NovelToon NovelToon
BERAWAL DARI HARAPAN PALSU

BERAWAL DARI HARAPAN PALSU

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:809
Nilai: 5
Nama Author: Yuli Yanti

Widuri Azzahra, seorang gadis cantik yang lahir di Cianjur tepatnya di sebuah desa di kabupaten cianjur, namun saat ia sudah berusia 15 tahun Widuri di bawa pindah ke Bandung oleh kedua orang tuanya, Widuri tumbuh menjadi gadis cantik, saat ia menginjak sekolah menengah atas, Widuri bertemu dengan Galuh, selang beberapa bulan mereka berpacaran, namun salah satu pihak merugikan pihak yang lain, ya sayang sekali hubungan mereka harus kandas, karena Galuh yang kurang jujur.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuli Yanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18: Jejak Baru

Ketika hasil lomba diumumkan, nama Widuri disebut sebagai juara kedua. Meski bukan juara pertama, Widuri merasa sangat puas dengan pencapaiannya.

Di tengah keramaian, dia melihat Galuh berdiri di kejauhan, tersenyum kecil. Namun, Widuri memilih untuk tidak mendekatinya.

Dia tahu bahwa perjalanan hidupnya baru saja dimulai, dan dia siap menghadapi semua tantangan dengan hati yang lebih kuat.

---

Hari-hari setelah perlombaan seni berjalan seperti biasa, tapi bagi Widuri, ada rasa bangga yang terus mengisi hatinya. Lukisannya "Jalan Baru" tidak hanya memenangkan penghargaan, tetapi juga menjadi simbol dari langkah besar yang dia ambil untuk meninggalkan masa lalunya.

Di sekolah, banyak teman-temannya mulai memperhatikan perubahan dalam diri Widuri. Dia tampak lebih percaya diri dan bahagia, meski kesibukan OSIS masih menghantuinya.

"Hebat, Wid. Lukisan kamu keren banget," puji Rania saat mereka sedang istirahat di kantin.

"Thanks, Ran. Aku nggak nyangka bakal menang, sih. Awalnya cuma iseng aja," jawab Widuri sambil tersenyum.

Rania menggeleng. "Jangan merendah. Kamu emang berbakat. Oh iya, katanya lukisan kamu bakal dipajang di galeri seni sekolah, ya?"

Widuri mengangguk pelan. "Iya, sih. Kata guru seni, itu bisa jadi motivasi buat siswa lain."

Damar, yang duduk di sebelah mereka, ikut tersenyum. "Tuh kan, aku udah bilang kamu pasti bisa. Ini baru awal, Wid."

Ucapan Damar membuat Widuri tersenyum lebih lebar. Dia merasa sangat beruntung memiliki teman seperti mereka.

 

Namun, di tengah kebahagiaan itu, Galuh masih terus mencoba mencari cara untuk kembali ke dalam hidup Widuri. Dia merasa semakin sulit melepaskan gadis itu, terutama setelah melihat Widuri tampil begitu percaya diri dan penuh semangat.

Suatu sore, Galuh nekat mengirim pesan singkat kepada Widuri.

"Wid, boleh kita ketemu sebentar? Aku cuma mau ngomong. Please."

Widuri membaca pesan itu dengan alis berkerut. Dia sudah berusaha menjauh dari Galuh, tapi pria itu terus saja muncul di sekitarnya.

Dengan berat hati, dia membalas, "Maaf, Gal. Aku nggak bisa."

Pesan itu singkat, tapi cukup jelas bagi Galuh. Meski kecewa, dia tahu bahwa memaksa hanya akan membuat segalanya lebih buruk.

 

Sementara itu, kehidupan Widuri semakin sibuk. Selain tugas OSIS, dia juga diminta oleh guru seni untuk membantu mengorganisasi pameran seni sekolah.

"Aku seneng banget kamu bisa ikut bantuin, Widuri. Kamu punya bakat dan visi yang bagus," kata Bu Lila, guru seni mereka.

Widuri tersenyum. "Aku seneng, Bu. Ini pengalaman baru buat aku."

Dalam proses persiapan pameran itu, Widuri bekerja lebih sering dengan Damar. Mereka menjadi lebih dekat, meski hubungan mereka masih sebatas teman.

"Jadi, setelah ini apa rencanamu?" tanya Damar suatu sore saat mereka sedang menyusun katalog pameran.

Widuri menghela napas. "Aku nggak tahu, Dam. Aku cuma pengen fokus ke masa depan. Kadang aku masih mikirin masa lalu, tapi aku tahu itu nggak baik."

Damar mengangguk. "Itu wajar, Wid. Tapi yang penting kamu nggak terjebak di sana."

Kata-kata Damar selalu membuat Widuri merasa tenang. Dia mulai menyadari bahwa Damar adalah sosok yang selalu mendukungnya, bahkan tanpa diminta.

 

Di sisi lain, Galuh semakin tenggelam dalam penyesalannya. Dia mencoba mencari pengalihan dengan mengikuti berbagai kegiatan di sekolah, tapi bayangan Widuri selalu menghantuinya.

"Kenapa aku dulu nggak pernah serius sama dia?" gumamnya saat sedang berjalan pulang sendirian.

Galuh merasa seperti kehilangan kesempatan terbaik dalam hidupnya. Dia tahu bahwa Widuri sekarang ada di tempat yang lebih baik, tapi sulit baginya untuk menerima kenyataan itu.

 

Hari pameran seni tiba, dan Widuri merasa sangat gugup. Meski dia bukan satu-satunya siswa yang memamerkan karya, lukisannya menjadi salah satu yang paling menarik perhatian.

"Karya ini seperti berbicara tentang perjuangan seseorang untuk meninggalkan masa lalunya," kata seorang guru seni dari sekolah lain yang datang sebagai tamu.

Widuri hanya tersenyum sambil mendengarkan komentar-komentar itu. Dia merasa senang bahwa karyanya bisa menyampaikan pesan yang ingin dia sampaikan.

Damar, yang ikut hadir, memberikan tepuk tangan paling meriah. "Aku bangga sama kamu, Wid."

Widuri merasa pipinya memanas. "Thanks, Dam. Kamu selalu ada buat aku."

Di sudut ruangan, Galuh berdiri dengan tatapan kosong. Dia diam-diam datang ke pameran itu hanya untuk melihat Widuri. Melihat senyumnya yang tulus dan dukungan yang dia dapat dari teman-temannya, Galuh merasa semakin kecil.

"Dia udah nggak butuh aku lagi," gumamnya lirih.

Galuh menyadari bahwa kehadirannya hanya akan menjadi gangguan dalam hidup Widuri. Dengan berat hati, dia memutuskan untuk benar-benar melepaskan gadis itu.

 

Setelah pameran selesai, Widuri dan Damar berjalan pulang bersama.

"Jadi, Wid, kapan kamu mulai bikin lukisan baru?" tanya Damar.

Widuri tertawa kecil. "Aku nggak tahu, Dam. Kayaknya aku butuh istirahat dulu."

"Kamu pantas dapet semua ini, Wid. Kamu udah kerja keras, dan aku yakin masa depan kamu bakal cerah banget."

Widuri tersenyum, merasa hatinya hangat. Untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, dia merasa optimis tentang masa depannya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!