Di nikahi Om Om sexy dan tajir melintir, siapa yang menolak?
Alula Humaira, gadis 18 tahun ini di nikahi oleh lelaki super seksi dan super kaya.
Rayden Mas Rafael, pria berdarah Jawa Italia ini terpaksa harus menikahi Alula karena jebakan lelucon dari kekasihnya.
Emelly, violinis super cantik yang menipu kekasihnya dengan mengirimkan Alula sebagai istri pengganti.
Bagaimana kisah selanjutnya? Mampukah Alula bertahan hidup dengan lelaki kaya raya yang asing baginya?
NB _ Ini termasuk cerita ringan dan santai, tapi masalah konflik, kita lihat saja kedepannya, hehe.... Biasanya aku suka konflik yang lebih greget....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sepakat
Alula masuk ke dalam kamar dengan wajah cemberut, dia masuk ke ruangan sebelahnya, meletakkan tas pada jajaran lemari miliknya. Alula kembali keluar dengan handuk di tangannya dia menuju kamar mandi untuk bergegas membersihkan diri.
Setelah sejumlah orang tahu hubungannya bersama Raden, sudah bisa di pastikan posisinya yang tidak akan lagi aman.
Di ranjang sana Raden melemparkan jas serampangan, mengendorkan dasi merah marun miliknya dengan wajah marah.
Sekuat tenaga Raden berusaha tidak terlihat marah, tapi raut wajah Alula yang terus cemberut seperti tidak suka padanya membuat laki-laki itu tak mampu melawan tekanan dari darah mendidih nya.
Raden menyeletuk saat Alula sudah hampir memasuki kamar mandi. "Kamu suka Galang kan?"
Alula menghentikan langkah kemudian menoleh pada Raden, "Memangnya Lula boleh menyukai orang lain selain Om?"
"Tidak!" Sanggah Raden ketus.
"Kenapa bertanya?" Sedari tadi di mobil keduanya saling berdiam diri, barulah sekarang mereka bisa menunjukkan perasaan kesalnya masing-masing.
Alula ingin hidup tanpa di bayang-bayangi nama Raden di belakangnya. Tapi Raden tidak mau mengerti.
Raden maju satu langkah. "Berarti benar kamu menyukai nya!" Tudingnya.
"Tidak!"
"Bohong!"
"Terserah!" Sanggah Alula keras, bibirnya bergetar karena tidak suka perdebatan. Alula masih gadis yang cengeng saat di hadapkan dengan situasi seperti ini.
"Baby, ..." Raden melangkah cepat mendekati tubuh Alula, dia cekal kedua lengannya, menatap Alula yang menangis karena bentakan keras darinya.
"Maaf, aku tidak bermaksud membuat mu menangis, berhenti menangis, aku tidak suka melihat air mata mu." Ujarnya lirih sembari mengusap bulir bening itu, Raden menyesal.
"Tidak ada yang Om sukai dariku, sekarang lepaskan aku, kembalikan kebebasan dan rumah ku. Om tidak menyukai ku, Om hanya menjadikan Lula pelampiasan Om saja, aku yakin Om masih mencintai Nona Emelly, makanya terus membentak ku!"
"Kenapa terus menoleh ke belakang? Kenapa sulit sekali mempercayai ku?" Sanggah Raden.
Emelly, Emelly, dan Emelly yang terus saja Alula ungkit, apakah dia tidak boleh move on dari Emelly? Bertahun-tahun lamanya Raden ingin bisa melakukan itu, sekarang dia merasa mampu melupakan Emelly tapi kemudian Alula meragukan kesungguhan dirinya.
"Karena Lula tidak yakin hubungan ini akan bertahan selamanya, bagaimana dengan latar belakang kita yang berbeda? Lula tidak mau di hina, apa lagi mendapatkan cacian dari keluarga Om! Sekarang pasti musuh Lula semakin banyak setelah mereka tahu hubungan kita dan itu akan menyulitkan hidup Lula!" Berang Alula.
"Kamu belum mengenal mereka, tapi selalu berpikir buruk, apa kamu pikir semua mertua dan ipar seperti monster?"
"Pasti begitu, Om saja marah-marah padaku bagaimana dengan mereka?" Sela Alula keras.
"Kamu tidak bisa membedakan mana yang cemburu dan mana yang marah karena benci padamu!" Sela Raden.
Alula mengangguk. "Yah, Lula memang begitu, kenapa tidak di lepaskan saja?"
"Kamu yakin mau lepas dari ku? Kamu yakin akan mendapatkan laki-laki yang lebih baik dariku?" Sergah Raden. Alula terdiam tanpa bahasa tubuhnya.
"Kita belum mencoba nya kan? Kita bahkan baru mengawali hubungan ini, pernikahan yang sudah terjadi, aku ingin hanya sekali dalam hidup ku." Imbuh Raden lagi.
Alula menunduk memikirkan sesuatu. Jikalau pun memang benar akan berpisah, apakah Lula bisa mendapatkan kehidupan nyaman seperti sekarang ini?
Bukan hanya dirinya, hidup Nakula dan Aryan Hermawan pun sangat nyaman saat ini. Kabarnya Raden mempercayakan salah satu kursi kantor untuk Abang iparnya.
Perkara rumah peninggalan orang tua Alula, Raden memang belum berhasil membalik kepemilikan dari Emelly padanya tapi tempat tinggal baru bagi saudara- saudara Alula sudah sangat nyaman dan layak, bahkan lebih bagus dari rumah sebelumnya.
Di istana ini, Alula di perlakukan seperti ratu, Raden memberikan fasilitas yang tadinya hanya untuk membuat Emelly menyesal berubah menjadi fasilitas ekslusif yang di dapatkan istri kesayangan Tuan penguasa.
"Lula bingung." Lirih Alula terisak.
Raden mendongakkan dagu Alula dengan cubitan ibu jarinya, dia tatap dengan dalam wajah mungil itu. "Dengar Baby, beri aku waktu untuk bisa meyakinkan mu." Katanya meyakinkan.
"Aku yakin kita pasti bisa melanjutkan hubungan ini sampai ajal sendiri yang memisahkan kita."
Alula terdiam menatap wajah tampan suaminya, jika di amati lagi Raden tidak main-main dengan ucapannya.
Mendapati tatapan istrinya. Perlahan Raden turunkan bibirnya mendaratkan kecupan memabukkan di bibir mungil Alula.
Ciuman hangat sudah menjadi kebiasaan baru bagi sepasang suami istri itu. "Hmm? Gimana? Kita mau coba hubungan ini kan? Kasih aku kesempatan membuktikan bahwa perasaan ku padamu tidak main-main Baby." Lirihnya.
Alula memeluk Raden bahkan menyamankan diri di pundak lelaki itu. "Baiklah." Ucapnya setuju.
"Berapa lama waktu yang kamu miliki untuk mencobanya bersama ku? Satu bulan, dua bulan, tiga bulan, atau, ...?"
"Kita jalani saja dulu, soal waktu biar dia sendiri yang menjawab, sebab di saat nyaman, tidak akan ada sisa untuk kita mengeluh."
Raden tegakan kepalanya menatap wajah cantik isterinya. "Beri aku ciuman hangat sekali lagi sebelum mandi." Kedua bibir itu kembali beradu.
bisa mati rasa