Xu Yiran, seorang pemuda lumpuh di bumi yang hanya bisa bermimpi menjadi petarung MMA, mendapati hidupnya berakhir tragis dalam sebuah kecelakaan. Namun, takdir membawanya terlahir kembali di dunia brutal di mana kekuatan adalah segalanya. Ia terbangun di tubuh pemuda lain bernama Xu Yiran, satu-satunya yang tersisa dari pembantaian desanya oleh Sekte Seribu Bunga. Dipenuhi dendam dan tekad baja, Xu Yiran memanfaatkan pengetahuan seni bela diri modernnya untuk menciptakan gaya bertarung unik dalam kultivasi. Dengan setiap langkah, ia mendekati balas dendam dan memulai perjalanan menjadi penguasa dunia yang tak tertandingi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YanYan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akhir dari roh jahat
Ketika roh-roh jahat mulai menyerang, ruangan itu berubah menjadi arena pertempuran besar. Jeritan para praktisi menggema saat mereka melawan dengan segenap kekuatan mereka. Roh-roh itu semakin kuat dan sulit dikalahkan dibandingkan sebelumnya. Jumlah mereka terus bertambah, seolah tak ada habisnya, seperti pasukan tanpa akhir yang dipanggil dari kegelapan.
Xu Yiran, yang berdiri di belakang, dengan hati-hati menghindari serangan langsung. Ia memanfaatkan momen itu untuk menilai situasi. Dalam hati, ia tahu bahwa kekuatan sejatinya dapat dengan mudah memusnahkan roh-roh ini, tetapi ia tetap berpura-pura kesulitan seperti yang lain. Dia menebaskan pedang pinjamannya, tampak seolah mengerahkan seluruh tenaga untuk menyingkirkan satu roh demi satu.
Guo Ling berada di garis depan, memimpin perlawanan. Serangan pedangnya menghantam tanpa ampun, membuat beberapa roh jahat hancur. "Fokus pada kelompok kecil! Jangan biarkan mereka mengepung kita!" teriaknya, mencoba memberi instruksi pada para praktisi lain.
Namun, saat mereka mulai mendapatkan sedikit kendali, getaran besar mengguncang ruangan. Sebuah suara mengerikan, seperti gabungan raungan dan tawa, menggema dari dalam dinding. Tiba-tiba, sebuah celah besar terbuka di lantai ruangan. Dari dalamnya, keluar sosok roh raksasa yang dipenuhi aura hitam yang sangat pekat. Tingginya lebih dari tiga meter, dengan mata merah menyala dan tubuh yang seperti bayangan cair. Aura yang dipancarkannya membuat semua orang mundur dengan ketakutan.
"Ini... ini setara dengan Raja Langit!" seru Guo Ling, wajahnya pucat. Para praktisi lain juga terpaku di tempat, sebagian dari mereka bahkan gemetar. Aura roh itu begitu menekan hingga beberapa dari mereka terjatuh lemas.
Xu Yiran menyipitkan matanya, mengamati dengan cermat. "Jadi, ini bos utama dari tempat ini?" pikirnya. Meski aura roh itu kuat, ia tahu kekuatannya masih cukup untuk mengalahkan makhluk ini. Tapi sekali lagi, ia harus berpura-pura lemah.
Roh jahat itu melayang di udara dan mengayunkan lengannya yang besar. Serangan itu menciptakan gelombang energi gelap yang menghantam para praktisi, membuat beberapa dari mereka terpental ke dinding dengan luka parah. Feng Shu, yang sebelumnya merasa angkuh, kini berteriak panik sambil mencoba melarikan diri ke sudut ruangan.
"Jangan lari! Kita tidak akan selamat jika tidak melawannya bersama-sama!" teriak Guo Ling, mencoba menyatukan para praktisi. Ia maju untuk menghadapi roh jahat itu, serangannya yang penuh energi spiritual menghantam langsung tubuh makhluk itu. Namun, serangan itu seperti tak berpengaruh sama sekali.
Roh jahat itu balas menyerang, menciptakan ledakan besar yang hampir membuat Guo Ling kehilangan keseimbangan. "Sialan, tubuhnya seperti kebal terhadap serangan langsung!" gumamnya, napasnya mulai berat.
Melihat situasi itu, Xu Yiran menghela napas. "Kalau aku tidak bertindak sekarang, mereka semua akan mati," pikirnya. Ia melangkah maju, pura-pura kesulitan menghadapi roh-roh jahat kecil di sekitarnya, tetapi diam-diam ia mulai mengumpulkan energi spiritualnya.
Sementara itu, roh jahat raksasa itu meluncurkan serangan lain yang lebih dahsyat. Gelombang energi gelap menyebar ke seluruh ruangan, menghancurkan kristal Yin di sekitarnya dan membuat udara semakin berat. Beberapa praktisi terjatuh, tidak mampu menahan tekanan yang luar biasa.
Guo Ling, yang masih berusaha bertahan, menoleh ke Xu Yiran dengan wajah penuh amarah. "Kau! Apa yang kau lakukan? Membantu kami atau hanya akan berdiri di sana?!"
Xu Yiran memasang ekspresi tegang, lalu menjawab dengan nada ragu, "Aku... aku akan mencoba!" Ia pura-pura menghunus pedangnya dengan susah payah dan berlari menuju roh jahat itu. Namun, ketika ia mendekat, dia memanfaatkan momen untuk melepaskan serangan tersembunyi dengan kekuatan yang jauh lebih besar daripada yang terlihat.
Serangan itu menghantam roh jahat tepat di bagian tengah tubuhnya. Meski Xu Yiran menahan diri, dampaknya cukup untuk membuat roh itu mundur beberapa langkah. Para praktisi lain melihat hal itu dengan ekspresi terkejut.
"Kau...?" gumam Guo Ling, matanya membelalak. Namun, sebelum ia sempat menyelesaikan kalimatnya, roh jahat itu kembali mengamuk, menciptakan ledakan energi yang memaksa Xu Yiran dan yang lain mundur.
Xu Yiran berpura-pura terbatuk, menunjukkan bahwa serangan itu menguras tenaganya. Namun, dalam hati, ia bersiap-siap untuk mengakhiri pertempuran ini jika keadaan semakin memburuk. Baginya, nyawanya lebih penting daripada menyembunyikan kekuatannya terlalu lama.
"Ayo, kita harus bersatu!" teriak Guo Ling, mencoba menyemangati semua orang. Xu Yiran kembali menebaskan pedangnya, menunggu waktu yang tepat untuk memberikan pukulan terakhir.
Namun, Roh jahat raksasa itu tiba-tiba mengaum, gelombang suara yang mengerikan mengguncang seluruh ruangan. Aura gelapnya menyeruak ke segala arah, membuat udara semakin berat dan penuh tekanan spiritual. Para praktisi yang sudah berada di ambang batas kekuatan mereka mulai gemetar hebat, lalu satu per satu mereka roboh tak sadarkan diri.
Guo Ling, yang masih berusaha melawan, tiba-tiba memegangi kepalanya dengan kedua tangan. Wajahnya penuh penderitaan sebelum akhirnya ia juga terjatuh, kehilangan kesadaran. Dalam sekejap, Xu Yiran menjadi satu-satunya yang masih berdiri di tengah amukan roh jahat itu.
"Jadi, cuma aku yang tersisa, ya?" Xu Yiran bergumam dengan nada dingin. Ia menatap roh raksasa itu yang kini tampak semakin murka dan liar. Dalam hati, ia lega tak perlu berpura-pura lagi. "Baiklah, waktunya mengakhiri ini."
Roh jahat itu meluncur ke arahnya dengan raungan yang memekakkan telinga. Xu Yiran berdiri tegak, tubuhnya memancarkan aura yang sebelumnya ia sembunyikan. Mata birunya menyala dengan kilatan determinasi, menunjukkan bahwa dia tidak akan bermain-main lagi.
"Jangan sombong hanya karena kau besar dan menakutkan," kata Xu Yiran dengan suara rendah. Ia menarik napas dalam, lalu menghunuskan pedangnya dengan kecepatan luar biasa. Pedangnya berpendar dengan cahaya biru pekat, penuh dengan energi spiritual miliknya yang kini ia keluarkan tanpa ragu.
Roh jahat itu menyerang dengan cakar besarnya, tetapi Xu Yiran melompat dengan gesit, menghindari serangan itu dengan mudah. Di udara, ia mengayunkan pedangnya, menciptakan gelombang energi berbentuk sabit yang menghantam tubuh roh tersebut. Ledakan cahaya terjadi saat serangan itu tepat mengenai roh jahat, membuatnya mundur dengan jeritan kesakitan.
"Apa itu sakit? Masih banyak lagi!" Xu Yiran bergerak cepat, menebas dengan serangan beruntun, menghancurkan tubuh bayangan roh itu sedikit demi sedikit. Setiap tebasan pedangnya penuh dengan presisi dan kekuatan, membuat roh itu semakin melemah.
Namun, roh jahat itu tidak menyerah begitu saja. Ia mengerahkan seluruh energinya untuk menciptakan ledakan aura gelap, mencoba menghancurkan Xu Yiran. Gelombang energi hitam menyapu seluruh ruangan, membuat dinding tambang bergetar hebat.
Xu Yiran memanfaatkan tubuhnya yang kuat dan kecepatannya yang luar biasa untuk melawan gelombang itu. Ia mengerahkan seluruh kekuatan Raja Langit bintang 1 miliknya, membentuk perisai spiritual biru di sekeliling tubuhnya. "Ini tidak cukup untuk mengalahkanku," ujarnya dingin.
Dengan langkah tegas, Xu Yiran maju menembus gelombang energi gelap itu, mendekati roh jahat yang kini tampak semakin tidak stabil. Ketika ia sudah cukup dekat, Xu Yiran menghunuskan pedangnya ke arah inti gelap di tengah tubuh roh itu.
"Cukup sudah," kata Xu Yiran sebelum ia melancarkan serangan terakhir. Pedangnya bersinar terang dengan energi spiritual yang terkonsentrasi. Dengan satu tebasan, ia menghancurkan inti roh itu, membuat tubuh bayangannya hancur menjadi kepingan energi hitam yang berhamburan.
Saat tubuh roh itu lenyap, sebuah cahaya kecil muncul di tempat inti gelapnya berada. Cahaya itu berangsur-angsur membentuk sebuah bola kecil berwarna hitam kebiruan yang berkilauan seperti kristal. Xu Yiran mendekati bola itu dan mengambilnya. Inti Yin murni—sebuah benda langka yang hanya bisa terbentuk melalui kondensasi energi Yin selama ratusan tahun.
"Inti Yin murni, huh?" Xu Yiran memutar bola itu di tangannya, memeriksa teksturnya yang halus dan dingin. Ia bisa merasakan energi Yin yang sangat pekat di dalamnya. "Benda ini sangat berharga. Akan berguna di masa depan."
Xu Yiran menyimpan inti Yin itu di dalam kantong penyimpanan yang diberikan oleh kepala desa sebelumnya. Ia menoleh ke arah rekan-rekannya yang masih terbaring tak sadarkan diri di lantai. "Waktunya mengembalikan peran sebagai si lemah," gumamnya sambil menenangkan auranya kembali ke tingkat Ahli Spiritual bintang 1.
Xu Yiran duduk di lantai, berpura-pura terengah-engah dengan wajah letih. Beberapa menit kemudian, para praktisi mulai sadar satu per satu, termasuk Guo Ling.
"Apa... apa yang terjadi?" tanya Guo Ling dengan nada bingung. Ia melihat ke sekeliling dan menyadari bahwa roh jahat itu telah lenyap. "Siapa yang mengalahkannya?"
Xu Yiran tersenyum tipis dan menjawab dengan nada lemah, "Aku tidak tahu... mungkin kita semua berhasil melukainya sampai ia menghilang."
Guo Ling mengerutkan alis, merasa ada yang aneh, tetapi ia terlalu lelah untuk memikirkan lebih jauh. "Yang penting kita selamat. Sekarang mari kita periksa ruangan ini lebih lanjut sebelum keluar."
Xu Yiran mengangguk dan mengikuti dari belakang, menyembunyikan senyum tipis di wajahnya. Dia sudah mendapatkan sesuatu yang berharga, dan tidak ada yang tahu bahwa dialah penyelamat mereka.