Perfect Ketos

Shani menahan kepalanya yang terasa sakit dengan tangan sambil tangan kanannya menulis nulis materi yang tengah di sampaikan oleh guru kedalam bukunya.

" ah Elah sakit banget kepala," gumam Aira, " Ci Aira, ih kenapa Cici keluar sih," cicit Ara sambil memarahi Aira yang mengendalikan tubuh Shani, " ngapa sih, suka suka gue lah lagian sih cupu lagi tidur," Ara menghela nafasnya.

" Ci Aira ngeselin banget sih, ga kaya ci Shani," sahut Ara sambil kembali menulis materi dengan bibir cemberut, Aira menelungkupkan kepalanya. " Ci, ih jangan tidur," Ara menegur Aira yang tidur itu.

" ih, berisik banget sih," Aira mengangkat kepalanya dan menopang dagunya, " Shani, nanti kamu ngejelasin nomor 10 ya karena ibu mau ke ruang guru untuk rapat," Ara menahan tawa saat guru menyuruh Aira untuk menjelaskan.

" emang enak," ledek Ara, Shani dan Aira cukup berbeda kalau Shani pintar dalam menjelaskan sesuatu hal dan materi kalau Aira lebih pintar untuk menjawab soal tanpa harus menjelaskan.

" udah balikin ci Shani, cepat!" Aira pun berganti menjadi Shani, " Cici di suruh ngejelasin nomor 10 ini karena Bu Dea mau ke ruang guru untuk rapat," Ara menunjuk soalnya yang di suruh Shani jelaskan.

" oke terimakasih Ara," Shani mengerjakan soal itu dan memastikan bahwa jawabannya sudah benar, " ya sudah, silahkan maju Shani ibu akan ke ruang guru sekarang, ibu harap kalian semua mendengarkan apa yang shani jelaskan nanti ibu akan tanya di hari berikutnya," guru itu keluar membawa bukunya barulah Shani maju untuk menjelaskan.

Shani menulis soal yang ada di bukunya si papan tulis beserta jawabannya, " jadi untuk kegiatan produksi dan distribusi di beri beberapa tahap dan juga beberapa jenis berdasarkan mata rantai distribusi, ada distribusi sangat panjang, panjang, agak panjang, pendek, dan sangat pendek atau langsung."

Shani menunjuk papan tulis yang berisi tulisan indahnya, " yang pertama disini ada yang sangat panjang, kenapa sih di bilang sangat panjang? Karena pada tahap ini barang akan melalui banyak tangan atau banyak orang kali ya untuk sampai ke para konsumen, pada tahap pertama produk bakalan di beri oleh produsen ke agen tunggal, lalu turun lagi ke agen dan dari agen turun ke sub agen dari sub agen pindah lagi ke grosir Dan di grosir pindah ke pengecer barulah dari pengecer ini sampai ke konsumen,"

Shani menjelaskan semua Nya dengan begitu jelas sampai teman temannya sudah benar benar memahami materi yang di sampaikan, materi selesai berbarengan dengan suara bell istirahat yang berbunyi.

Shani duduk di bangkunya lagi dan merapihkan buku yang terbuka, " Cici ini, tadi ci Akasha bilang kalau kak Azra kasih hadiah buat OSIS sebagai ucapan terimakasih karena sudah bekerja dengan baik kemarin, ini khusus untuk Cici," Ara memberikan paper bag untuk Shani.

" terimakasih Ra," Shani mengambilnya lalu memasukkan kedalam tas, " kamu ga ke kantin?" Shani melihat Ara yang fokus pada game di ponselnya, " males ci, Ara bawa bekal kok."

" halo Shani," Shani nengok melihat orang yang menyapanya, " iya kak Abi ada apa?" Abi adalah kakak kelas Shani, " eee gini aku di suruh Bu Dea buat pinjem buku ekonomi kamu, boleh ga?" Ara memicingkan matanya melihat Abi.

" bukannya kakak anak IPA? untuk apa buku ekonomi?" laki laki itu tertawa canggung sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, " aku mau coba coba ikut olimpiade mata pelajaran ekonomi, boleh pinjem ga?"

" boleh kak," Shani mengambilkan buku catatannya yang sangat lengkap dan rapih lalu di berikan ke Abi, " Oke terimakasih Shani nanti aku balikin ya, dadah," Abi berlari meninggalkan Shani dan Ara.

" hahahah, lucu banget sih cowo idaman ci Aira," Shani menatap Ara Bingung, " iya ci, ci Aira itu suka sama kak Abi ya ga tau sih bener atau ga tapi kalau ci Aira lagi keluar dan ketemu kak Abi dia suka salting sendiri lucu."

" udah ah," Shani kembali fokus untuk memakan bekal nya.

......................