dari lahir dewi tidak di kasih ASI dengan ibu kandungnya karena sang ibu tidak mau punya anak.jadi dia di rawat oleh nenek tirinya yang sangat sayang padanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riski Candra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kesedihan sita saat ibunya marah
Sita berangkat sekolah dengan teman-temanya dan sesampainya di sekolah mereka langsung masuk kelas dan belajar lagi agar bisa menjawab ulangannya. Sita dan teman-temannya sangat rajin membaca buku,maka dari itu meraka jadi siswa berprestasi.ulangan harian sudah selesai mereka ke kantin untuk membeli cemilan yang mereka sukai.setelah itu mereka kembali kekelas dan bercanda di dalam kelas. Bel sekolah pun berbunyi yang menandakan bel masuk ,guru sudah ada di kelas dan mulai membagikan soal ujiannya para siswa pun mengerjakan dengan tenang.
Setelah ujian selesai anak-anak waktunya pulang.
"Sit nanti kita main di tempat biasa ya?" tanya saras sahabatnya.
"Maaf ras nanti aku tidak bisa main karena ibuku ada di sini." tolak sita secara halus.
"Kapan pulangnya kok aku tidak tau?"tanya saras.
Kemarin sore baru datang ,lhah iya lah kamu gak tau kan tadi kamu gak masuk rumah!" jawab sita.
"Iya juga ya,emm kalau main kerumah kamu boleh tidak?" tanya saras
" Ya bolehlah masak main kerumah tidak boleh sih!" jawab sita.
"Ya sudah nanti aku ganti baju dulu baru kerumahmu!"ujar saras.
Setelah sampai rumah sita beri salam ke nenek dan ibunya.
"Assalamualaikum nek,bu sita pulang!" teriak sita di depan pintu.
"Waalaikumsalam , sudah pulang nak? Gimana ujiannya bisa tidak?" jawab nenek sambil bertanya soal ujian.
"Iya nek,alhamdulillah bisa nek!"jawab sita.
"Ibu mana nek kok nggak kelihatan?"tanya sita.
"Ibumu ada di dapur memasak makanan kesukaanya soalnya nenek nggak tau apa yang di sukai ibumu!"jawaba nenek.
"O, terus nenek tadi masak apa? "tanya sita.
"nenek tadi masak tahu di kuah santan kesukaan kamu!" jawab nenek.
" Wah, enak itu kalau begitu sita mau ganti baju terus makan ya nek!"jawab sita dengan senyum mengembang.
Sita pun bergegas ke kamar ganti baju,setelah itu sita langsung menuju dapur dan dia di tanya sama sang ibu.
"Sudah pulang kamu sit?"tanya sang ibu tanpa melihat sita.
" Sudah bu !"jawab sita singkat.
Sita pun menghampiri sang ibu untuk mencium tangan sang ibu.setelah itu dia ambil piring dan nasi untuk dia makan.setelah selesai makan dia ke depan meninggalkan sang ibu yang sedang memasak.
" Nenek sita nanti pergi main boleh tidak sama saras?" tanya sita .
"Boleh, emangnya mau main kemana ?"tanya nenek dan pertanyaan itu di dengar sang ibu yang berjalan ke depan sambil membawa piring yang berisi makan untuk dia makan.
"Jangan main saja sita , kamu itu harus belajar biar tambah pintar!" jawab sang ibu tiba-tiba yang membuat sita diam .
"kamu itu sudah besar harus dirumah,jangan main yang nggak ada manfaatnya! Ibu itu maunya kamu jadi anak yang pintar kalau main terus bisa apa nanti, yang ada jadi ana bodoh kamu kalau main terus."ujar sang ibu .
" Ida kamu itu jangan ngomong begitu anakmu itu sudah belajar,biar dia main sejenak untuk membuat fikirannya fres ! Belajar itu juga ada waktunya jangan kamu suruh belajar sehariaan penuh."jawab nenek.
" Ibu jangan di manjakan sita nanti dia jadi manja dan gak bisa mandiri kalau ibu selalu bolehkan dia untuk main,nanti dia lupa waktu belajarnya. Selalu saja di ajari kayak gitu. Kata tetangga juga sita itu suka main sampai pulang sore! Sita sudah menangis melihat sang nenek yang di marahi oleh ibunya.