah seperti ini? Apakah aku sanggup menghadapinya? Tuhan... Diandra membatin pilu.

Gadis itu kemudian memeluk kedua kakinya. Terlihat getaran di bahunya. Abang... aku kangen Abang. Selamatkan aku dari sini. Ayah Bunda emang baik padaku. Tapi tidak untuk suamiku sendiri. 

Mengusap airmata dengan telapak tangannya. "Aku ingin pergi dari sini. Tapi aku tidak mau pulang. Aku.. hanya ingin dengan Abang saja. "

"Oh, oke. Besok kan jadinya?." Tanya Kaiser di ponsel.

"Hooh. Gimana hari pertama nikah sama cewek killer itu?." Alaska bertanya di seberang sana.

Kaiser menoleh sekilas pada Diandra. Dia terlihat puas. "Gue udah pegangin anunya. Dan ya, lumayan empuk juga sih. "

"You're so crazy! What about him now? Takut pasti diapa-apain lagi sama Lo. " Alaska berujar dengan heboh.

"Yoi. Sebelum pernikahan kontrak ini berakhir, gue pengen cobain lebih. Sesekali 'nakal' bolehlah. " Kaiser mendudukkan dirinya di atas kasur.

"Wuanjirr gue juga mau tuh. Eh, temen gue udah dateng nih. Gue matiin panggilannya. " Alaska berujar dengan heboh.

Bersambung...

1
Metana
yang dicekik orang tua lo aja, kenapa Diandra Dia kan gak salah apa-apa/Speechless/
Người này không tồn tại
Next chapter, please! Aku harus tahu kelanjutan ceritanya.
DreamHaunter
Baca cerita ini seperti terlempar ke dunia lain. Aku suka banget, terima kasih telah membuat pengalaman membaca ini begitu intens. 🙌
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Izin yaa
total 1 replies
Isolde
Tolong update sekarang juga biar bisa tidur malam dengan tenang.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!