Terpaksa Menikahi Pewaris Playboy

Terpaksa Menikahi Pewaris Playboy

Chapter 1. Pada Suatu Hari. TMPP

Di sebuah rumah yang luas tanpa tembok. Suara ceria anak-anak menghiasi cerahnya hari itu.

“Em, anak-anak. Dengarkan kakak sebentar ya. Haloo.. Anak-anak.. apa kalian dengar kakak?” Ku agak mengeraskan suaraku agar anak-anak didik ku berhenti berbincang.

Mereka masih sibuk berbincang, apalagi setelah orang terakhir maju hafalan perkalian dasar di depan ku. Aku diam dan tersenyum melihat mereka yang ternyata berbincang mengenai perkalian yang belum mereka hafal lainnya.

“Hey, hey.. Diem! Kak Rachel mau ngomong.” Ucap salah seorang anak yang ku ketahui bernama Semma.

“Shut.. jangan berisik.. jangan berisik..” Sahut anak lain menyadarkan.

Mereka semua diam dan melihat ku. Aku tersenyum, “terimakasih sudah diam. Karena kalian semua sudah berani maju tanpa teks di depan kakak. Maka kakak nyatakan kalian lulus..”

“Yeee…. Yeee..” sorak ramai anak—anak itu.

“Selamat ya, kalian sudah hafal perkalian di angka 3.. Terus semangat ya! Selanjutnya, kalian hafalkan perkalian 4 ya.. gimana? Oke?” Ucapku dengan tersenyum.

“Oke kak..”

“Oke… Yee.. Baiklah, kalau begitu kita berdoa dulu ya sebelum pulang. Mari kita berdoa dalam hati… Iya.. hati-hati di jalan ya.. jangan lupa besok kita akan belajar sambil bermain..”

“Yeee… Asikk..”

Setelah anak-anak pulang, aku pun mengemasi barang ku lalu setelah itu aku pun pergi meninggalkan tempat itu. untuk sampai ke tujuan ku yaitu di gelora olahraga tepatnya di tempat latihan beladiri. Aku harus berjalan melewati 2 gang pemukiman padat penduduk. Sebenarnya ku jarang lewat sini, karena seringkali jalanan ini sepi tapi juga banyak rumah yang sepertinya tak berpenghuni. Aku terpaksa lewat sini hari ini, aku sudah terlambat. Aku belok ke gang pertama. Ya lagi-lagi sangat sepi. Namun setelah beberapa rumah, ada di depan sebuah rumah dengan pohon besar yang menjulang terlihat seorang perempuan yang sedang menggandeng anaknya berbicara dengan seorang pria bertato dan bertubuh besar berbicara dengan mimik serius, Aku berjalan dan mencoba melewati mereka dengan acuh tak acuh. Sepertinya mereka suami istri yang sedang tidak akur. Aku berjalan mendekati nya dengan perlahan hanya untuk lewat. Namun sebelum aku sampai melewati mereka, Pria itu tiba-tiba berbicara dengan nada tinggi dan mendorong tubuh wanita itu hingga terjatuh ke tanah. Dia menendang tubuh wanita itu serta mencengkram baju yang wanita itu pakai. Anak mereka menangis melihat semua itu. Pria itu lalu melayangkan tangannya dan hendak diayunkan kearah wanita itu. Aku geram, kenapa seorang suami tega menyakiti istrinya. Walaupun urusan suami istri itu bukan urusan ku namun ketika kekerasan terjadi di luar rumah, bukan kah itu sudah menjadi urusan public?

“Aaah kebetulan sekali. Kaki ku sudah lama sekali ingin menendang pria brengs*k seperti itu. hmm.. Kena kau!” gumam ku dengan melangkah jauh mendekati pria itu lalu ku memutar kaki ku untuk pemanasan sedikit.

“Dasar Wanita Jalang!” Teriak Pria itu hendak memukulnya.

“Huhuhu mama… Huhuhu..” Ucap anak kecil itu menangis melihat ibunya.

Aku menarik tangan anak kecil itu untuk berlindung di belakang ku. Untuk membuatnya jatuh, aku hanya perlu tendangan sederhana ku saja. Ku lakukan tendangan rendah untuk membuat kepala pria itu terhentak dan pusing 7 keliling. Ku gerakan maju kaki depan dan mengayunkan kaki belakangku seperti tendangan round house.

“AAAAA…” Teriak pria itu jatuh terjungkal. Dalam jatuhnya, dia berusaha bangkit dan berteriak keras. Di sisi lain, Ku lihat ada orang yang mengintip di balik pintu rumah depan ini.

Karena pria itu masih kesakitan, aku membantu wanita tadi untuk berdiri. Anaknya langsung memeluk wanita itu juga.

“Heh! Kamu siapa hah! Ikut campur masalah orang saja!” Teriak pria masih dengan merintih kesakitan memejamkan matanya.

“Apapun masalahnya tidak kah sing berbicara baik-baik saja? Jangan ada kekerasan.” Jawab ku geram.

“Dasar J*lang! Ahhh! Siapa kamu hah! Aku akan membuat mu bertekuk lutut di hadapan ku.” Ucap nya omong besar namun dia tidak berkaca bahwa dia masih kesakitan dan tak mampu berdiri. Tapi ku harus tetap waspada karena badan nya besar dan memungkinkan dia master dari seni beladiri.

“Brooke sudah, saya akan membayar kamu. Ini ini.. “ Ucap wanita itu menempelkan uang di tangan pria itu.

Dia membuang uang itu dan menangkap serta menarik tangan wanita itu di pelukan pria itu. Wanita itu berusaha melepaskan diri. Aku berusaha menarik tangan wanita itu. Namun nyata nya tenaga nya memang besar. dia menendang kaki ku hingga ku terhuyung dan melepaskan tangan wanita itu. Pria itu membalikkan tubuhnya dan memegangi kedua tangan wanita itu seperti berusaha memperkosanya.

“Aaaa.. dasar jal*ang! Hiaakkkhh” Dia menarik baju wanita itu hingga sobek.

Aku yang melihat itu, menarik dan mentotok bagian tengkuk leher bagian atas yang berdekatan dengan telinga agar pria itu pingsan. Pria itu sempat menengok ke belakang dan menunjuk kearah ku namun setelah itu dia pun terkulai lemas dan jatuh menimpa wanita itu.

“Aaa tolong..” Ucap wanita itu.

Aku mendorong tubuh pria itu ke samping agar wanita itu bisa berdiri lagi. Tak lupa anaknya langsung menghampiri nya.

“Mama… huhu”

“Enggak apa sayang.” tenang wanita itu pada anaknya.

Aku pun mengeluarkan tali yang selalu ku bawa dalam tas ku. Ya, ini kebiasaan ku sejak memutuskan untuk mengikuti olahraga bela diri campuran itu.Sedang ku melepaskan tali panjang ini, wanita itu tiba—tiba menginjak—injak bagian inti seorang pria itu berkali-kali.

Bug.. Bug.. Bug…

“Rasakan ini!” Ucap wanita itu masih menginjak-injak bagian inti dari pria itu.

“Hemm, permisi..”

Aku ingin melarang tetapi sepertinya percuma karena tiba—tiba seseorang wanita yang ku lihat mengintip di dalam rumah itu keluar dan ikut bergabung dengan wanita itu.

“Ya ampun kalian.. sudah sudah.. biar saya ikat dulu.”

“Nanti ikatnya setelah kami puas. Dia itu pantas dapat ini. Ayo semua.”

Setelah berbicara seperti itu, tiba-tiba dari rumah-rumah yang sudah aku lewati tadi keluar lah para wanita mendekati kami. mereka bersama-sama mengeroyok pria yang sudah di susul dengan orang yang berada di rumah sebelah dan sebelah nya lagi.

“Dasar pria bejat …” Ucap para wanita itu juga.

Aku melongo melihat ganas nya para wanita itu kalau sudah Bersatu. Ku lihat ada yang memukul kepala, wajah dan lainnya. Aku yakin pria bertubuh besar yang masih pingsan itu akan merasa sangat kesakitan ketika bangun nanti.

Aku tak bisa apa-apa hanya menunggu para wanita itu puas melampiaskan kekesalannya pada pria itu. Setelah mereka puas, aku mengikat tangan beserta kakinya dengan tali. Aku ingin pastikan dia tak kabur kemana pun. Setelah itu, aku pun menghubungi polisi untuk mengamankan pria itu. Setelah di ketahui, Pria itu adalah seorang bawahan dari juragan pasar yang memang sedang mengincar pada janda dan wanita di daerah ini. Ya, di gang ini kebanyakan adalah janda dengan atau tidak nya anak. Juragan pasar itu sangat menyukai wanita yang tadi sempat mau di lecehkan itu dan ku baru mengetahui kalau dia bernama Ghee dan anaknya Anton.

Bersambung …

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!