nikah muda?
oh no tidak ada dalam kamus seseorang santriwati bar-bar, tapi taqdir tidak berpihak dengan keinginan nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Karya Pemula, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 15
Setelah selesai dari ruangan azka, Kayra langsung ke kelas karena jika menyusul temanya percumah karena sudah kenyang.
"Iii pokoknya gue jangan sampai jatuh hati sama dia, entah-entah dia punya cewek, terus gue ditinggal gitu pas gue udah jatuh hati sama, oh no cowok zaman sekarang jangan muda dipercayai, luarnya aja alim eeehh dalamnya menyimpan beribu mantan" ngomel Kayra ibarat mbah dukun. Kayra emang gak pernah pacaran tetapi dia bisa belajar bagaimana karakter cowok dari temannya, karena temannya banyak yg nangis jika diputusin cowoknya pas lagi sayang-sayangnya.
_______ Kayra & azka_________
"Kayra lo mau kemana" tanya reva melihat Kayra berjalan ke arah rumah keluarga dalem pondok.
"Ehhh anu... Reva... Di panggil ummi... Iya dipanggil ummi" ucap Kayra gugup.
Reva yg mendengar jawaban Kayra yg gugup memicingkan mata merasa ada yg disembunyikan oleh Kayra.
"Kok lo kayak gugup gitu, apa ada sesuatu yang lo sembunyiin dari kita" tanya reva menginterogasi Kayra.
"Gak ada kok rev, gue juga gak gugup" ucap Kayra menetralkan dirinya agar tak dicurangi.
"Awas ya kay.... Jika ada sesuatu yg lo sembunyiin dari kita semua, dan kita tau dari orang lain, gue akan aduin semua tentang penyakit yg lo alami ke papamu" ucap reva mengancam.
Mendengarkan hal tersebut Kayra sedikit panik.
"Jujur gak ya... Jika gue jujur kira-kira mereka akan marah atau menjauhi gue" batin Kayra ragu.
"Hey... Kayra malah bengong ni anak" ucap reva menyadari lamunan Kayra.
"Hmmmmm gini deh rev... Gue akan ceritain semuanya asal lo jangan kasih tau ke papa tentang penyakit gue, dan lo harus janji jika gue ceritain lo jangan marah dan jangan menjauhi gue" ucap Kayra yg pasrah, dia lebihrela memberi tau tentang pernikahan nya dengan azka, daripada papanya mengetahui semua penyakit yg dia alamin.
"Nah benarkan, lo mulai main rahasia-rahasia sama gue, lisha dan ratu" ucap reva sedikit kecewa, karena gak biasanya Kayra menyembunyikan sesuatu dari mereka tetapi kenapa sekarang Kayra menyembunyikannya dari mereka.
"Hmmm tapi ceritainnya besok ya, kan pas besok hari jumat dan kita libur" bujuk Kayra
"Hmmm Oke gue tunggu sama lisha dan ratu besok dekat basecamp kita " ujar reva menyetujui.
"Oo kalau gitu gue kedalam dulu yee, jangan tungguin gue untuk tidur lo tidur duluan aja... Dadaaa" pamit Kayra melambaikan tangan.
"Hmmm gue semakin penasaran kay, rahasia apa yg lo sembunyikan" ujar reva sambil membalas lambaian tangan Kayra.
______ azka dan kayra________
"Assalamu'alaikum" ucap Kayra memasuki rumah, Kayra melihat azka yg duduk di ruang tamu sambil memangku laptop.
Entah apa yg dia kerjakan, Kayra gak tau dan gak mau tau.
Tanpa menyapa azka Kayra berlalu ke kamar nya. Azka yg melirik kearah Kayra yg tau mau menyapa gak ambil pusing.
"Huuuu empuknya kasurnya, gak seperti kasur diasrama seperti batu" ucap Kayra merebahkan dirinya diatas tempat tidurnya.
"Hmmm kemarin gue bawa handphone, tapi kok gak ada ya dilaci,perasaan gue letak disini beberapa hari lalu" ujar Kayra mengingat bahwa kemaren dia meletakkan handphone nya di laci samping tempat tidur.
"Apa jangan-jangan diambil kutub utara itu" ujar Kayra keluar kamar untuk menemui azka diruang tamu.
"Usatadz_eh maksudnya mas, ada lihat handphone aku gak " tanya Kayra duduk disemberang tempat duduk azka. Dan mengubah panggilannya takut disosor lagi sama azka.
"Ada" jawab azka masih pokus dengan laptopnya, tanpa melirik kearah Kayra.
"Terus dimana sekarang handphone aku mas" tanya Kayra sumuriang,
"Handphone kamu untuk sementara waktu saya tahan, agar kamu pokus sama ujian kamu" ucap azka menutup laptop dan menyeruput air tehnya.
"Yaaaa padahal gu_eh maksudnya aku pulang ke rumah untuk main handphone, eh handphone nya malah ditahan"
"Tapi apa gak boleh malam ini aja mas, aku main handphonenya" bujuk Kayra agar azka memberikan handphone nya.
"Tidak" ujar azka tegas
"Ya allah kejam kali mu mas sama istri sendiri" ujar Kayra memasang wajah memelas. Tapi sayang seribu sayang azka tak termakan bujuk rayuan Kayra.
"Kayra sekali tidak kata saya, ya tidak" ujar azka sedikit meninggikan suara.
"Ya allah mas, pelit kali nanti kalau pelit kuburan nya sempit" ujar Kayra yg sama sekali gak kesinggung dengan nada bicara azka yg tinggi, karena dia sudah biasa.
"Sekarang kamu ke kamar, dan tidur jangan telat bangun subuh" perintah azka tapi penuh penegasan.
"Gak mau" tolak Kayra.
Azka menghela nafas selain bandel Kayra ternyata keras kepala.
"Kayra saya bilang masuk kamar ya masuk" ucap azka yg gak bisa lagi menahan emosi.
"Dasar kutub utara" ujar Kayra kesel.
"Masuk" bentak azka. Membuat Kayra kesal, karena takut memicu keributan, Kayra lebih memilih mengikuti perintah azka walaupun didalam hati nya tersimpan umpatan untuk melawan semua ucapan azka.
Setelah kepergian Kayra, azka menarik nafas dan mendudukkan dirinya disofa.
"Huuuu maafkan saya Kayra, sebenarnya saya gak ada niat membentak mu, tapi itu semua di luar kendali saya" ujar azka menyesali karena telah membentak Kayra.
"Ya allah maafkan diri hamba belum bisa menjadi suami yg merendahkan suaranya ketika memarahi istri saya, astagfirullah astagfirullah" ujar azka sambil beristighfar.
Karena merasa telah tenang azka menyusul Kayra kekamar.
Sesampai dikamar azka melihat Kayra yg tidur di sofa dengan posisi memegang sebuah bingkai foto, karena penasaran azka mengambil bingkai foto tersebut dari pelukan Kayra.
Azka terkejut melihat foto tersebut karena didalam foto tersebut terdapat seorang wanita muda yg menggendong seorang bayi perempuan, jika dilihat foto wanita tersebut tak mirip dengan ibu ginsel.
Siapakah wanita yg ada di foto tersebut, batin azka bertanya-tanya. Azka memang belum mengetahui tentang selak beluk keluarga Kayra.
Setelah puas memandang foto tersebut, azka mereka ada air yg menetes ke kakinya, setelah dia selusuri ternyata air tersebut berasal dari mata Kayra dengan posisi mata terpejam, Kayra menangis dalam tidurnya.
"Maafkan saya Kayra.... Yang telah membuatmu menangis" ujar azka merasa sangat bersalah karena membuat Kayra menangis.
"Hmmm bahkan dalam alam bawah sadar mu kamu tetap menangis" ujar azka menggendong Kayra ke tempat tidur, dengan perlahan azka meletakkan Kayra. Menarik selimut untuk menutupi tubuh Kayra agar dia gak kedinginan, setelah memastikan Kayra nyaman dengan posisi tidurnya azka berjalan kearah balkon yg ada dikamar mereka dan duduk disana sambil melihat kearah langit.
Angin malam yg dingin yg menusuk kulit hingga ke akarnya, bintang yg menghiasi langit malam lampu-lampu yg menerangi kawasan pondok pesantren al-qasas Yang menemani azka yg terhanyut dengan renungan nya.