Xin yan yang baru berumur 9 tahun harus melihat kakaknya sendiri mati dengan matanya, pada saat hari pernikahan kakaknya Xún yan dan sang Kaisar.
kecantikan Xún Yan sangat membuat iri para Selir Kaisar. mereka pun bersatu dan merencanakan untuk membunuh Xún Yan pada malam pertamanya, Pemaisuri merupakan kepala yang mengatur pembunuhan tersebut dengan serapi mungkin.
Xin Yan ikut kakaknya ke istana karena kedua orang tuanya telah tiada, dan pada malam pertama ia yang nakal diam-diam masuk ke kamar kakaknya untuk mengejutkanya, namun tragisnya ia harus melihat kejadian berdarah. kakaknya yang tak sengaja melihat ia bersembunyi di bawah kasur, memintanya untuk tetap diam, walau sudah berluruman darah. para Selir tertawa menikmati menyiksa dan membunuh Xún Yan, saat itulah muncul Balas Dendam Terbesar di hati Xin Yan untuk kematian kakaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 14
Menjelang beberapa menit kemudian, ada seorang pelayan datang dengan sebuah bungkusan putih, yang di duga itu merupakan bubuk racun yang mereka temukan di kamar Xin Yan.
"ampun yang mulia, hamba menemukan benda ini di kamar Selir Ileana"ucap pelayan tersebut, sambil memberikan bungkusan yang ia dapatkan kepada Kaisar.
"Tabib tolong lihat, ada apa dengan bubuk ini"pinta kaisar dengan nada dingin.
pada saat tabib tersebut melihat bubur itu, ia langsung berteriak bahwa bubuk putih itu merupakan racun yang membuat ibu selir keracunan.
Mendengar itu, kaisar menjadi tegang, ia melihat Xin Yan dengan mata penuh amarah, Xin Yan yang sadar bahwa ia sedang di tuduh langsung berlutut dan mengatakan bahwa ia tidak pernah mencoba meracuni ibu suri.
"Tidaak... Bubuk itu memang punya saya, tapi itu bukan racun"ucap Xin Yan tetap membela dirinya.
Permaisuri, Selir Ye Yuàn dan Selir Zhen Yi, senyum-senyum, apalagi mereka tidak menyangka bahwa Xin Yan malah mengaku kalau bubuk putih tersebut milik dia. Lebih meyakinkan Kaisa lagi bahwa benar, dia yang meracuni ibu suri.
"Selir Ileana! Jelaskan padaku lebih jelas lagi! Apa benar racun ini milikmu!?"sentak Kaisar Jinxing kepada Xin Yan.
"adik, aku tidak menyangka, kamu sejahat itu, bisa-bisanya kamu berencana membunuh ibu suri, kau tau kan hukuman dari pembunuhan apalagi pembunuhan terhadap keluarga kerajaan"lirih Selir Àn Mei.
"itu bukan racun!"sentak Xin Yan, langsung merebut bubuk putih itu dari tabib, namun aksinya di cegah oleh kaisar, walaupun begitu, Xin Yan berhasil menepis Kaisar, kekuatan Xin Yan bisa mengalahkan kekuatan Kaisar. Ia pun langsung merebut bungkusan bubuk putih tersebut dari tangan tabib dan langsung memakan bubuk itu di hadapan semua orang.
"SELIR ILEANA TIDAK!"semua orang berteriak histeris atas tindakan nekat yang di lakukan oleh Xin Yan.
Mereka pikir, Xin Yan mencoba bunuh diri setelah ketahuan meracuni ibu suri, namun sudah beberapa detik berlalu, Xin Yan maish terlihat baik-baik saja.
"aku katakan ini bukan racun!"ucap Xin Yan lagi mencoba meyakinkan semua orang disana.
Pangeran mahkota langsung bertidak, ia merebut bubuk sisa di tangan Xin Yan dan langsung memakannya juga di hadapan banyak orang.
"PANGERAN! APA YANG KAMU LAKUKAN!?"teriak Permaisuri ketakutan jika anak nya kenapa-kenapa. Karena racun tersebut.
"HM? Ini bukan racun yang mulia, ini gula"ucap Pangeran mahkota Li Wei, ternyata hanya dia yang mempercayai Xin Yan, sampai mencoba bubuk putih yang dipikir orang lain itu racun.
"APA?"kaget tabib, juga mencoba bubuk putih itu.
"kenapa? Kenapa bisa gula"lirih tabib itu mulai ketakutan.
"APA MAKSUDMU TABIB! BUKANKAH TADI KAMU KATAKAN BUBUK ITU ADALAH RACUN!!!? BAGAIMANA SEKARANG KAMU SENDIRI YANG RAGU!"
Kenapa bisa bubuk yang mereka pikir racun itu ternyata hanya gula, karena awal dari sebelum kejadian itu terjadi, Xin Yan sudah menyadari sesuatu yang ganjal.
Pada saat Xin Yan keluar dari ruangan kamarnya menuju ruang makan istana, pada saat itu, ia sedang menutup pintu kamarnya, tapi ia merasa seperti ada yang memperhatikannya dari jauh.
Namun ia tidak memperdulikan orang yang memperhatikannya, ia pura-pura tidak menyadarinya, dan pergi begitu saja. Tapi Xin Yan tidak benar-benar pergi, melainkan ia sembunyi di belakang ruangan kamarnya, disitu memiliki sela kosong, dan memerhatikan seseorang memasuki kamarnya dengan panik.
Setelah orang itu keluar dan pergi jauh dari sana, baru Xin Yan keluar dari persembunyiannya, dan menuju kembali ke kamarnya, ia mencari tau, apa yang di lakukan oleh pelayan wanita tadi di dalam kamarnya.
Sampai ia menemukan sebungkus bubuk yang tersembunyi di dalam laci meja, yang di khususkan untuk menyimpan barang-barang.
"aah... Ingin menjebak_ku dengan barang ini, benar-benar licik, baiklah, biarkan aku melihat permainan busuk yang kalian buat sendiri"seru Xin Yan langsung mengambil bubuk tersebut dan menggantikannya dengan bubuk lain yang mirip dengan bubuk racun itu.
Kembali ke mereka yang masih berada di dalam kamar ibu suri, saat ini ibu suri masih belum sadarkan diri, atau masih dalam keadaan kritis, sedangkan Kaisar sudah mencurigai Tabib kerajaan itu. Permaisuri Mingmei, Selir Ye Yuàn dan Selir Zhen Yi yang gagal menjebak Xin Yan mulai merasa kan takut.
Karena mereka bertiga lah yang merencanakan upaya meracuni ibu suri, rencana tersebut merupakan rencana dari Permaisuri Mingmei, ia sudah dari lama ingin melenyapkan ibu suri dan menuduhkannya kepada Xin Yan. Jika ibu suri lenyap, maka ia bisa lebih berkuasa atas kerajaan, selama ibu suri masih hidup, Permaisuri masih di bawah kekuasan ibu suri. Tapi kejadian yang tidak terduga, mereka gagal menjebak kesalahan mereka kepada Xin Yan.
"TABIB! Kenapa kamu diam saja! Katakan apa yang terjadi, jika itu bukan racunnya, jadi bagaimana? Apakah ibu suri masih bisa selamatkan"teriak Permaisuri Mingmei, mencoba menakan tabib tersebut.
"ampun yang mulia..., hamba tidak teliti dalam melihat, itu bukan racun, hamba juga sedang berusaha mengobati ibu suri"ucap sang tabib denhan suara gemetar, ia mulai mencari kesibukan, lari dari kenyataan bahwa dia barusan menuduh Selir Ileana.
"Yang mulia, aku rasa, tabib ini sedang menyembunyikan sesuatu. Jangan biarkan dia menyentuh nenek, biarkan saya mencari tabib lain, dan soal penyelidikan siapa yang berani meracuni nenek, saya akan melacaknya sampai orang jahat itu ketemu"pinta Pangeran Mahkota Li Wei. Sambil menekan tubuh tabib yang hampir menyentuh tubuh ibu suri ke tanah dengan kuat.
"Baiklah! Aku juga akan membantumu dalam penyelidikan ini, Semuanya boleh keluar, biarkan saya dan pangeran mahkota yang mengurus semua ini"ucap Kaisar Jinxing kepada semua orang yang berada disana.
Kaisar sempat memandang wajah Xin Yan dengan penuh rasa bersalah, ia merasa bersalah karena tidak mempercayai Xin Yan.
"Selir Ileana, maafkan saya, tunggu saya di kamarmu, ada yang ingin saya katakan"ucap Kaisar Jinxing, sebelum Xin Yan keluar bersama dengan yang lain.
Bersambung...
6 cangkir kopi buat author biar tambah semangat
semoga balas dendam nya lebih sadis lagi ya karena gue suka tuh Ama yg sadis sadis