Sebuah pernikahan dari kedua konglomerat terpengaruh di negara Willow. Keluarga Edvane yang menjadi keluarga terkaya kedua di negara itu, mempunyai seorang putri pertama yang bernama Rachel Edvane. Dia gadis sederhana, suka menyembunyikan identitasnya agar bisa berbaur dengan masyarakat kalangan bawah, Cantik, Mandiri, dan seorang atlet beladiri professional namun karena masa lalu yang buruk, dia tidak pernah mempercayai pria lain lagi samapi dia dipaksa oleh ayah nya (Rommy Edvane) untuk menikah dengan Putra pertama keluarga Asher yang dimana keluarga paling kaya dan paling terpengaruh di negara Willow. Namanya Ayres Asher, di depan keluarganya Ayres seorang anak yang sangat berbakti, baik hati serta sangat tampan. Namun nyatanya, diluar itu dia adalah pria nakal, playboy dan suka foya-foya dan gila perempuan, Rachel yang mengetahui sifat Ayres tidak tinggal diam. Rachel memutuskan untuk tetap menikah namun diam-diam memberi syarat-syarat tertentu pada pernikahan mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tina Mehna 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 15. POV Ayres. TMPP
“Ini tuan dari Mad, orang anda. Ini tentang nona Rachel.”
Dia menyerahkan ponselnya padaku lalu ku baca chat nya.
“Lapor! Siang hari ini nona Rachel pergi dari rumah nya lewat atap rumah nya. Dia lewat belakang rumah nya yang terdapat perkebunan yang luas dan keluar dari sebuah gang kecil.”
Ku lihat wanita itu tertawa setelah keluar dari gang itu. Kenapa dia sangat bahagia?
“Mau kemana dia?” tanya ku.
“Nona Rachel hanya pergi ke tempat latihannya tuan.”
“Ha? Apa harus lewat atap?”
“Mohon maaf tuan muda, untuk itu tidak diberitahu.”
Ku geser foto berikutnya, terlihat wajah wanita itu sangat sumringah saat mencicipi makanan dengan seorang nenek. Lalu ku geser lagi foto nya dia dengan gembira membawa sekantung penuh dengan makanan itu. Foto selanjutnya, dia sedang memakai sarung tinju. Entah kenapa wanita itu terlihat keren di sini. Sayang sekali tadi ku tak bertemu dengannya. Ku jadi tak menebar pesona ku agar dia lebih tergila-gila padaku.
“Tuan? Tuan kenapa tersenyum seperti itu?”
“Senyum? Siapa yang senyum. Nih, terus ikuti saja.” Ucap ku menyerahkan ponselnya kembali.
Ku duduk dan bersadar pada sofa. baru saja ku meneguk air, ku terkejut Ryan mengatakan sesuatu.
“Tuan, Nona Rachel dalam bahaya.”
Ku sembur air yang masih ada di mulut ku dan tak sengaja kena wajah nya.
“Apa! Kenapa begitu? Sekarang dimana dia?” ku ikut panik.
“Emmm, tuan… hmm huhu..”
“Hey mana? Di mana dia sekarang?” ku fokus menanyakan hal itu padanya.
Dia hanya menyerahkan ponselnya. Aku pun memencet tombol telpon pada nomer itu.
“Halo? Saat ini nona Rachel tengah masuk kedalam sebuah gang yang ada banyak laki-laki yang nakal. Saya harus bagaimana? Apa tuan muda sudah memberi perintah?”
“Kamu di mana? Bantu dia menyingkirkan semua laki-laki brengsek itu.” jawabku dengan tegas.
“Emmm? Tuan muda? Em, baik tuan.. tapi laki-laki itu banyak sekali.”
“Kamu ada di mana ? apa perlu aku menyusul?” ucapku makin meninggi.
“Tuan, tuan muda. Jangan gegabah tuan. Zen jangan kau bantu dulu! Tuan, kalau tuan muda keluar dan menemui nona Rachel, semua nya akan sia-sia tuan. katanya lokasinya agak jauh dari sini, takutnya sampai sana..”
“Lalu aku harus melakukan apa? Dia sedang berada dalam bahaya.” Ucapku panik.
“Tuan, suruh Zen dan Mad panggil saja polisi ke sana.”
Yang dikatakannya benar juga. Polisi terdekat akan segera sampai di sana. Tak ada salahnya, “Oke,, suruh dia telpon kan polisi dan datang di Kawasan itu lalu tangkap semua laki-laki itu. Cepat!" ucap ku pada Ryan.
“Baik tuan, Zen? Mad? Kalian dengar kan?”
“Dengar tuan, baiklah saya akan segera menelpon polisi.”
Beberapa menit kemudian, sebuah pesan muncul dari anak buah ku itu lagi.
“Tuan muda? Ini ada video yang direkam Zen.” Ryan menunjukan lagi sebuah video padaku.
Ku lihat video itu, setelah menontonnya aku rasa kepanikan ku hanya sebuah rasa kejutan saja. Wanita itu memang sangat kuat. Mudah sekali menjatuhkan orang hanya dengan Teknik seperti itu.
“Kenapa wanita ini sangat suka sekali keributan. Menarik sekali..” ucap ku dengan tertegun.
“Tuan,, bagaimana? Apa nona Rachel sudah aman?”
“Ya, tentu saja. ku rasa dia memang tak bisa sembarangan di sentuh. Ini..”
“Hooo… luar biasa?” Ku menoleh pada Ryan yang tengah menonton video itu juga.
“Hmm, ikuti dia terus. Tadi dia berlari lagi dan jangan sampai lolos?” Ucap ku lalu ku membuka kemeja ku dan masuk kedalam kamar mandi.
Selepas ku keluar dari kamar mandi, ku cek ponsel ku dan ku tersenyum melihat para wanita itu mencari ku. Terutama Zoe. Ku suka dia karena dia bisa melayani ku hingga puas. Walaupun yang lain bisa, tapi tidak sejago Zoe.
“Tuan muda, anda kemana tuan? Kenapa hari ini tidak datang? Zoe sangat merindukan tuan. Apa tuan tidak ingin bertemu dengan Zoe lagi? Huhu”
Dengan tertawa ku membalasnya, “Ya ampun kucing manis ku ini. kamu tenang saja ya, ku janji besok pagi-pagi akan menemui mu di tempat biasa. Oke cantik?”
“iiih, tuan ini. Baiklah tuan, janji ya tuan? Zoe akan marah kalau tuan tak datang.”
“Haha baiklah kucing manis ku.”
**
Keesokan harinya,
“Selamat pagi tuan muda? Salam.” Ku mendengar suara para pelayan di depan ku. Namun ku tak bergeming, mataku masih sangat berat untuk di buka.
“Tuan.. tuan muda..”
“Emmm, apa sih? Masih pagi pasti ni, udah keluar dulu. Bangunkan aku pukul 7 pagi.” Ucapku masih memejamkan mata.
“Tuan muda, maaf. Sebaiknya anda bangun lebih dulu tuan. Ada para desainer yang membawa beberapa setelan untuk anda nanti.” Ku dengar suara Sony.
“Hah? Setelan?” Ku kaget dengan membuka sedikit mataku.
“Ya tuan, bukan kah anda hari ini ada pertunangan? Semua nya harus di persiapkan dari pagi tuan.”
Ku membuka mata ku penuh lalu bangun dan melihat ke sekeliling ku. Memang benar ada 3 desainer ku dan ada beberapa pelayan di sini.
“Beri waktu aku sebentar.”
5 menit kemudian, Ku berdiri lalu para pelayan pun mulai memakaikan pakaian padaku.
“Tuan muda, menurut anda bagaimana? Ini adalah kemeja dan jas dengan bahan exclusive yang hanya bisa di dapatkan di daerah Jelim sana tuan.”
“Ya bagus…”
“Aww,, tuan muda.. giliran ini ya tuan? Ini setelan khusus yang di buat dari bahan kain yang super ekslusif.”
“Ya boleh.”
Ku coba yang ke dua, namun lagi-lagi para desainer itu malah berdiskusi dan bertengkar sendiri. Padahal ku pakai mana saja oke.
“Tidakk. Tuan muda harus sempurna. Kerlip lampu di ruangan jangan sampai menembus pada pakaian tuan.”
“Menurutku malah bagus, ada tambahan mewah mengkilat di jas ini. semua ini membuat tuan muda menjadi sorotan.”
“Tidakk! Tuan muda tidak cocok memakai itu. ini saja.. lebih cocok.”
Pertengkaran mereka membuatku mengantuk lagi. “CUKUP!” ucapku tegas.
Mereka pun langsung diam dan menunduk. “Sudahlah, akan ku pakai ini saja. setelan yang lain akan ku pakai kalau ada pesta lagi. Sudah jangan gaduh!Kalian membuatku mengantuk. Ini saja.”
“Baik tuan..”
Setelah melepaskan setelan itu, mereka akhirnya pergi dari kamar ku.
“Tuan, sarapan anda..” Ucap Sony melayani ku.
“Jam berapa ini?”
“Jam 10 siang tuan,”
“Apa? Kenapa tak bilang dari tadi?” Ku bangkit dan bergegas untuk mandi.
“Tuan? Anda mau kemana? Tuan dan nyonya besar berkata bahwa anda tidak boleh keluar dulu tuan? Masalah pekerjaan sudah ada yang mengaturnya.” Jelas Sony padaku.
“Hmm, ya tau .. jangan khawatir ku hanya pergi sebentar hanya satu jam saja.” Ucap ku menaikkan alisku.
“Tapi tuan,”
“Tak apa, kamu percayalah padaku.”
Setelah ku bersiap, aku mengambil kunci mobil dan ponselku saja lalu berlari ke bawah namun mama malah ada di bawah sana dan sudah melihat ku turun.
“Ayres? Kemari sebentar.”
“Hmm, ada apa ma? Ayres sedang buru-buru.”
“Buru-buru? Memangnya kamu mau kemana? Jangan keluar.” Larang mama.
“Ma, plis Ayres hanya keluar 2 jam saja ma.Ayres janji.”
“Mau apa sih Ayres?”
“Emmm, Ayres mau ketemu temen ma. Sebentar saja Plis ma..”
“Apa tidak bisa besok saja? hari ini pertunangan kamu Ayres!”
Bersambung …