NovelToon NovelToon
Bayang-bayang Kebaikan Di Alam.Kuno Terkutuk

Bayang-bayang Kebaikan Di Alam.Kuno Terkutuk

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Penyelamat
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: @TomBayaha

Manusia-manusia yang dinilai kejahatannya sangat berlebihan dari lintas zaman maupun generasi, akan terlempar ke dalam alam kuno terkutuk lewat portal khusus.

Mereka akan hilang dan terkubur jauh dari dunia nyata. Setiap 10 tahun sekali di alam kuno terkutuk itu, diadakan ritual musiman persembahan khusus terhadap Penguasa semesta.

Pada momen ini pula entitas dari alam terkutuk itu, yang dinilai belum mencapai kebaikan pada standar yang memadai dari apa yang ditetapkan oleh Penguasa semesta, akan dimusnahkan dalam ketiadaan serta hilang dari catatan kehidupan selamanya.


Setiap entitas yang cukup beruntung di alam ini, berkesempatan berjuang untuk bisa terlahir kembali ke dunia nyata dalam kehidupan baru,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @TomBayaha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perjalanan memasuki kuil Alam Bayangan.

Dengan gerakan ringan, pria misterius mengulurkan tangannya. Liu Feng yang diletakkan dalam satu formasi lingkaran bersama Yuan Mei dan yang lainnya, meraih tangan Paman gurunya tanpa ragu, dan seketika, dunia di sekitar mereka bergetar.

Angin menderu begitu kencang, dan pemandangan di depan gua itu perlahan memudar, digantikan oleh kegelapan yang menyelimuti segalanya. Liu Feng merasakan tubuhnya melayang, seolah ditarik ke dalam void yang tak berujung.

Ketika ia membuka matanya kembali, ia dan yang lainnya sudah berdiri di tempat yang sama sekali asing. Kabut tipis menggantung di udara, dan tanah di bawahnya terasa dingin. Di kejauhan, bayangan-bayangan samar bergerak, membawa aura yang mencekam.

"Gege...! Apqkah kita telah berada di Alam bayangan..?

Alam ini sepertinya penuh misteri dan bahaya."

Pria misterius berdiri di sisi Liu feng. Suaranya terdengar seperti bisikan di tengah keheningan. "Ya. Ini adalah Alam bayangan, tepatnya sebuah tempat di sudut hutan yang berada di Alam bayangan, Yuan'er.!

Ujian kalian dimulai dari sini. Hadapi bayangan-bayangan itu, dan temukan kekuatan sejati dalam diri kalian."

Liu Feng mengangguk, tangannya meraih gagang pedangnya dengan mantap. "Aku tidak akan mundur," katanya, suaranya penuh tekad.

Pria misterius melangkah mundur, sosoknya perlahan memudar dalam kabut. "Aku akan menunggu di sisi lain. Semoga keberuntungan menyertai kalian semua."

Saat pria misterius menghilang, Liu Feng menoleh ke depan. Dari balik kabut, selalu terlihat bayangan yang muncul, namun bentuknya begitu samar.

"Semuanya lihatlah, kabut tipis yang menyelimuti hutan lebat ini, tampak seolah membungkus pepohonan tua, dalam bingkai suasana misterius yang sangat mencekam.

Mari kita segera beranjak..!"

Liu Feng memimpin rombongan kecilnya melangkah dengan hati-hati, telapak kakinya hampir tak bersuara di atas tanah yang ditumbuhi lumut.

Di sampingnya, Nona Yuan menggenggam erat gagang pedangnya, mata tajamnya menyapu setiap bayangan yang bergerak di antara kabut.

Harimau Darah berjalan pelan di belakang, hidungnya mengendus udara, sementara kelima pengawal—dipimpin oleh Lin Wei yang tegap dan waspada—mengapit mereka dalam formasi ketat.

Siluet kuil tua kini semakin jelas di depan mata. Bangunan itu tampak usang, dengan dinding batu yang retak dan ditumbuhi akar-akar liar. Patung-patung raksasa berdiri di kedua sisi pintu masuk, masing-masing memegang senjata batu yang sudah terkikis waktu.

"Semuanya berhenti..!" Sesaat Liu Feng menghentikan langkahnya, tangannya terangkat memberi isyarat agar rombongan berhenti.

"Ada sesuatu di sini," katanya pelan, suaranya hampir tenggelam dalam keheningan hutan.

"Qi-nya… terasa kacau, tapi sangat kuat."

Nona Yuan mengerutkan kening, mencoba merasakan apa yang Liu Feng maksud. "Aku juga merasakannya, Gege. Seperti ada banyak energi yang saling bertabrakan.

Apakah ini Kuil Alam Bayangan?"

"Sepertinya begitu Yuan Mei..!," jawab Liu Feng, matanya terpaku pada pintu kuil yang sedikit terbuka. "Ini lebih seperti… penghalang.

Tepatnya, sesuatu yang menjaga pintu masuknya."

Sebelum ia sempat melangkah lebih jauh, tanah di bawah kaki mereka bergetar hebat. Dari balik kabut, tiga sosok muncul—bayangan humanoid yang terbentuk dari asap hitam pekat. Mata mereka menyala kuning, dan aura qi yang memancar darinya terasa menyesakkan.

Liu Feng langsung mengenali tingkat kekuatan mereka: masing-masing setara dengan Kultivasi Tingkat Dewa Bumi, hanya selangkah di bawah pencapaiannya saat ini.

"Bayangan Penjaga!" seru Lin Wei, tombaknya sudah terangkat dalam posisi siaga.

"Tuan Liu, mereka tidak akan membiarkan kita masuk begitu saja!"

Liu Feng mengangguk cepat, tangannya membentuk segel energi. "Semua siap! Yuan Mei, kau ambil yang di sisi kiri. Lin Wei, bawa pengawal ke sisi yang kanan. Aku akan hadapi yang tengah. Harimau Darah, lindungi sisi belakang kita!"

"Baik, Gege!" jawab Nona Yuan, tubuhnya melesat seperti angin. Pedangnya berkilau saat ia melancarkan "Tarian Bunga Teratai," serangkaian tebasan cepat yang mengincar Bayangan Penjaga di sisi kiri. Bilahnya bertemu dengan lengan asap makhluk itu, memercikkan percikan energi hitam.

Sementara itu, Lin Wei berteriak memberi perintah pada pengawal lainnya.

"Formasi Banteng Mengamuk! Ayo serang bersama!" Kelima pengawal bergerak serentak, tombak dan pedang mereka menghantam Bayangan Penjaga di sisi kanan. Makhluk itu menggeram, mengayunkan tinju asap yang menghasilkan hembusan angin kencang, tapi formasi mereka tetap bertahan.

Liu Feng menghadapi Bayangan Penjaga tengah seorang diri. "Teknik Naga Mengamuk!" teriaknya. Aliran qi-nya membentuk bayangan naga raksasa yang menerjang ke depan, menghantam makhluk itu dengan kekuatan penuh. Bayangan Penjaga tersurut, tapi tak langsung jatuh. Ia mengangkat kedua tangannya, menciptakan bola energi hitam yang meluncur ke arah Liu Feng.

Dengan refleks cepat, Liu Feng melompat ke samping, bola energi itu menghantam pohon di belakangnya hingga hancur berkeping-keping. "Keren sekali," gumamnya, tersenyum tipis.

 "Tapi aku tidak akan kalah begitu saja!" Ia menarik napas dalam, mengalirkan qi ke telapak tangannya, lalu melancarkan "Pukulan Langit Membelah." Telapak tangannya menyala terang, menghantam Bayangan Penjaga hingga tubuh asapnya tercerai-berai dan lenyap dalam angin.

Di sisi lain, Nona Yuan mulai terdesak. Bayangan Penjaga yang ia lawan bergerak lebih cepat dari perkiraannya, dan sebuah pukulan energi nyaris mengenai pundaknya.

"Gege, ini cukup sulit!" teriaknya, dengan napasnya yang tersengal.

"Tahan sebentar, Yuan Mei!

Kita pasti bisa menghadapi mereka" balas Liu Feng, berlari ke arahnya. Ia melompat tinggi, mendarat di belakang Bayangan Penjaga, dan melepaskan "Tendangan Badai Petir." Kaki kanannya menyambar seperti kilat, menghancurkan makhluk itu dalam satu serangan yang sangat telak.

Lin Wei dan para pengawal akhirnya juga berhasil mengalahkan lawan mereka, meski dua di antara mereka harus berakhir dengan kondisi terluka ringan. Harimau Darah menggeram puas, berdiri tegak setelah memastikan tak ada ancaman lain dari belakang.

Liu Feng mendekati Nona Yuan, memeriksa keadaannya. "Kau baik-baik saja Yuan Mei.?" tanyanya, dengan suara penuh perhatian.

Nona Yuan mengangguk, meski wajahnya masih pucat. "Aku baik-baik saja, Gege. Tapi mereka… sangat kuat. Aku sepertinya harus lebih fokus lagi."

"Tidak apa-apa. Kau sudah sangat hebat Yuan mei." kata Liu Feng, sambil menepuk pundaknya lembut.

"Ini baru awal permulaan. Kedepannya kita harus saling mendukung."

Lin Wei mendekat, tombaknya ditopang di pundak. "Tuan Liu..!Jika yang kita hadapi kali ini baru penjaga pintu, apa yang ada di dalam kuil Alam bayangan pasti jauh lebih berbahaya..

Sepertinya kita harus memulihkan tenaga dulu, Tuan."

"Itu benar Lin Wei. Aku setuju," jawab Liu Feng. Ia menoleh ke pintu kuil yang kini terbuka lebih lebar, seolah mengundang mereka masuk.

"Kita sebaiknya istirahat sebentar di sini, lalu masuk. Alam Bayangan, dan tentunya kita juga sudah harus siap untuk apapun."

Saat mereka duduk mengelilingi api kecil yang dinyalakan oleh salah satu pengawal, Liu Feng merasakan tarikan qi yang berasal dari dalam kuil semakin kuat. Ia menatap Nona Yuan, yang sedang memejamkan mata untuk menstabilkan napasnya, lalu ke Harimau Darah yang berjaga di dekatnya.

"Tantangan sejati baru saja dimulai. Aku tahu perjalanan kita ni akan menguji segalanya, baik itu kekuatan, keberanian, dan ikatan di antara kita semua. Jadi....."

Belum selesai Liu feng menyelesaikan kalimatnya, sesuatu yang lebih menakutkan telah datang menghampiri mereka.

1
Kiara Chanel
Jangan lupa Like dan Vote juga dukungan hadiahnya sobat Reader semua.

Author benar-benar sangat membutuhkan semua hal itu, guna menambah semangat dan juga suplemen untuk bisa lebih banyak berkarya.

SALAM HANGAT UNTUK ANDA SEMUA.
SEMOGA KITA BERADA DALAM KESEHATAN DAN SEHAT SELALU.
Mia Sagitarius
masih sepi
Kiara Chanel: Mungkin karena ceritanya yg kurang bagus sobat maklum Author pemula
SevenTeen-17: kalau warganegara Indonesia memiliki minat baca yang tinggi kayak china pasti banyak banget yang baca karya baru karena penasaran, nyesek banget 😔
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!