NovelToon NovelToon
Sistem Pesugihan Modern

Sistem Pesugihan Modern

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Balas Dendam / Sistem / Anak Yatim Piatu / Anak Lelaki/Pria Miskin / Robot AI
Popularitas:64.8k
Nilai: 5
Nama Author: rcancer

Namanya Tegar, pemuda dengan pembawaan ceria tapi hatinya penuh dengan dendam.

Di depan kedua matanya, Tegar kecil harus menyaksikan kedua orang tua meregang nyawa dan kakaknya digilir di rumahnya sendiri, oleh sekelompok orang.

Yang lebih menyakitkan, para penegak hukum justru tunduk pada orang-orang tersebut, membuat dendam itu semakin dalam dan melebar.

Beruntung, Tegar mendapat keajaiban. Sebuah sistem dengan misi layaknya pesugihan, Tegar menemukan jalan yang bisa dia gunakan untuk melampiaskan dendamnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keterkejutan Gunawan

"Sial!" Kekesalan Gunawan tergambar jelas di raut wajahnya saat ini. Pria itu segera keluar dari kamar anak lelakinya, sambil melakukan panggilan telfon kepada anak buahnya untuk mencari tahu, pemilik akun yang menerornya.

Di saat kaki Gunawan menginjak lantai ruang tamu, di saat itu pula sang anak perempuan muncul dari balik pintu.

"Dasar anak kurang ajar!" bentak Gunawan dengan sangat lantang. "Kamu masih berani pulang, hah!"

Sang anak seketika mematung, menatap sang ayah dengan penuh rasa takut. "Papi?" ucap Loli agak terbata.

"Udah puas kamu bikin malu orang tua! Udah puas kamu!" bentak Gunawan sembari melangkah mendekati anaknya dan telapak tangan pria itu sukses mendarat dengan keras di pipi anak perempuan.

"Pi," anak itu merengek kesakitan.

"Dibayar berapa kamu oleh mereka? Dibayar berapa?"

"Papi!" bentak isrti Gunawan.

Begitu mendengar teriakan suaminya, wanita itu bergegas keluar dari kamar anak laki-lakinya. Betapa terkejutnya dia, saat memuruni anak tangga, mendengar sang anak perempuan sedang dihina oleh suaminya.

"Papi jangan ngomong sembarangan!" Mami tidak terima. Wanita itu masih membela anak perempuannya.

"Terus kalau nggak dibayar namanya apa, Mi? Digratiskan gitu? Tubuhnya buat amal? Buat nyenengin banyak pria? Iya!"

Mami terbungkam. Meski mulutnya terbuka, wanita itu hanya bisa menunjukan amarahnya lewat sorot mata.

"Kamu minta uang berapapun, Papi kasih, minta kemanapun Papi ijinkan. Kurang apa Papi sama kamu hah! Kenapa kamu lebih suka menjadi wanita murah meriah, kenapa Loli? KENAPA!"

"Karena Loli belajar dari Papi!" Loli akhirnya mengeluarkan suaranya. Namun, apa yang dia katakan, membuat kedua orang tuanya terkejut bukan main.

"Karena Loli belajar dari Papi, paham?" Loli mengulang ucapannya.

"Maksud kamu apa, Sayang?" tanya Mami tak mengerti. "Apa, Papi kamu selingkuh?"

Seketika Loli tersenyum sinis. "Tidak, Mi, Papi itu lelaki hebat," jawab anak itu tanpa mengalihkan tatapan penuh amarahnya pada Gunawan."Mami tanyakan saja sama Papi, kehebatan apa yang dirahasiakan Papi selama ini dari kita." Loli langsung melangkah meninggalkan orang tuanya menuju kamar.

"Sayang, jelaskan pada Mami, apa maksud kamu?" Mami mencoba memaksa sang anak untuk menjawab rasa penasarannya. Tapi sang anak memilih tak peduli. Dia terus melangkah menuju kamarnya.

"Pi, Papi tahu, apa yang dikatakan Loli?" karena tidak mendapat jawaban dari anaknya, Mami langsung melempar pertanyaan pada suaminya yang mematung dan terbungkam, karena kaget, mendengar ucapan Loli tentang dirinya.

"Mana Papi tahu," kilah Gunawan. "Pasti itu akal-akalan anakmu aja biar lolos dari kemarahan Papi." Pria itu langsung beranjak meninggalkan sang istri, yang masih dihinggapi rasa penasaran.

"Sialan! Apa Loli mengetahui sesuatu?" gumam Gunawan, begitu dia berada di dalam mobilnya. "Mulai sekarang, aku harus lebih hati-hati lagi." Pria itu segera menyalakan mesin mobil dan melajukanya, menuju ke suatu tempat.

####

Di tempat lain, Tegar terlhat baru saja sampai di lingkungan rumahnya. Ada beberapa tetangga yang bertanya pada anak itu karena dari kemarin, anak itu tidak kelihatan.

Tegar pun menjawab seadanya dan begitu masuk ke dalam, anak muda itu langsung merapikan rumahnya sejenak.

"Huh, lelahnya." Beberapa menit setelah selesai merapikan rumahnya, anak muda itu langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur yang tergeletak di depan televisi.

"Duh, jadi kangen sama Nenek," gumam pemuda itu lalu meraih ponselnya yang letakan di bawah meja televisi.

Sang Nenek yang katanya pamit pulang hanya dalam tiga hari, tapi kenyataannya, hampir satu minggu Nenek belum juga ada niatan untuk kembali menemui cucunya.

Tegar segera menghubungi Pamannya untuk menanyakan kabar sang Nenek. Dia tidak akan memaksa Nenek agar cepat pulang. Tegar sekedar bertanya karena biar bagaimanapun Nenek lah yang merawat dirinya setelah kepergian kedua orang tuanya.

"Za."

"Iya, Tuan?"

"Kamu kan bisa memegang benda agar tidak kelihatan ya? Kamu bisa tidak membuat tubuhku tidak bisa kelihatan juga?" tanya anak muda itu beberapa saat setelah selesai menghubungi Pamannya.

"Bisa, Tuan, tapi cukup beresiko," jawab Fiza.

"Apa resikonya?"

"Tubuh anda tidak bisa digunakan untuk menembus dinding dan anda juga harus selalu berada dalam genggaman tangan saya. Kalau genggamannya terlepas, maka anda akan kembali ke wujud semula."

"Owalah, jadi begitu?" Tegar mengangguk-angguk paham. "Lah terus, ponsel itu gimana? Kok bisa tembus dinding?"

"Ponsel itu sebenarnya tidak pernah menembus dinding, Tuan. Saya selalu menggunakan kekuatan saya secepat kilat jika melewati sebuah pintu ataupun dinding."

"Astaga... hahaha... ternyata seperti itu? Kok kamu baru cerita?"

"Karena anda tidak bertanya Tuan," balasan Fiza sontak membuat Tegar mendengus. "Apa Tuan ada rencana lagi?"

"Yah, banyak," balas Tegar. "Aku ingin melakukan penyelidikan tentang bisnis obat terlarang sama jual beli gadis di bawah umur. Aku pengin tahu, markas mereka itu ada dimana? Aku ingin segera membongkar semua kejahatan Gunawan dan antek-anteknya."

"Kenapa anda tidak mengikuti musuh anda saja?"

Tegar seketika tersenyum. "Itu sih sudah aku pikirkan. Tapi aku yakin, Gunawan dan yang lainnya pasti akan lebih berhati-hati lagi setelah banyak kejadian yang menimpa mereka."

"Terus, apa anda tidak memiliki ide lain?"

"Itu yang sedang aku pikirkan," Tegar kembali menatap layar ponselnya dan dia mengecek sejenak beberapa akun media yang dia miliki.

"Aku tahu," seru Tegar beberapa menit kemudian. "Aku tahu caranya agar bisa melacak keberadaan markas mereka," ucap anak muda tersebut terlihat sangat antusias.

"Bagaimana caranya, Tuan?"

Tegar lalu menunjukan layar ponselnya. "Kamu lihat ini? Dengan ini kita bisa tahu kemanapun Gunawan pergi tanpa harus melibatkan kamu untuk mengikuti orang itu, bagaimana?"

"Rencana yang bagus, Tuan."

Tegar sontak tersenyum bangga. "Kalau begitu kita mandi terlebih dahulu yuk, Za. Lalu kita pergi mencari benda ini?"

"Mari Tuan," balas Fiza. "Terus rekaman yang tadi kita dapatkan, bagaimana, Tuan?"

"Itu buat nanti malam. Aku ingin terus menekan Gunawan dan antek-anteknya agar hidup mereka tidak tenang, seperti yang aku rasakan selama ini." Senyum jahat Tegar seketika terkembang.

@@@@@@

Hy reader, apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan baik dan sehat ya? Alhamdulillah, berkat dukungan kalian, karya ini akan saya lanjutkan. Setelah menunggu tiga hari, akhirnya persentasenya menembus batas. Terima kasih atas doa dan dukungan reader semua.

1
Roewina
pasti itu ulah Fiza yg nyamar jadi tuan besar , 🤭 betul ga Thor ?
Eckho Mbahkokz
Luar biasa
Dedy
Kobam = maboK....
Mabok Corporate...Miras dong...
ᗪᗩᗰᗩᖇ
enak banget lu gar ,
udh main celup gretong ,dpat duit
itu ciwi palsu kaga bisa bunting ye ,
bisa pesen juga ngga kotak ajaib nya
🤣🤣🤣
ALFU NAUFAL Rohmana
Luar biasa
Yusri Gepeng
iklan lgi cape deh
Roewina
lanjut
Yusri Gepeng
uda doong iklan nya k bayakan
Yusri Gepeng
kelamaam iklan nya jdi cepet bosen nunggu nya
𝒯ℳ
terimakasih thor atas suguhan karyanya,,,, tetap semangat berkarya 💪💪💪💪💪
Apriyanti
akhirnya ngikutin jg sampe tamat
terimakasih thor uda setia stiap hari update trus🙏💪😘
Was pray
gak ada kelanjutannya kisah tegar dan fiza thor?
Wong Ngapak: belum ada ide bos 🙏😁
total 1 replies
Inyoman Raka
kaya wartawan saja banyak tanya padahal punya
Inyoman Raka
diberi makan dulu baru dicerca pwrtanyaanlah
Inyoman Raka
sibuk dendam lupa dengan misi isi jadiah
Inyoman Raka
rencana rencana
Inyoman Raka
terlalu. dram Balas dendamnya
Apriyanti
lanjut thor
Saeful Anwar
.
Rhaka Kelana
kopi....kopiii..kopi thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!