perpisahan kedua orang tuanya itu,membuat seorang gadis bernama Adira Amna (21) sulit untuk menjalin sebuah hubungan serius dengan laki-laki.
hingga dengan tiba-tiba, Amna dilamar oleh seorang pria yang baru dikenal nya selama beberapa minggu! lalu,apakah Amna akan menerima lamaran dari pria tersebut?
penasaran sama kelanjutan ceritanya? yuk baca👉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adira amna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 18
Amna meminta kedua adiknya itu untuk makan malam di rumah nya. Amna juga sempat menanyakan sang ayah, dan Yaya bilang kalau malam ini ayah akan pergi karna ada urusan bersama teman nya.
Kini Amna dan Yaya sedang berada di dapur. Sesuai request Suami nya tadi, Amna akan membuat nasi goreng seafood untuk makan malam. Amna meminta Yaya untuk mengupas bawang dan memetik tangkai cabai, sementara ia membersihkan udang dan juga cumi serta membuat bumbu.
Setelah semua bahan siap, Amna segara menumis bumbu lalu memasukan telur, udang dan juga cumi. Setelah itu amna memasukan nasi dan juga kecap, tak lupa amna menambahkan garam dan bumbu penyedap. Amna memindahkan nasi goreng itu, ke wadah yang sudah di siapkan oleh Yaya. Lalu ia membawa nya ke meja makan.
"Akhirnya yang di tunggu-tunggu matang juga" ucap Altaf, yang segera mengambil piring dan juga sendok.
Amna lebih dulu mengambil kan untuk suami nya, kemudian baru Amna dan kedua adiknya.
"Makasih sayang" ucap Radit, saat Amna meletakan piring berisi nasi goreng di depan nya. Amna pun hanya tersenyum tipis.
Mereka makan dengan sesekali, di iringi oleh celetukan Altaf yang berujung membuat Yaya kesal.
"Kak motor lu gue yang pake ya, daripada nganggur di rumah!" ujar Altaf, saat mereka sudah menyelesaikan makan nya.
"Lha, nanti mau gue bawa kesini, buat peranti gue ke tukang sayur" jawab Amna.
"Biarin di pake Altaf aja sayang motor nya, Ade kan ada motor mas disini!" ujar Radit, membuat Altaf tersenyum lebar.
Motor suami nya itu memang matic, tapi besar. Amna mana bisa memakai nya, yang ada kaki nya tidak napak saat berada di atas motor.
"Mas, mana bisa sih Amna pake motor mas Radit, motor nya gede begitu" ucap Amna cemberut.
"Yaudah kalau gitu, biar Altaf yang pake motor mas" jawab Radit enteng, membuat Amna seketika melebarkan mata nya.
Sementara yang menjadi topik pembahasan tersebut, sedang mengaduh sakit sebab kaki nya di injek oleh Yaya di bawah meja.
"Udah bang, si Altaf mah gausah di dengerin, dia tuh cuma mau pamer sama cewe nya aja kalau sekolah bawa motor" ujar Yaya, yang tak enak pada kakak iparnya itu.
Dan Altaf pun langsung mendelik tak terima, tapi ia tak berani mengeluarkan kata-kata sebab melihat mata Yaya yang sudah melotot ke arah nya.
Amna juga sebenarnya kasian pada adiknya itu, jika berangkat ke sekolah harus menggunakan bus atau ojek jika ayah tak bisa mengantar nya.
"Yaudah, biarin motor Amna aja yang di pake Altaf" ucap Amna, setelah berfikir panjang.
"Eh, gausah kak, gue bercanda aja tadi" ucap Altaf menolak, sebab ia tak enak karna Amna sempat berdebat kecil dengan Radit tadi.
"Udah gapapa, lagian nanti kalo gue mau kemana-mana bisa minta anter sama mas Radit" jawab Amna, tersenyum ke arah Altaf.
Akhirnya Altaf pun mengangguk dengan canggung pada Amna. Sementara Yaya, sudah mendengus sebal pada Altaf.
Kedua adik Amna itu pulang pukul 8 dengan menggunakan taxi online. Padahal tadi Radit sudah menawarkan untuk diantar, tetapi kedua adik ipar nya itu menolak dengan alasan sudah memesan taxi online.
*****
Kini Amna dan Radit sudah berada di kamar, kedua nya tiduran di atas kasur sambil mengobrol ringan. Radit mendekatkan tubuh nya pada amna dan menempel kan wajah nya ke curuk leher Amna, membuat wanita itu mendesah pelan.
"Mas geli ihh, minggir sana" ucap Amna, dengan menjauh kan tubuh nya dari Radit.
"Wangi banget sayang, mas suka!" suara suami nya itu, terdengar berat di telinga Amna.
"Mas..." panggil Amna lirih.
"Kenapa? hm" tanya Radit, dengan tangan yang sudah menjalar kemana-mana. Dan Amna pun hanya bisa pasrah dengan yang dilakukan Suami nya itu.
*****
Tak terasa hari ini sudah memasuki hari Senin. Amna bangun pagi seperti biasa nya, Dan setelah solat subuh berjamaah dengan suami nya tadi, Amna langsung menuju ke dapur untuk membuat sarapan. Sementara suami nya itu, masih berada di kamar mengecek pekerjaan nya.
Pagi ini amna akan memasak tumis brokoli dengan baso dan juga ayam goreng. Namun disaat Amna, akan menyelesaikan masakan nya Radit datang ke dapur dan langsung memeluk nya dari belakang.
"Maaf, mas ga bantuin Ade masak" ucap pria itu, tepat di telinga Amna.
"Gapapa mas, ini masakan yang simple ko jadi cepet" jawab Amna.
Amna meminta suami nya itu, untuk melepas kan pelukan nya, karna ia akan memindahkan semua masakan ke meja makan. Namun bukan nya menuruti keinginan Amna, Radit justru semakin mengeratkan pelukan nya di pinggang Amna.
"Mas, minggir dulu ihh. Amna mau pindahin ini ke meja makan" ujar amna, berusaha lepas dari pelukan suami nya itu.
"Sebentar sayang" jawab Radit pelan.
"Mas liat dong, sekarang udah jam berapa? Mas harus makan, terus siap-siap ke kantor" ujar Amna dengan sedikit kesal.
Dan Radit pun mau tak mau, melepaskan pelukan nya itu dengan wajah yang sedikit ditekuk.
"Mas gemes banget sama Ade!" ujar Radit, mencium pipi Amna.
Amna menaruh semua masakan nya di meja makan, dan ia meminta Radit untuk duduk. Lalu Amna mengambil piring dan mengisi nya dengan nasi beserta lauk nya.
"Kalau nanti Ade bosen di rumah, Ade boleh main ke rumah ayah. nanti pulang kerja mas jemput ke sana" ucap Radit, setelah menelan makanan yang ada di mulut nya.
"Liat nanti deh mas, kaya nya Amna ga akan bosen sih di sini. soal nya wifi disini sinyal nya kenceng banget" ujar Amna tersenyum lebar. Dan Radit pun terkekeh, karna mengerti maksud sang istri.
Pukul 7.30 Radit sudah bersiap untuk berangkat ke kantor. Amna mengantar suami nya itu hingga ke depan pintu, dan Amna pun mencium punggung tangan suami nya yang di bales dengan kecupan di dahi. Amna melambaikan tangan nya saat Radit membunyikan klakson.
Amna kembali masuk ke dalam rumah dan mengunci pintu. Ia segera, membereskan rumah walau sebelum berangkat tadi, suami nya itu sudah mengingatkan untuk tak mengerjakan apapun. 'Tapi nama nya perempuan, mana bisa melihat rumah berantakan sedikit'.
Amna mengambil sapu dan juga kain pel. Ia mulai membersihkan dari kamar dulu lalu ke ruang tv, di lanjut ke ruang tamu dan terakhir dapur. Amna juga mengelap jendela, yang terlihat sedikit berdebu. Setelah 1 jam membereskan seluruh ruangan, Amna pun kembali mandi karna badan nya terasa lengket sebab keringetan.
Selesai mandi Amna mengecek ponsel nya. Dan ternyata ada pesan masuk dari suami nya, ia pun langsung membaca nya.
Suamiku {Sayang lagi apa? Mas kangen 🥰}
Amna membalas pesan tersebut dengan mengirim foto nya sehabis mandi, dan Radit pun langsung menelpon nya lewat video call.
📞 sayang, Ade abis beresin rumah ya makanya mandi lagi?
'nyapu doang ko mas, gak ngapa-ngapain'
Dan kedua nya pun melanjutkan obrolan hingga 30 menit. Setelah mematikan sambungan telpon nya, Amna langsung lanjut nonton Drakor, yang belum selesai ia tonton dari sebelum nikah.
Happy Reading 💜
kapan ya suamiku begitu 🤧
paket lengkap banget si Radit Radit itu Tuhan