~ hadirmu membuka luka lama yang susah payah kulupakan. _azzalea jhonson.
~ berlarilah sejauh yang kau mau namun, ingat tidak ada tempatmu kembali selain kepelukanku. _Deanirta wiliam.
Bagaimana jadinya jika kenyamananmu terusik karena kehadiran seseorang dari masa lalu. Menghindar atau menyambut? Yuk ikuti kisah selengkapnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilan sastia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 15
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
"aza, tolong dengarin aku. Aku ngomong cuman sekali." azalea menoleh, saat ini mereka tengah duduk digazebo taman belakang rumah leon.
"hmmmm" azalea mengangguk ragu.
"aku belum menikah" ucap leon memiringkan badannya kearah azalea. Lelaki itu meraih tangan azalea untuk ia genggam. Azalea tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Apakah itu berita yang benar atau leon hanya sedang menipunya saja.
Azalea menatap mata leon, mencari kebenaran dibalik kata katanya. "apa maksudnya?" tanyanya pelan.
leon menatapnya dengan dalam. "aku masih mencitaimu, azalea. Aku milikmu dulu sampai sekarang".
Azalea merasakan jantungnya berdegup dengan kencang. "tapi, kenapa baru sekarang? Kemana saja kamu selama ini". Azalea mengalihkan pandangannya kearah lain.
Leon menggenggam tangan azalea lebih erat. "aku tahu, aku salah. Tolong beri aku kesempatan azalea. Aku mohon" leon mengecupi punggung tangan azalea terus menerus.
"jangan terus membohongiku leon! Jangan berfikir aku tidak tahu! Waktu itu aku melihat dengan jelas kabar pertunanganmu itu menghebohkan sosial media. Apa kamu lupa itu leon?" azalea menoleh dan menatap lelaki itu. Ada ekspresi kaget disana tercetak jelas.
"mengapa? Kaget? Aku tahu semuanya leon. Dan lagi Saat aku membutuhkanmu! Kamu ada dimana? Hm?" azalea mengedip kedipkan matanya agara air matanya tidak jatuh.
"maaf" gumam leon yang mampu azalea dengar dengan jelas.
"aku tidak memerlukan permintaan maaf darimu. Tolong jangan libat kan aku lagi, masalahku sendiri saja belum kelar. tolong jangan menambahnya lagi" ucap azalea yang sudah merasa lelah.
"aku mencintaimu azalea" ucap leon lagi yang membuat azalea semakin gemas terhadap lelaki itu.
"cinta bukanlah segalanya leon, aku tidak ingin merusak rumah tangga orang lain hanya karena cinta" jawab azalea, capek? Ia rasanya sangat capek sekali. Mengapa takdir harus mempertemukannya lagi dengan leon, lelaki yang tak tahu malu itu.
leon menghela nafasnya. "harus berapa kali aku bilang. Aku belum menikah!" ucap leon.
"aku butuh bukti" ucap azalea.
"baik besok, beri aku waktu sampai besok" azalea mengangguk.
"apakah sudah bisa aku pulang?" tanya azalea karena hari sudah menjelang magrib. Leon melihat penampilan azalea dari atas kepala hingga ujung kakinya. "astaga! Mengapa ia semenggemaskan ini" gumam leon.
"apa kamu mengucapkan sesuatu?" tanya azalea ia menoleh kearah leon.
"gak ada" azalea mengangguk mendengar jawaban leon.
"aku akan mengantarmu, tapi sebelum itu tolong ganti pakaianmu itu." leon mengalihkan pandangannya ke arah bunga anggrek yang sedang mekar. ia tidak ingin lepas kendali karena penampilan azalea sungguh sangat menggiurkan.
"why?" azalea menoleh, ada apa dengan pakaiannya? Bajunya masih cukup panjang menutupi pahanya yang putih mulus itu.
"jika kamu ingin melihat semua pekerja lelaki dirumah ini ku congkel matanya" ucap leon yang terus fokus kearah depan.
'astaga! Leon apa apaan sih' batin azalea menggerutu percaya saja jika leon terus seperti itu bukan tidak mungkin jika ia akan terjatuh lagi dilubang yang sama.
"ayo!" leon bangkit dan meraih tangan azalea. azalea hanya bisa pasrah saja mengikuti langkah leon masuk kedalam rumah.
"kita mau kemana?" tanya azalea karena jalan itu begitu asing dimatanya.
"ke kamar" jawab leon tanpa melepaskan tangan mungil azalea didalam genggamannya.
"mengapa kita lewat disini?" tanya azalea lagi bingung pasalnya tadi ia tidak melewati jalan itu.
"memangnya kamu lewat mana tadi" mendengar pertanyaan leon membuat azalea malu, bisa bisanya ia terus berjalan hingga terdampar ruang bawah tanah.
setelah melewati ruang keluarga yang cukup mewah leon terus berjalan menuju lift. Azalea melirik leon menekan angka 3 dan mereka pun naik di lantai 3. Begitu pintu lift berbuka pintu kamar leon langsung terlihat.
Omegattttt! Batin azalea menjerit, jalan yang mudah ia tinggalkan dan memilih jalan yang sulit. 'Astaga azalea pintu saja bisa mengelabuimu apa lagi manusia'. Azalea terus merutuki dirinya sendiri yang selalu saja merasa ceroboh.
"sudah mandi?" pertanyaan leon membuat lamunan azalea buyar seketika. Azalea melihat ke sekeliling, rupanya mereka sudah sampai didalam kamar leon.
"sudah" jawab azalea ia melangkah meninggalkan leon dan masuk kedalam kamar mandi.
"oh, baiklah. Sekarang segera lah berganti pakaian" ucap leon melepaskan genggaman tangannya. Ada rasa tidak rela saat genggaman itu terlepas namun, azalea menepisnya.
"aku gak punya baju ganti" leon yang sedang membuka kancing lengan kemejanya itu menoleh. Ah, iya leon lupa jika ini pertama kalinya azalea masuk kedalam kamarnya. Setelah menggulung kedua lengan bajunya hingga siku. Lelaki itu kembali meraih tangan mungil azalea lalu membawanya masuk kedalam walk in closed.
Leon membuka lemari tinggi yang memiliki 4 pintu dan semua isinya adalah pakaian wanita.
Azalea diam dan terpaku di depan lemari yang telah terbuka. "milik siapa ini? " tanya azalea, apakah leon berniat untuk membuatnya memakai pakaian bekas wanita lain?.
"milikmu sayang, semua ini masih baru. Aku sengaja menyiapkan semua jika nanti kamu menginap dan ternyata benar juga. Jangan khawatir wanita di hidupku hanya ada 2 kamu dan ibuku" leon mengecupi punggung tangan azalea dengan lembut. Terharu? Jelas saja azalea terharu. Namun, azalea menyembunyikan rasanya terhadap leon. Ia ingin melihat bagaimana perjuangan lelaki itu.
Azalea melangkah kedepan mendekati deretan pakaian wanita yang berjejer rapi sesuai warnanya. Semua adalah warna kesukaan azalea, dari ukuran hingga warna semuanya pas di azalea.
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
"eh, pada mau kemana?" terdengar suara dari arah belakang azalea menoleh dan melihat di sana ada bibi ratna tengah menghampiri mereka.
"mau nganter aza, bi" jawab leon, lelaki itu memakai kaos oblong dan celana pendek selutut menambah kesan coolnya. Semakin tampan dan mampu mepora porandakan isi hati azalea.
"makan malam dulu, sayang. Bibi udah siapin" leon menoleh menatap azalea.
"nak, aza. ayo kita makan malam dulu" bibi ratna mengandeng tangan azalea lalu membawanya menuju ruang makan.
"nak, aza. Seorang dokter?" tanya bibi ratna lagi.
"iya, bibi. Aza seorang dokter" jawab azalea ramah senyuman di bibirnya kini terbit meski pun samar. Rupanya seorang bibi ratna cukup hangat.
"kalau begitu tolong obatin keponakan bibi, nak." kening leon mengerut apa maksud bibinya itu. Tidak ada kan kata kata menjebak disana?.
"memangnya keponakan bibi itu sakit apa?" tanya azalea.
"susah move on" tuh, kan leon juga bilang apa. azalea hanya bisa tersenyum mendengar ucapan bibi ratna itu. Setelah sampai di meja makan azalea menarik kursi lalu duduk. Disana, ada begitu banyak makanan yang tertata rapi di atas meja.
"bibi punya satu anak gadis, tapi yah gitulah. Bibi juga pusing mengapa dia tidak betah tinggal dirumah" ada helaan nafas panjang disana dapat azalea rasakan.
"sayang. Jangan dengarin omongan bibi, ayo makan setelah itu aku akan mengantarmu pulang" ucap leon yang sedari tadi menyimak.