Liana Tan 20 tahun
Adalah seorang gadis cantik yang tangguh, memiliki keahlian dalam ilmu bela diri yang sangat hebat, dapat meracik obat tradisional, dan masih banyak lagi keahlian yang di milikinya
Suatu hari karena kesalah pahaman dan iri hati seseorang Liana Tan harus meninggal dunia, tapi bukanya ke akhirat jiwa Liana Tan justru malah melintasi waktu menuju ke jaman Kuno.
Dan masuk kedalam raga seorang putri lemah dari anak ketua klan Gui,
Karena kelemahan nya banyak yang menghina dan membencinya tapi untung saja ayah dan ibu serta kakaknya sangat menyayangi gadis itu, Gadis itu bernama Gui Yue Anhe
Gadis yang memiliki Kekuatan tersembunyi tanpa di ketahui oleh orang lain
Ikuti kisahnya dan temukan keseruan di dalamnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34 Keluar Hutan Ilusi
Mereka menyusuri jalan dengan hati hati, bisa saja Anhe langsung membawa mereka semu kedepan pintu, tapi itu tidak bisa di lakukan sekarang karena para guru sedang mengawasi gerak gerik semua murid.
Apa lagi banyak guru lebih memperhatikan kelompok Anhe yang membuat semua guru takjub dalam waktu satu hari mereka sidah berjalan mendekati pintu keluar.
Tidak lama Anhe membuka pintu itu dengan mudah, pintu itu terbuka secara perlahan sedikit demi sedikit pintu itu terbuka lebar dan terlihat lah dunia sesungguhnya.
Setelah rombongan Anhe keluar semua dari pintu itu, tiba tiba pintu itu menghilang dan lenyap terlihat hutan biasa.
Semua guru datang di hadapan Anhe beserta rombongannya.
"Salam pada semua guru terhormat" ucap rombongan Anhe.
"Selamat kalian terbaik, kalian akan menjadi murid Inti dan memiliki lencana khusus untuk akses semua ruangan guru kecuali satu ruangan yang hanya bisa di masukin oleh ketua kalian, Yue Lu kau mendapat lencana emas Dan dapat memasuki ruang emas nanti datanglah ke ruang ku" ucap guru agung yang ternyata kakek buyut darai Anhe, tapi dengan tampilan mudanya.
"Baik kakek buyut" ucap Anhe pada guru agung yang hanya di dengar guru agung sendiri.
Guru agung yang mendengar itu sangat kaget, lalu tersenyum kecil.
"Baiklah kalian boleh pulang untuk istirahat besok kalian harus datang kembali. Kemari untuk mengambil lencana kalian" ucap Diayun wakil guru agung.
"Baik guru kami mohon undur diri" ucap mereka semua lalu pergi dari sana.
"Ayo ikut aku kerumah, akan dikenalkan kalian pada yang lain" ucap Anhe pada keenam teman dan bawahan barunya.
"Baik" ucap mereka, lalu mereka menggunakan Qing gong (輕功) atau Gin Kang.
Saat kelima chan dan Chu Hua merasakan pergerakan Gin kang nya yang sangat luar biasa mereka merasakan senang, dan membuat mereka berlomba lomba untuk cepat keluar dari hutan itu.
Saat sudah di perbatasan hutan dan perkampungan mereka mulai berjalan dengan santai sembari melihat lihat keadaan disana uang ternyata ada sebuah pasar.
"Yue itu ada apa kenapa aku mendengar teriakkan seseorang?" tanya Chu Hua pada Anhe.
Mendengar itu Anhe memusatkan penglihatan nya.
Saat mendengar suara hati dari seseorang ia pun dengan cepat menghilang mendekati kumpulan itu,
keenam temanya pun mengikuti Anhe.
Sedangkan Anhe yang melihat seorang pria muda yang di cambuk dan hampir di bakar pun sangat terkejut.
Dengan cepat Anhe menghentikan waktu tanpa di ketahui siapa pun ia mengambil pria yang di cambuk tadi dan hampir di bakar.
Lalu mengganti korban dengan bos mereka yang sedari tadi tertawa serta duduk santai melihat bawahannya Mengani Yaya pria tadi.
Setelah waktu kembali bos mereka lah yang di cambuk serta di bakar hidup hidup.
Ke lima Chan dan Chu sangat shock saat melihat itu.
"Ayo cepat pergi dari sini" ucap Anhe lalu pergi dari sana tanpa jejak.
Sesampainya Anhe di rumah ia di sambut oleh orang orangnya,
"Cepat bantu aku membersihkan tubuh pria ini lalu pakaikan obat ini dan baju bersih" ucap Anhe lalu keluar dari sana
"Baik tuan" ucap tiga orang disana lalu membantu pria yang di tolong Anhe tadi.
"Yue kenapa bukan kau yang melakukanya, apa mereka bisa?" tanya Chu Hua heran yang melihat Anhe terlihat malu melihat tubuh pria tadi
"Nanti kau akan tau alasanya, ayo kalian Istirahat lan dulu nanti saat makan siang kalian akan di panggil, Mei tolong antar Chu Hua ke kamar wanita dan kau wu tolong antar mereka kebagian kamar pria" ucap Anhe
"Baik tuan" ucap Mereka lalu mengikuti mei dan wu
Chan bersaudara dan Chu Hua sangat kagum dan tidak henti hentinya berdecak kagum melihat bangunan rumah ini.
Mereka belum pernah melihat hal seperti ini selama hidup mereka, jadi wajar saja jika mereka terkagum kagum.
Sesampainya mereka di kamar mereka masing masing, mereka tetap bertambah kagum dengan semuanya.
"Ternyata tuan yang ku ikuti adalah orang yang luar biasa, tidak bisa di tebak, aku beri tung bisa menjadi bawahannya, walau terlihat muda tapi tidak bisa di pungkiri jika dia lebih segalanya dari kami" ucap Chan keluarga dan juga Chu Hua
Sedangkan Anhe memanggil Shu An melalu benda pengantar pesan
"Shu An cepat pulang sekarang sendiri saja, ada hal penting" ucap Anhe
Sedangkan Shu An yang mendapatkan pesan itu tanpa pikir panjang langsung pergi dari sana.
Tidak lama ia pun sampai di depan Anhe, "Ada apa kak..., kenapa sepertinya mendesak?" tanya Shu An heran
"Shu aku menemukan dia?" ucap Anhe
"Dia siapa kak?" tanya Shu An yang masih tidak mengerti
"Luo Tu" jawab singkat Anhe
Shu An yang mendengar itu hampir menjatuhkan pedangnya, "Ucapkan sekali lagi kak, siapa?" ucap Shu An dengan suara bergetar.
"Luo Tu... Ya Luo Tu, si cerewet kita sudah di temukan" jawab Anhe
"Benarkah... Hiks... hiks...hik... Dimana dia kak, aku ingin bertemu dengan nya" jawab Shu An dengan tangisan nya.
"Dia ada di dalam sedang di obati dan di gantikan baju" jawab Anhe lalu menceritakan awal bertemu Luo Tu saat di jalan pulang.
Tidak lama keluar lah ketiga bawahan dari Anhe yang dari tadi membantu Anhe mengurus Luo Tu
"Tuan semua sudah selesai" ucap salah satu dari mereka
"Baiklah terima kasih kalian boleh pergi" jawab Anhe
"Baik tuan kami mengerti, permisi" ucap ketiganya lalu pergi dari sana.
Setelah kepergian ketiganya Anhe dan Shu An, masuk kekamar itu untuk melihat orang yang di katakan Anhe adalah Luo Tu
"Kak dia Luo Tu?" tanya Shu An
"Iya karena wajahnya terluka jadi tidak begitu jelas tapi aku pastikan jika dia Luo Tu, tunggu sebentar akan ku buat dia bangun setelah aku membersihkan wajahnya yang terluka" ucap Anhe
Anhe lalu mengeluarkan air danau suci miliknya untuk membasuh wajah yang terluka pada Luo Tu, lalu minum kan air dan pil penyembuh tingkat tinggi.
Setelah beberapa saat akhirnya Pria itu pun tersadar perlahan lahan ia membuka mata nya yang terpejam.
Saat ia melihat sekeliling ruangan itu membuat alis dan dahinya berkerut, setelah pandangan nya tertuju pada Shu An betapa terkejutnya dia.
"Shu An... Kau kah itu, benar kau Shuan adikku?" tanya Luo Tu yang langsung menangis.
"Kenapa kau diam saja ini aku Luo tu kakak mu" ucap Luo tu lalu memeluk Shu An lalu mereka menangis bersama.
kau kemana saja, dan dimana ini, kenapa dunia ini sangat aneh?" tanya Luo tu bertanya tanpa henti.
Bersambung