"Seberapa keras pun usaha ku untuk menjadi yang terbaik, aku tetaplah aku yang berasal dari kegelapan malam."
"Aku tidak bisa kembali menjadi suci kecuali jika ada seseorang yang mampu membersihkan dosa-dosa ku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erny Su, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
"Sama-sama."balas Azura.
Azura pun langsung bergegas pergi setelah pamit untuk kuliah sebelum pergi magang nantinya.
Sepanjang perjalanan Azura masih memikirkan tentang perkataan Leony hari kemarin, dia tidak tau harus bagaimana. di satu sisi ia tidak ingin menyakiti wanita itu, di lain sisi dia tidak bisa lepas dari jeratan pria itu.
Azura benar-benar dibuat kalut hingga akhirnya ia tiba di parkiran kampus tersebut seperti biasanya dia selalu menjadi pusat perhatian.
Tidak sedikit para pria dan wanita yang juga sangat mengagumi keindahan yang ada di hadapannya itu.
Termasuk Diego yang baru saja keluar dari dalam mobil nya setelah mengantar sang istri yang tidak biasanya meminta diantar ke kampus.
Meskipun parkiran mobil dosen dan mahasiswa terpisah, tapi dari sebrang sana Diego bisa melihat keindahan yang ia lihat saat ini.
Azura berjalan menuju pintu ajaib itu, dari sana Diego tidak bisa melihat Azura lagi hingga dia langsung mengantar Leony hingga ke kelas.
Diego tidak tahu bahwa itu adalah bagian dari rencana Leony.
Sementara Azura berada di kantin untuk membeli minuman yang sangat ia inginkan yaitu coffe.
Azura yang kini masih menggunakan kacamata nya dia bertabrakan dengan Delon dan entah disengaja atau tidak Delon memasukan sesuatu ke saku kemejanya.
Azura yang sadar dengan itu dia pun bergegas mengambil secarik kertas yang bertuliskan."Jangan masuk kelas atau berada di area kampus ini ada seseorang yang ingin menjebak mu."Delon
Azura menatap kepergian Delon yang kini memberikan isyarat lewat tangan nya yang dikibaskan.
Azura pun hanya bisa menatap hingga saat seseorang menghubungi nya tepat saat Amalia berjalan menghampiri nya.
Azura langsung menjawab panggilan tersebut."Oh baiklah aku kesana sekarang tunggu aku jemput ya."ucap Azura yang terlihat tidak peduli dengan wanita itu.
Azura bergegas pergi meninggalkan area kampus dan itu berhasil membuat Azura terlepas dari malapetaka yang mungkin akan membuat dia dikeluarkan dari kampus saat dia terperangkap dalam jebakan tersebut.
Dan kedua wanita yang baru-baru ini bekerja sama untuk menyingkirkan Azura dari kedua kakak beradik yang baru-baru ini diketahui dekat dengan Azura yang merupakan seorang wanita malam.
Sementara Azura sendiri kini tengah berada di dalam perjalanan menuju perusahan milik Natan untuk menjemput Alma yang kini izin untuk tidak masuk kerja karena ada hal yang harus ia urus.
Padahal Alma sengaja ingin bolos karena ingin pergi jalan bersama dengan Azura teman barunya itu.
"Tunggu sebentar adik sepupu ku nelpon."ucap Azura yang kini sudah sampai di parkiran depan lobby perusahan tersebut.
"Siapa cowok atau cewek?"ucap Alma yang terlihat sangat tidak sabar itu.
"Cowok tampan mau?"tawar Azura yang kini langsung menerima panggilan telepon tersebut.
"Ya A, ada apa?"ucap Azura.
"Oh ya sudah kamu susul aku saja sekalian bawa mobilnya."ucap Azura pada Rakha.
"Ikut ke showroom mobil mau mau?"ucap Azura pada Alma yang sudah duduk disampingnya.
Alma langsung mengangguk penuh semangat, dia juga penasaran apa yang ingin Azura lakukan disana.
Azura pun langsung tancap gas menuju tempat tersebut, dia sudah mengirimkan lokasinya kepada Rakha.
"Ayudia bos pernah bertanya apa kamu menghubungi ku."ucap Alma.
"Bos yang mana?"tanya Azura pura-pura tidak tahu.
"CEO perusahan tempat ku bekerja."ucap Alma.
"Hmm... aku punya projek yang belum diselesaikan mungkin tentang itu."ucap Alma.
"Kalian kerja sama?"tanya Alma.
"Hmm... lebih tepatnya dia ingin aku membuat desain rumah sekaligus interiornya."ucap Azura.
"Wah kau hebat."ucap Alma.
"Tidak juga aku belajar itu dari almarhum mama, dulu saat masih SMA karena dia adalah seorang arsitek."ucap Azura.
"Wow keren..."ucap Alma.
"Yang keren mama gue bukan gue woy."ucap Azura merendah.
"Pantas kamu bisa menyelesaikan desain itu dengan cepat."ucap Alma.
"Itu kerja ngasal aku tidak tau itu benar atau tidak tapi yang jelas aku sudah mencoba, rencananya dulu aku ingin kuliah di Colombia university, tapi rencananya gagal karena kedua orang tua gue meninggal dunia secara bersamaan."ucap Azura.
"Hmm... tidak apa-apa meskipun tidak disana yang terpenting kamu masih bisa kuliah, apalagi dikampus bergengsi seperti tempat mu kuliah saat ini."ucap Alma.
"Ah itu tidak seperti yang kamu bayangkan aku sering bolos saat ada quiz di kelas ku karena otak ku tidak sebaik itu."ucap Azura.
"Hahaha ternyata bukan hanya anak laki-laki yang suka seperti itu, Kamu pun sama?"ujar Alma sambil terkekeh.
"Hmm... kalau dipaksakan otak ku bisa ngebleng."ujar Azura.
Setelah jam mengemudi Azura pun tiba di showroom mobil tersebut, dia terlihat celingukan kearah parkiran, tapi tidak melihat adanya mobil Rakha.
"Ayudia kamu lihat apa sih dari tadi."ucap Alma.
"Aku lihat mangsa."ucap Azura yang membuat Azura tertawa terbahak-bahak.
"Dasar kucing garong."ucap Alma dengan sengaja.
"Hahaha... lagian suruh siapa tanya."ucap Azura.
"Ay."ucap orang yang dia tunggu-tunggu sejak tadi.
"Lama amat A, ngapain dulu rumah aman kan?"ucap Azura bertanya.
"Aman aku tadi ambil uang dulu."ucap Rakha.
"Hmm... kenapa harus bawa uang kes bagaimana jika ada yang rampok."ucap Azura yang kini mengajak pria tampan itu memasuki showroom tersebut.
"Silahkan kemari ada yang bisa saya bantu."ucap pegawai showroom tersebut.
"Mau tuker tambah mobil."ucap Azura.
"Oh silahkan ke sebelah sini."ucap pegawai tersebut.
"Tuh lihatlah dulu mobil yang kamu mau A, budget nya yang sesuai ya, nanti kalau kurang aku tambah."ucap Azura.
"Terimakasih Ayudia yang baik hati dan tidak sombong."ucap Rakha yang kini mengikuti arah yang Azura tunjukkan sementara Azura melakukan transaksi penjualan mobil milik Rakha.
"Apa tidak bisa lebih tinggi dari itu pak, itu mobil keramat loh."ucap Azura sambil tersenyum manis.
"Ehem... tidak bisa nona harga pasaran nya memang segitu itu mobil lama."ucap pegawai showroom itu.
"Ah baiklah sekarang saya beritahu saudara saya dulu."ucap Azura.
"Baiklah nona."ucap nya.
Azura pun langsung bergegas menghampiri yang kini tengah melihat deretan mobil baru yang ada di ruangan yang luas itu.
"A, mobilnya hanya seharga x."bisik Azura.
"Hmm... yang sesuai saja Ay, aku tidak punya banyak uang."ucap Rakha.
"Ayo pilih tapi yang sesuai dengan budget kita saja Toyota Rush misalnya untuk itu aku masih bisa tambah hin kurang nya meskipun hanya seratus."ucap Azura.
"Seratus juta Ay."ucap Rakha.
"Seratus ribu A... hehehe."ucap Azura yang diikuti tawa Alma.
...🧸🧸🧸🧸🧸...
Setelah mencoba mobil ini dan itu akhirnya pilihan Rakha jatuh pada Toyota Rush yang Azura sebutkan itu keren untuk tampilan seorang pria.
Azura meminta Rakha untuk menunggu di sana sementara Azura pergi ke bank yang ada di sebelah, dia mau mencairkan uang yang ada di ATM yang diberikan oleh Nathan dia mengambil seratus juta.
Azura sudah menghela nafas, lagi-lagi dia harus menggunakan uang yang belum tau halal dan haramnya itu karena pekerjaannya pun belum rampung.
"Ah ini untuk tambahan nya, saya ingin mobilnya dikirim sekarang juga ke alamat ini."ucap Azura yang sudah selesai surat menyurat.
"Ay, ini pasti uang tabungan mu."ucap Rakha yang merasa tidak enak hati dan tidak tega karena sudah pasti itu adalah uang peninggalan kedua orang tuanya.
"Sudah jangan terlalu banyak dipikirkan, saat ini mungkin aku belum bisa bekerja dan menghasilkan tapi doakan saja semoga setelah lulus nanti aku bisa menghasilkan uang lebih banyak dari itu."ucap Azura tulus.
"Amin."ucap Alma.
"Kamu sendiri tidak beli mobil atau tukar mobil."ucap Rakha.
"Mobil papah masih sangat bagus jadi untuk apa, lebih baik aku simpan uang untuk yang lebih membutuhkan atau kebutuhan lainnya karena didunia ini tidak ada yang abadi jadi perbanyak amal."ucap Azura yang membuat Alma kagum.
"Sudah selesaikan tidak lirik ke Bugatti?"canda Azura.
"Kalau ada uang sih mau misal Ferarri."ucap Rakha sambil nggak.
"Kerja keras dulu saudara ku setelah itu kamu akan dapat semua itu."ucap Azura yang akhirnya pergi bertiga menuju sebuah pusat perbelanjaan.
Bersama Rakha yang kini jadi sopir mereka kedua gadis itu terlihat asik sambil sesekali tertawa riang.
Sesampainya di basement Mall tersebut Azura langsung membawa Alma ke tempat ice skating rencananya mereka akan bermain sampai puas di sana.
Setelah menyimpan barang-barang pribadi mereka di tempat penitipan barang akhirnya mereka pun meluncur ke sebuah ruangan dengan hamparan ice sebagai lantai tempat mereka menikmati hari ini.
Azura terus memegang tangan Rakha yang tidak terlalu mahir saat bermain, hingga Azura menitipkan Rakha pada Alma sementara dirinya yang sudah mahir dalam permainan itu kini menciptakan keindahan dengan menari disana hingga beberapa orang mengabadikan momen itu dengan mengupload di sosial media.
Azura seakan larut dalam ingatan masa kecilnya dimana dia selalu melakukan hal itu dengan seseorang yang sering ia temui di tempat itu, tapi sayang setelah dia beranjak remaja wanita itu tidak pernah muncul lagi.
Azura pun menyudahi tariannya dan kembali memeluk Rakha sambil membawa dia bermain seakan mereka adalah sepasang kekasih padahal mereka adalah sepupu.
"Kamu menangis?"ucap Alma yang kini ada di sebelah Azura.
"Tidak Al, mungkin karena sedikit kedinginan saja lihat celana yang aku kenakan."ucap Azura yang kini menunjuk hotpants yang ia kenakan.
"Ay kamu itu sangat cantik jika dilihat dari sedotan."ucap Rakha yang benar-benar kagum pada kecantikan sepupunya itu.
"Aku lepas mau?"ancam Azura.
"ih gak lucu."ucap Rakha yang memonyongkan bibirnya.
"Siapa yang bilang lucu aku tidak melawak."ucap Azura yang mendorong Rakha pada Alma kemudian dia berlari menjauh dari keduanya.
"Kejar aku kalau bisa."ucap Ayudia yang kini tertawa lepas.
"Mau dibantu mengejar dia."ucap Alma yang dijawab anggukan kepala oleh Rakha.
Tiba-tiba Alma mendorong Rakha sekuat tenaga hingga dia kelabakan dan berusaha untuk menjaga keseimbangan di sana hingga akhirnya kedua gadis itu menjulurkan lidahnya dan akhirnya terjadi saling kejar mengejar seperti anak kecil yang sedang bermain kucing-kucingan.
Mereka semua tertawa lepas seakan tak memiliki beban hidup, padahal ketiganya adalah orang yang memiliki beban hidup yang menghimpit mereka.
Sampai akhir Rakha sadar bahwa sedari tadi ia telah mahir bermain di lapangan es tersebut.
Ketiga nya pun langsung bergegas pergi untuk mencari makan karena perut mereka sudah sangat keroncongan.
Azura pun mengirimkan pesan pada seseorang untuk meminta izin tidak masuk kerja hari ini. Tapi pesan itu sama sekali tidak dilihat, Azura pun tidak peduli dengan itu dia lanjut menikmati makan siang bersama kedua orang yang ada di hadapannya.
"Al mau belanja habis ini atau tidak?"ucap Azura.
"Hmm... gak cukup uang."ucap Alma.
"Sudah belanja saja mungkin aku bisa bayarin jika hanya beli sebelah sepatu saja."ucap Azura.
"Ah baiklah meskipun hanya sebelah asal terbuat dari emas, canda mereka.
"Hahaha." ketiganya tertawa terbahak-bahak.
Setelah makan mereka pun pergi menuju toko pakaian lengkap pria dan wanita.
"Pilihlah, jangan seperti orang susah A, kau tidak membawa banyak baju."ucap Azura.
"Tidak ay kamu sudah menghabiskan banyak uang untuk ku dan ibu."ucap Rakha.
"Sudahlah itu rejeki semua orang lagipula uang tidak dibawa mati, kamu lihat papa dan mama tidak bawa apa-apa."ucap Azura.
"Hmm."ucap Rakha yang memang membenarkan kata-kata sepupunya itu.
Azura pun memilih pakaian untuk Rakha dan dirinya berserta Alma.
Sampai beberapa paper bag mereka bawa, di tangan mereka kecuali Azura yang memang dibawakan oleh Rakha.
"Mau langsung pulang apa ikut aku."ucap Azura.
"Ikut saja deh, lagipula tidak ada kegiatan bosan juga."ucap Alma.
"Tapi aku mau ke rumah sakit jenguk anak ku yang lagi sakit."ucap Azura yang membuat Rakha menepis perkataan Azura.
"Punya pacar juga enggak anak darimana?"ucap Rakha.
"Gampang tinggal pungut."ucap Azura yang kini berjalan menuju mobilnya.
"Oh ya ampun ketemu penggoda yang ternyata sudah bersenang-senang dengan uang pemberian suami orang."ucap Leony yang kini baru keluar dari dalam mobil nya.
"Hmm... Miss sepertinya sekarang sudah tambah profesi jadi penggunjing rupanya, anda seorang wanita terpelajar tapi sepertinya moral ada jongkok. Jika anda menuduh harus dengan bukti kongkrit jika tidak jatuhnya fitnah dan anda tahu gunanya kantor polisi untuk apa saja bukan."ucap Azura yang seakan tak gentar.
"Hi pela*ur asal kau tau saja aku sudah mengetahui semu sepak terjang mu termasuk menggoda suamiku."ucap Leony yang kini melirik kearah Diego yang kini menghampiri mereka.
"Siapa anda berani menghina sepupu saya, jangan kalian pikir karena kalian kaya raya bisa menginjak-injak harga diri orang lain."ucap Rakha yang kini melindungi sepupunya itu.
"Sudahlah Azura kamu mengaku saja, semua bukti sudah ada di kami."ucap Amalia yang kini terlihat angkuh di hadapan Azura sementara Diego sudah memberikan isyarat untuk pergi.
"Maksudnya bukti ini."ucap Azura yang kini membuka ponselnya dan mengirim pesan video pada handphone Leony Amalia dan Delon yang kini terlihat sangat kaget terutama Amalia yang kini menjerit dan hendak menghajar Azura karena rasa malunya sudah tidak tertolong lagi saat adegan menjijikan itu dilihat secara langsung oleh mereka semua.
"Apa belum cukup, pelacur teriak pelacur."ucap Azura yang kini pergi meninggalkan mereka masuk kedalam mobilnya.
"Sialan!!"teriak Amalia yang kini menghantam kaca mobil itu dengan batu yang entah didapat dari mana.
Azura tidak percaya dengan itu hingga akhirnya ia langsung keluar dari dalam mobil dan menghajar Amalia dengan sekali tendangan hingga dia jatuh terlentang dan tidak ada yang menolong nya.
tapi kenapa episod yang k 24 dan smpai seterusnya lama sangat yng nak keluar,,,apa lagi cerita nya bikin penasaran /Grimace/