#Sihir, Balas Dendam , Kehidupan kedua , Romansa , Supernatural#
Kayana Wanetta Havanah, seorang gadis malang yang di buang dan di siksa serta di bunuh oleh keluarga sahabat Papanya, hanya karena ingin menguasai harta Warisan milik Kayana.
Demikian juga Friheiko Gostha, yang tiba tiba harus dikhianati oleh kekasih hatinya.
Hingga akhirnya Kayana dan Friheiko Gostha pun masuk dalam kehidupan di dimensi lainnya, dalam lingkaran wilayah sihir yang paling kuat yang di kenal dengan Dark Magic.
Sampai jalan takdir mereka berdua pun, akhirnya berputar dalam pengalaman pengalaman supernatural.
Apakah yang akan di alami oleh kedua tokoh ini? Dan ada Rahasia apa, di balik kisah hidup mereka yang memiliki dark magic? Akankah mereka bisa menegakkan keadilan kembali saat semua telah dirampas oleh para musuhnya?
yuk ikuti kisahnya. Happy reading, jangan lupa berikan like komen subscribe vote dan rate bintang limanya. Thank you so much... ✍️📘🙏♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black _Pen2024, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Destroyer Chrannos Bexdart...
Malam itu , suasana sangat mencekam. Angin dingin mulai bertiup tak biasa. Semakin lama semakin besar, mengguncang pohon dan semesta. Menggulung semua benda dalam pusaran angin yang dahsyat. Yang desingnya sungguh memekakkan telinga.
Kraaaaak kraaaak banyak pohon tumbang dan dahan patah. Bunyi berderak seperti tulang patah...
Kraaak kraaakk kraaak...
Wuuuungggg wuuuuungggg weeesssshhh
Menerbangkan apa saja yang di laluinya bagaikan raksasa yang membawa kehancuran , demikian lah angin puting beliung tiba tiba terjadi di sekitar kediaman kayana. Yang di atas bukit menakutkan itu. Gelap kelam mencekam hati.
Woooooooooo woooooooo woooooooo
Kraooook kraaaooook kraaaoook..
Buuuuuuummmm buuuuummm buuuummm
Terdengar langkah kaki berat datang mendekat... Seperti beban ribuan pohon besar, di pundak seseorang, bunyi langkah kaki itu...
Suaranya memecahkan gendang telinga. Kasar dan sungguh menakutkan membuat hati seakan ingin meloncat pergi. Hanya mendengar suara kasar itu di barengi seru angin puting beliung yang menderu semesta...
" nyonyaaa , nyonyaaa, suara panik mulai terdengar saat sang pelayan setia membangunkan kayana .
" Ada apa ? Kenapa kalian pucat pasi dan ketakutan sampai mata kalian membola ketakutan?" teriak kayana tiba tiba juga panik , saat mendengar bunyi bunyian yang kasar dan keras itu.
" Nyonya bahaya kita harus pergi dari sini, destroyer Chrannos Bexdart , mahluk iblis itu sudah datang... " teriak Belle sang maid setia.
" Tapi kita harus kemana Belle?"
" Iya kita harus kemana kakak? Aura takut kakak " ujar adik Belle yang juga menjadi maid di rumah itu.
" Kita harus sembunyi di ruangan tuan. Dulu Tuan pernah punya tempat untuk bersembunyi di sana di balik bukit." ucap Belle.
" Tapi tidak ada waktu lagi , dia di ada depan di balik pintu kita , kakak." jerit ketakutan Aura yang sudah menggigil dan kakaknya bagaikan jelly yang lemas .
Mahluk yang di maksud memang sudah berada di depan rumah itu , dengan wajah dan bentuk yang menyeramkan.
Matanya besar berwarna merah menyala, tubuhnya besar , berat seperti raksasa gunung , dengan kulit dan daging yang terlihat sangat kuat, kebal dan kokoh .
Warna kulit mahluk itu , gelap dan sangat menakutkan. Giginya besar dan lidahnya merah darah, bau mulutnya bagaikan bangkai tikus tiga hari. Sungguh busuk sekali. Dan membuat semua mual menghidu baunya.
Kayana seakan masuk ke dunia lain saat melihat mahluk besar dan menakutkan itu.
Bummmmmm bummmmm bummmmm...
Tangan besar dan kuat itu menghancurkan pagar rumah Kayana.
Para maid berlarian kesana kemari ketakutan dan ingin bersembunyi.
" Jangan di atas mahluk itu besar dan tinggi , di atas malah tidak aman. Kita lari saja , di bawah ini jangan sampai terlihat. " teriak kayana mencoba menyelamatkan kedua maid nya itu.
" Bagaimana kalau tertangkap nyonya?"
" Lewat bawah , yang sekiranya dia susah untuk membungkuk dan melihat kita?"
" Jangan salah nyonya , lihat matanya yang banyak di seluruh tubuhnya membuat kita akan terlihat juga!"
" Astaga ... iya gelap , jadi aku tidak bisa melihat." ucap Kayana yang juga semakin ketakutan dan merinding.
" Aduh bagaimana ini ? kita akan binasa." teriak Aura sambil menangis . Ketakutan.
Tiba tiba ...
bummmm bummmm bummmm
pintu besar rumah itu dihancurkan.
Senjatanya yang besar bagaikan Godam raksasa itu , sudah terayun menghancurkan semua bagian atas rumah itu .
Rumah itu akhirnya mulai hancur dan jadi puing puing yang besar dan bahaya yang bisa jatuh dan menimpa mereka.
Tiba tiba kayana berlari masuk ke ruangan dia.
Dia teringat abu kekasih hatinya. Dia tidak mau meninggalkan guci abu kekasih hatinya itu , di puing sana , yang bisa memecahkan guci itu nantinya.
Kayana masuk kembali membuat tegang semua maidnya.
" Nyonya jangan masuk kembali... Nyonya?" teriak Belle panik.
Kayana terus saja masuk. Hampir saja puing besar itu menimpa tubuhnya.
Tapi kayana tidak putus asa.
Namun tragis. Satu reruntuhan mengenai dia dan dia jatuh terhimpit.
Guci abu itu , terlempar jauh dari tangannya dan dekapannya.
" Nyonyaaaaa... " Belle berteriak dan mulai mau masuk menolong.
Tapi sia sia, di sana sudah ada puing puing yang jatuh berserakan.
Belle dan Aura jadi langsung syok dan frustasi spontan , saat tahu sang nyonya jatuh dan terhimpit puing bangunan.
Sampai napas mereka sesak dan tercekat. Melihat nasib nyonya mereka yang terjepit. Mereka jadi langsung putus asa dan panik.
Tubuh kayana terjepit rapat , bagaikan masuk gencetan, sebuah mesin yang biasa untuk mengepress body mobil yang tak berguna jadi lempengan besi. Demikianlah tubuh kayana yang semakin terjepit dan tergencet puing besar di sana.
Tiba tiba .... cincin berbatu mata merah darah, pemberian Gostha dulu pun bersinar terang. Di hari manis Kayana.
Cahayanya menyilaukan mata yang yang melihat. Dan akan menjadi buta seketika saat melihat berkas cahaya merah yang sangat terang dan menyilaukan mata itu, cahaya merah darah terang itu, bersinar terang dan mengenai pupil mata lebar dan besar mahluk itu.
Membuat sang mahluk , akhirnya silau dan merasa sakit matanya , seperti di tembus oleh logam panas yang membara.
Kroaaaaaaakk... , Suara mengerikan sang mahluk , saat melihat cahaya terang itu, mahluk itu sampai berteriak kesakitan .
Kayana menggunakan kesempatan itu, untuk berusaha menyingkirkan puing yang menghalangi dia.
Dengan susah payah , Kayana yang sudah luka dan berdarah darah itu mulai mencoba keluar dari himpitan puing itu.
Lagi lagi , tiba-tiba seberkas cahaya merah yang keluar dari cincinnya itu pun menghancurkan puing yang menghalangi jalannya.
Sayup sayup dia mendengar ada suara yang terbawa angin itu berbisik dan masuk ke gendang telinga Kayana dengan lembut.
Suara itu mengatakan," Sayang... Keluarlah , selamatkan dirimu... Bawa abu aku, Jauh dari sini. Pergilah Ke arah selatan sayang, ke selatan seperti kata Zen." bisik suara itu.
Kayana bingung dan terkejut saat dia mendengar itu.
Jantungnya langsung berdegup kencang antara takut dan tidak percaya mendengar itu.
" Tuan... Tuan Gostha itu anda? Anda di mana? Anda dimana tuan... Kayana takut tuan..." jerit Kayana sekencang mungkin dalam Isak tangisnya yang tiba-tiba sudah pecah dia menangis dan mengalirkan air matanya deras ke pipinya.
Tubuh itu berputar mencari arah suara. Matanya menatap gelap dan kelamnya malam.
Sampai kayana menemukan guci abu kekasih hatinya yang hampir saja tertimpa puing bangunan besar.
Kayana memeluk erat di dalam dekapan dadanya yang naik turun karena ketakutan. Napas itu membuat dada indahnya naik turun tak karuan.
Tapi saat dia temukan guci itu dia merasa satu kenyamanan. Dan dia mendengar suara itu ada di dalam gucinya.
Dia bahagia dengan mata yang kembali berbinar , bisa mendengar kembali suara sexynya yang menggoda pendengarannya
Membuat Kayana tersenyum dalam tangisannya. Sambil mendekap dan menciumi guci abu itu dengan sayangnya.
Air matanya kembali menetes membasahi guci itu
" Jangan menangis sayang... Aku akan sedih. Cepat kamu pergi bawa Belle dan Aura di sana. "
" Bagaimana mahluk itu?"
" Jangan kuatir dia masih kesakitan. Karena cahaya dari cincin itu . Sekarang pergilah aku mencoba menahan dia dengan berkas cahaya di cincin mu itu. " ucap suara Gostha yang tak berwujud itu.
Kayana akhirnya berlari. Sambil membawa guci abu yang dia simpan dalam kain lebar bekas gorden rumah itu dan barang barang yang dulu Gostha minta kayana bawa kemana pun kayana pergi.
Kayana membuat dalam gendongan kain itu dia selempangkan di dadanya dan pergi sambil mengajak Belle dan Aura, adik Belle.
Mahluk besar dan menakutkan itu, terlihat masih memegangi kedua matanya yang di atas kepalanya, yang nampak mengeluarkan darah , dan sakit, maka mahluk itu memegangi kedua matanya tersebut, dengan dua tangannya. Untuk menahan kesakitannya.
Sehingga mata itu pun tak bisa melihat arah ketiga wanita itu. Sedangkan semua mata ada dan memenuhi setiap inchi di tubuh Chrannos Bexdart, sudah menjadi buta. Karena Cahaya merah yang menyilaukan tadi.
Kayana terus lari ke arah selatan.
Belle dan Aura hanya ikut saja dengan majikannya.
Aura tadi sempat membawa beberapa baju baju mereka , saat Chrannos Bexdart belum sampai hancurkan pintu rumah mereka dan rumah mereka bagian atas tadi.
Belle dan Aura saling berbagi. Belle membawa beberapa gaun majikannya , sedangkan Aura adiknya , membawa beberapa pakaian mereka , yang ukurannya tidak jauh beda.
Kemanakah ketiga wanita ini akan lari dan sampai?
Akankah mereka selamat?
Akankah Gostha benar benar bisa di bangkitkan kembali dan menjadi manusia lagi?
Atau tetap dalam bentuk abu?
Bersambung...