PESONA MARYAM (Maryam Albatul Rahmah)

Meskipun ada rasa heran dengan Sikap Reza, Maryam tetap memilih untuk diam, dan menghabiskan sisa makanan di piring miliknya.

Maryam hanya mengambil sedikit makanan tapi dia Menyelesaikan makannya Lebih dari yang lain , lama karena Harus menjibak sedikit-demi sedikit cadar yang dia gunakan ketika memasukkan nasi kedalam mulut.

***

Kakek Amar merasa sangat bahagia pagi ini, makanan yang di buat oleh Maryam tersebut memiliki cita rasa yang bisa di katakan sangat mirip dengan masakan Putri Semata wayangnya yang telah lama meninggalkan dirinya.

Merasa sangat bahagia , sampai-sampai kakek Amar menghabiskan Seluruh makanan yang berada di piring miliknya tanpa bersisa satu butir nasi pun. Makanan yang seolah membawa kenangan lamayang telah terkubur, datang kembali.

Pemandangan ini sangat jarang di lihat oleh para Pelayan di Sana. Tidak jarang mereka menyisakan makanan Pada piring yang mereka gunakan. Namun pagi ini hampir semua orang menghabiskan Seluruh makanan.

***

Tidak ingin berlama -lama di meja makan , Reza memutuskan untuk segera berangkat ke kantor. Reza yang telah menyadari dirinya menghabiskan Sepiring besar Udang Asam manis di sana, Merasa sedikit malu dengan para pelayan yang memandangnya dengan tatapan heran. Tidak ingin mendengarkan ocehan para pelayannya. Reza bergegas untuk bangkit.

"Kakek, Reza berangkat ke kantor dulu" Ucap Reza kemudian seraya berlalu dari hadapan Kakek Amar dan nenek Halimah. Kemudian di balas senyuman oleh kakek Amar dan nenek Halimah.

Menyadari bahwa suaminya beranjak dari meja makan, Seketika Maryam Permisi kepada kakek dan neneknya, untuk bergegas menyusul Reza yang hampir sampai di ambang pintu.

Reza menyadari , jika Maryam tengah berlari kearahnya, kemudian dia memutuskan untuk berhenti dan berbalik badan.

Maryam yang tidak menyadari Reza telah berhenti seketika menabrak tubuh kekar Reza .

Brukk....

"Auchh".. Maryam yang merasa kesakitan kemudian meng Aduh

"Maaf Tuan, Saya tidak sengaja " Ucap Maryam pelan.

"Apa kau memang selalu Ceroboh !! hah???" Ucap Reza dengan ketus.

"Apa Mau mu ?? " Tukas Reza kemudian, merasa kesal dengan tingkah Maryam yang berlarian di dalam rumah.

Melihat sikap Reza yang tidak Sabaran. Seketika Maryam mengulurkan tangannya ke arah Reza.

Namun hal itu diartikan lain oleh Reza . Reza mengira jika Maryam sedang meminta uang kepada dirinya.

"Apa?? apa sekarang kau akan meminta uang dariku ? Hah??" Ucap Reza ketus .

Menyadari ucapan Reza, yang telah salah mengartikan tindakannya, kemudian Maryam segera Mengambil tangan kanan Reza, dengan kedua tangan nya menelungkup, kemudian menunduk , dan mencium punggung tangan tersebut dengan takzim.

Merasa Malu, Reza bergegas menarik tangannya kembali dan segera berlalu dari hadapan Maryam.

***

Setelah sarapan, Maryam memutuskan untuk berkeliling rumah, rumah Yang berukuran sangat luas dan megah tersebut, Maryam sangat tertarik pada sebuah taman yang terletak di Samping rumah.

Sebuah taman dengan Berbagai macam tanaman Obat disana. Sungguh merupakan pemandangan yang menarik bagi Maryam

"Apa kamu suka?? " Ucap kakek Amar, yang seketika mengagetkan Maryam saat itu. Kakek Amar yang menghampiri Maryam dengan mendorong kursi roda nenek Halimah.

"Ehh kakek " Ucap Maryam singkat. Segera Maryam mengambil pegangan pada kursi roda nenek Halimah. dan mengambil alih dorongan tersebut, Setelahnya mereka duduk bersama di tempat duduk taman tersebut.

Disana nenek Halimah menceritakan banyak hal kepada Maryam , tentang masa kecil Reza dan banyak hal lainya. Salah satunya nenek Maryam menceritakan Jika taman Obat ini merupakan Temat favorit dari Almarhum Orang tua Reza.

Mereka sangat menjaga dan merawat kesuburan tanaman yang ada di sana, sampai saat keduanya berpulang ke Rahmatullah, kakek Amar meminta beberapa pekerja di rumahnya untuk selalu merawat tanaman tersebut. Karena taman tersebut merupakan salah satu peninggalan keduanya.

Maryam merasa sangat tertarik mendengarkan cerita dari Nenek Halimah. Maryam pun Beberapa kali mengajukan pertanyaan mengenai Mendiang orang tua Reza.

Nenek Haliman kemudian menceritakan Masa lalu Reza setelah ditinggalkan kedua orang tuanya, Reza kecil yang selalu mengalami perundungan dadi teman-teman di sekolahnya. Reza kecil yang di kucilkan oleh Teman-temanya.

Mendengar betapa Pulu nya masa lalu Reza membuat Maryam seketika merasakan perih yang teramat sangat. Maryam merasa jika hidupnya lebih beruntung dibandingkan dengan Reza.

Meski tidak bergelimpangan harta seperti Reza, namun Maryam memiliki kedua orang tua yang lengkap, yang memberikan kasih sayang penuh kepada dirinya dan juga kakaknya.

Nenek Halimah mengatakan jika Reza yang sekarang bukanlah Reza yang dulu. Reza yang sekarang memiliki kepribadian yang angkuh dan sikap yang arogan. Berbeda dengan Reza yang dulu, seseorang yang memiliki sikap Ramah, Bersahabat, dan selalu lemah lembut terutama terhadap wanita.

Belakangan diketahui perubahan sikap reza terjadi semenjak kepergian kedua orang tuanya, Hal itu semakin diperparah dengan perbuatan Mantan istri Reza yang meninggalkannya begitu saja.

Nenek Halimah pun menceritakan Alasan dibalik perceraian Reza cucunya. Perceraian antara Reza dan Tasya yang tidak lain adalah mantan Istri pertama reza.

Tasya mengatakan jika tidak merasa puas dengan permainan ranjang Reza, Alasan itu yang di ungkapkan Tasya sebelum memutuskan untuk bercerai dengan reza.

Alasan Yang mungkin bagi sebagian orang tidaklah begitu penting, namun bagi Mantan istri Reza itu merupakan sesuatu yang Fatal, Hingga perceraian lah menjadi pilihannya.

Namun belakangan di ketahui jika bukan sebab itulah Tasya menggugat Reza, Namun Karena Tasya terlah memiliki Pria lain dan Telah Berselingkuh Selama 2 dua tahun lamanya saat Tasya masih menjadi Istri dari Reza.

Hal itu membuat Reza Menjadi pribadi pendendam , semakin geram dan marah kepada wanita, bahkan sampai saat ini dia sangat Kasar terhadap wanita.

Maryam yang menyadari betapa kecewa dan terluka nya hati Reza saat ini. Seketika mengingat perbuatan kakaknya yang pergi begitu saja meninggalkan rencana pernikahan nya dengan Reza. Yang berimbas pada dirinya, yang saat ini harus menggantikan posisi kakaknya menikah dengan Reza.

Setelah mengetahui fakta yang sebenarnya, Maryam merasa sangat iba dengan keadaan suaminya, sedikit demi sedikit rasa kecewa yang sebelumnya muncul terhadap Reza seketika mulai memudar

"Maryam..." ucap nenek Halimah pelan

"Iya nek" Jawab Maryam dengan senyum manisnya

"Berjanjilah nak, untuk selalu sabar menghadapi sikap Reza, dan jangan pernah meninggalkannya " Tukas nek Halimah dengan wajah sendu, yang tanpa di sadari Terdapat tetesan air mata di pipi tuanya.

Melihat kesedihan di wajah tua wanita tersebut seketika Maryam menghampirinya, dan mengusap lembut punggung nenek Halimah untuk menguatkannya.

"Nenek ... Dalam Islam perceraian merupakan tindakan yang sangat di benci oleh Allah SWT, dan Maryam pun tidak akan melakukannya nek, kecuali Mas Reza sendiri yang menginginkannya" Jawab Maryam kemudian

Mendapati jawaban Maryam yang melegakan, seketika terlihat senyum bahagia di wajah nenek Halimah dan kakek Amar.

"Ohya,.. emm.. mungkin saja kakek dan nenek mau, Maryam buatkan beberapa Ramuan untuk menjaga kebugaran Tubuh ?" Ucap Maryam Kepada keduanya.

Mendengar ucapan Maryam kakek Amar dan nenek Halimah terkejut dan saling pandang.

"Apa kamu bisa ??" Ucap kakek Amar menelisik.

Maryam yang merasa lucu dengan keduanya pun tertawa kecil.

"InshaAllah bisa kek, Selama di pesantren Maryam di ajarkan mengenai beberapa pengobatan herbal " tukas Maryam kemudian.

"Baiklah, jika tidak merepotkan mu, Dengan senang hati kakek dan nenek akan menerimanya" Ucap kakek Amar kemudian.

Maryam merasa sangat bahagia, Kakek Amar dan nenek Halimah tidak keberatan dengan permintaanya.

Setelahnya Maryam mengambil beberapa Daun dan juga Akar dari beberapa tanaman obat yang ada di sana, sebagai bahan untuk pembuatan ramuan untuk nenek dan kakek nya.

Nenek Maryam dan kakek Amar telah berlalu meninggalkan Maryam yang sedang asyik memetik beberapa Bahan untuk pembuatan Ramuan herbal.