Agnia, 24 tahun terjebak cinta satu malam dengan Richard Pratama akibat sakit hati kekasihnya Vino malah menikah dengan adik sepupunya.
Melampiaskan kemarahannya, karena keluarganya juga mendukung pernikahan itu karena sepupu Nia, Audrey telah hamil. Nia pergi ke sebuah klub malam, di sana dia bertemu dengan seseorang yang ternyata telah mengenalnya dan mengaguminya sejak mereka SMA dulu.
Memanfaatkan ingatan Nia yang samar, kejadian malam itu. Richard minta Nia menikahinya, dan menafkahinya.
Tanpa Nia sadari, sebenarnya sang suami adalah bos baru di tempatnya bekerja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35. Melow
'Ini konsepnya gimana sih? aku lagi di interogasi, tapi kenapa gak di kasih baju ganti dulu gitu? gak nyaman banget kayak gini' batin Nia.
Nia menoleh ke arah Richard yang ada di sebelahnya.
Yang sejak tadi merangkulnya, dan itu membuat wanita yang mengaku sebagai ibu Richard itu melotot mengerikan pada Nia sejak tadi.
"Hei, tidak bisakah kamu minta Felix bawakan aku baju ganti dulu. Atau biarkan aku masuk ke dalam ruangan istirahat saja..."
Nia berbisik pada suaminya. Tapi, Richard malah menyela istrinya yang sedang memberitahu pada Richard, kalau dia sangat tidak nyaman itu.
"Kenapa? aku suka melihat mu seperti ini!"
Mata Nia langsung melotot pada suaminya itu. Bisa-bisanya pria itu bicara seperti itu di depan dua wanita yang jelas-jelas menatap Nia dengan tatapan mengerikan, seperti ingin menelan Nia hidup-hidup.
Sementara itu Olive yang merasa sangat emosi. Menunggu Richard untuk menjelaskan, tapi putranya itu malah asik bisik-bisik dengan wanita yang ada di sebelahnya itu. Membuat Olive rasanya semakin murka.
Brakk
"Keterlaluan!" Pekik Olive setelah menggebrak meja.
Nia yang memang kagetan orangnya, bahkan sampai memeluk Richard secara spontan karena terkejut.
Dan itu membuat Sofia semakin meradang. Padahal Richard malah senyum-senyum kesenangan di peluk istrinya begitu.
"Lepaskan tangan mu dari anakku!" Olive bahkan mendekati Nia dan menarik tangan Nia yang memeluk Richard.
"Ibu, jangan kasar pada Nia!" kata Richard yang kembali menarik tangan Nia.
Nia yang posisinya di tengah lumayan ketakutan, di tambah kupingnya agak sakit juga mendengar teriakkan dari sana dan sini. Dari telinga kanan dan telinga kirinya.
"Inilah!" Olive terlihat kesal, dia menjeda ucapannya dan menarik nafas dalam-dalam, "Inilah! kenapa ibu bilang usiamu memang sudah harus menikah. Richard, kamu itu Presdir perusahaan terkenal, jika kamu menginginkan seorang wanita. Kamu bisa menikah, ibu sudah memilih pasangan yang baik untukmu. Kenapa kamu malah memanggil wanita penghibur ini ke kantor, dan melakukan hal seperti itu?" Pekik Olive yang merasa sangat kecewa.
Dan di part, dia mengatakan wanita penghibur. Olive menunjuk ke arah Nia. Sontak saja mata Nia langsung melotot, nyaris mau lepas dari tempatnya. Sangking terkejutnya dia, di kira wanita penghibur.
"Aku? wanita penghibur?" tanya Nia menunjuk ke arah wajahnya sendiri.
Richard baru ingin bicara dan menjelaskan pada ibunya. Tapi Nia yang merasa sangat tersinggung di bilang wanita penghibur lantas berdiri dan menatap Olive dengan kesal sekali.
"Hei nyonya yang katanya ibunya Richard!" ucap Nia dengan lantang.
Richard memegang kepalanya. Dia sangat tahu, Nia kalau sudah emosi, sulit untuk di kendalikan. Dan ucapan ibunya tadi, Richard tahu kalau hal itu adalah pemicu emosinya Nia.
"Tadi mulutmu yang pakai lipstik menor itu bilang apa? aku wanita penghibur? aku? aku Agnia Indraprastiawan kamu sebut wanita penghibur? darimana nya aku kelihatan seperti wanita penghibur?" tanya Nia yang sedikit emosional.
Mendapat bantahan dari wanita yang ada di depannya. Yang memberikan kesan sangat tidak baik padanya. Olive kembali naik pitam.
"Kalau bukan wanita penghibur lantas apa? lihat penampilan mu. Butuh kaca? di rumah mu tidak ada kaca? apa kamu sudah berpenampilan dengan benar. Oh, aku yakin di rumahmu tidak ada kaca. Wanita yang suka merayu pria kaya seperti mu mana mungkin berkaca!"
"Haiss..." Nia sudah hampir membalas ucapan Olive.
Sayangnya Richard segera merangkul pinggangnya dari belakang.
"Cukup ibu, ibu tidak boleh bicara sekasar itu pada Nia. Dia adalah menantu ibu"
Sofia sampai berdiri saat dia mendengar ucapan itu dari mulut Richard. Pria yang dia kenal sangat dingin dan tidak banyak bicara pada wanita, tidak banyak interaksi dengan wanita. Sekarang merangkul seorang wanita dan mengatakan, wanita itu istrinya. Hancur sudah hati dan harapan Sofia.
"Apa?" tanya Olive memekik dengan mata yang membulat sempurna.
Nia langsung mendengus kesal.
"Kamu dengar kan ibu mertua. Aku ini menantumu, bukan wanita penghibur!" Ucapnya sombong lantas balas membalas rangkulan Richard.
Nia membuat Richard geleng-geleng kepala. Sementara Olive masih sulit mempercayai ini.
"Tidak mungkin. Mana mungkin kamu menikah tanpa memberitahu ibu. Lalu kamu anggap ibu ini apa Richard?"
Olive terlihat begitu marah. Mendengar kata-kata ibu mertuanya yang di ucapkan dengan sangat emosional. Dan dengan wajah yang semakin merah, juga mata yang mulai berkaca-kaca. Nia sedikit khawatir. Nia menjauh sedikit dari Richard. Karena dia pikir, reaksi ibunya Richard itu wajar. Dia bahkan mulai khawatir, reaksi ayah dan ibunya juga seperti itu.
"Ibu sedang tidak ada di kota ini saat itu..."
"Memangnya kamu tidak bisa menghubungi ibu untuk meminta restu. Ibu sudah bilang padamu, ibu hanya akan menerima Sofia sebagai menantu ibu. Hanya Sofia!" pekik Olive lagi.
Mungkin hari ini, tekanan darah Olive benar-benar sangat tinggi. Dari pagi, bahkan saat ini, dia benar-benar terus menerus di buat emosi oleh Richard.
"Bu, aku sudah menikah. Itu tidak bisa di ubah..."
"Ibu tidak mengakui pernikahan ini. Ibu tidak mengakuinya. Kamu..." Olive menunjuk lagi ke arah Nia.
"Sampai kapan pun juga, aku tidak akan mengakui mu sebagai menantu. Dasar murahan!"
Olive segera menarik tangan Sofia untuk pergi meninggalkan ruangan itu setelah mengeluarkan kata-kata mutiara yang membuat mata Nia berkaca-kaca.
Richard mencoba menghentikan ibunya, tapi ibunya malah mendorong Richard.
Richard yang melihat Nia terlihat shock langsung menghampiri istrinya itu.
"Nia..."
"Mimpi apa aku, kenapa aku dapat mertua kejam seperti itu? dia bilang aku murahan..."
Richard memeluk Nia.
"Maafkan aku, akan jelaskan pada ibu. Dia belum mengenal mu, kalau ibu sudah mengenalmu, dia tidak akan bicara seperti itu" bujuk Richard.
'Hais, mau mengenal bagaimana? dia sudah punya calon menantu pilihannya sendiri. Ya ampun, kisah cintaku benar-benar ya... di khianati tunangan dan sepupu, sekarang di sayang suami, tapi di benci mertua. Hais, gini amat' batin Nia melow.
***
Bersambung...
Naaaa...looo Nia bakal takbisa berjalan ntar dihukum suamimu.
ada sedikit typo othor...
Author ada typo beberapa...