Ini kisah tentang Lydia Maura , seorang janda yang memiliki satu anak, yang harus terpaksa menerima pinangan dari seorang pria yang sudah beristri ... Lydia menolak kerasa , sebab , diri nya tau bagaimana sakit nya di duakan .. walaupun kenyataannya masa lalu nya tidak lah seperti itu , tapi Lydia tetap tidak mau . Lydia tidak akan sanggup harus berbagi .. Namun kedua orang tua nya sudah menerima pinangan dari pria itu , mau tidak mau Lydia menerima pernikahan nya ... Pria yang bernama Muhammad Arsyad Zayn , pria tampan dengan segala kesempurnaan nya . Entah mengapa malah menikahi Lydia , padahal yang Lydia tau istri nya jauh lebih baik dari Lydia ... Yuk ikuti kisah nya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 15
Semua sepasang mata memandang ke arah seorang wanita yang baru saja turun dari mobil . Setelah Arsyad turun dengan Zahra yang di gendongan nya .. tadi Lydia sempat menolak , dan ingin menggendong Zahra , namun Arsyad langsung kekeuh ingin menggendong Zahra , karena Arsyad tau Lydia sudah capek memangku Zahra di dalam mobil tadi ...
Semua sepasang mata itu menatap Lydia tidak berkedip , tidak banyak mereka memuji kecantikan yang terpancar dari raut wajah Lydia ... Ya Lydia memang sangat cantik ,
Dan hal tersebut sampai membuat Arsyad yang tengah menggendong Zahra menggeram kesal . Pasal nya di sana banyak para santri lelaki yang mengerombol dan menatap Lydia secara lekat .
Dan kini semakin banyak para santri lelaki yang melihat istri nya ...
.
"Dek , jalan , " ucap Arsyad dingin , mata nya menatap tajam para santri lelaki yang masih terus terang-terangan menatap kagum Lydia .
Para santri yang melihat tatapan tajam dari sang ustadz langsung kicep , semua nya mengalihkan pandangan ke arah lain ...
Lydia lalu melangkah kan kaki nya di belakang Arsyad , mengikuti langkah kaki suami nya itu ...
"Gila , aura ustadz Arsyad serem banget " bisik santri yang bernama Revan ke telinga teman nya Fendi ..
Fendi mengangguk kan kepala nya . "Iya , ngeri banget cuy , "tambah Fendi ..
"Eh , kira-kira siapa ya wanita cantik itu sama anak kecil yang di gendong sama ustadz Arsyad ? "
"ets apa jangan-jangan ?" Revan membulat kan kedua bola mata nya .
"Kejadian nya sama kayak 2 tahun lalu cuy , yang kayak di ceritain Kansa ---" pekik Revan terputus...
Plak
"Awwss"
Davin langsung menggeplak kepala Revan dengan kuat , membuat Revan meringis . "Sakit bos "
"Lo enggak lihat ? Semua nya pada natapin Lo ? Lo kalau ngomong sekalian no pakek lespeaker masjid ... Biar Lo dapat hukuman lagi dari Ustadzah Diah . Lo mau ?"
Revan langsung menggeleng kan kepala nya cepat . "Enggak bos " sahut nya takut-takut .
"Yaudah jaga bacot Lo" ucap Davin sarkas .
Kedua nya menunduk kan kepala nya takut .
"Kalau mau keluar dari neraka jaga sikap ! Biar semua orang pada yakin kalau kita udah beneran insyaf .... " Ucap Davin lalu berlalu pergi .
Mereka berdua pun mangut-mangut , lalu mengikuti langkah kaki Davin .
Ya mereka bertiga itu adalah bad boy , walaupun mereka masuk ke dalam pondok pasantren , tapi kesan bad boy ketiga nya tidak hilang . Mereka bertiga terpaksa masuk ke dalam pasantren karena paksaan dari orang tua masing-masing ... May be ?
Terpaksa harus masuk ke dalam pasantren ! Kalau tidak ketiga nya harus mendekam di penjara karena kasus yang fatal yang sudah mereka bertiga lakukan ...
___oOo__
"Assalamualaikum "
"Wa'alaikum salam , sayang , ayo masuk nak" umi Aisyah menyambut kedatangan Lydia dan Zahra dengan antusias ,
Di depan rumah itu sudah ada beberapa orang , termasuk Abi Husein , umi Aisyah , dan beberapa Ustadzah yang sudah di beritahu sebelum nya oleh Abi Husein .
Lydia dan Zahra akan tinggal di rumah dekat sekolah ...
"Zahra nya di bawak masuk ke dalam kamar saja Syad , kasihan dia pasti lelah banget ya , sampe tidur nya pules bener " ucap umi Aisyah .
Arsyad mengangguk kan kepala nya , melangkah kan kaki nya masuk ke dalam rumah , di susul oleh yang lain nya . Arsyad lalu membawa Zahra ke dalam kamar milik Zahra yang sudah di siap kan sebelum nya , lalu merebahkan tubuh Zahra - putri sambung nya di atas tempat tidur dengan pelan ...
Sebelum keluar dari dalam kamar , Arsyad mengelus puncak kepala Zahra yang tertutup hijab dengan lembut .
Sungguh entah mengapa hati Arsyad menghangat ... Arsyad berjanji di dalam hati nya akan menganggap Zahra sebagai putri kandungnya , bukan sebagai putri sambung nya ...
____
"Assalamualaikum Ustadzah sekalian , saya akan memperkenalkan -- Lydia Maura , istri kedua ustadz Arsyad " ucap Abi Husein .
Semua nya mengangguk kan kepala nya . Mereka sebelum nya sudah mengetahui dari Kyai haji Husein .
"Lydia silahkan kamu perkenalkan diri kamu . Ini para Ustadzah yang mengajar di pondok pasantren ini " ucap Abi Husein menatap Lydia .
Lydia mengangguk kan kepala nya . "Assalamualaikum , perkenalkan nama saya Lydia Maura . Semoga ustadzah sekalian mau menerima saya di sini" ucap Lydia .
Semua nya tersenyum . Lalu seorang ustadzah yang bernama Diah maju ke depan , mengulur kan tangan nya .
"Assalamualaikum Ustadzah Lydia . Perkenalkan nama saya Diah , semoga ustadzah betah di sini" ucap nya dengan lembut.
Lydia tersenyum , membalas uluran tangan ustadzah Diah . "Terimakasih "
"Maaf , saya telat"
Semua atensi teralihkan , mereka semua nya menatap ke arah pintu rumah tersebut , seorang wanita bercadar berwarna hitam tengah berdiri di depan pintu ....
___oOo___
Prang
Prang
"Argggh"
"Lo bego banget sih Fatih !"
"Lo bego "
"Udah di sakitin dan di kecewakan tapi Lo masih aja mikirin !! Move on Fatih !!!" Monolog Fatih sendiri . Menarik rambut nya sendiri , meraih apa saja yang ada di dekat nya lalu membanting nya .
Rasa nya sungguh sakit . Fatih sudah mencoba untuk tetap tenang , berusaha terus beristighfar , dan mencoba melupakan Lydia . Namun bayang-bayang Lydia selalu menghatui diri nya .
Sungguh Fatih sangat frustasi .
"Argggh!!!"
Cklek
"Ya Allah Fatih , Lo kenapa ? Istighfar Fatih " pekik Romi yang baru saja membuka pintu apartemen milik Fatih , Romi terkejut melihat kondisi Fatih yang sangat mengenaskan ...
Romi langsung berlari dan menghampiri Fatih , "sadar Fatih , istighfar" seru Romi .
Fatih menggeleng kan kepala nya . "Sa--sakit" ucap nya , sambil memegangi dada nya yang terasa sangat sesak .
"Ya Allah , Fatih , sadar ... Gue yakin Lo pasti kuat"
"Sakit banget Rom ...."
Romi menghembuskan nafas nya kasar , mengusap wajah nya dengan kasar .. sungguh pemandangan saat ini sangat menyesakkan di dalam dada nya juga .
Romi pikir Fatih sudah lebih baik lagi ,tapi nyata nya , Fatih tidak baik-baik saja . nyata nya Fatih tidak sekuat itu ...
Romi menghela nafas nya kasar . "Lo harus inget sama bunda Zulaikha Fatih ! Lo enggak boleh kayak begini terus-menerus . Lo harus kuat demi bunda Zulaikha . Lo enggak mau kan kalau bunda Zulaikha ngedrop lagi ? Lo pasti bisa Fatih "
Mendengar perkataan Romi , Fatih mendongak kan kepala nya , menatap wajah sang sahabat . "Tapi sakit banget Rom " lirih Fatih .
Romi menepuk pundak Fatih dengan lembut , "pelan-pelan oke, insyaallah Lo pasti bisa ngelewatin semua ini . Gue yakin Lo pasti bisa . Walaupun enggak secepat itu , pelan-pelan Fatih . "
Fatih terdiam , memikirkan perkataan yang keluar dari Romi ,
Romi benar !
Diri nya harus pelan-pelan mencoba melupakan Lydia . Diri nya tidak boleh terus-menerus seperti ini .
Ada bunda Zulaikha yang harus di jaga oleh nya . Wanita yang sangat berharga di dalam hidup nya. Bunda Zulaikha yang telah memberikan nyawa nya untuk nya . Harus nya Fatih memikirkan hal tersebut ...
ayo tunjuk jari
so sweet bayangin Arsyad sama Lidya
Farel menitipkan mu dan Rayyan sudah saatnya kembali ke ayah