Niat hati ingin menolong kakak iparnya, justru kakak iparnya merebut suaminya
Kisah Ratna wanita cerdas yang dikhianati oleh suami dan iparnya.
"Na kamu hati-hati jangan sering ngebiarin suami kamu berduaan sama kakak ipar mu"
"Emangnya kenapa bi?"
"Takutnya mereka saling tergoda"
"Ya elah tenang aja, itu mah cuma ada di sinetron. Aku yakin kok Mas Jaka ga seperti itu."
Namun apa kenyataannya, Ratna benar-benar dikhianati oleh mereka.
Bagaimana kelanjutannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ssabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Sore harinya Jaka sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Amel mengemasi barang-barangnya dan mengurus semua administrasinya.
"Pulang ke apartment aja." Ucap Amel.
"Ga bisa, aku harus ke rumah dulu." Jawab Jaka.
"Ngapain? Ratna aja udah ga peduli sama kamu." Ucap Amel.
"Bagaimana pun juga Ratna masih istri aku." Jawab Jaka.
"Oh, cerai aja kalau gitu." Ucap Amel dengan entengnya.
"Dia lagi hamil." Jawab Jaka.
"Terus kapan kita nikahnya?" Tanya Amel.
"Kamu bisa sabar dulu ga sih, dari kemarin cuma nanyain itu aja." Jawab Jaka.
"Emangnya aku salah nanya gitu? Kamu sadar ga sih setiap kita berhubungan kamu selalu ngeluarin di dalam." Ucap Amel.
"Bukannya kamu KB?" Tanya Jaka.
"Iya dulu, tapi semenjak kita berhubungan aku udah ga pernah minum obat itu lagi." Jawab Amel.
"Gila kamu, kalau sampai kamu hamil gimana?" Tanya Jaka.
"Loh kok kamu kelihatan ga suka gitu sih? Bagus dong kalau aku hamil, jadi kita bisa cepet-cepet nikah." Jawab Amel.
Jaka memegang keningnya dengan tangan kirinya sambil memijatnya.
...****************...
Sore harinya Ratna masih berada di toko dan masih sibuk menyiapkan pesanan untuk malam nanti. Ia dan para karyawannya mulai membuat kue di dapur sedangkan anaknya asik bermain di depan.
"Katanya suami kamu sakit Na, kok kamu masih di sini sih?" Tanya Bi Yayuk.
"Iya bi, aku ga tega ninggalin toko kalau semuanya belum siap." Bohong Ratna.
Tepat jam 7 malam, taksi pesanan Ratna tiba di toko. Ia dan para karyawannya memasukkan lima puluh kotak kue ke dalam taksi itu.
"Bi, tolong tutup tokonya ya kuncinya bibi bawa aja." Ucap Ratna setelah itu ia masuk ke dalam taksi bersama Keenar.
Beberapa menit kemudian taksi yang ia tumpangi berhenti di depan gedung megah. Ia turun dari mobil dan langsung dihampiri oleh seorang satpam.
"Maaf bu, hanya tamu undangan yang diperoleh masuk. Bisa saya lihat undangan ibu?" Ucap Satpam itu.
Belum sempat Ratna menjawab, tiba-tiba Rangga berdiri di belakang satpam itu.
'Ehem'
Satpam itu menoleh ke belakang dan langsung menunduk.
"Bawa kue itu ke dalam." Perintah Rangga.
Rangga tersenyum kemudian berjalan menghampiri Ratna dan Keenar yang masih berdiri di samping taksi.
"Terima kasih ya." Ucap Rangga.
"I...iya terima kasih juga." Jawab Ratna.
Rangga mengeluarkan selembar kertas dari dalam saku jasnya kemudian memberikannya kepada Ratna.
Ratna menerima kertas itu dan ternyata itu adalah cek.
"Maaf tapi ini kebanyakan." Ucap Ratna.
Rangga tersenyum.
"Sengaja aku lebihkan." Jawab Rangga
"Kenapa?" Tanya Ratna bingung.
"Emm... Emang harus ada alasannya?" Tanya Rangga.
"Ya harus dong." Jawab Ratna.
"Karena aku puas dengan pelayanan kamu." Jawab Rangga.
"Hahaa hanya karena itu sampai kamu menambahkan satu nolnya?" Tanya Ratna.
"I...iya." Jawab Rangga.
Setelah cukup lama mereka berbincang, akhirnya Ratna berpamitan untuk pulang karena ia tidak enak dengan sopir taksi yang sudah menunggunya.
Dimas mengeluarkan dua lembar uang berwarna merah muda dan memberikan kepada sopir taksi itu.
"Bawa dia selamat sampai di rumah." Ucap Rangga.
"Terima kasih pak." Ucap sopir taksi itu.
Setelah menyimpan uangnya ke dalam sakunya, sopir taksi itu masuk ke dalam mobil dan mobil itu melaju menuju rumah Ratna.
"Berapa pak?" Tanya Ratna saat mobil itu sudah berhenti di halaman rumahnya.
"Sudah dibayar buk." Jawab sopir taksi.
"Saya belum bayar kok." Ucap Ratna bingung.
"Itu buk tadi cowok yang ada di kantor."
Ratna mengerutkan keningnya, kemudian ia keluar dari taksi bersama Keenar.
"Ada-ada aja si Rangga." Ucap Ratna.
Ratna menggandeng tangan putrinya untuk masuk ke dalam rumah.
'Klek'
Saat pintu terbuka ia langsung disuguhkan pemandangan yang tidak mengenakkan.
Jaka duduk di ruang tamu bersama Amel sambil menikmati sepotong kue miliknya yang ia simpan di kulkas.
"Sayang kamu langsung ke kamar ya, cuci kaki gosok gigi setelah itu tidur." Ucap Ratna pada Keenar.
"Iya ma." Jawab Keenar.
Keenar berlari ke kamar lalu menutup pintunya.
"Dari mana Na?" Tanya Amel.
"Bukan urusan kamu." Jawab Ratna.
Ratna langsung nyelonong masuk ke kamarnya tanpa menyapa suaminya.
"Tuh kan, dia udah ga peduli lagi sama kamu." Ucap Amel.