"pertumpahan darah..., di tanah Kekaisaran Caesarea Lux , pemberontakan oleh Kerajaan
Duke Malvictor yang merupakan kerajaaan yang terkenal dengan kekejamannya "
"Sang putri "Elleis Lux " melihat pembantaian itu, hatinya penuh amarah, kebencian dan kesedihan"
"Tapi sang tuan Duke Malvictor tidak membunuh sang putri sang putri hanya ditangkap dan dijadikan sebagai pelayan kerajaan"
"Hal itu membuat sang putri lebih marah lagi karena merasa terhina kekaisarannya, tapi apa boleh buat Kekaisaran telah diambil alih oleh Duke Malvictor yang kejam"
"Pembalasan dendam sang putri yang sekarang hanyalah pelayan biasa dimulai.... "
Note:
Karya pertama, Saran boleh, Kritik yang sopan 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠 𝑒𝑚𝑏𝑢𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑦𝑒𝑗𝑢𝑘𝑘𝑎𝑛, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 15 : "Bertemu dengan Crimstic??"
Di sebuah Hutan wanita berambut ungu yang setengah diikat dan setengah lagi diurai dengan poni belah dua yang elegan, mata ungu violet yang indah, baju atasan jubah hitam dengan beberapa simbol berwarna ungu, celana pendek hitam yang longgar dan kain tile hitam indah sebagai kain jubah bagian dari bagian pinggang hingga mata kaki yang indah dengan wanita itu yang memegang pedang ditangannya menampilkan kesan seorang petarung.
Wanita itu bersandar di sebuah pohon di suatu hutan tubuhnya penuh luka di bibir, pipi, tangan, kaki terlihat sekali bahwa ia baru saja selesai bertarung dengan seseorang.
Ia menatap ke langit dengan nafas yang terengah-engah....
"Sebenarnya ... ini dimana? " ucapnya sembari menatap ke langit dengan wajah lelahnya.
Dialah Elleis yang baru saja selesai dengan pertarungan besarnya, dia pun mulai merenungkan kejadian beberapa saat sebelumnya.....
...~****************~...
Saat itu aku benar-benar tak bisa mengendalikan emosiku ... tapi bukankah hal itu wajar?
Dia memang sudah menghancurkan segalanya....
"Arghhh! " saat itu aku mengeluarkan pedang Darkmoon blade dengan energi penuh dan menancapkannya ke tanah.
Itu adalah teknik meledakkan tempat sekitar yang kudapatkan dari buku-buku di ruang rahasia di kamarku saat itu.
Tapi hanya akan meledakkan tempat sekitar dan takkan sampai ke tempat lain....
Tapi saat itu dia juga....
"Hyaa! "
Dia juga menancapkan pedangnya itu dan melakukan teknik yang sama dengan kekuatan api....
Tapi sepertinya kekuatanku dan kekuatannya terlalu besar sehingga berbenturan dan terjadi ledakan besar.
Untung saja aku sempat menghindari ledakan itu dan teleportasi ke tempat terdekat yang jauh dari medan perang....
Tapi aku sendiri malah tak tau ini hutan apa?
Sepertinya Revan sialan itu sudah pergi juga....
Tapi yang lain....
Ya, mereka saat itu beberapa dari mereka ada yang sudah sadar sih dari tak sadarkan diri...
Tapi sebagiannya juga belum mungkin saja mereka sudah mati.
Tapi sebenernya aku sendiri tak pernah ingin meminta bantuan mereka juga sih, andai saja kalau bukan karena kakak-kakak tiriku yang brengsek ... aku juga tak ingin membagi mangsaku pada orang lain.
Yaa, itu salah mereka sendiri 'kan?
jadi AKU JUGA TAK MASALAH JIKA MEREKA MATI....
Menyebabkan sekali!, siapa suruh ikut-ikutan, sebagian ikut-ikutan balas dendam, banyak sekali yang balas dendam juga, sebagian lagi malah berlagak demi Kekaisaran, yaa sangat berlagak seperti Marquez Couldie ada juga yang berkata omong kosong tentang penasaran akan sesuatu seperti Count Kairos Actime.
Menyebalkan!
Padahal sudah jelas aku melihat Kaisar Luminor Lux mati di tanganku sendiri!
Maka aku berhak balas dendam sendiri.
ahh, tapi ... ada kakak-kakak tiriku juga sih, tapi jika hanya mereka aku takkan lebih kesal dari ini.
apalagi pemimpin kerajaan yang mengajukan perangnya banyak sekali.
Ada 15 orang bangsawan, tapi pada akhirnya yang cukup bertahan sampai akhir hanya aku,Tuan Couldie, dan Tuan Kairos.
Dasar! benar-benar....
...~****************~...
"Ouhh begitu yahh?, ternyata suara hatinya sangat menarik ... sepertinya benih-benih kejahatan sudah tumbuh padanya memang gadis yang menarik" ucap seorang pria berambut hitam, berjubah dan bermata ungu yang dari balik salah satu pohon yang tidak terlalu jauh dari Elleis.
"Hei kau!, dia itu memang gadis yang unik yahh? dia awalnya lahir sebagai gadis yang polos, manis, dan lugu , tapi setelah itu ia dididik keras oleh ayahnya dan jadi tidak polos lagi dia juga jadi tangguh, lalu dia melihat orang tuanya mati didepan matanya membangkitkan kepribadian buruknya. "ucap pria itu pada sesosok hitam dibelakangnya yang bertanduk tapi kemudian ia kembali memperhatikan Elleis dan tak mengalihkan pandangannya.
"Lalu dia dihapus ingatannya dan diadopsi oleh ... pfft... ahahahaha yaampun ini sangat lucu.... "ucapnya lagi sembari tertawa terbahak-bahak.
"yaa... lebih baik aku segera menghilang dan tertawakan dia sesukamu aku harus kembali bekerja untuk mempercepat kebangkitan raja" ucap sesosok itu seraya menghilang.
"wah~, sudah menghilang saya dia ... tapi aku sangat berterimakasih padanya karena sudah mau menemui iblis dari gadis itu dan memberikan informasi masa lalu dan memperlihatkan padaku apa yang ada dipikirannya sepertinya dia salah satu iblis yang harus 'Raja Iblis' apresiasi nanti. "
"Dia diadopsi oleh Kaisar yang membunuh kedua orang tua gadis itu dan bahkan setelah itu ingin memanfaatkannya?, tapi karena gadis itu tidak tau dia jadi menyayanginya?
pffftt.... ahahahaha"
"Tapi memang saat diadopsi dia memang kembali ke kepribadian awalnya yang lugu, tapi setelah ayah tirinya itu dibunuh dan kakak tirinya yang baru mengakui perasaan sayangnya dia jadi kembali ke kepribadian buruk, kejam dan penuh kebencian itu.... "
"Ahahahahaha benar-benar menyenang-"
CLINK!
"Siapa kau?, kenapa kau bisa ada disini?, kau salah karena tertawa terlalu keras tadi, apa yang kau tertawakan?, aku? " ucap Elleis seraya menodongkan pedangnya.
"Ohh, Nona ... mana mungkin seperti itu~" ucap pria itu dengan nada agak mengejek sembari mengangkat tangannya.
Elleis pun langsung menyadari bahwa pria yang ada dihadapannya pasti tau sesuatu dan tau tentang dirinya ataupun gak yang terjadi sebelumnya.
"Perkenalkan Nona ... nama saya adalah 'Kurayami Crimstic' dan bagaimana dengan Nona....? "
"Elleis Lux" jawab Elleis dingin.
'Pertemuan yang kuinginkan ini akhirnya terjadi! 'batin Crimstic.
...~****************~...
Di salah satu sel penjara bawah tanah di Istana Kekaisaran....
"Apa kau tau keberadaan Elleis? " tanya Revan dengan tatapan mengintimidasi pada Actime.
"Tidak, Tuan Duke Malvictor... " ucap Actime dengan tenang.
"Ahh! Sial!, ternyata dia Individualis dalam hal ini, ternyata dia hanya membuat rekan karena perintah kakaknya! " ucap Revan dengan ekspresi kesal yang tak bisa ditutupi lagi.
"Lalu bagaimana dengan kalian? kenapa kalian ingin melawanku setelah tau kekuatan ku? " tanya Revan sekali lagi dengan tatapan mengintimidasi.
"Ada suatu kewajiban yang harus saya urus, peraturan yang harus saya tegakkan, Tuan Duke Malvictor ... keluarga kami tidak akan membiarkan kekaisaran beralih posisi dengan cara seperti ini!, seperti cara anda membunuh Kaisar dan menggantikan nya tentu saja baik rakyat maupun kami para bangsawan takkan bisa menerima ini! " jawab Couldie tegas.
"haa... Lalu bagaimana dengan kau? " tanya Revan pada Kairos.
"saya?, saya hanya penasaran akan suatu hal ... tentang apa ... yang sebenarnya terjadi sebelum anda membunuh Yang Mulia Kaisar Luminor Lux. " ucap Actime yang menatap dengan tatapan mengintimidasi.
"Hanya ... karena itu? " tanya Revan.
"Ya ... saya pasti tau ada alasan kenapa anda membunuh Yang Mulia Kaisar Luminor Lux ... karena anda adalah seorang Duke yang sangat menaati aturan jadi tidak mungkin jika anda memberontak tanpa alasan " ucap Kairos dengan tenang dan tersenyum yakin.
"Lalu apa hubungannya dengan mengalahkan aku untuk mengetahui kebenaran? " Jawab Revan tegas.
"Saya tau bahwa selama anda berkuasa ataupun berdaulat, anda tidak akan memberitahu alasan anda membunuh Kaisar sebelumnya kemungkinan besar jika ada seorang bangsawan yang bertanya pada anda
yaitu antara menjawab 'Ini tidak ada urusannya denganmu, kau tak perlu tau, atau berkata 'akulah yang berkuasa disini' benar 'kan? "
'Analisanya sangat hebat, ia benar-benar dapat menebak apa yang kupikirkan! 'batin Revan.
"..." Revan hanya diam tak menjawab karena semua itu benar.
"Karena anda merasa bahwa tak ada untungnya untuk terbuka dengan orang lain, meskipun pada akhirnya anda ... dibenci.... " ucap Actime lagi.
"Jadi saya pikir ketika Anda sudah terpuruk anda akan mengatakannya pada orang-orang yang akan membunuh anda atau menghukum anda" lanjutnya lagi.
"Dan saya juga tau bahwa anda yang biasanya terlihat kejam dan penuh dengan kata-kata tajam dan pedas ini jadi lebih diam, serius, waspada dan emosian itu karena Nona Elleis 'kan? "
"Untuk bagian apakah ini adalah cinta atau obsesi atau mungkin keduanya, saya tidak tau , tapi saya tau kalau perasaan awalnya tuan Duke Malvictor adalah kekaguman dan harapan bahwa suatu hari ... Nona Elleis akan ... menyelamatkan, menolong, dan mengajari serta menjadi cahaya bagi anda bukan? "
"Diam!!! "
CLINK!
Ucap Revan dengan tatapan mata tajam dan nafas terengah-engah dia menodongkan pedangnya pada Actime
Couldie yang melihatnya pun kaget tapi ia juga tak bisa berbuat apa-apa.
Hanya selang beberapa saat akhirnya Revan menurunkan pedangnya itu dan mengunci sel dan hanya berkata
"Ohh iya, aku adalah kaisarnya sekarang, jadi jangan panggil aku Tuan Duke Malvictor lagi." kemudian ia melangkah pergi.
"Dia mengalihkan topik, ya? " ucap Actime.
"Kenapa anda menolong saya tadi? dan kenapa anda sangat tenang sekarang? " tanya Couldie pada Actime.
...~****************~...
Beberapa jam sebelumnya....
Actime tersadar dari pingsannya....
Ia pun melihat Revan dan Elleis sedang menancapkan pedangnya ke tanah dengan energi yang memancar.
'Energi itu ... sebentar lagi akan terjadi ledakan! 'batin Actime
'Aku harus teleportasi tapi kekuatanku tidak cukup untuk kembali ke markas apalagi ke Mansion Count'
'Tempat yang paling dekat dari sini hanya Istana Kekaisaran dan hutan barat.... '
'Daripada Hutan barat lebih baik ke Istana Kekaisaran meski mungkin hanya akan ditangkap, tapi daripada Hutan Barat yang penuh dengan makhluk berbahaya, dari analisisku Duke Malvictor tak akan meenghukum orang disaat seperti ini ... dan dia akan bertanya dulu alasan orang itu memberontak'
'Bukan berniat untuk tertangkap karena setelah sampai di dekat gerbang Istana aku akan lari tapi jika aku tertangkap pun aku tidak masalah, pola pikirnya bisa kutebak dan punya banyak kesempatan untuk lari. '
'Sudahlah aku harus cepat pergi agar tak terkena ledakan. '
'Sudahlah akan kubiarkan mati saja para bangsawan ini lagipula aku hanya muat teleportasi satu orang saja selain aku, tapi untuk apa aku peduli'
Tiba-tiba mata Actime tertuju pada Marquez Couldie.
'Hmmm... dia orang penting sih jadi aku akan membawanya saja, jujur ... aku juga ingin menyelamatkan kalian tapi sayang sekali kekuatan ku tidak cukup, maaf.... 'sembari dengan berat hati memapah Couldie saja.
'Semoga Tuan Duke Malvictor bisa menyelamatkan para bangsawan yang lain'
batinnya seraya pergi.
Kemudian mereka sampai di Istana tapi karena pengawal Istana cukup baik pada akhirnya mereka dibawa ke penjara bawah tanah bersama dengan para bangsawan lainnya yang selamat hanya sebagian sih.
Mungkin Revan berusaha menyelamatkan mereka juga?
pikirnya tapi yaa itu juga benar tapi tidak semua bisa diselamatkan ada juga yang mati.
Tapi bagaimanapun itu, itu adalah resiko dari sebuah perang.
...~****************~...
kembali ke saat ini ...
Actime memasang ekspresi bingung saat Couldie menanyakan alasan ia menyelamatkan Couldie, kemudian Kairos tersenyum dan menjawab
"Apakah ... ada alasan untuk membantu orang lain? "
seketika membuat suasana hening sejenak tapi kemudian Couldie tersenyum.
"Anda orang yang luarbiasa yahh?, Tuan Count Kairos"
"Tak apa-apa tapi kalau bisa saya sebenarnya bahkan ingin menyelamatkan semuanya" balas Actime dengan senyum lirih tapi kemudian kembali senyum dengan tulus dan tenang karena setidaknya masih ada yang bisa ia selamatkan.
...~****************~...
Sementara itu disuatu tempat terlihat
Elleis sedang menangis didekapan Crimstic lalu kemudian Crimstic mendekapnya lebih erat.
Dan dari belakang tubuh Crimstic terlihat Elleis yang sebelumnya kepalanya menunduk saat didekap kini mulai menengadah dan memperlihatkan sorot mata serius dan tajam.
Dan terlihat sedikit sisa air mata dimatanya yang kini serius dan tajam penuh kebencian dan seakan-akan sedang terobsesi akan suatu tujuan.
Dia pun berkata dengan suara lirih setelah habis menagis....
"Balas ... dengan lebih.... "
Bersambung....
hayoloh... apa yang terjadi yah?😆
si elleis galau karena chelsea nih.. tapi chelsea baik juga ya ikhlasin revan ke elleis dan dia juga nyerita masa lalunya yg dark ke elleis 😊👍
biasanya pembunuh itu dipenjara 15 tahun. ini settingnya di dunia fantasy buatan kakak atau terinspirasi dari negara mana gitu?
ceritanya keren kak!! 😊👍 aku kasih hadiah 😊