Cowo dingin namun mempunyai wajah yang nyaris sempurna dipertemukan dengan cewe cerewet dan ceria tidak bisa diam sedikit susah untuk di atur
Namun di dalam kecerewetan dan keceriaan nya dia menyimpan banyak luka
Akankah happy and atau sad and? Stay tune terus yah guyss
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MonAmour19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Yang sebenarnya (18)
Waktu sudah menunjukkan pukul 1 malam namun Ethan masih enggan untuk pulang ke rumahnya, setelah berbicara dengan William dia memutuskan untuk pergi ke basecamp nya namun ia meminta waktu sendiri kepada teman-temannya kini ia sedang berada di taman belakang
Bagaimana tidak stres memikirkan William, dirinya masih tidak menyangka bahwa penyakit yang William alamai adalah penyakit 'jantung koroner' tanpa dirinya mencari di internet ataupun bertanya ke doket dirinya sudah tau bahwa penyakit ini mematikan sekali dan mustahil untuk sembuh
Bahkan gadisnya hanya mempunyai satu keluarga yaitu William dan apakah William akan pergi begitu saja meninggalkan Ava sendiri, dirinya tidak percaya akan menjaga Ava selamanya, memang sekarang Ava pacarnya namun hanya sebatas pacar bukan? Tidak lebih, dan jika dirinya menikahi Ava sekarang itu adalah pilihan yang salah besar akan di yakini papa dan mamanya tidak setuju karena dalam sejarah keluarga Blackwood tidak ada yang menikah ketika dirinya masih sekolah, bahkan lulus pun tidak, di dalam keluarga Blackwood harus lulus kuliah baru boleh menikah, kejam bukan? Namun itulah keluarga Blackwood yang terlihat baik-baik saja namun jauh lebih dari itu sangat ketat peraturan namanya juga perusahaan terbesar yahh
Gadisnya menghubunginya sedari tadi, namun ia enggan untuk menjawab dan dia terus memikirkan apa yang akan dia lakukan ketika bertemu dengan gadisnya William sudah mengatakan Jangan sampai Ava tau namun jika ada apa-apa kedepannya Ethan yakin Ava akan marah besar tapi jika Ethan pun berbicara kepada ava, Ethan yakin ava akan hancur dia tidak ingin melihat gadisnya hancur, dirinya juga akan merasa bersalah kepada ava
Dia memikirkan ini sampai-sampai waktu pun sudah menunjukkan pukul 3 dia memutuskan untuk pulang dan lebih baik diam saja tidak bercerita apapun terhadap Ava
Sesampainya di rumah ia langsung masuk kedalam kamar yang remang remang di sana ada Ava yang sedang meringkuk seperti anak kecil Ethan menghampiri Ava dan berjongkok di depannya dia menatap wajah polos itu ketika tertidur dengan lelap hanya wajah Ava yang Ethan lihat, Ethan mengusap pipi Ava dan mengecupnya pelan
"Maaf, apapun yang terjadi kedepannya aku bakal berusaha jagain kamu, aku gak bakal lepas kamu va" ucap Ethan lirih setelah itu dia membuka jaket serta kaosnya dan mengganti celananya dengan celana pendek dia ikut berbaring di samping Ava dia menarik Ava kedalam pelukannya namun sepertinya wanita itu sedikit terganggu
"Eunghhh Ethan" ucap Ava sembari melenguh
"Suutt bobo lagi udah malem" setelah itu Ava pun tidur kembali dan ikut memejamkan matanya
Pagi tiba namun kedua orang itu enggan untuk membuka matanya namun cahaya masuk ke jendelanya sehingga membuat satu orang terbangun dan menetralkan cahaya yang masuk ke dalam matanya dia menatap ke samping ke arah wajah damai Ethan ketika tertidur sepertinya cowok itu pulang malam sehingga sudah siang begini cowok itu masih memejamkan matanya
Ava menatap lama cowok itu ketika dirinya ingin beranjak dari tidurnya namun Ethan mempererat pelukannya pada pinggang kecil Ava, seketika Ava pun kaget
"Ethan ish, udah siang tau ini ayo bangun" ucap Ava sembari berusaha melepaskan pelukannya dari Ethan namun semakin dirinya berusaha semakin kuat pula Ethan menahannya
"Sebentar aja sayang, sampe aku tidur lagi, aku agak siangan yah bangunnya, kamu sarapan duluan" ucap Ethan dengan nada serak serak basah dan hal itu membuat ava terkesiap, bukan pertama kalinya memang mendengar suara Ethan seperti itu namun dirinya masih saja tergoda oleh suara itu dirinya segera tersadar karena melamun cukup lama
"Yaudah oke, jangan siang siang banget yah nanti pusing" ujar Ava dengan lembut sembari mengelus rambut Ethan yang berada di pundaknya Ethan hanya mengangguk menjawab
Setelah melihat Ethan terlelap akhirnya dirinya beringsut turun dari kasur untuk mandi dan sarapan, karena tadi Ethan menyuruhnya untuk sarapan duluan jika Ethan tidak menyuruhnya mana berani dia
Setelah menuruni anak tangga dirinya di sambut hangat oleh para maid dan dirinya hanya membalasnya dengan senyuman Ethan pernah berkata 'jika mereka menyapa kamu cukup senyum manis, kecuali sama bi marni' dirinya hanya mengingat itu entah tau apa masalahnya
"Pagi non, walaupun gak pagi pagi banget sih, silahkan non hidangannya sudah siap masih anget ko tapi ga se anget tadi" ucap bi Marni memang kepala maid satu ini dikenal bawel dan selalu akrab
"Pagi juga bibi, hehe Ava kesiangan bangunnya, emmm gapapa ko bi yang penting masih anget kan?" Ucap Ava sembari tersenyum
" Masih dong non, oh iya tuan muda masih tidur yah non?" Tanya bidan Marni seraya menyiapkan sarapan untuk nona mudanya Ava hanya diam awalnya dirinya ingin menolak namun lagi lagi ucapan Ethan terngiang yang mengatakannya 'jangan larang mereka kalo mau melayani mu biarkanlah mereka karena ini sudah tugasnya dan kamu calon nyonya besar Blackwood ava'
"iyah BI masih tidur, kayanya pulangnya mau pagi deh bi soalnya tidurnya pulas banget" ujar Ava sembari menyendokan makanan ke dalam mulutnya dan bi Marni hanya mengangguk untuk menanggapinya sebenarnya malem jam 3 itu dirinya sudah bangun dirinya tau bahwa tuan mudanya pulang larut namun dirinya tidak berani mengatakan itu dengan lancang kepada nona mudanya
"Saya pamit ke belakang dulu yah non, selamat menikmati" setelah itu bi Marni langsung mengajak para maid untuk ke belakang dan menjalankan tugasnya masing-masing
Setelah selesai sarapan dua maid itu segera membereskannya dan memberikan Ava buah yang sudah di kupas terlebih dahulu memang Ava sangat di perlakukan dengan baik di rumah ini melihat itu Ava segera pergi ke atas dan memasuki kamar Ethan yang manusianya saja masih terlelap di alam mimpi mungkin
Ava mendekat ke arah Ethan dirinya melihat wajah Ethan lekat dirinya masih tidak menyangka kalau yang berada di hadapannya adalah manusia yang sangat tampan dan itu adalah Ethan Blackwood yang lebih tidak menyangka lagi dirinya akan menjadi menantu Blackwood
Setelah itu dirinya ke balkon, dirinya menyapa ke bawah sangat tinggi memang kamar Ethan ini walaupun berada di lantai tiga namun memang kamarnya sangat tinggi untung dirinya tidak pobia ketinggian jika dirinya pobia ketinggian akan pastikan dirinya sudah pingsan di sana masih untung
Ethan akhirnya bangun namun dirinya tidak ke balkon dirinya memilih ke kamar mandi untuk mandi terlebih dahulu mendengar suara percikan di kamar mandi Ava pun langsung menolah dan benar saja Ethan sudah tidak berada di sana
Ava menghela nafas panjang lalu membuangnya perlahan dirinya tidak tahu kenapa dengan Ethan malam dirinya menghubunginya namun Ethan sama sekali tidak menjawab dan sekarang Ava yakin Ethan tau jika dirinya berada di balkon tapi kenapa dia tidak kesini untuk menghampirinya
Ethan sudah selesai mandi namun Ethan langsung berganti baju dan menghampiri gadis itu tetapi Ethan duduk di kursi yang berada di balkon itu Ava yang menyadari itu langsung menoleh menghadap Ethan penuh
"Kenapa? Aku salah apa?" Tanya Ava dengan lirih namun Ethan harus memastikan bahwa tidak ada apa-apa dengan semua ini
"Gak papa sayang, sini" ucap Ethan sembari menepuk pangkuannya dan Ava menurutinya dirinya langsung memeluk Ethan erat dan Ethan mengusap belakang kepala Ava
"Maaf yah malem gak sempet angkat telepon kamu, dan maaf banget aku pulang malem ada urusan yang tiba-tiba mendadak sayang" ucap Ethan dengan lembut namun jauh di dalam hatinya dia masih memikirkan bagaimana jika William bisa sembuh dirinya sudah menghubungi beberapa dokter spesialis jantung terkenal namun hampir semua mengatakan bahwa 'penyakit jantung koroner' tidak bisa sembuh dan hal itu sangat mematikan
"Gapapa ko aku ngerti, tapi seenggaknya kamu kasih tau aku lah, aku khawatir tau, sampe ketiduran nungguin kamu di kasur" ucap Ava dengan cemberut dan Ethan hanya terkekeh untuk menanggapinya
"Iyah sayang, maaf yah" ucap Ethan dengan lembut dan Ava hanya mengangguk saja
"Hati kamu udah tenang kan?" Tanya Ava namun Ethan masih belum mengerti apa maksud dari ucapan Ava melihat itu Ava langsung membuka suaranya kembali
"Aku mau denger penjelasan kamu semuanya Ethan" ujar Ava dengan cemberut Ethan hanya mengangguk sebelum dirinya menjelaskan ada yang mengetuk pintu terlebih dahulu Ethan berbicara kepada ava Ethan tahu siapa yang berada di luar itu karena dirinya sudah menghubungi bi Marni untuk membawakan sarapan ke kamarnya
"Sayang, udah sarapan kan tadi? Boleh aku sarapan dulu sebelum ngejelasin semuanya?" Tanya Ethan dengan nada lembut dan Ava hanya mengangguk Ava langsung membuka pintunya dan membawa makanan itu ke balkon kamar Ethan dan Ethan menyambutnya dengan senyum manisnya
•••
Haii guyss gimana part kali ini kaget gak?
Hari ini author gak tulis banyak banyak yah soalnya author lagi agak kurang enak badan hehe
Maaf yah guyss aku ga tau penyakitnya yang aku tau penyakit mematikan itu yah penyakit 'jantung koroner' hehe maaf kalo author salah nanti kasih tau ajah yah selamat membaca para pembaca author
Jangan lupa vote and komen yah guyss
I LOVE YOU BUAT KALIAN MUAH