Sang Putri Mahkota Whan

"Pertanyaan mana dulu yang ingin gurumu jawab ini? tidak mungkin bukan gurumu langsung menjawab semuanya" jawab kesal Guru Agung

"Hmmmm.... guru bisa menjawab nya satu-satu Tapi kalau nggak mau dijawab juga nggak apa-apa?" ucap Wui Whan

"Aku tidak yakin kalau kau tidak ingin mendengar jawaban dari gurumu ini bukan, orang sepertimu itu pasti memiliki keingin tahuan sesuatu yang baru" jawab Guru Agung

"Eh... Mana ada aku seperti itu guru jangan suka se Jojon denganku... Kata ibunda orang yang suka se jojon kepada orang lain itu akan tumbuh bintik di wajahnya, guru tidak mau bukan! Di wajah guru ada bintik-bintik merah?" ucap Wui Whan

"Ck kau ini, Bukan se jojon tapi Seuzon." jawab kesal guru Agung

"Haaa... Intinya itu ada jon nya saja guru, Kenapa harus pusing-pusing sih membahas se Jojon?" ucap Wui Whan

"Suka-suka kau sajalah... guru sakit kepala dengan ucapanmu itu" ucap Guru Agung

Wui Whan sangat senang menggoda gurunya sudah sekitar tiga jam mereka berada di ruangan pembuat pil dan tak lama mereka mendengar dua Ledakan dari tungku tersebut

"Nah kenapa tuh tungkunya meledak seperti itu dan suaranya juga sangat sember tidak estetis sekali" ucap Wui Whan

Sang Guru pun hanya bisa mengelus dadanya mendengar ucapan sang Murid mau marah pun percuma menurut guru Agung

Jadi guru Agung memilih untuk diam daripada harus bertengkar dengan muridnya lagi

"Ayo guru kita lihat Kenapa tungku itu bisa meledak, apalagi ledakannya sangat buruk Dor... Apa itu harusnya kan BOOM, itu baru bagus" ucap Wui Whan

"Diam lah Wui'er kau tak ingin mulutmu guru sumpal dengan beberapa tanaman itu bukan? Kalau Kau benar ingin guru Sumpal, guru bisa saja melakukan sekarang juga" ucap Kesal guru agung

Wui Whan pun langsung diam saat mendengar ucapan gurunya dia mengunci mulutnya dengan rapat agar mulutnya tidak disumpal oleh guru nya

"Enak saja Mulutku ingin disumpal, guru tidak tahu apa Mulutku ini sangat berharga.... Tanpa mulut kan kita tidak bisa makan, tanpa mulut kan kita tidak bisa berbicara! Punya guru gitu saja tidak tahu" gerutu Wui Whan

"Jangan terus menggerutu gurumu ini, Apa kau ingin guru mengutuk mu menjadi kerikil" Ucap guru Agung

Wui Whan pun langsung cemberut mendengar ucapan sang guru dia tak menggerutu gurunya lagi

Dan mereka berdua pun langsung mendekati tungku tersebut dan saat dibuka penutup tungku itu mengeluarkan aroma yang sangat sejuk dan hangat menurut sang Kultivasi

Apalagi ada beberapa tanaman yang menurut Sang Guru sangat langka yang didapatkan oleh muridnya

"Lihat kita berhasil bukan membuat pil ini? Di alam ini baru kita saja yang bisa membuat pil ini" ucap sombong Guru Agung

"Cih... jangan terlalu sombong guru nanti pil itu bisa hilang kalau terlalu sombong" ucap Wui Whan

"Jangan menyumpahi pil ini hilang Wui'er, kita membuat pil ini sangat sulit apalagi dengan mencari beberapa tanaman yang langka ini" ucap guru agung

Wui Whan pun menatap tajam pada sang Guru apa katanya kita padahal yang mencari tanaman herbal itu dia

"Kita...... Bukannya aku yang mencari tanaman itu, guru kan hanya menunggu tidak mau ikut denganku?" ucap Wui Whan sambil memutar mata malas nya

"Iya-iya kau yang mencarinya dan guru hanya melanjutkan membuatnya saja, Kau sangat perhitungan dengan guru mu ini" jawab Guru agung

"Ayo... sekarang kita coba Pil ini, yang pertama biar guru yang mencobanya terlebih dahulu. Setelah berhasil baru kau yang meminumnya juga bagaimana?" ucap guru agung

"Tentu saja guru yang meminumnya terlebih dahulu, tidak mungkin aku? Karena aku tidak mau menjadi kelinci percobaan guru" jawab Wui Whan

Sang Guru pun hanya bisa membuang kasar nafasnya saat mendengar jawaban sang Murid

Muridnya ini sangat luar biasa membuat gurunya semakin sakit kepala

"Titipan murid

...----------------...

Annyeong yorobon jangan lupa tinggalkan dukungannya ya like comment dan share dan jangan lupa juga voting Bila perlu