Memiliki anak yang memiliki kelainan jantung membuat Diana harus berjuang sendirian karena suami dan semua keluarga tidak mau menerima sang anak yang bagi mereka menyusahkan dan membuat malu.
kerinduan seorang anak pada sang ayah yang di bawa hingga nafas terakhirnya.
Di saat kesedihan Diana di tinggal anak nya ia mendapati bukti perselingkuhan sang suami dengan sekertarisnya.
Karena lelah dan tidak memiliki harapan lagi membuat Diana mengakhiri hidup nya di depan sang suami.
Ingin tau nasib Diana selanjutnya ayo ikuti kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
"Ah segarnya, terima kasih mbak, jadi ayo antar aku cari kak Bhisma aku ini sudah harus pulang masih banyak kerjaan ni" ucap Diana lalu menarik tangan pelayan wanita itu dengan pelan.
Sang pelayan itu hanya bisa pasrah dan kebingungan dengan semua yang terjadi.
Setelah kepergian Diana, tidak jauh dari Diana tadi ada seseorang yang mendengar semua ucapan Diana dan tersenyum kecil.
"Nama ni bos kesambet apa gimana" bingung sang sekretaris dalam hati
Sedangkan Diana yang sudah sampai di depan ruangan Bhisma pun langsung masuk dengan masih menarik tangan pelayan itu dan itu membuat sang pelayan berkeringat dingin takut di marahi bos besar.
Sedangkan Bhisma dan Bryan terkejut saat mendengar pintu terbuka kuat.
"Diana...!" seru mereka
"Ya ampun kak, gak tanggung jawab banget sih, Diana di tinggal di bawah dan gak di jemput untuk keatas, kasih tau bunda ya karena sudah menelantarkan Diana" ucap Diana
"Mana ruangan ini jauh lagi, capek" keluh Diana.
"Stop dek... Kamu ini rem nya blong ya ?" kesal Bryan, tapi Diana tidak mendengar Omelan Bryan
"Kak ayo pulang anter Diana cari barang, ini penting untuk pekerjaan Diana dan kak Bhisma ini adalah menu dan resep baru untuk resto kakak udah Diana catet semua, semoga laris manis tanjung kimpul dagang abis duit kumpul di dompet Diana" ucap Diana dan itu membuat Bhisma dan Bryan tertawa.
"Kamu ini ya dek mana ada duet kumpul di dompet kamu, yang kerja siapa yang dapat uang siapa" ucap Bhisma
"Loh Diana kan adik kalian sudah sepantasnya begitu, oh iya kak besok Diana minta data ukuran baju semua karyawan kakak, Diana akan buatkan seragam baru untuk karyawan kakak biar sedap di pandang jadi rame deh restoran nya, dan sepertinya satu minggu tutup dulu resto ini untuk merubah letak tatanan nya biar menarik, ada gaya baru yang akan membuat resto ini semakin di minati" ucap Diana
"Memangnya apa yang mau kamu lakukan?" tanya Bhisma tertarik
"Kakak akan tau, nanti Diana bikin sketsa nya lalu suruh orang kakak yang kerjakan, bukan Diana tidak mau tapi pekerjaan Diana ini sangat besar dan perlu waktu jadi Diana gak bisa bantu di lapangan, nanti malam Diana kasih gambarnya saat di rumah. Kalau boleh jujur resto ini bagus tapi ngebosenin" ucap Diana dengan berani.
Bryan yang mendengar semua ucapan Diana pun menatap Diana lekat begitu juga Bhisma
Sedangkan sang pelayan yang dari tadi ada disana hanya bisa diam ia takut bosnya marah.
"Baik jika begitu, kakak akan lihat bagaimana hasilnya apa akan luar biasa atau tidak" jawab Bhisma
"Tenang saja, jika tidak mencapai target Diana akan ganti dua kali lipat" ucap Diana.
"Terus itu kenapa kamu tarik dia kemari?" tanya Bryan
"Oh... Tadi kan Diana minta anter ke mbaknya untuk tau mana ruangan kakak" jawab Diana
"Baiklah kak ayo anterin Diana ke toko perlengkapan cat air dan canvas, keburu sore nanti bunda pulang." ucap Diana
"Haaa... Untuk apa?" tanya Bryan dan Bhisma
"Nanti kalian akan tau saat di rumah jadi ayo kak, dada kakak tampan kami pulang dulu hati hati, karena disini banyak hantu yang suka sama kakak" ucap Diana lalu menggandeng Bryan untuk pergi.
"Dasar adik nyebelin" kesal Bhisma
"Kamu kenapa masih disini, keluarlah jangan bicara apapun di luar, apapun yang di bicarakan adikku tidak boleh bocor dulu, kau boleh keluar sekarang " ucap Bhisma dingin
"Baik tuan, permisi" ucap pelayan itu dengan cepat keluar.
"Mati aku tadi adik bos, tapi sejak kapan bos punya adik cewek, untuk dia gak ngadu ke bos bisa bisa aku di pecat bagaimana beli obat untuk ibu" ucap pelayan itu segera pergi dari sana .
Saat Diana turun ternyata disana masih ada pria yang tertawa mendengar ucapan Diana dengan pelayan tadi.
Ia memandangi Diana dengan intens dengan pandangan tajamnya, tiba tiba wajahnya yang tadinya terlihat tenang jadi terlihat menyeramkan.
Tubuh sang sekretaris sampai menggigil dinging merinding lebih tepatnya.
Pria itu memandang Diana hingga Diana tidak terlihat lagi dari pandangan nya.
Sedangkan Diana sekarang sudah masuk mobil Bryan dan pergi menuju tempat peralatan melukis nya.
Setelah menempuh perjalanan beberapa menit akhirnya mereka pun sampai di tempat tujuan.
"Kak apa di rumah ada tempat luas yang jarang di pakai?" tanya Diana
"Ada disamping taman sebuah paviliun jarang di tempati tapi setiap hari di bersihkan oleh art di rumah, memangnya kenapa?" tanya Bryan
"Diana mau pinjam tempat itu untuk kerja, karena kalau di kamar gak leluasa dan ini sangat besar barang yang akan Diana beli" jawab Diana
"Ya pakai saja tempat itu gak di gunakan juga, bunda dan ayah juga gak akan masalah" ucap Bryan
"Terima kasih kak, nanti Diana juga akan minta izin pada bunda dan ayah" ucap Diana dan di angguki Bryan, lalu mereka pun masuk dalam toko.
Diana pun membeli banyak kanvas dan juga cat serta kuas dengan komplit, yang di beli Diana membuat Bryan tercengang.
"Dek kamu mau jualan atau apa kok banyak banget" tanya Bryan
"Iya memang Diana jualan kak, karena itu butuh banyak ini semua" jawab Diana
"Jualan apa maksud?" tanya Bryan
"Jualan lukisan dong kak masak jualan cat " jawab Diana
"Lukis... Gayamu lukis, emang kamu bisa?" tanya Bryan tidak percaya
"Tentu saja, lihat saja nanti Diana Ayu P. Akan menjadi pelukis terkenal, jika Kakak mau bukti lihat ini jika kukusan ku sudah pernah di beli dengan harga segini" ucap Diana sembari memperlihatkan bukti pembelian lukisan dari Jane.
Saat Bryan melihat itu matanya sampai terbelalak,
"Dek ini beneran... Semahal ini, sebagus apa lukisanmu itu?" tanya Bryan
"Mau tau, lihat dong juara lukisan di pameran seminggu lalu yang juara satu dengan inisial DA, tapi kak tolong jangan beri tau siapa pun ya, biarkan orang tau secara sendiri" ucap Diana
Bryan tidak menjawab ia sedang sibuk mencari tau dari internet dengan apa yang di katakan Diana
"Dek ini... Ini beneran, kamu bisa jual lukisan semahal ini. kakak gak nyangka itu, dan kamu juara satu pameran terbesar seminggu yang lalu dan apa kamu tau kakak ada disana" ucap Bryan
"Oh benarkah, tapi waktu itu aku tak datang karena sakit, ayo kak kita pulang aku ingin mengerjakan proyek baru pesanan seorang pengusaha" ucap Diana
"Apa itu?" tanya Bryan
"Membuat foto pernikahan untuk kado anniversary pernikahan nya bersama sang istri" jawab Diana
"Kakak tidak sabar melihat hasilnya" jawab Bryan antusias, lalu mereka pun pulang dengan membawa banyak barang.
Bersambung
haduh sabar ya mas bastian punya adek nemu malah bikin spot jantung terus/Chuckle//Chuckle//Chuckle/
bukan diana