NovelToon NovelToon
Suami Di Alam Mimpi

Suami Di Alam Mimpi

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Matabatin / Cinta Beda Dunia / Suami Hantu / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: ALNA SELVIATA

Asmara di dua dimensi, ternyata benar adanya.

Bukti nyata yang di alami Widuri. Perempuan berusia 19 tahun itu mengalami rentetan keanehan setiap hari. Widuri kerap kali mendengar bisikan-bisikan masa depan yang tepat sesuai peristiwa yang terjadi di depan mata.

Mimpi berulang kali yang bertemu dengan pria tampan, membawanya ke tempat yang asing namun menenangkan. Widuri asyik dengan kesendiriannya, bahkan ia selalu menanti malam hari untuk segera tidur, agar bertemu dengan sosok pria yang ia anggap kekasihnya itu.

Puncaknya, 6 bulan berturut-turut, kejadian aneh makin menggila. Sang Nenek merasakan jika Widuri sedang tidak baik-baik saja. Wanita berusia lanjut itu membawa cucunya ke dukun, dan ternyata Widuri sudah ...

Ikuti kisah Widuri bersama sosok pria nya ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ALNA SELVIATA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6 Saling Menerima

Seminggu berlalu ..

 Seperti biasa, setelah mandi dan makan sore, Widuri masuk ke kamarnya. Sementara Nenek Satia kembali ke rumah Welas, dia harus hadir disana sebagai tetua di keluarganya. Widuri melihat langit sudah mendung. Tampak akan turun hujan deras. Duduk bersantai di depan jendela memandangi langit, Widuri teringat dengan keadaan tempat Kailash. Langitnya selalu mendung, hawanya dingin, dan tak ada matahari disana.

"Ah, aku merindukan tempat itu dan juga Kailash," lirihnya.

Widuri tidak bisa menampik jika saat ini sangat merindukan Kailash. Rindu dengan aroma wangi tubuh Kailash, suara lembutnya, dan panggilan sayangnya. Widuri merasa sangat disayangi. Widuri tidak pernah mendapatkan figur seorang Ayah. Sehingga kehadiran Kailash mengisi semuanya kebutuhannya yang ingin disayangi oleh seorang pria. Kasih sayang itu disempurnakan oleh Kailash.

"Kailash .." Ucap Widuri yang sudah banjir air mata.

Sungguh tidak tahan dengan rindunya. Rasa bersalah meninggalkan Kailash begitu saja merasuk bagai virus di tubuhnya. Widuri kalah. Widuri mengakui jika Kailash telah menguasai hati dan jiwanya.

"Kailash! Aku merindukan kamu! Jemput Lah aku!" Teriak Widuri seraya menangis sesenggukan.

Hembusan angin dingin berhembus ke tubuhnya. Widuri merasakan angin dingin sehingga ia memeluk lengannya sendiri. Widuri menganggap asal angin itu karena akan turun hujan. Gegas ia menutup jendela lalu berbaring di kasur.

"Aku ngantuk," gumamnya yang sudah memeluk guling.

Beberapa saat kemudian, Widuri telah berada hamparan ilalang. Dari jauh dia melihat Kailash berdiri menghadap ke danau. Pria itu memakai kemeja putih dan celana putin. Widuri menitikkan air mata sebab dia bisa kembali ke tempat itu menemui Kailash.

"Kailash .." Gumam Widuri.

Suara Widuri dapat didengar oleh Kailash. Pria itu menoleh seraya merenggangkan kedua tangannya. Widuri berlari kecil lalu menggapai pelukan Kailash.

"Huhuhu ..Aku sangat merindukan mu Kailash," ucap Widuri yang tenggelam dalam pelukan sang kekasih.

"Aku juga merindukanmu, sayang. Sangat merindukanmu."

Pelukan keduanya semakin erat. Memberi kehangatan atas rindunya yang mendekap. Mengira tidak akan ada perjumpaan lagi setelah Widuri mengetahui jati diri Kailash.

"Maafkan aku yang tidak bisa menjadi seperti yang kau inginkan, Widuri." Ucap Kailash.

Widuri menggeleng. Dia meraih kedua tangan Kailash lalu digenggamnya erat.

"Tidak. Aku tidak peduli itu. Nyatanya aku sudah mencintaimu, aku tersiksa menahan rindu ini Kailash. Biarkan kita bersama dan saling mencintai, selamanya," ujar Widuri yang sudah yakin dengan keputusannya.

Pernyataan Widuri tentu saja membuat Kailash tertegun. Dia membelai lembut rambut Widuri. Perempuan yang ia cintai sejak kecil telah mengikrarkan ingin bersama selamanya.

"Apakah kamu yakin? aku tidak salah mendengarkan Widuri?"

"Tidak ada keraguan Kailash. Aku menerimamu, siapapun dirimu dan dari manapun kamu berasal. Aku sungguh tulus mencintaimu, Sayang."

Kailash terharu. Matanya berkaca-kaca, khayalan memadu kasih bersama Widuri kini telah jadi kenyataan. Wanitanya telah begitu menerima dirinya yang berlatar belakang jin.

"Aku mencintaimu, Sayang." Ucap Kailash. Kedua tangannya beralih memegang kedua pipi Widuri.

"Aku juga mencintaimu, Sayang."

Dua pasang mata itu saling berpandangan. Tenggelam dalam kisah yang kini berlanjut. Kailash mendekatkan wajahnya ke wajah Widuri. Mata wanitanya terpejam, pertanda menyerahkan diri kepada kekasihnya. Keduanya saling berciuman mesra. Bibir lembut itu mengecap cinta satu sama lain.

Kailash melepas ciumannya sesaat.

"Apakah kamu ingin menikah denganku?" tanya pria bermata abu-abu itu.

Widuri mengangguk. Dia sudah dimabuk asmara, tak mungkin lagi menolak ajakan pria yang ia cintai.

"Mari ikut aku. Aku akan membawa mu ke tempat untuk kita bisa menikah," ajak Kailash.

Widuri hanya mengangguk.Dia mengikuti langkah Kailash menaiki kereta kuda yang tiba-tiba saja sudah menunggu di belakang mereka. Bibir Widuri kelu untuk bertanya darimana kereta kuda itu berasal.

"Jalan Gon. Antarkan kami ke Aji Ratuna," titah Kailash.

Widuri merasa duduk di kereta kuda berasa duduk di kursi biasa. Tak ada guncangan sedikit pun dari sepasang kuda yang mereka kendarai. Tampaknya lara kaki kuda itu tak menapak di tanah. Tepatnya mengambang.

"Kita akan menikah hari ini, aku tidak ingin berpisah lagi darimu, Widuri."

"Aku juga ingin menikah denganmu."

Sepanjang perjalanan, Widuri hanya melihat beberapa orang yang berada di luar rumahnya. Kereta kuda itu melewati perumahan yang sepi. Bentuk rumah-rumah itu juga sangat aneh, seperti dari setengah bentul oval telur pada umumnya.

"Ini rumah-rumah masyarakat di kota ku," ucap Kailash yang dapat memahami pikiran Widuri.

"Kota mu sangat indah, tapi kenapa orang-orang yang kita lewati melihat kita ya? mereka seperti semua tahu, jika aku tamu baru disini."

"Mereka memang seperti itu," jawab Kailash seadanya.

Kereta kuda itu berhenti di depan rumah yang cukup megah. Rumah yang berukuran minimalis tapi tetap mewah bagi bangsa manusia.

"Turunlah, kita akan menemui Aji Ratuna," kata Kailash seraya mengulurkan .

Tangannya

Widuri turun dari kereta kuda. Kailash membawa Widuri masuk ke dalam rumah yang katanya milik Aji Ratuna. Terdengar Kailash memberi salam sesuai dengan bahasa daerahnya.

"Duduklah, kau sudah datang membawa kekasihmu, Kailash."

Aji Ratuna ternyata wanita paruh baya yang memakai sanggul ala wanita jaman dulu. Memakai kebaya hijau dengan riasan tipis. Terlihat jika Aji Ratuna termasuk orang terpandang di daerahnya.

"Aji Ratuna, kami ingin menikah sekarang. Mohon segera lakukan prosesinya," pinta Kailash. Nampaknya, pria itu sudah tidak sabar ingin menikahi wanitanya.

"Baiklah, Kailash. Tapi, kedua orang tuamu harus tahu," kata Aji Ratuna.

Kailash menggelengkan kepala. "Tidak perlu. Kami saling mencintai. Saya tidak perlu memasukkan orang tua saya dalam pernikahan ini. Orang tuaku pasti melarang. Tapi, aku sangat mencintai kekasihku, Aji Ratuna, tolonglah .." Tutur Kailash kekeh.

Aji Ratuna melirik sesaat ke Widuri. Wanita cantik yang beranjak dewasa itu memang lumayan cantik. Senyumannya manis dan memiliki aura biru. Pembawaan Widuri tenang, itulah penilaian Aji Ratuna.

'Pantas saja Kailash tergila-gila sejak dulu, dia memang auranya berkelas, biru terang.' Ucap Aji Ratuna dalam hati.

Kailash memandang Aji Ratuna dengan raut penuh pengharapan.Tak tega melihat pria yang sudah dianggap keponakan bersedih, Aji Ratuna melayangkan anggukan kepada Kailash.

"Oh, terima kasih, Aji Ratuna. Dari dulu kau memang bermurah hati. Pantas saja kay awet muda." Ucap Kailash.

Aji Ratuna mengangkat bibir sebelah. Ia berusaha anggun meskipun sedang menahan kesal.

"Kau berkata seperti itu hanya ketika ada maunya." Ketusnya. "Calon suamimu ini selalu bikin kesal." Lanjut Aji Ratuna melayangkan candaan ke Widuri.

Kailash terkekeh. Widuri yang malu-malu hanya bisa menundukkan kepala sambil menahan tawa. Ternyata candaan jin dan manusia tidak jauh beda.

***

Prosesi pernikahan usai di gelar. Pernikahan Kailash diadakan secara tertutup, hanya dihadiri para bawahan Aji Ratuna. Kailash memasangkan cincin ke tangan Widuri. Cincin yang berhiaskan batu permata biru. Sesuai aura Widuri yang memang sangat menyejukkan bila dipandang.

"Kalian sudah resmi jadi suami istri," ucap Aji Ratuna.

"Terima kasih, Aji Ratuna." Sudah tiga kali Kailash mengucapkan terima kasihnya pada wanita yang ia anggap sebagai Bibinya itu.

Kailash mengajak Widuri ke suatu tempat. Di sisi kiri -kanan, deretan rumah berukuran minimalis tapi tetap terlihat mewah.

"Ini rumah punyaku sendiri, kalau kamu kemari, disinilah tempat kita, Sayang.."

Widuri mengerutkan alis. Sedari tadi ia dibuat bingung dengan keadaan tempat Kailash. Ada banyak timbul pertanyaan di benaknya. Termasuk keberadaannya di tempat Kailash akan selamanya atau bisa kembali bersama neneknya.

"Apa aku akan tinggal terus disini?"

Kailash menggeleng lalu mengangguk lagi.

"Bisa dibilang begitu," jawabnya seraya sedikit menahan senyuman.

Widuri tersenyum masam. Bukan tidak bahagia dengan pernikahannya. Hanya saja, sedih sebab akan meninggalkan keluarga secara tiba-tiba. Belum lagi, Nenek Satia membutuhkannya. Tak ada lagi yang menemani Nenek Satia selain dirinya.

Kailash menghela nafas. Menyesal karena telah mengerjai istrinya.

"Maaf Sayang, aku tadi cuma bercanda. Kamu bisa kembali ke tempat kamu, dan bisa kembali kapan saja ke rumah kita."

"Benarkah? ah, aku tadi hampir nangis memikirkan nenek disana dam kamu disini," ucap Widuri bernafas lega.

"Tidaklah, mana mungkin aku merebut mu dari keluargamu? kau tetap menjalani kehidupanmu seperti sebelumnya, Sayang."

Widuri menyeringai. Tanpa malu-malu lagi, Widuri berjinjit, berusaha mencium pipi suaminya. Kailash yang paham sedikit membungkukkan tubuhnya agar tingginya sejajar dengan Widuri.

Kailash menggendong Widuri masuk ke kamar. Keduanya saling memadu kasih untuk pertama kalinya di alam Kailash. Cinta dna nafsu yang sebelumnya hanya dipendam oleh Kailash kini tumpah semua malam ini. Widuri merasa disayangi, dicintai, sebab perlakuan Kailash begitu lembut.

"Ahh! Sakit! Uh tolong .."

1
Sakura 💚🤍
bagus ceritanya luaarrrrr biasa
Sakura 💚🤍
lanjut Thor, jangan jangan author Widuri ya? Krn di ambil dr kisah nyata
Sakura 💚🤍: sini peluk kak🥰 aq menanti kelanjutan cerita nya thor
🌸ALNA SELVIATA🌸: Iya Sakura. Ini kisahku 2009.. Kalau ingat sedih😥 tapi sebagian bumbu cerita aja. Ini aku abadikan karena aku kangen sama dia. Mau dibilang halu tpi aku alami langsung😥demi Allah..
total 2 replies
Ayaaa_roarrr
Luar biasa
Sakura 💚🤍
lanjut Thor 😅
Thor apa di dunia nyata ada cerita seperti ini?
Sakura 💚🤍: AQ tunggu kelanjutan cerita nya ya thor
🌸ALNA SELVIATA🌸: gak kok, dia baik, hanya saja dulu aku sakit2tan karena energi terkuras. Sampai skrg masih nangis kalau ingat😭😭😭😭 kangen banget sama dia
total 4 replies
Emon Joer
bagus ... cerita nyata ... dibumbui dengan imajinasi Author... semangat Author..
Sakura 💚🤍
Thor ini daerah Sulawesi Selatan ya?
🌸ALNA SELVIATA🌸: iya...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!