NovelToon NovelToon
Istri Kesayangan Bule Sultan

Istri Kesayangan Bule Sultan

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Cinta Murni / Romansa / Tamat
Popularitas:279.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: Mawar Jk

Kalila Maizah, seorang gadis yang bercita-cita ingin menikah dengan seorang bule. Saat bermain Instagram, diberanda nya lewat unggahan seorang pengusaha bersama rekannya. Maizah yang pada dasarnya pecinta cowok ganteng langsung gercep mencari Instagram si bule ganteng yang ada di dalam unggahan itu.

Maizah tidak nyangka bahwa dia diikuti balik oleh bule itu! Bahkan dia minta untuk ditampar oleh temannya saking tidak percayanya.

Bagaimanakah kisah Maizah selanjutnya? Bagaimana dia bisa mendapatkan cita bule itu? Mampukah dia mewujudkan impian untuk menikah dengan bule?
Saksikan kisah nya dengan membaca cerita ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mawar Jk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 35

Melani menerima test pack yang diberikan Rizal, kekasihnya. Pria itu berkunjung ke rumah seperti biasanya di hari weekend, dan atas permintaan Melani sendiri untuk membelikan test pack tersebut. Kehadiran Rizal selalu disambut hangat oleh keluarga Melani, namun hari ini, ada rasa cemas yang menggigit hati Melani.

"Nak Rizal, kapan menikah dengan Melani?" tanya Romlah,  yang baru datang membawa teh dan biskuit, suaranya ramah namun tersirat pertanyaan yang menggantung di udara.

Lima tahun. Lima tahun mereka telah menjalin hubungan, waktu yang cukup panjang untuk sebuah pacaran.

"Insya Allah secepatnya, Tante. Masih mengumpulkan uang," jawab Rizal sopan, senyumnya sedikit gugup.

Melani memperhatikan raut wajah kekasihnya, mencari petunjuk, sebuah isyarat, apapun yang bisa meredakan kecemasannya.

"Jangan lama-lama ya, Nak Rizal. Kalian sudah lama pacaran, takutnya terjadi hal yang tidak diinginkan," lanjut Romlah, suaranya sedikit lebih serius kali ini.

Deg. 

Jantung Melani berdebar kencang. Kata-kata ibunya menusuk hatinya seperti sebuah pisau. Ia refleks memegang erat kantong hoodie nya yanv berisi test pack tersebut, seolah-olah benda kecil itu adalah beban dunia. 

Besok. Besok ia akan mengeceknya. Semoga saja hasilnya positif. Harapan dan ketakutan bercampur aduk dalam dirinya. Ia sangat takut, takut akan hasil test pack itu, takut akan reaksi Rizal, dan yang paling membuatnya takut adalah kekecewaan orang tuanya.

Malam itu, Melani sulit tidur. Bayangan wajah ibunya, pertanyaan-pertanyaan yang tersirat dalam ucapannya, dan test pack yang tersimpan rapi di laci, memenuhi pikirannya.

Ia membayangkan skenario terburuk, bagaimana jika hasilnya negatif? Bagaimana jika Rizal kecewa? Bagaimana jika ia harus menjelaskan semuanya kepada orang tuanya?  Pikiran-pikiran itu membuatnya semakin gelisah.

Pagi menjelang, Melani bangun lebih awal. Dengan tangan gemetar, ia mengambil test pack dari laci. Ia menuju kamar mandi, jantungnya berdebar-debar seperti drum yang dipukul dengan keras.

Setelah melakukan tes, ia menunggu dengan napas terengah-engah, setiap detik terasa seperti berabad-abad. Dua garis. Dua garis merah samar muncul di test pack. Air mata mengalir membasahi pipinya. Positif. Hasilnya positif.

Namun, bukan kebahagiaan yang langsung menyeruak, melainkan rasa takut yang lebih besar.  Bagaimana ia harus memberitahu Rizal? Bagaimana ia harus menghadapi keluarganya? Bagaimana jika Rizal tidak siap? Pikiran-pikiran itu kembali menghantuinya.

Melani memutuskan keluar rumah mencari udara segar. Saat keluar rumah ia melihat Maizah menyapu halaman rumah. "Dia datang lagi," gumam Melani menatap Maizah dalam-dalam.

"Honey," Arvid datang dari dalam rumah.

"Kenapa by?" Tanya Maizah menghentikan kegiatannya dan menatap sang suami.

"Ayo jalan-jalan pagi," ajak Arvid. Bule itu memang sangat suka dengan udara yang ada di sana, apalagi kalau pagi-pagi, suaminya itu senang sekali mengajaknya jalan-jalan di sekeliling.

"Aku selesaikan ini dulu ya," Arvid mengambil alih satu itu dari tangan Maizah.

"Emang bisa?" Tanya Maizah melipat tangan di depan dada.

"Bisa,"

Maizah tertawa melihat bule itu menyapu sangat kaku.

"Ck, suka banget bermesraan di luar." Melani masuk kembali ke kamarnya, sudah tidak ada mood mencari udara segar karena melihat keromantisan pasutri itu.

***

Maizah, bersantai di kamarnya yang nyaman, asyik bermain ponsel. Jari-jari lentiknya menelusuri berbagai barang di aplikasi belanja online. Matanya tertuju pada sebuah tas ransel cantik dari brand ternama Indonesia. Desainnya minimalis namun elegan, dengan warna soft pink yang menawan.

"Cantik banget tasnya," gumam Maizah kagum. "Kayaknya keluaran terbaru deh, masih sedikit yang beli. 188 ribu, lumayan mahal sih." Ia menimbang-nimbang, hati kecilnya tergoda untuk membelinya, namun harga yang cukup tinggi membuatnya sedikit ragu.

Tiba-tiba, notifikasi pesan masuk. Sebuah pesan dari nomor asing yang belum tersimpan. Maizah membuka pesan tersebut.

Ting!"

Elena: Hi Arvid! Why didn't you reply to my message? I'm in Indonesia now, I happen to have a job here. Let's meet up, I miss you so much.

[Hai Arvid! Kenapa kamu tidak membalas pesan yang aku kirim? Sekarang aku sudah ada di Indonesia, kebetulan ada pekerjaan di sini. Ayo kita bertemu, aku sangat merindukanmu]

Wajah Maizah langsung berubah. Senyumnya sirna, digantikan oleh ekspresi kesal dan cemburu. "Apaan sih ini perempuan bule ini, gatal banget sama suami orang. Gak tau apa kalau Arvid tuh sekarang sudah punya istri." Gerutuk Maizah, hilang sudah moodnya berbelanja.

"Honey?" Suara Arvid memecah lamunannya. Arvid, suaminya, masuk ke kamar, menutup pintu perlahan lalu menghampiri Maizah di ranjang.

Cup.

Arvid mengecup bibir Maizah lembut. Namun, ciuman itu tidak mampu meredakan kekesalan Maizah. Elena masih terngiang-ngiang di pikirannya. Arvid, yang peka terhadap perubahan suasana hati istrinya, memperhatikan raut wajah Maizah yang tampak tegang.

Arvid kembali mengecup bibir Maizah, kali ini lebih lama dan dalam. Ia memperhatikan pakaian mini yang dikenakan Maizah, bibirnya membentuk sebuah senyuman tipis. Ia membisikkan kata-kata yang membuat Maizah merinding.

"Kamu sangat seksi, honey," bisiknya, napasnya hangat menerpa kulit leher Maizah. Sentuhannya lembut, namun ada sesuatu yang berbeda, sesuatu yang membuat Maizah merasa tidak nyaman.

"Lupakan itu honey, kau adalah satu-satunya di sini. Tidak ruang lagi yang cukup untuk wanita lain. Percayalah padaku, meskipun banyak wanita di luaran sana yang berlomba-lomba mendekati, itu tidak akan bisa menggeser namamu di ini." Jelas Arvid memegang tangan Maizah yang berada di dadanya. Kalimat-kalimat itu diucapkannya dengan tulus, mencoba meyakinkan Maizah dan juga dirinya sendiri.

"Kemarilah," Arvid memeluk Maizah erat-erat, menepuk punggung istrinya itu dengan lembut. Ia merasakan tubuh Maizah masih tegang, belum sepenuhnya tenang.

"Wanita itu tidak pernah berubah" batin Arvid menatap tajam tembok.

"Mari kita lupakan itu dan membuat Arvid Junior," bisik Arvid, suaranya sedikit menggoda. Ia mencoba mengalihkan perhatian Maizah, mencoba untuk kembali membangun keintiman di antara mereka.

"Apaan sih, By? Di kamar ini nggak punya peredam suara, lho!" Maizah memukul pelan dada bidang Arvid, wajahnya memerah.

Rumah mereka cukup ramai, ada tante dan sepupunya yang tinggal bersama mereka. Ia merasa malu jika suara-suara mereka terdengar oleh orang lain.

"Saya akan pelan," Arvid mencoba meyakinkan Maizah, namun ia tahu bahwa janji itu seringkali sulit dipegang, terutama ketika hasrat sudah membuncah.

"Enggak," Maizah menggeleng keras. Ia tidak ingin mengambil risiko. Pengalaman sebelumnya mengajarkannya bahwa Arvid, walaupun awalnya berjanji pelan, akan seringkali lupa diri ketika sudah mulai bergairah. Ia tidak ingin membuat keributan yang akan membuat malu dirinya dan keluarganya.

"Aku akan pelan, honey, janji," Arvid kembali meyakinkan Maizah, kali ini dengan nada yang lebih lembut dan penuh rayuan. Ia mencium kening Maizah, kemudian pipinya, perlahan-lahan mendekat ke bibir Maizah.

Arvid mencium Maizah dengan lembut, mencoba untuk mengendalikan hasratnya. Namun, lama-kelamaan ciumannya semakin dalam dan penuh gairah. Maizah, yang awalnya masih ragu, perlahan-lahan luluh dan menyerah pada sentuhan Arvid. Tangan Arvid menjelajahi tubuh Maizah dengan lembut, membuat Maizah mendesah pelan.

Suasana di kamar semakin panas. Arvid melepaskan ciumannya, napasnya memburu. Ia menatap mata Maizah, melihat keraguan dan juga keinginan yang terpancar di dalamnya. Ia mencium leher Maizah, lalu turun ke dadanya. Maizah merapatkan tubuhnya pada Arvid, menikmati sentuhan lembut namun penuh gairah dari suaminya.

Tbc.

...Aku kasih adegan dewasa karena kalian minta, cukup sampai begitu aja yaa. Jangan lupa like dan komen!...

...See u...

^^^Mawar Jk^^^

1
Asih Merta
lanjut
RJ 💜🐑
gak sabar sama s 2
Mawar Jk: Tunggu sampai hari senin ya🤗🧡
total 1 replies
Asiih Imuet
update nya kok luuuuama to, up terus yaaa🤗
xiao xiao bai
mau thor pokoknya tetap semangat membuat cerita tentang mereka belum puas aku 🤭🤭🤭
yunita
lnjuttt yg byk kk
Mak Rik
AKU MAH TERSERAH AJA SAMA KAK OTHORNYA ( UTK CERITA S2 NYA)..... YG PENTING CERITA S 2 NYA SAMA BAGUSNYA DGN CERITA S1 NYA.... INTINYA : " JGN PERNAH ADA PELACUR PELAKOR DLM CERITA S2 NYA. INI..... NAJIS BINTI HARAM JADAH THOR AKU PD MEREKA ITU....!!!!!! 🤔🤔😱😱👍👍👍👍👌👌👌😡😡😡😠😠😠☝️☝️☝️☝️🙏🙏🙏🙏🙏👎👎👎👎👍👍👍
Desmeri epy Epy
lanjut thor
Asiih Imuet
bagus
Mak Rik
KOK BELUM ADA LAGI UP- PANNYA......?????? JGN LAMA " JEDANYA KAK......!!!!!! LANJUT LAGI......🤔🤔😱😱😱😠😠😠😡😡👌👌👌👍👍👍👍👍👍👍🙏🙏🙏🙏🙏
Siti Maisha
lanjut kak
Desmeri epy Epy
lanjut thor
Mak Rik
DASAR YE KAU SILUMAN ULAT BULU( PELAKOR SUNDAL GATAL )..... TAK BISE KAU NGELAKUKANNYE SECARA HALUS ( PEDEKATE) DGN ARVID INCARANMU ITU...... EEEEHHHH SEKARANG MALAH KAU PAKAI CARA KASAR..... CK....CK....CK... EMANG DASARLAH KAU NIH YE SILUMAN ULAT BULU ( PELAKOR GATAL)!!!!!!!! TAK TIDOK MATE DN OTAK KAU NIH YE UTK MIKERKAN BAGAIMANE CARENYE UTK NGEREBOT SUAMI ORG( ISTRI SAH) DR TANGAN BININYE( ARVID 💖 MAIZA)..... 🤔🤔😱😱😱😬😬😬☹️☹️😩😩😩😡😡😡😠😠😠😠👎👎👎👎👎👎
Vien Habib
Luar biasa
Apriantiyanti
suka sekali ceritanya Thor bagus kali
Riska Afzal
Bru tau ada yg begitu dinegri orang thor AQ lgsung scrol di aplikasi dn liat berkat cerita author JD tau
xiao xiao bai
ok thour tetap semangat lagi update cerita terbarunya 🥰🥰
Riska Afzal
g ada adegan"yg lebih
Desmeri epy Epy
lanjut thor
Riska Afzal
orang Bugis ya thor
Jihan Fairus
sangat bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!