Tidak mengandung unsur BL.
Patah hati membuat seorang pria tampan bernama Arsenio, merubah pandangan hidupnya menjadi menyimpang. Karena dia sudah tidak percaya lagi dengan adanya cinta tulus antara pria dan wanita.
Lamia, gadis cantik yang terpaksa menerima tawaran pernikahan dari seorang pria yang tidak dikenalnya sama sekali, hanya untuk terlepas dari hutang keluarganya.
"Aku akan membayar semua hutang dan menebus rumah peninggalan orangtuamu. Aku juga akan memberikan semua fasilitas mewah kepadamu. Asalkan kau manikah denganku sampai batas waktu yang tidak di tentukan. Tanpa adanya kontak fisik diantara kita. " Arsenio.
"Aku tidak peduli berapa lama aku harus hidup denganmu, dan menjadi istrimu yang hanya kau manfaatkan untuk menutupi status g*ymu. Asal aku selalu berada di sisimu. Itu sudah cukup. " Lamia
Akankah Mia bisa merubah kepribadian Arsen dan membuatnya jatuh cinta kepadanya?
Novel ini hanya imajinasi othor semata.
Semoga kalian suka, dan kasih dukungan ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pernikahan
Mia sedang mematut dirinya di depan cermin dengan pakaian pengantin yang menjuntai lebar kebawah. Pagi tadi Arsen telah mengucapkan janji pernikahan dengan lantang di depan para saksi . Sejak saat itulah Mia sudah resmi menyandang gelar seorang istri dari Arsenio Bharata. Dia benar-benar tidak menyangka kalau hari ini dia sudah menjadi istri seorang Arsenio. Pria yang tidak pernah dia kenal selama ini. Pertemuan mereka pun karena kejadian na'as yang dialaminya hingga membuatnya terjebak dalam pernikahan kontrak dengan pria ini. Tapi sejak saat itu , Mia menganggap Arsen adalah malaikat penyelamatnya .
Pintu kamar pengantin Mia tiba-tiba terbuka , masuklah seorang wanita paruh baya , dan seorang gadis yang seusia dengan Mia dia adalah Sisie sahabat baik Mia.
"Ya ampun Mia , Kamu terlihat cantik sekali . Aku tidak menyangka , kalau sahabatku akan menikah dengan tuan Arsen . Seorang pengusaha muda yang sangat berpengaruh saat ini ." kata Sisie dengan penuh kebahagiaan.
Dia hanya membalasnya dengan senyuman , karena dia sendiri tidak menyangka . Kalau dia akan menikah dengan Arsen.
"Menantu Mama memang sangat cantik malam ini , kamu akan menjadi ratu di pesta nanti , sayang ." kata Mama Rima yang sangat bahagia dengan pernikahan anaknya .
Flashback
Malam itu saat Arsen mengajak Mia bertemu dengan kedua orang tuanya , Arsen benar-benar dibuat mati kutu dengan permintaan papa dan Mamanya . Dia tidak menyangka , kalau Papa dan Mamanya akan menyambut bahagia pernikahannya dengan Mia.
Arsen sendiri merasa bingung , karena Mia seolah tidak peduli atau bahkan ingin menolak pernikahan kontrak ini . Hingga saat mereka pulang dari rumah mama papanya , dan menuju ke rumah pribadi Arsen . Arsen bertanya kepada Mia , alasan Mia diam saja tadi .
"Kenapa kau tadi diam saja ? Dan tidak mengatakan sesuatu"
"Mengatakan sesuatu untuk apa?" Tanya Mia datar .
"Tentang pernikahan kita . Bukankah kita sudah sepakat kalau kita tidak akan merayakan pernikahan ini dan hanya menikah di Kantor Catatan Sipil ."
Mia menghela nafasnya perlahan , lalu dia menatap wajah Arsen dengan lekat . Arsen Yang ditatap Mia hanya melirik dari ujung matanya .
"Mas Arsen , apa mas Arsen tidak melihat Seperti apa kebahagiaan orang tua mas Arsen saat mendengar kita akan menikah . Terutama papa , Apakah aku tega untuk mematahkan harapan mereka? Yang sudah berharap banyak kepada kita . Apakah aku tega bila harus menghancurkan kebahagiaan mereka? Aku bukan wanita sekejam itu , dan aku tahu kau pun demikian ." ujar Mia panjang lebar
Mendengar ucapan Mia , Arsen terdiam dan tidak menjawab sepatah kata pun . Memang bener apa yang dikatakan Mia , dia sama sekali tidak memiliki keberanian untuk mematahkan harapan dan kebahagiaan Papanya saat itu .
"Lagi pula pernikahan kita hanya pernikahan kontrak , dan jika Mas Arsen sudah tidak menginginkanku lagi , Mas Arsen bisa menceraikan aku sesuai kesepakatan kita ." lanjutnya lagi .
Mendengar hal itu , Arsen mengangguk setuju .
"Ya sudah kalau begitu , kita jalani saja semuanya sesuai apa yang diinginkan Papa dan Mama . Dan itu artinya kau akan benar-benar menjadi seorang istri Arsenio Bharata dan akan dikenal banyak orang sebagai istriku . Jadi kau harus menjaga sikap dan tingkah lakumu saat di luar rumah , karena itu akan menjadi sorotan publik untukmu karena sudah menjadi istriku ."
Arsen akhirnya menerima pernikahan itu , walaupun pernikahan itu digelar dengan mewah Tapi tetap saja , dasar dari pernikahan itu adalah sebuah kontrak kesepakatan ,bukan pernikahan karena cinta .
Flashback off
Dan di sinilah mereka berada saat ini , di atas pelaminan dan menyambut para tamu yang datang . Pak Mondi yang melihat anaknya berada di atas pelaminan bersama istrinya merasa sangat bahagia , karena akhirnya dia bisa melihat anak satu-satunya itu menikah . Dan mematahkan semua gosip miring di luar sana tentang anaknya.
"Apa papa bahagia? " tanya mama Rima yang tiba-tiba duduk di samping suaminya yang sedang memandang kedua mempelai.
"Sangat bahagia, ma. Papa tidak peduli pernikahan apa yang akan mereka jalani, tapi papa yakin Mia bisa mengembalikan Arsen kembali seperti dulu. " Kata papa Mondi dengan penuh harapan.
"Iya, mama juga berfikir begitu. "
Baik mama Rima ataupun Papa Mondi mereka berdua sudah tau rencana Arsen untuk menjerat Lamia ke dalam pernikahan kontrak hanya untuk menutupi kekurangannya yang menyukai hubungan sesama. Mereka tidak menolak, ataupun melarang pernikahan ini. Tapi mereka malah mendukungnya. Karena mereka berharap dengan pernikahan ini Arsen bisa kembali seperti dulu, sebelum dia terjerumus terlalu jauh ke dalam kehidupan yang salah.
Pesta pernikahan Arsen dan Mia akhirnya usai pada pukul sepuluh malam, para tamu undangan pun sudah kembali ke kediaman masing-masing. Mia dan Arsen juga sudah berada di kamar pengantin mereka. Mia menunggu Arsen yang sedang membersihkan tubuhnya di kamar mandi. Ingin membuka gaun pengantinnya pun dia tidak bisa karena resleting ada di bagian belakang. Sehingga dia memutuskan menunggu Arsen untuk membantunya melepaskan resleting nya nanti.
Lama Arsen tak kunjung keluar dari kamar mandi, hingga pada akhirnya Mia ketiduran di atas ranjang pengantin mereka dalam posisi duduk dan bersandar di kepala ranjang. Dan akhirnya Arsen keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk yang dililitkan di pinggang sehingga hanya menutupi tubuh bagian bawahnya saja. Untung saja Mia tertidur sehingga dia tidak melihat tubuh Arsen yang atletis dengan enam cetakan roti sobek di perutnya.
Arsen menggelengkan kepalanya melihat Mia yang tertidur dengan posisi seperti itu. Dia langsung memakai piyama tidurnya sebelum membangunkan Mia. Lalu mendekati Mia yang sedang terlelap.
"Hei, Mia ayo bangun. Apa kau akan tidur memakai gaun pengantin ini? Aku tau gaun ini sangat bagus, tapi tidak untuk dipakai tidur. Ayo bangun, Mia. " Arsen terus membagunkan Mia beberapa kali, hingga pada akhirnya Mia mulai mengerjapkan matanya.
"Mas Arsen... ya Ampun aku ketiduran. " Mia terkejut saat dia tebangun masih mengenakan gaun pengantinnya.
"Mas, dari tadi tadi aku menunggumu mandi, untuk membantuku. "
"Membantu apa?" Arsen mengernyitkan keningnya tak mengerti.
"Tolong bukakan resleting gaunku, aku tidak bisa membukanya. "
Kini Arsen mengerti kenapa Mia tidak segera berganti pakaian. Ternyata karena ini.
Mia kemudian berbalik badan memunggungi Arsen, agar Arsen mau membantu membuka resleting gaunnya, Mia menyibakkan rambut panjangnya ke samping, agar Arsen mudah membukanya. Dilihatnya leher putih mulus Mia yang menggoda untuk di sesap, namun Arsen tak bergeming. Kemudian perlahan dia menurunkan resleting gaun pengantin istrinya itu. Terpampang nyata punggung putih mulus tanpa noda milik Lamia, tangan Arsen ingin menyentuh punggung mulus itu, namun kesadarannya segera kembali setelah mendengarkan celotehan Mia.
"Sudah apa belum, mas? " tanya Mia yang sudah tak sabaran.
"Sudah." Jawab Arsen singkat.
Mia langsung berdiri,hingga gaun yang dipakai nya langsung teronggok dilantai, sehingga kini yang terlihat oleh Arsen adalah tubuh polos Mia yang hanya ditutupi kain segitiga bermuda dan kacamata yang menutupi squishy kembarnya.
"Ups, maaf mas. Sengaja, mas Arsen kan nggak suka dengan wanita. Jadi, nggak akan tergoda kan? Dan, aku nggak perlu khawatir kamu menerkamku kan? "
ampun daaaaa
keren lah... 👍👍👍