NovelToon NovelToon
Lebih Indah

Lebih Indah

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Playboy / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Bojone pak Lee

Gagal menikah yang kedua kalinya membuat Raisa Marwa memberanikan diri melamar Satria Langit Bos dikantornya yang terkenal playboy.
Bagaimana perasaan Satria?
Bagaimana juga dengan kekasihnya Satria yang bernama Rega?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone pak Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 15

Tamara dan Sean mendengarkan keluh kesah Satria dan berusaha menyelesaikan masalahnya,Tamara akan turun tangan langsung namun dia tidak sendiri,dia akan menyewa pengacara.

Setelah dua minggu berlalu menunggu hasilnya dari beberapa tempat ketiganya menyatakan bahwa gadis kecil yang bernama Lala positif anak Satria.

Hancur sudah perasaan Raisa saat menerima hasilnya,tapi dia berusaha untuk tetap menerimanya.Raisa adalah Ratu yang diRatukan dirumah ini,gelarnya bukan selir yang hanya menonjolkan tubuh,namun dia punya kewenangan penuh,bahkan diperusahaan saat ini Raisa menjabat langsung wakil presdir.

"Sa,kamu sudah siap?"tanya Tamara

"Sejak aku memutuskan kembali,maka aku tidak akan menoleh kebelakang lagi Kak."jawab Raisa

"Bagus,aku suka gayamu sekarang."

"Apa aku begitu kejam?"

"Tidak."

Raisa dan Tamara menemui langsung Alana dan memberikan berkas-berkas kepadanya.Alana tidak menyangka Satria akan melakukan hal ini,namun lagi-lagi Satria secara langsung meminta anaknya.

"Aku tidak mau menyerahkan Lala begitu saja."kata Alana

"Lalu?"tanya Tamara

"Aku mau Satria juga menerimaku."

"Jadi alasanmu itu."

Sean dan Tamara membawa paksa Lala,meski anaknya menjerit-jerit Raisa tidak peduli.Satria ikut datang dan berusaha memecahkan keadaan dengan berdiri ditengah-tengah.

"Sudah cukup hentikan!"bentak Satria

"Satria,aku tidak mau mereka membawa Lala."kata Alana

"Sa,pulanglah.sebentar lagi aku menyusul."kata Satria

"Ijinkan aku aku tetap disini meski aku harus melihat kamu memeluknya biarlah aku melihat langsung."bisik Raisa

"Sa......"Satria sudah mulai emosi dan mengangkat tangan

"Apa?kamu mau tampar,ayo tampar aku!"kata Raisa

Tamara menarik tangan Raisa dan mengajaknya pergi,hari ini sangat melelahkan dan tidak memberikan hasil memuaskan.Kedatangan Satria yang tiba-tiba membuat Raisa merasa tersudut apalagi melihat senyum Alana rasanya sangat menjijikkan.

"Sa,kamu masih kuat?"tanya Tamara mencolek pundaknya.

"Ah iya."

"Harusnya kamu menghindari masalah pelik dan konsentrasi kepada kehamilanmu."kata Tamara

Raisa berfikir apa yang dikatakan Kakak iparnya ada benarnya,menghindari stress mungkin bisa membuatnya kembali rileks.

Raisa merebahkan tubuhnya diatas kasur dan mencoba memejamkan matanya,rasanya sangat sulit dan dia kembali mencobanya akhirnya terlelap.

Hingga lewat jam makan malam Satria belum juga pulang,Sean yang dari tadi bersamanya juga tidak bisa dihubungi.Dalam pikiran kalutnya Raisa membuka berita diberandanya melihat beberapa sosmednya.

"Ternyata kamu belum berubah."lirihnya

Raisa meraih paspor dan tabungannya,meninggalkan rumah ini menjadi tujuan satu-satunya sekarang.

Jika tujuan Alana adalah meminta Satria membawanya pulang kerumah maka biarlah,karena Satria juga tidak menolaknya.

Raisa keluar hanya membawa tas selempangnya,dia berpapasan dengan Satria yang membawa Alana dan Lala.Tidak ada senyum dari keduannya,bahkan Satria membiarkan Raisa pergi.

Tamara sangat marah melihat Satria berani membawa pulang Alana bahkan ibunya juga menyusul,Sean sebagai asistennya sudah lebih dulu pergi meninggalkan rumah karena yakin akan terjadi perang dunia lagi.

****

Tamara tersenyum puas saat bertemu dengan pengacara yang disewanya,dia mengatakan bahwa Raisa sudah mengamankan harta keluarga Satria semua aman dibank.Rumah yang ditempati Satria aslinya sudah kosong,hanya tampilannya saja besar,bahkan Raisa meliburkan seluruh asisten rumah tangga selama dia tidak disana dan tetap memberikan gaji.

"Raisa,kamu memang sangat luar biasa."kata Tamara

"Raisa sudah bersiap sebelumnya,dan saat ini dia bersama mertuanya."kata Prastya

"Apa?"

"He hem,dia sedang menikmati drama yang diciptakan Alana."kata Prastya lagi

"Aku juga harus kembali."kata Tamara beranjak

"Jangan Ra,saranku kamu disini menjaga Satria."kata pras

"Ah,aku sangat risih dengan wanita tengil,tapi tidak apa karena aku mau lihat sejauh apa dia bertahan saat Satria tidak memiliki uang."kata Tamara

"Kamu hanya perlu menjadi penonton."kata Pras

Lima bulan berlalu,Tamara kembali kerumah menutup telinganya dengan earphone,bahkan kalau perlu dia juga ingin menutup matanya namun saat ini dia masih butuh untuk melihat.

Suara rengekan Lala yang beberapa kali terdengar juga membuat telinga yang mendengar dan mata yang melihat jadi sakit,bagaimana bisa Alana tidak memperdulikan anaknya yang sedang menangis terduduk dimeja makan.

"Kemana Ibumu?"tanya Amara

"Dia tidur."jawab Lala

"Papa Satria kemana?"tanya Tamara

Lala hanya menggeleng kepala,tadi terlihat mobil Satria ada didepan,Tamara menghubungi Satria namun tidak tersambung.Dia beralih menghubungi Sean yang saat ini berada dikantor.

Sean harus kerja ekstra karena jabatan Raisa dia titipkan kepadanya.

"Sean."sapa Tamara

"Iya Kak,ada apa?"

"Kemana Satria?"

"Ada Kak,sebentar."

Sean memberikan ponselnya kepada Satria,dari jauh Satria mendengar suara tangisan Lala.

"Ada apa lagi sih Kak?"

""Anakmu menangis cepat pulang dan diamkan dia."kata Tamara

Satria beranjak dari duduknya dan membereskan mejanya,dia berjalan meski dengan langkah gontai dan tidak bersemangat.

Sean hanya memandangnya dan menghembuskan nafas berat,namun juga tersenyum karen rencana Raisa berhasil membuat Satria jatuh.

Satria pulang kerumah dengan mobil kantor karena mobil miliknya tiba-tiba mogok,padahal itu ulah Raisa yang meminta seorang montir untuk membuatnya seolah-olah rusak.

Tamara masih menemani Lala dimeja makan tapi dia tidak melakukan apa-apa,malah asyik bermain dengan ponselnya.

"Kak,tak bisakah bantu aku membuat dia diam."kata Satria

"Kamu yang membuatnya,kamu bisa gak mengurusnya?"tanya Tamara

"Kak,tolong bantu aku kali ini saja."kata Satria duduk bersimpuh didepan Kakaknya

"Harusnya kamu melakukannya didepan Raisa bukan aku."jawab Tamara

"Kak,aku sudah tidak punya kekuatan lagi,aku lelah aku juga sangat rindu dengannya tapi aku tidak tahu dia berada dimana."

Sean masuk kerumah bersama dengan Mami,Papi dan Raisa,usia kandungannya sudah menginjak lima bulan dan badannya sudah sangat melar namun wajahnya tambah cantik.

"Baru lima kamu tidak punya duit,rumah berantakan tidak terurus."kata Mami

"Mam,maafkan aku."kata Satria memeluk Mami

"Kamu salah orang Sat,bukan Mami yang harusnya kamu peluk."kata Mami

Satria mengangguk dan melepaskan pelukan,berjalan kearah Raisa menatapnya dengan tatapan rindu dan memeluknya erat,Raisa hanya membalas dengan tepukan dipunggung Satria.

"Sorry sayang."kata Satria

"Iya,sudahlah.Kita urus Lala dulu,kasihan dia sepertinya dia lapar."kata Raisa meminta Satria melepaskan pelukannya

Raisa mendekati Lala dan menanyakan keadaanya,gadis kecil itu hanya mengangguk dan menggeleng karena dia masih takut bertemu dengan Raisa.

"La,kamu sudah makan?"tanya Raisa

"Belum."jawab Lala menunduk

"Kamu mau makan apa?"tanya Raisa

"Apa aja,asal bukan keju."jawab Lala

"Kamu ada alergi keju?"tanya Raisa

Lala menggaruk tangan dan sesekali mukanya,Raisa mencoba memeriksa badan dengan membuka bajunya,sekujur tubuhnya sudah merah karena alergi makanan.

"Siapa yang memberimu ini?"tanya Raisa

"Tadi aku sangat lapar,makanya aku makan yang ada."jawab Lala

"Sean,antar Lala kerumah sakit dia alergi makanan."kata Raisa menggendong Lala

Sean langsung membuka pintu mobil,Satria mengendong Lala karena tidak ingin Raisa kelelahan.

Raisa duduk disofa karena nafasnya sedikit tidak beraturan,Mami mengambilkan minum memberikan kepada menantunya.

Alana keluar dari kamarnya dengan wajah masih mengantuk karena semalam dia baru pulang dini hari.Dia belum sadar keluarga Satria berkumpul diruang tengah sambil menonton tv,berjalan dengan hanya memakai tanktop diatas pusar dan celana pendek kearah dapur dan mengambil minum.

Mami berjalan mendekatinya,matanya memandang dari ujung rambut sampai ujung kaki,Alana mencoba tersenyum kepada Mami namun senyumnya memudar melihat Raisa kembali.

"Kamu masih betah tinggal disini?"tanya Mami

"Apa?"tanya Alana

"Kamu tinggal disini tapi tidak membersihkan rumah,anak menangis malah ditinggal tidur,kamu niat punya anak apa tidak!"bentak Mami

Alana tidak bisa menjawab karena setiap hari kerjanya tidur dan malamnya keluyuran,jadi tidak pernah tahu keadaan Lala.Mendengar suara bising diluar Martha Ibu Alana juga keluar melihat keadaan,dia mencoba turun dan membela anaknya.

"Eh,siapa kamu berani marah sama anak saya?"tanya Martha

"Siapa aku?"tanya Mami menunjuk kearahnya

"Iya kamu siapa,main masuk rumah orang?"tanya Martha

"Dia Mami Satria."jawab Tamara

1
reza indrayana
LanjuUuttt....👍🏻👍👍🏻💙💛💙🫰🏻🫰🏻😘😘😘
reza indrayana
menarik nich..., mampir Thor...👍🏻👍👍🏻💙💛💙🫰🏻🫰🏻😘😘
Bojone pak Lee: makasih banyak udah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!