NovelToon NovelToon
Pesona Ibu Susu Baby Elnan

Pesona Ibu Susu Baby Elnan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Badboy / Nikahmuda / Cintamanis
Popularitas:51.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Yoyota

Anaya Devaloka (21), seorang gadis muda yang terpaksa menjadi ibu susu bayi bernama Elnan Kavindra demi melunasi hutang ayah tirinya dan membiayai pengobatan mamanya.

Richard Kavindra (29), seorang CEO muda nan tampan dan terkenal playboy. Ia menyukai gadis seksi yang bertubuh langsing. Namun, ketika ia melihat Naya, semua tipe gadis idealnya seakan tak berlaku sama sekali. Ia terjebak pada pesona ibu susu baby Elnan anaknya.

Akankah Richard mampu meluluhkan hati Naya? dan bisakah Naya tetap teguh pada hatinya tanpa tergoda oleh Richard?

Follow Ig : @yoyotaa_
Dilarang keras untuk menjadikan cerita saya jadi konten!!!!!!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yoyota, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6 - Penampilan yang Biasa

"Cad, sampai kapan kau akan terus bermain wanita?" tanya Helen pada Richard.

"Sudahlah ma, jangan tanya hal itu terus. Kan aku sudah sering menjawabnya," jawab Richard sembari bermain-main dengan tangan mungil milik Elnan.

"Mama hanya ingin melihatmu menikah. Fokus pada satu wanita dan jangan mencari wanita di luaran sana. Kasian Elnan nantinya. Dia akan merasa tidak dipedulikan oleh orangtuanya."

"Nanti juga aku akan menikah. Kata orang jodoh itu kan tidak akan kemana," sanggah Richard dengan mudahnya.

Helen menghela napas kasar mendengar jawaban Richard. Ingin sekali rasanya ia mereparasi isi kepala anaknya supaya kembali ke jalan yang benar. Semua ini karena seseorang dari masa lalu Richard, yang membuatnya jadi pria seperti sekarang.

"Dengarkan ucapan mama baik-baik! Jodoh itu memang tidak akan kemana-mana. Tapi, kalau kegiatan keseharian mu hanya berangkat kerja, pulang kerja, bermain dengan Ethan maupun Alex, kemudian ke club, bagaimana mungkin jodoh yang baik akan menghampirimu? Yang ada nanti jodoh yang datang adalah wanita malam, atau penari striptis. Apa kau mau memiliki istri seperti itu? Lalu bagaimana jika ia mengajarkan hal yang buruk pada Elnan? Pikirkan baik-baik, Cad. Mama bicara seperti ini demi kebahagiaanmu dan Elnan."

Richard mulai jengah dengan topik pembicaraan mengenai wanita, jodoh, dan menikah. Kepalanya seakan terbentur meteor yang jatuh dari langit.

"Banyak tuh teman Icad yang menikah dengan wanita satu malamnya. Mereka bertemu di club dan langgeng sampai sekarang."

"Terserah apa katamu! Mama sudah cape menasihatimu ini dan itu. Tapi, tak pernah sekalipun kau mendengarkannya. Jaga Elnan, mama mau pergi arisan."

Belum juga disetujui oleh Richard, Helen sudah meninggalkan kamar Elnan. Alhasil tinggallah Elnan dan Richard di kamar tersebut.

Richard meletakkan Elnan ke box bayinya, ketika tangannya sudah terasa pegal. Hanya beberapa hari saja ia tak menggendong Elnan, rupanya bayi mungil itu cepat sekali pertumbuhannya.

"Jangan terlalu cepat besar ya sayang, papa ingin menikmati masa tumbuh kembang mu."

Sebuah kecupan mendarat di kening Elnan. Bayi mungil tersebut tersenyum. Senyum manis dari Elnan mampu membuat rasa lelah Richard menghilang seketika.

"Terima kasih, sudah mau berjuang sampai saat ini."

Entah kenapa suasana hati Richard seketika berubah. Ia teringat kembali kejadian tragis yang menimpa orang yang sangat ia sayangi.

Tiba-tiba saja, tanpa mengetuk pintu terlebih dulu, Naya masuk ke kamar Elnan. Ia begitu terkejut saat ada seorang pria yang berdiri di samping box bayi Elnan.

Astaga, dia siapa? Apa mungkin ini anak dari Nyonya Helen? Kalau begitu berarti dia itu papanya Elnan?

"Ma-af saya tidak bermaksud untuk tidak sopan. Saya tidak tahu kalau ada orang disini," ucap Naya sambil menundukkan kepalanya.

Mendengar seorang wanita yang minta maaf padanya, Richard pun menoleh dan melihat wanita tersebut dari ujung rambut sampai kaki.

Penampilan yang biasa tidak ada kesan seksi sama sekali. Pakaian yang ia kenakan hanya kaos oversize dengan celana jean. Lalu rambutnya dikuncir satu. Sungguh pemandangan yang tak ingin Richard lihat.

"Angkat kepalamu!"

Richard seolah tak memperdulikan ucapan permintaan maaf dari wanita tersebut.

Naya pun mengangkat kepalanya.

Tanpa sadar, Richard terus memperhatikan wajah Naya. Wajahnya tidak terlalu cantik dan tidak buruk juga. Hanya saja, entah kenapa seolah ada sesuatu yang membuat Richard tak bisa mengalihkan pandangannya.

"Naya, benarkan itu namamu?" tanya Richard.

"Benar, Tuan," jawab Naya.

"Karena mamaku yang sudah memilihmu untuk menjaga anakku. Maka aku pun akan menerimamu. Jangan sampai dia kekurangan gizi dan nutrisinya. Jika sampai itu terjadi, kau akan tau sendiri akibatnya."

Kata-kata yang terlontar dari mulut Richard itu seolah menjadi sebuah ancaman bagi Naya. Ya, meskipun Richard seperti itu karena ingin memberi perlindungan terbaik untuk Elnan.

Richard keluar dari kamar Elnan tanpa permisi.

"Huft, ternyata papamu itu menyeramkan ya. Kakak sampai takut akan ancamannya."

***

Keesokan harinya, Richard sudah rapih dengan setelah kemeja berwarna hitamnya. Ia bangun lebih awal dari biasanya.

Richard menuruni tangga dan menyapa Helen yang masih sibuk mengatur makanan di meja makan.

"Pagi, ma," sapa Richard.

"Pagi juga."

"Aku langsung berangkat ke kantor ya ma. Maaf aku tidak bisa menemani mama sarapan. Aku pamit ma."

Sebelum berangkat kerja, Richard mencium pipi Helen terlebih dahulu. Ini sudah menjadi kebiasaan Richard sejak kecil. Meskipun anaknya nakal, Richard selalu bersikap manis dan manja pada Helen. Walaupun terkadang ada sifat yang menyebalkannya juga.

Helen yang melihat kepergian Richard pun terduduk lesu di meja makan. Rumahnya begitu megah, namun hatinya begitu kesepian.

"Inilah salah satu alasan mama selalu menginginkanmu segera menikah. Mama ingin rumah ini seperti dulu lagi. Ramai dengan celotehan dan canda tawa penghuninya."

Tak lama kemudian, Naya turun dari kamarnya dengan membawa Elnan di gendongannya. Helen langsung memanggil Naya.

"Nay, kemari. Temani aku makan," ajak Helen.

"Ta-pi Nyonya, saya tidak enak jika makan disini," ucap Naya terlihat gugup.

"Sudahlah, cepat duduk! Biarkan Elnan Nani dulu yang menjaganya."

"Nani!" panggil Helen.

"Ya, Nyonya. Ada apa?" jawab Nani sambil berlari ke arah meja makan.

"Ambil alih tugas Naya dulu. Naya akan menemaniku sarapan kali ini."

"Baik Nyonya."

Nani pun segera mengambil Elnan dari gendongan Naya dan membawanya keluar rumah untuk berjemur. Sementara Naya, ia masih tetap berdiri. Ia sungkan jika harus makan bersama dengan majikannya sendiri.

"Duduklah, apa aku harus memohon terlebih dahulu agar kau mau sarapan bersamaku?"

Mendengar ucapan Helen, Naya langsung duduk.

"Bu-kan seperti itu nyonya."

"Baguslah, akhirnya kau duduk juga. Silahkan pilih apapun yang ingin kau makan."

Naya menjawab dengan anggukan kepala. Ia pun menikmati semua menu sarapan yang ada di meja makan. Baginya, ini merupakan sebuah keberuntungan bisa memakan makanan lezat seperti ini.

"Kau tahu Nay, di rumah semegah dan mewah ini aku selalu merasa kesepian. Richard selalu saja mementingkan pekerjaannya. Andai saja Elnan sudah bisa diajak bicara, mungkin beda lagi ceritanya."

Helen mencurahkan isi hatinya pada Naya. Memang benar, di rumah yang semegah itu, hanya ada dua orang yang selalu sarapan dan makan malam bersama.

Naya sebenarnya agak sedikit penasaran tentang keluarga majikannya. Namun, ia sadar siapa dirinya. Ia tidak berhak ikut campur dan mengetahui lebih banyak informasi selain semua kebutuhan Elnan. Karena Elnan memang prioritasnya.

"Jika nyonya merasa kesepian, saya tidak keberatan kok menemani nyonya kapan pun."

"Terima kasih ya, saat pertama kali aku bertemu denganmu. Aku sudah yakin, bahwa kau memang gadis yang baik."

"Terima kasih, jika nyonya berpikir demikian."

Suapan terakhir pun masuk ke dalam mulut Naya. Ia segera merapihkan piring bekas makan dirinya dan Helen ke wastafel.

"Tidak perlu kau bersihkan. Itu bukan tugasmu!" larang Helen pada Naya.

Naya pun mendengarkan perintah Helen. Ia menuju keluar rumah untuk melihat Elnan begitu pun Helen.

***

Jangan lupa like, komen, vote dan komentarnya teman-teman.

1
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
dulu kaya pernah baca ini novel tapi lupa... ya udah deh... dibaca lagi abisnya seru sih.... paling suka novel kalo ada debaynya 😅😅😅
Banu Tyroni
konyol... konyol...
Banu Tyroni
ini mah sdh keterlaluan pisan...
Banu Tyroni
... ini mah gejala ibu hamil
Banu Tyroni
itu si Richard memang luar biasa...
Banu Tyroni
cinta lama telah usang...
Banu Tyroni
... gas pol
Banu Tyroni
ada udang di balik batu....
Banu Tyroni
ya.. ya...mimik susu terus
Banu Tyroni
oh.. begitu toh ceritanya
Banu Tyroni
nyantai aja mas bro... di rumah sdh ada yg jozz
Banu Tyroni
sukses...
Banu Tyroni
... wah seru²nya ini
Banu Tyroni
... ayo lingerie, lanjut
Banu Tyroni
... kasihan deh loe
Banu Tyroni
... badmood
Banu Tyroni
... sabar² bos mah emang begitu
Banu Tyroni
... manis sekali
Banu Tyroni
... anggur merah
Banu Tyroni
siap² perang tanding dimulai...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!