seorang pemuda yang ingin merubah Kehidupannya sampai bertemu seseorang membuat semakin semangat...
akankah bisa....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ray firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 15
"Baik Abah"jawab Ray dan Aisyah serempak,mereka pun langsung menghampiri kedua orang tua Aisyah.
"Pa,Ma!! Ray dan Aisyah ke ruangan Abah dulu ya.assalamualaikum."ucap Ray.
"Iya nak Ray,waalaikumsalam."jawab Papa.
setelah keduanya mencium punggung tangan Mama dan Papa nya Aisyah,mereka pun keluar untuk menyusul Abah di ruangannya,di pertengahan jalan di berhentikan.
"Aisyah,Ray!! Kami pamit pulang dulu yah."ucap Gio,Citra mengangguk.
"Iya Bang ..terimakasih yah untuk semuanya,nanti Ray kabari lagi ke Bang Gio untuk yang selanjutnya."jawab Ray,Gio hanya menganggukkan kepala.
mendengar jawaban Ray,membuat Citra dan Aisyah menatap pasangannya masing-masing.
"Wah wah ada konspirasi apa nih,wahai para pria."sahut Aisyah curiga,Citra mengangguk.
"Honey yuk lah,kita langsung pulang,Bunda kan sudah nungguin kita."ajak Gio.
"Ahh...iya bener,Ais,Ray!! kita langsung pamit aja yah,di tunggu kabarnya aja ya dari kami.assalamualaikum."sahut Citra seraya berpamitan.
Citra dan Gio pun pergi setelah Aisyah dan Ray menjawab salamnya,Ray merangkul Aisyah untuk ke ruangan Abah.
"By,ngga usah rangkul-rangkul bisa ngga?"
"Ngga bisa!! karena sudah muhrim jadi berani,Yang!! terimakasih telah menerimaku."
"Iya juga...pantesan berani banget sekarang,dulu mah anti bener kalau Ais mau menyentuhmu By.sama-sama hubby."
"Yang...perlukah kita adakan resepsi?"
"Ngga terlalu penting juga By."
"Ya sudah...kita bahas lain kali saja,yuk kita masuk."
tok tok tok
"Assalamualaikum Abah."ucap Ray dan Aisyah serempak,sambil membuka pintu.
"Waalaikumsalam masuk lah,silahkan duduk."jawab Abah Kiyai,Ray dan Aisyah pun langsung duduk berhadapan dengan Abah.
"Jadi begini nak!! menurut Abah biarkan Papa nya nak Aisyah tinggal disini,untuk beberapa hari kedepan.takutnya pulang dari sini mereka melakukannya lagi,kalau di sini kan insyaallah aman."ucap Abah Kiyai.
"Tapi kan Abah...bukannya dalangnya kan sudah di penjara?"tanya Ray,Aisyah hanya menyimak dan bingung.
"Ya Abah tau,tapi kan bukan dia yang melakukannya."jawab Abah Kiyai.
"Iya bener juga apa kata Abah."sahut Ray.
"Maaf Abah,sebenernya ada apa dengan Papa?"tanya Aisyah yang sudah penasaran.
"Papa nak Aisyah sakitnya tidak wajar,karena ada seseorang yang membuat Papa nak Aisyah menjadi lumpuh."jawab Abah Kiyai.
jedeeeerrrr
"Astagfirullah...maksud Abah,Papa Aisyah kena guna-guna atau semacamnya."kaget Aisyah dengan mata yang sudah berkaca-kaca,Ray pun lansung menggenggam tangan Aisyah untuk menenangkannya.
"Iya nak!! maka dari itu biarkan Papa kamu di sini dulu,sampai bener-bener aman apabila dibawa keluar dari tempat ini."jawab Abah Kiyai.
"Baiklah Abah...kami mengerti,kalau begitu kami pamit yah Abah.untuk membicarakan pada Mama dan Papa.assalamualaikum."ucap Ray sambil mencium punggung tangan Abah Kiyai,Aisyah pun melakukan hal yang sama seperti Ray(suaminya).
"Waalaikumsalam."
Ray dan Aisyah pun keluar dari ruangan Abah Kiyai,menuju ke ruangan lain.
"Sayang selama Papa tinggal di sini,kira-kira Mama mau disini juga atau bagaimana?"tanya Ray.
"Ngga tau juga By,tapi...menurut Aisyah pasti Mama mau di sini,untuk merawat Papa."jawab Aisyah.
"Kalau memang itu bener begitu,kita kerumah Ayah dan Ibu saja yah Yang."usul Ray.
"Ya bagaimana baiknya menurut Hubby aja,tapi gimana kerjaan Aisyah disana."jawab Aisyah seraya bertanya.
"Kerjaan...ngapain sih di pikirin lebih baik mikirin suamimu ini Sayang."goda Ray yang langsung melangkah lebih dulu,karena Aisyah sedang melamun.
"Hubbyyy,menyebalkan."teriak Aisyah,setelah sadar dari lamunannya lansung berlari menyusul sang suami (cie-cie Aisyah)
tok tok tok
"Assalamualaikum Pa,Ma!"ucap Ray sambil melangkah masuk di susul Aisyah di belakangnya dan langsung mencium punggung tangannya.
"Waalaikumsalam."jawab Papa dan Mama serempak.
"Ma!! Papa belum bisa kita bawa pulang,karena masih dalam proses penyembuhan,apa Mama mau ikut Ray dan Aisyah atau Mama mau bagaimana?"tanya Ray
"Kalau di perbolehkan sih,Mama maunya disini untuk merawat Papa,Mama ngga mau lagi jauh dari Papa,apa kalian akan pulang ke Kota."jawab Mama Ani seraya bertanya.
"Ya kalau itu yang Mama mau,nanti Ray yang minta izin ke Abah.Ray kesini juga mau minta izin ke Papa dan Mama,untuk membawa Aisyah kerumah ayah dan Ibu Ray."ucap Ray.
"Ya ampun nak!! walaupun kamu tidak meminta izin juga ngga apa-apa,Aisyah kan sudah menjadi tanggung jawabmu."sahut Papa Andika.
"Papa bener! tapi kan alangkah baiknya minta izin dulu,biar Papa dan Mama juga tenang Aisyah di bawa sama Ray."jawab Ray.
Papa dan Mama hanya tersenyum.
"Ya sudah bawa sana Aisyah,tapi Aisyah jangan membuat Ibu mertuamu stress yah nak."goda Mama Ani sambil tersenyum.
"Mama."kesal Aisyah sambil memanyunkan bibirnya.
"Sayang ngga usah memancingku."bisik Ray,Aisyah mengerti langsung merubahnya.
"Pa,Ma!! kami pamit yah,insyaallah nanti Ray kesini lagi.assalamualaikum."pamit Ray langsung mencium punggung tangan Papa dan Mana,Aisyah pun mengikutinya.
"Iya hati-hati yah,salam untuk besan.waalaikumsalam."jawab Mama Ani,Papa Andika hanya mengangguk kepala.
setelah itu keluar dari padepokan,perjalanan menempuh kurang lebih lima belas menit Sampai kerumah kedua orang tuanya Ray.dan Ray pun bergegas keluar dari mobil,untuk membukakan pintu untuk Aisyah.
"Ayo Sayang."ucap Ray sambil menyodorkan tangannya sambil tersenyum.
"Makasih Hubby."sahut Aisyah dengan senang hati menyambut tangannya.
"Assalamualaikum"ucap Ray dan Aisyah serempak.
"Waalaikumsalam"jawab Ayah dan Ibu yang ada di dalam,Ray dan Aisyah menghampiri langsung mencium punggung tangan kedua orang tua Ray,Ibu pun memeluk Aisyah.
"Ya sudah nak Aisyah istirahat dulu yah ke kamar,Ray bawa istrimu ke kamarmu."ucap Ibunya Ray
"Hmmm...Bu boleh Aisyah pinjam mukena?"tanya Aisyah ragu-ragu.
"Ya tentu boleh,sebentar Ibu ambilkan."jawab Ibu langsung melangkah ke kamar dan mengambilnya.
"Ini Sayang."lanjut Ibu langsung ngasih mukena,Aisyah pun langsung menerimanya.
"Ya sudah yuk Sayang kita ke kamar."ajak Ray sambil merangkul pundak Aisyah,Ibu dan Ayah hanya tersenyum.
"Hey tunggu!! Ade mau ngobrol dulu sama Teh Aisyah,ayo Teh kita ke kamar Ade dulu."ucap Asyifa sambil melepaskan rangkulan Ray,langsung mengandeng lengan Aisyah di bawa ke kamarnya.
"Dek Syifa..."ucap Ray terpotong.
"Udah sih Kak,biarkan Adekmu lebih dekat lagi sama Teteh nya"potong Ibu sambil terkekeh,Ray pun pasrah.
Di kamar Asyifa
"Ya ampun teh!! teteh lebih Cantik dari bayangan Ade."
"Masa sih,kamu...
Bersambung
see you next