NovelToon NovelToon
TABUR PASIR

TABUR PASIR

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Iblis / Keluarga / Kutukan / Hantu / Tumbal
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Siswondo07

[TAMAT] Tiba-tiba 7 orang dari keluarga Handoko meninggal dunia selang dua hari sekali. Ketuju itu semua laki-laki dan dimakamkan berjejer dimakam keluarga.

Dewi salah satu anak perempuan dikeluarga Handoko, sangat teramat penasaran dengan kejadian ini. Semua keluarganya diam seribu bahasa, seolah-olah semua ini takdir Tuhan. Disitulah awal Dewi akan mencari tahu masalah demi masalah dikeluarga ini.

Ikuti terus kisahnya di Noveltoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siswondo07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sang Penegak

Setelah kejadian kedatangan Handoko dikomplek Muara Air, semua orang berbondong-bondong datang kerumah Pak RT untuk mengetahui tentang perampasan tanah milik warga sekitar. Hal seperti ini sudah terjadi berulang kali sebelum Pak RT memberitahu didepan rumahnya, maka pihaknya dan orang penting di komplek ini diskusi terlebih dahulu. Dimeja ruang tamu Pak RT dengan sejumlah tetua dikomplek ini mulai berunding dan saling mengungkapkan pandangannya mengenai masalah ini. Rundingan itu serasa kurang dengan adanya orang penting satu yang belum datang ke rumah Pak RT.

Dijalan depan rumah Pak RT seorang Pria umur 30an berjalan santai masuk ke halaman rumah RT yang banyak dikerumuni warga. Para warga yang melihat langsung membuka jalan untuk dilaluinya. Pria itu lekas masuk kerumah Pak RT. Sesampainya diruang tamu ia disambut begitu hangat dan duduk nimbrung bersama Pak RT dan yang lainnya.

"Jaya, kau sudah kami tunggu disini. Sekarang giliran kamu memberikan solusi atas masalah ini." Ucap Pak RT pada Jaya.

Jaya seorang pemuda dewasa yang punya jiwa sosial yang tinggi, seorang yang tegas dalam membela kebenaran. Apapun yang berhubungan dengan keadilan bagi seluruh masyakarat ia perjuangankan mati-matian selagi dijalan yang benar. .

"Handoko dan para anak buahnya masih datang kesini." Ungkap Salah satu teman Pak RT.

"Saya punya pandangan mengenai Handoko, saya sudah mencari mengenai karakternya seperti apa, dia punya pegangan yang sewaktu-waktu bisa membuat tempat ini hancur. Jika Handoko sudah kesini, maka itulah Raja terakhir.

Manusia serakah seperti itu pasti menghalalkan segala cara dengan perjanjian setan.

Saya punya strategi untuk menghentikannya. Pak RT tolong kasih tahu ke warga untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa." Ungkap Jaya panjang lebar. Matanya menatap lekat Pak RT.

"Baik. Saya akan kasih tau seluruh Warga." Jawab Pak RT. Pak RT lalu beranjak pergi keluar rumah dan mengumumkan perihal hasil diskusi hari ini.

Terlihat semua warga mulai tidak panik dan bubar kerumah masing-masing.

Sementara Pak RT kembali keruang tamu. Jaya, Pak RT dan rekan lainnya mulai menikmati minuman teh hangat dan mengobrol diluar dari masalah utama.

Setelah Jaya selesai dari rumah Pak RT, ia berjalan menuju ke sebuah rumah paling ujung milik sahabatnya yang bekerja sebagai sopir pribadi. Sebut sahabatnya bernama Ucok. Sesampainya didepan rumah Ucok, Jaya memanggilnga beberapa kali dan si Ucok menyahut untuk masuk saja ke dalam rumah. Jaya membuka gerbang dan masuk dalam rumah.

Ucok sedang duduk santai ngopi dan buka sosmed dihandponenya. Lalu berkata disela kesibukannya "Ada apa kesini, Jaya." Tanya Ucok.

"Aku tahu kau sekarang tidak kerja?" Tanya balik Jaya pada Ucok.

Ucok yang mendengar pertanyaan Jaya membuat tangannya berhenti memainkan Handphone, lalu menoleh ke arah Jaya. "Ya lagi nganggur aku, emang kenapa?" Jawab Ucok sambil menatap lekat wajah Jaya.

Lalu Jaya menceritakan masalah yang dihadapi komplek ini. Lalu Jaya menawarkan pekerjaan sesuai bidangnya.

"Ketika saya pulang kerja, saya makan ketoprak dipinggir jalan, terdengar ada  seseorang supir yang berkata bahwa ada lowongan kerja yang baru dipasang di internet, lowongan itu dari perusahaan PT H milik Pak Handoko. Ini kesempatan kita untuk mencari tahu semua mengenai keluarganya. Kau bisa dapat gaji besar untuk keluargamu, aku dapat informasi mengenai kondisi dalam rumah Handoko. Kau satu-satunya harapan kami Ucok." Ungkap Jaya yang mencoba mendoktrin Ucok.

Ucok yang kaget dan terdiam sejenak, lalu menjawab "Aku tahu Jaya, ini resikonya besar. Tapi aku juga bagian dari komplek ini, jadi aku setuju. Kita saling menguntungkan." Jawab Ucok dengan perasaan antusias, lalu tersenyum tipis.

"Bagus. Besok aku antar kau untuk interview keprusahaan punya Handoko. Kau harus bagus dan lolos." Ungkap Jaya.

"Aku handal dalam interview. Akan ku usahakan lolos." Ucap Ucok menyakinkan Jaya.

Lalu keduanya berjabat tangan untuk deal kerjasama.

-

Keesokan Pagi_

Jaya dan Ucok sudah bersiap untuk berangkat ke PT H. Ucok berpakaian Rapi, membawa amplop berisi berkas CV lengkap. Mereka menaiki motor untuk menuju ke PT H yang jaraknya lumayan jauh lima kilo.

Dalam perjalanan Jaya mencoba mengarahkan Ucok untuk fokus melihat sedetail mungkin didalam perusahaan itu, cari tahu kapan Handoko datang ke perusahaan itu atau aktivitas lainnya. Ucok mendengar perkataan itu dan menganggukkan kepalanya tanda mengerti..

Setelah Jaya melihat plang PT H dihadapannya, lekas membelokan motonya kearah parkiran. Saat sudah parkir, Jaya memberitahukan jangan sampai terlihat mencurigakan, bersifat selayaknya orang biasa untuk mencari kerja.

Saat Ucok masuk ke PT H, Jaya mencari tempat nongkrong warkop dekat dengan PT H, untuk melihat area sekitar.

Jam interview mulai dilakukan pukul sembilan Pagi, sudah dimulai dan satu ruangan itu ada 10 orang untuk psikotes lebih dulu. Setelah psikotes lalu interview dengan HRD. Setelah interview selesai dan dirasa Ucok sudah puas dan menunggu hasil proses selanjutnya. Ia menunggu diruang tunggu.

Sementara diwarkop Jaya sedang ngopi dan makan gorengan, matanya sesekali melihat kearah jalanan masuk PT H. Namun belum ada sesuatu yang menarik perhatiannya.

Ucok yang sudah menunggu hampir satu jam lebih, akhirnya HRD memberi kabar pengumuman ada tiga kandidat yang akan lolos ketahap berikutnya untuk interview user. Ketiga itu yang disebutkan ada nama Ucok. Sontak Ucok senang dan bahagia, infonya interview user dilaksanakan pada pukul dua siang nanti. Harus menunggu lagi, Ucok memutuskan untuk menemui Jaya diwarkop sesuai isi pesan dihandponenya..

Ucok berjalan cepat keluar dari PT H dan melangkah menuju ke Warkop. Sesampainya diwarkop Ucok ikut pesan kopi dan makan gorengan karena merasa lapar belum sarapan.

"Gimana Interview nya?" Tanya Jaya yang penasaran dengan hasilnya.

"Lolos interview user. Tapi belum tahu usernya atas nama siapa." Jawab Ucok yang melihat-lihat isi pesan handphonenya

Ketika Jaya akan berkata lagi, tiba-tiba Ucok memotong pembicaraannya. "Ada pesan masuk dari HRD, nanti interview dengan user atas nama Jose Handoko." Ucap Ucok.

Jaya kaget, ia lekas mengambil paksa handphone Ucok untuk mencari tahu ada hubungan apa Jose dengan Handoko. Ketika sudah ketemu ternyata Jose Handoko adalah anak pertama dari Pak Handoko, calon pewaris utama keluarganya dan dididik sangat keras untuk menjadi pemimpin semua usaha Bapaknya.

Setelah membaca informasi mengenai Jose Handoko, Jaya memberikan. Kembali Handphone ke Ucok dan berkata "Ucok, kau harus hati-hati, jaga gerak gerikmu, kau berhadapan dengan anak pertama Handoko, dia lulusan Psikologi." Tatap lekat wajah Jaya pada Ucok.

"Ya, siap." Jawab Ucok.

Setelah berjam-jam lamanya menunggu, akhirnya setengah dua siang datang, Jaya melihat mobil mewah masuk ke area depan PT H, ia yakin itu Jose Handoko. Jaya mencoba mengintip disela pagar dan benar itu Jose Handoko. Jaya lekas suruh Ucok untuk kembali ke PT itu untuk siap-siap interview user.

Ucok lekas kembali ke dalam kantor PT H.

Dentingan jam sudah berdetak berulang kali, sudah tiba pukul dua siang, Ucok duduk dibangku tunggu ruang interview, ia menjadi orang terkahir untuk diinterview. Saat kedua orang sudah selesai interview, kini giliran Ucok. HRD menyuruhmya untuk masuk kedalam ruangan.

Setelah masuk keruangan, ia disuruh Jose duduk dikursi depannya. Ucok duduk dengan tenang, selama interview berjalan bisa menjawab dengan tenang dan yakin akan kemampuan dirinya. Hingga interview selesai keduanya berjabat tangan. Untuk hasil katanya menunggu sampai dua hari kedepan. Ucok lekas keluar ruangan untuk pulang.

Saat Ucok keluar kantor, lekas menghampiri Jaya yang sudah berada diatas motor. Lekas keduanya naik motor untuk pulang kerumah.

Dalam perjalanan belum ada pembahasan karena lebih fokus untuk berkendara.

-

Jose diruang Interview tidak langsung pergi, ia menyuruh HRD datang menemui nya dan membahas para kandidat calon sopir, namun ketiga itu yang membuat paling tertarik adalah Ucok. Jose sudah menetapkan keputusannya kala itu Ucok lolos jadi supir pribadi Ayahnya.

Jose tidak merasa ada yang janggal dari Ucok.

-

Dua hari kemudian, Ucok sedang santai ngopi dan main handphone dapat kabar pesan bahwa dirinya lolos jadi sopir pribadi di PT H. Lekas Ucok memberitahu kabar itu pada Jaya lewat pesan.

Jaya sedang didalam kamar kontrakannya, membaca pesan itu membuatnya bahagia, kini Tuhan berpihak padanya. Ini adalah awal perjalannya untuk menggali informasi mengenai seluk beluk Handoko, perjalanan untuk menolong warga komplek ini.

Jaya menatap kearah kaca, menatap lekat wajahnya sendiri, ia tersenyum kecil dan matanya begitu tajam dengan pandangan penuh harapan.

*

1
Ree Prasetya
yuhhhuu mantep
..
Ree Prasetya
bagus novelnya

..
Yowilly: terima kasih kak
total 1 replies
Ree Prasetya
lanjut...
Ree Prasetya
cakep
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!