NovelToon NovelToon
Pendekar Dewa Terkutuk

Pendekar Dewa Terkutuk

Status: tamat
Genre:Petualangan / Tamat / Pendekar / Petualangan Fantasi-Penyeberangan dunia lain / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Epik Petualangan / Raja Tentara/Dewa Perang / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:13.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: wissuwe

Li Yian adalah jenius tiada tara dari alam langit, karena Kaisar Langi merasa akan tersingkir dia mengeksekusi Li Yian.

Li Yian di eksekusi menggunakan kutukan langit yang membuat tidak bisa bereinkarnasi lagi, agar kaisar langit tidak tergeserkan dari posisinya sekarang.

Akankah Li Yian kembali bangkit.


Ikut cerita ini selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wissuwe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

025 = KESEMBUHAN SHU SIIE DARI RACUN EMBUN DINGIN

\=Capter 025. KESEMBUHAN SHU SIIE DARI RACUN EMBUN DINGIN\=

\=

\=

Di rumah keluarga Shu yang cukup besar di kota provinsi Cao, keluarga ini cukup berpengaruh di kota provinsi Cao tapi di anggap keluarga kaya biasa di Kekaisaran Ming karena mereka buka keluarga bangsawan.

Tapi reputasi keluarga Shu yang sebagian keluarga tabib dan alkemis di kota provinsi Cao sedikit tercoreng akibat anak dari kepala keluarga Shu sakit keras.

Yaitu anak Shu Yao yang bernama Shu Siie sakit parah selama satu tahun dan keluarga besar Shu tidak bisa menyembuhkan putri dari kepala keluarnya ini, membuat masyarakat kota provinsi Cao sedikit tidak percaya lagi dengan kehebatan keluarga Shu yang sedari dulu di katakan paling hebat di kota ini.

Tapi Shu Yao tidak memperdulikan itu semua, dirinya tidak bisa menyembuhkan putrinya karena bahan obat dari racun serangga yang di sebut racun embun dingin itu belum mereka temukan karena kelangkaannya.

Tapi setelah di temukan obatnya, Shu Yao langsung membuat obatnya di toko pil dan herbal yang merupakan milik keponakannya saat ini yaitu Shu Yang He.

Shu Yao di bantu tabib dan alkemis lainnya dari keluarga Shu, sedang membuat penawar racun itu! Mereka sangat yakin bisa menyembuhkan putri kepala keluarga.

Shu Siie adalah putri tunggal Shu Yao, setelah menikah dengan istrinya lebih dari 20 tahun tidak memiliki keturunan! Tapi setelah memilikinya malah terkena musibah yang menimpa putri kecil ini, membuat Shu Yao tidak bisa memaafkan kesalahan saat ini.

Di tambah putrinya yang sedang sakit istrinya juga tertular penyakit yang sama dan akhirnya mati karena tidak bisa bertahan, sebab umurnya yang sudah cukup tua.

Putri Shu Yao masih berumur 12 tahun berjalan, dan pada saat umur 10 tahun lebih dirinya mengikuti Shu Yao memetik herbal di kebun milik keluarganya di bagian timur kota provinsi Cao dekat dengan daerah perbukitan tinggi, namun tanpa di sadari Shu Siie terserang serangan yang menyimpan racun embun dingin.

Setelah kejadian itu Shu Siie selalu tertidur dan badannya membiru, dengan hawa dingin yang keluar dari beberapa lubang di badannya termasuk lubang anu.

Karena darah yang membeku total ini, bahan utama obatnya adalah ginseng darah api, cuma herbal ini sangatlah langka yang akhirnya Shu Yao hampir menyerah.

Tapi entah mengapa Li Yian membawa herbal ini dan hendak melelang di rumah pelelangan! Shu Yao seperti mendapatkan angin segar.

__________________________

*

Shu Yao sedang istirahat, di toko pil dan herbal dirinya cukup kelelahan setelah seharian penuh membuat obat untuk putrinya.

"Paman Yao, pil darah api sudah jadi apa kita akan langsung pergi ke rumah untuk menyembuhkan Siie'er sekarang?" ucap Shu Yang He pada Shu Yao.

"Apa kau bodoh yang sekarang? Mau kapan lagi?" ucap Shu Yao sedikit emosi tapi juga senang karena pil darah api sudah jadi.

"Maaf paman aku hanya bertanya!" ucap Shu Yang He sedikit sedih.

"Sudah-sudah, cepat kita pulang! Aku sudah tidak sabar ingin Siie'er bangun!" ajak Shu Yao langsung segera bangun dari duduknya dan segera pergi menuju rumahnya.

Rumah utama keluarga Shu memang tidak jauh dari jalan utama kota provinsi Cao, sehingga mereka cukup cepat sampai.

Mereka berdua sudah ada di kamar yang luas, lengkap dengan perabotan kamar khas anak kecil banyak pernak pernik yang lucu terpasang di sana.

"Siie'er sudah satu tahun kau tidak bangun nak, hanya terbaring di ranjang, ayah membawa obat yang akan menyembuhkan mu nak!" ucap Shu Yao yang berdiri di samping ranjang.

Suhu udara cukup dingin tapi tidak terlalu, hanya terlihat asap tipis yang keluar dari mulut dan hidung Shu Siie, kamar ini juga di jauhkan dari pengunjung wanita karena jika wanita masuk maka akan tertular dan mati bila tidak beruntung.

Shu Yao juga tidak begitu mengerti, kenapa Shu Siie bisa bertahan dengan racun itu dirinya tidak bisa berpikir banyak dan tidak tahu jawaban yang dapat di terima.

Shu Yao langsung duduk di tepi ranjang anaknya berbaring, lalu membantu membuka mulutnya dan segera memasukkan pil darah api dengan cepat.

Pil darah api baru masuk ke dalam mulut Shu Siie langsung melebur, seperti menyatu dengan tarikan nafasnya.

Shu Yao dan Shu Yang He menunggu dengan cemas, padahal sudah lewat beberapa menit berlalu tapi Shu Siie belum juga sadar dari tidurnya itu.

Mereka berdua akhirnya menunggu beberapa lama lagi, keduanya merasakan cemas di pikirkan masing-masing, takut pil darah api tidak bisa menyembuhkan anaknya maka tidak ada lagi obat yang bisa menyembuhkan putri kecilnya.

"Uuhhh..!"

Di saat sedang tegang, suara Shu Siie terdengar oleh mereka berdua, Shu Yao dan Shu Yang He langsung melihat pada Shu Siie dengan mata melotot.

Shu Siie membuka matanya perlahan dan mata itu berwarna biru dengan kilatan cahaya merah.

"Sayang kau akhirnya bangun!" ucap Shu Yao langsung memeluk anaknya.

Padahal anaknya masih tertidur di kasur belum bisa bergerak sama sekali, dan dia juga baru bisa membuka mata saja.

"Ayah, nafas ku sesak!" ucap Shu Siie setelah di peluk erat oleh Shu Yao.

"Maafkan ayah Siie'er, maaf ayah terlalu senang kau akhirnya bisa bangun dan berbicara lagi!" jawab Shu Yao dengan linang ari mata yang langsung jatuh ke pipinya.

"Ayah, di mana ibu?" ucap Shu Siie setelah melihat sekeliling kamarnya tidak menemukan sosok ibunya.

"Siie'er, ibu sudah tidak ada! Ibu sakit setelah melihat kamu sakit seperti ini lalu kesehatannya menurun dan akhirnya mati.!" ucap Shu Yao tidak berdaya.

Shu Siie tidak berkata apa-apa dirinya hanya bisa terdiam dan akhirnya menunduk lalu meneteskan air matanya, setelah itu terdengar Isak sedih pada Shu Siie kecil itu.

"Sudah nak, masih ada ayah dan Kaka Yang He di sini!" ucap Shu Yao menenangkan anaknya.

Ketiganya terus mengobrol di kamar itu, mencoba menghibur Shu Siie kecil agar tidak menangis terus karena di tinggal oleh ibunya saat dirinya juga sakit.

*

*

Li Yian melaju dengan kudanya dengan cepat sudah dua hari setelah dirinya meninggalkan kota provinsi Cao bahkan hanya beristirahat sejenak untuk mengistirahatkan kudanya.

Terlihat dari kudanya sudah mengeluarkan busa pada mulutnya, menandakan bahwa kuda itu juga sudah mencapai batasnya.

"Ada desa di depan, baguslah aku akan meninggalkan kuda ini di sana!" ucap Li Yian setelah melihat desa dari kejauhan.

Kini Li Yian sampai di sebuah gerbang desa yang memiliki gapura cukup tinggi dan di jaga oleh beberapa petugas keamanan desa.

Perbatasan desa di kelilingi oleh perkebunan milik warga setempat, dan sebelah kanan desa ada hutan bambu.

Li Yian pergi ke arah lain tidak melewati arah yang sama saat dirinya dari sekte anggrek putih, karena jalannya akan cukup memutar jauh.

"Penjaga boleh aku masuk ke desa kalian?" ucap Li Yian pada beberapa penjaga di sana.

"Siap kau, ada keperluan apa?" ucap salah satu penjaga desa itu.

"Aku hanya pengelana dan tak sengaja lewat kudaku membutuhkan istirahat!" jawab Li Yian jujur.

Tapi para penjaga itu seakan tidak percaya apa yang di katakan oleh Li Yian, karena penampilan Li Yian yang benar-benar mirip dengan pendekar pengelana yang jahat.

"Silahkan tunjukkan kau berasal dari mana, maka akan kami izinkan masuk!" penjaga itu berucap kemabli.

Li Yian yang bingung harus menggunakan identitas apa, akhirnya hanya bisa memberikan surat keluar dari sekte anggrek putih pada mereka.

Li Yian melemparkan plakat itu pada penjaga, penjaga itu menangkap dan melihatnya mereka langsung tahu bahwa plakat itu dari sekte anggrek putih yang sama dari wilayah timur seperti desanya namun cukup jauh.

"Apa masih belum percaya?" ucap Li Yian membuka suara karena penjaga itu cukup lama meneliti plakat milik Li Yian.

"Baiklah kau boleh masuk!" ucap penjaga desa itu dan mengembalikan plakat pada Li Yian dengan cara di lempar juga.

Li Yian akhirnya masuk ke dalam desa untuk istirahat sebentar, jika kudanya tidak bisa berjalan jauh lagi maka akan dirinya tinggalkan di sini.

\=

\=

Bantu LIKE' 👍 Kakak.

Terimakasih.

..

1
Eneng Eneng
Agak lumayan bagus obrolanya
Eneng Eneng
Ini sebenarnya bagus apabila dipoles humor ringan tengil usil jahil genit sok polos. Perjuangan suka duka ok lanjutkan Imajinasimu
Eneng Eneng
Alur lumayan bagus. Kedepannya gatau
BANG JUPECK
bahak
BANG JUPECK
menjalankan
BANG JUPECK
memperpanjang masakan
BANG JUPECK
tuan beras
BANG JUPECK
kerinduan =kejadian🤦
BANG JUPECK
kacau
BANG JUPECK
Luar biasa
cito
bagus
S P Lani
Kecewa berat serba menyembunyikan nyikan suatu permasalahan .ga mau berterus terang sok kuat ahh males deh nulis nya
S P Lani
masih panjang tapi keburu abis episodenya
S P Lani
serba terlambat MC nya apa apa datangnya belakangan
S P Lani
bagus ceritanya
S P Lani
tidak konsisten penulisnya katanya setahun gerbang di buka ini udh maksa .masa dewa melanggar aturan dewa sendiri .kaya manusia aja
S P Lani
MC nya malah ga ada di lindungi sama gurunya malah ga tau itu masalah dong .lain hari buat cerita sedikit mengerti MC nya atau ga tau diri lahh
S P Lani
kultivasi aja belum bisa udah bab 13 wah mau balas dendam ke kaisar langit mimpii MC nya .ehh penulisnya hahahhaha
Ahmad Sobari
bagus semangat thoor
Irulsinyo
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!